( SELAI )
Oleh :
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan selai
Prinsip Percobaan
Prinsip dari percobaan ini yaitu berdasarkan pada proses pemotongan buah
()
Sortasi Buah apkir
() biji,
Kotoran,
Trimming
kulit
() ()
Penghancuran
Bubur buah
()
Penimbangan
Gula, pektin,
Pencampuran Uap air
asam sitrat
()
Pemasakan
T = 80OC
t = 15’
Jar Pengemasan
s ()
Selai
()
Selai
Hasil pengamatan dari percobaan pembuatan selai dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
% Produk 37,3 %
Organoleptik
1. Warna Ungu
2. Rasa Manis agak asam
3. Aroma Khas buah naga
4. Tekstur Lembut
5. Kenampakan Menarik
(Sumber : Leni Anggraeni, Meja 3, Kelompok H, 2016)
Pembahasan
tersebut memiliki berat produk 74,6 gram, % produk sebesar 37,3 %. Selai yang
dihasilkan memiliki warna ungu, rasanya manis agak asam, aromanya khas buah
dan mempengaruhi keseimbangan air dan pektin yang ada. Banyaknya sukrosa
yang di tambahkan bergantung pada jumlah asam dan pektin. Selain penambahan
sukrosa, pada proses pembuatan selai juga diberi tambahan asam sitrat. Asam
Jumlah asam yang ditambahkan tergantung dari keasaman buah dan pH akhir selai
yang diinginkan. pH yang dikendaki pada pembuatan jam dan jelly yaitu sekitar
3,2 – 3,4. Penambahan pektin pada pembuatan selai dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah gagalnya pembentukan gel pada pembuatan selai dari buah -
buahan yang kandungan pektinnya rendah. Gel pektin dapat terbentuk pada
faktor yaitu gula, konsentrasi pektin, jenis pektin, pH dan suhu. Pembentukan gel
dapat menjadi lebih cepat dengan semakin rendahnya suhu serta meningkatnya
Selai adalah bahan dengan konsistensi gel atau semi gel yang dibuat dari
bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan pengisi dalam pembuatan roti dan kue.
Konsistensi gel atau semi gel pada selai diperoleh dari interaksi senyawa pektin
yang berasal dari buah atau pektin yang ditambahkan dari luar, gula sukrosa dan
asam. Interaksi ini terjadi pada suhu tinggi dan bersifat menetap setelah suhu
Untuk menghasilkan selai yang bermutu baik, buah yang akan diolah
menjadi selai harus benar - benar matang penuh. Buah seperti ini aromanya sangat
kuat sehingga hasil olahannya mempunyai aroma yang kuat dan wangi pula.
Namun demikian buah yang mengkal dapat juga digunakan dalam pembuatan
selai yang dihasilkan. Hal ini disebabkan buah yang mengkal mengandung pektin.
Pektin ini sangat diperlukan dalam pembuatan selai karena mempunyai fungsi
Buah - buahan yang dijadikan selai biasanya buah yang sudah masak, tapi
tidak terlalu matang dan mempunyai rasa sedikit masam. Jenis buah untuk
pembuatan selai adalah buah yang mengandung pektin dan asam yang cukup
untuk menghasilkan selai berkualitas baik. Buah yang dapat digunakan antara lain
sirsak, nanas, srikaya, strawberry, pepaya, tomat, durian, dan mangga. Untuk
memperoleh selai dengan aroma baik sebaiknya digunakan buah dengan tingkat
Di Indonesia, sebagian besar selai dibuat dari buah - buahan tropis seperti :
nanas, lobi - lobi, srikaya, jambu biji, pala, dan ceremai. Selai kacang adalah
sebutan bahasa Indonesia untuk peanut butter yang dibuat dari kacang tanah yang
Asam Fumarat
memiliki cita rasa kas, warna stabil, dan lebih tahan lama.
Asam Fumarat yang biasa digunakan dalam pembuatan selai yaitu sebanyak
3g/kg ( tunggal atau campuran dengan asam tartat dan garamnya dihitung sebagai
rasa manis, tetapi tidak memberikan nilai gizi. Batas penggunaan pemanis buatan
Konsisten
warna cemerlang
tekstur lembut
CCP ( Critical Control Point ) pada pembuatan selai ini yaitu pada proses
pemasakan dan pencampurannya dengan asam sitrat. Jika pada saat pemasakan
tidak dilakukan pemantauan, maka selai tidak akan terbentuk melainkan akan
menjadi hangus. Sedangkan pada pencampurannya dengan asam sitrat, jika rasa
selai yang akan dibuat sudah asam, tidak perlu ditambahkan asam sitrat lagi.
Namun jika kurang asam, tambahkan asam sitrat secukupnya. Jika terlalu banyak
menambahkan asam sitrat ke dalam selai, rasanya akan menjadi sangat asam.
Kesimpulan
tersebut memiliki berat produk 74,6 gram, % produk sebesar 37,3 %. Selai yang
dihasilkan memiliki warna ungu, rasanya manis agak asam, aromanya khas buah
PERHITUNGAN
𝑊 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
% produk = x 100%
𝑊 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠
74,6
= x 100%
200
= 37,3 %
74,80
- Bubur buah naga = x 200 = 149,6 gram
100
24,35
- Sukrosa = x 200 = 48,7 gram
100
0,5
- Asam sitrat = x 200 = 1 gram
100
0,35
- Pektin = x 200 = 0,7 gram
100
LAMPIRAN SNI
LAMPIRAN DISKUSI
selai?
Pektin akan menggumpal dan membentuk suatu serabut halus. Struktur ini
jaringan serabut dipengaruhi oleh kadar gula dan asiditas. Makin tinggi
kadar gula, makin berkurang air yang ditahan oleh struktur. Kepadatan
Kondisi yang sangat asam menghasilkan suatu struktur gel yang padat atau
pada rentang kadar bahan padat terlarut yang normal. Rentang kadar bahan
padat yang optimum diperoleh sedikit di atas 65 persen. Dimungkinkan
kadar pektin dan asam. Bila kadar bahan padat terlalu tinggi akan
a) Pektin
b) Agar-agar
c) Margarine
d) Asam sitrat
Sorbet adalah air, gula dan buah - buahan segar, yang dibuat tanpa
susu maupun krim. Sorbet dibuat hanya dari buah dan air. Sorbet terkenal
karena rasa buah yang dihasilkan lebih terasa di lidah daripada dan es krim
dan lebih menonjolkan rasa dari buah - buahan. Sorbet juga bisa
lebih lembut.
Velva merupakan salah satu frozen dessert yang terbuat dari puree
buah dengan tekstur mirip dengan eskrim buah. Menurut Frandsen dan
Arbuckle (1961), produk sejenis es krim yang terbuat dari puree buah,
pangan berwarna jingga seperti pada wortel terdiri antara lain atas
Klorofil pemberi warna hijau pada buah dan sayur, tak terkecuali pada
rumput laut dan khlorela memiliki hampir semua zat gizi yang
dibutuhkan tubuh
antiradang
anggur, terong, dan bit ini sejak lama digunakan untuk mengobati
penyakit
a. Kristalisasi
kristal - kristal kecil yang biasa dikenal dengan graining, yang menyebabkan
produk tidak diterima. Hal ini dikarenakan rekristalisasi sukrosa, yang merupakan
bentuk yang sangat sederhana dan dianggap sebagai perpindahan dari molekul ke
nukleus. Graining atau kristalisasi dengan disertai berkurangnya mutu rupa dan
tekstur telah disebutkan diatas, masalah ini disebabkan oleh salah satu dari hal
berikut ini :
Pengisian buah-buahan, kulit (peel) atau jahe yang kurang sempurna pada
b. Sticky
dan graining. Stickness terjadi karena kadar air permen meningkat sehingga
permen lebih bersifat higroskopis. Masalah ini dapat diatasi dengan menggunakan
sirup glukosa dan sukrosa. Tetapi rasio antara sukrosa dan sirup glukosa perlu
tinggi juga dapat menimbulkan masalah kelengketan dan graining, karena permen
menyerap air, sehingga RH penyimpanan harus dijaga agar tidak lebih dari 45%.
Kembang gula ( permen) diharapkan tidak lengket atau tidak mengkristal ketika
diterima oleh konsumen, maka ketepatan formula dan pengontrolan proses sangat
penting.
c. Kerusakan Mikroorganisme
Coklat dan produk - produk gula biasanya tidak peka terhadap serangan
mikroorganisme perusak, karena berkadar air rendah dan oleh karena ERH-nya
juga rendah. Akan tetapi fermentasi ragi dapat terjadi bila kandungan padatan
misalnya terjadi pengembunan air pada produk karena perubahan suhu yang besar.
d. Karamelisasi
demikian juga dengan titik didihnya. Keadaan ini akan terus berlangsung sehingga
seluruh air menguap semua. Bila keadaan tersebut telah tercapai dan pemanasan
terus dilakukan, maka cairan yang ada bukan lagi terdiri dari air tetapi cairan
sukrosa yang lebur. Titik lebur sukrosa adalah 160°C. Bentuk dari pigmen
nitrogen. Ketika gula dipanaskan tanpa air atau dipanaskan dalam bentuk larutan
membentuk karamel.