Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENALAN SUSU, GULA DAN MADU


ILMU PANGAN DASAR

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
SALSABILA DWI FARAHDILLA 2013411133
SYAFIRA WIDIASIH 2013411142
VERA WIJAYA 2013411145
YASMINE ELTSEINAYA AM 2013411147
RIANTHY PUSPARINI PUTRI 2013411150

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


PROGRAM STUDI DIPLOMA III
JURUSAN GIZI
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentu tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaituNabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya diakhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan tugas
laporan praktikum mata kuliah Ilmu Pangan Dasar dengan judul “Pengenalan Susu, Gula dan
Madu”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritikserta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Terimakasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Lampung Selatan, 13 Oktober 2020


 

Kelompok 7
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................


KATA PENGANTAR ............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Tinjauan Pustaka.........................................................................................3
BAB III METODELOGI PRAKTIKUM...............................................................10
3.1 Judul Praktikum........................................................................................10
3.2 Tanggal Praktikum....................................................................................10
3.3 Alat dan Bahan..........................................................................................10
3.4 Prosedur Praktikum...................................................................................10
BAB IV HASIL PENGAMATAN.........................................................................12
4.1 Hasil Pengamatan......................................................................................12
BAB V KESIMPULAN.........................................................................................14
5.1 Kesimpulan...............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Susu, gula dan madu kini sudah menjadi komoditas perdagangan utama di
Indonesia. Rasanya yang manis dan menyegarkan membuat semua orang
mengonsumsinya untuk dicampur dalam makanan atau minuman. Selain itu susu,
gula, dan madu mempunyai banyakmanfaat bagi kesehatan jika kita
mengonsumsinya secara tidak berlebihan. Susu merupakan salah satu sumber energi
yang dibutuhkan tubuh serta merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi,
mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak,
karbohidrat, mineral, dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Semakin
meningkatnya konsumen susu hewani membuat harga susu sapi semakinmahal serta
pada susu hewani mengandung kolestrol dan banyak balita yang alergi terhadap susu
hewani, sehingga untuk tetap memenuhi asupan gizi diproduksilah susu nabati.
Contohnya susu kedelai merupakan susu nabati yang terbuat dari kedelai.
Gula merupakan karbohidrat sederhana yang dapat dijadikan sumber energi. Gula
banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal (butiran kecil). Madu adalah
cairankental berwarna cokelat, berasa manis dan dihasilkan oleh lebah dari
nektarbunga.
Madu adalah cairan yang menyerupai sirup, madu lebih kental dan berasamanis,
dihasilkan oleh lebahdan seranggalainnya dari nektar bunga. Jika Tawonmadu sudah
berada dalam sarang nektar dikeluarkan dari kantung madu yang terdapat pada
abdomen dan dikunyah dikerjakan bersama tawon lain, jika nektar sudah halus
ditempatkan pada sel, jika sel sudah penuh akan ditutup dan terjadi fermentasi. Madu
Komposisinya adalah 80% gula dengan 20% air. Madu mengandung senyawa yang
dianggap sebagai antioksidan dan dipercaya dapat menjadi antiseptik dan antibakteri.
1.2 Tujuan Pengamatan
1. Untuk mengetahui dan melakukan pengujian mutu susu yang meliputi sifat fisik,
kimia susu dan mengetahui sifat organoleptik susu.
2. Mampu memahami penatalaksanaan pengujian mutu gula dan madu secara fisik
dan organoleptik.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Pustaka


a. Susu
Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu
mamalia betina. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat
mencerna makanan padat. Susu binatang (biasanya sapi) dapat diolah menjadi
berbagai produk seperti mentega, yogurt, es krim, keju, susu kental manis, susu bubuk
dan lain-lainnya untuk konsumsi manusia.
Dalam SK Dirjen Peternakan No. 17 Tahun 1983, dijelaskan definisi susu adalah
susu sapi yang meliputi susu segar, susu murni, susu pasteurisasi, dan susu sterilisasi.
Susu segar adalah susu murni yang tidak mengalami proses pemanasan. Susu murni
adalah cairan yang berasal dari ambing sapi sehat. Susu murni diperoleh dengan cara
pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen atau
bahan lain. Susu merupakan makanan alami yang hampir sempurna. Sebagian besar
zat gizi esensial ada dalam susu, di antaranya yaitu protein , kalsium, fosfor, vitamin
A, dan tiamin (vitamin B1). Susu merupakan sumber kalsium paling baik, karena
disamping kadar kalsium yang tinggi, alktosa di dalam susu membantu absorpsi susu
di dalam saluran cerna (Almatsier, 2003).
Susu merupakan sumber protein dengan mutu sangat tinggi. Kadar protein susu
sapi sekitar 3,5%. Protein susu pada umumnya dapat dibagi menjadi dua golongan,
yaitu kasein dan protein whey. Kasein merupakan komponen protein yang terbesar
dalam susu dan sisanya berupa protein whey. Kadar kasein pada protein susu
mencapai 80% dari jumlah total protein yang terdapat dalam susu sapi, sedangkan
protein whey sejumlah 20%. Kasein penting dikonsumsi karena mengandung
komposisi asam amino yang dibutuhkan tubuh. Susu merupakan bahan makanan
penting karena mengandung kasein yang merupakan protein berkualitas dan mudah
dicerna oleh saluran pencernaan.
Susu tidak hanya dari sapi, tetapi juga dari beberapa hewan mamalia lainnya yang
dihasilkan melalui peternakan susu. Susu dari jenis hewan ternak selain sapi
diantaranya: susu domba, susu kambing, susu kuda, susu kerbau, susu keledai, susu
unta, termasuk unta di Amerika Selatan.
Berdasarkan kandungan lemak yang terdapat di dalamnya, produk susu dapat
dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu susu murni (whole milk), susu kurang lemak
(reduced fat milk), susu rendah lemak (low fat milk), dan susu bebas lemak (free-fat
Milk) atau susu skim (skim milk).
Susu murni harus mengandung sekurang-kurangnya 3,25% dari lemak susu dan
8,25% padatan susu bukan lemak (protein, karbohidrat, vitamin larut air, dan mineral).
Penambahan vitamin A dan D pada susu ini bersifat fakultatif.
Susu kurang lemak banyak dipilih orang orang-orang yang ingin mengurangi
konsumsi lemak di dalam susu. Sesuai dengan namanya, kadar lemak pada susu ini
telah dikurangi hingga tersisa 2%. Untuk konsumen yang menginginkan konsumsi
lemak lebih sedikit lagi, diciptakanlah susu rendah lemak. Kadar lemak pada susu ini
telah dikurangi hingga tersisa 1%.
Pada susu skim, kadar lemaknya dikurangi hingga hampir tidak ada sama sekali
(0,1%), tetapi residu dari lemak susunya boleh tersisa hingga maksimum 0,5%.
Karena vitamin A dan D yang larut dalam lemak ikut hilang pada proses penghilangan
lemak, pada susu kurang lemak, susu rendah lemak, dan susu skim umumnya
ditambahkan kedua vitamin tersebut.
Susu murni yang dipanaskan selama beberapa waktu akan terubah
menjadi evaporated milk. Susu ini terbentuk melalui pemanasan susu dengan
menggunakan pompa vakum untuk menghilangkan kira-kira 60% kadar airnya. Selain
penghilangan air, dalam pembuatan evaporated milk ini juga dilakukan penambahan
vitamin D serta standardisasi nutrisi. Selanjutnya susu ini akan dipanaskan pada suhu
115,5-118,5 °C selama 15 menit untuk sterilisasi. Hasilnya, evaporated milk akan
berstruktur lebih pekat dibandingkan susu murni, dan mengandung kira-kira 25%
padatan susu bukan lemak .
a. Gula
Menurut Darwin (2013), gula adalah suatu karbohidrat sederhana karena dapat larut
dalam air dan langsung diserap tubuh untuk diubah menjadi energi. Secara umum, gula
dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Monosakarida Sesuai dengan namanya yaitu mono yang berarti satu, ia
terbentuk dari satu molekul gula. Yang termasuk monosakarida adalah glukosa,
fruktosa, galaktosa.
b. Disakarida Berbeda dengan monosakarida, disakarida berarti terbentuk dari dua
molekul gula. Yang termasuk disakarida adalah sukrosa (gabungan glukosa dan
fruktosa), laktosa (gabungan dari glukosa dan galaktosa) dan maltosa (gabungan
dari dua glukosa)
Penjelasan di atas adalah gambaran gula secara umum, namun yang akan dibahas
dan digunakan dalam penelitian ini adalah produk gula. Gula merupakan komoditas
utama perdagangan di Indonesia. Gula merupakan salah satu pemanis yang umum
dikonsumsi masyarakat. Gula biasa digunakan sebagai pemanis di makanan maupun
minuman, dalam bidang makanan, selain sebagai pemanis, gula juga digunakan sebagai
stabilizer dan pengawet.
Gula umumnya dihasilkan dari tebu. Namun ada juga bahan dasar pembuatan gula
yang lain, seperti air bunga kelapa, aren, palem, kelapa atau lontar. Gula sendiri
mengandung sukrosa yang merupakan anggota dari disakarida. Gula sederhana,
seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam),
menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel.
a. Gula merah
Gula merah adalah jenis gula yang dibuat dari nira, yaitu cairan yang dikeluarkan dari
bunga pohon keluarga palma, seperti kelapa, aren, dan siwalan. Gula merah yang
dipasarkan dalam bentuk cetakan batangan silinder, cetakan setengah bola dan bubuk
curah disebut sebagai gula semut.
b. Gula tebu
Gula tebu kebanyakan dipasarkan dalam bentuk gula kristal curah. Pertama tama
bahan mentah dihancurkan dan diperas, sarinya dikumpulkan dan disaring, cairan yang
terbentuk kemudian ditambahkan bahan tambahan (biasanya menggunakan kalsium
oksida) untuk menghilangkan ketidakmurnian, campuran tersebut kemudian
diputihkan dengan belerang dioksida. Campuran yang terbentuk kemudian dididihkan,
endapan dan sampah yang mengambang kemudian dapat dipisahkan. Setelah cukup
murni, cairan didinginkan dan dikristalkan (biasanya sambil diaduk) untuk
memproduksi gula yang dapat dituang ke cetakan. Sebuah mesin sentrifugal juga dapat
digunakan pada proses kristalisasi.
c. Gula batu
Gula batu adalah gula tebu yang tidak melalui tahap kristalisasi. Gula kotak/blok
adalah gula kristal lembut yang dipres dalam bentuk dadu. Gula mentah (raw sugar)
adalah gula kristal yang dibuat tanpa melalui proses pemutihan dengan belerang.
Warnanya agak kecoklatan karena masih mengandung molase, tetapi sekarang gula
batu sudah bersih dalam pembuatannya sehingga gula batu yang berwarna coklat
sudah tidak ada lagi.
d. Gula bit
Setelah dicuci, bit kemudian di potong potong dan gulanya kemudian di ekstraksi
dengan air panas pada sebuah diffuse. Pemurnian kemudian ditangani dengan
menambahkan larutan kalsium oksida dan karbon dioksida. Setelah penyaringan
campuran yang terbentuk lalu dididihkan hingga kandungan air yang tersisa hanya
tinggal 30% saja.
Gula kemudian diekstraksi dengan kristalisasi terkontrol. Kristal gula pertama tama
dipisahkan dengan mesin sentrifugal. Sentrifugasi dilakukan untuk memisahkan kristal
gula dengan molasses. Upaya agar sentrifugasi berlangsung secara optimal adalah
dengan pengaturan kecepatan putaran. Kecepatan putaran sangat mempengaruhi
kekuatan mesin tersebut dalam melepaskan lapisan molasses dari kristal gula.
Kecepatan putaran sentrifugasi dan cairan yang tersisa digunakan untuk tambahan pada
proses kristalisasi selanjutnya. Ampas yang tersisa (di mana sudah tidak bisa lagi
diambil gula darinya) digunakan untuk makanan ternak dan dengan itu terbentuklah
gula putih yang kemudian disaring ke dalam tingkat kualitas tertentu untuk kemudian
dijual.
b. Madu
Madu adalah cairan alamiah yang banyak mengandung zat gula yang dihasilkan oleh
lebah (genus Apis) dari nektar bunga dan rasanya manis. Jika lebah madu sudah berada
dalam sarang nektar dikeluarkan dari kantung madu yang terdapat pada abdomen dan
dikunyah dikerjakan bersama lebah lain, jika nektar sudah halus ditempatkan pada sel,
jika sel sudah penuh akan ditutup dan terjadi fermentasi.
a. Madu embun
Madu embun merupakan jenis madu yang berbeda dari madu pada umumnya,
madu ini ada jika nektar bunga tidak dapat di hisap lagi oleh lebah, nektar bunga
tidak dapat di hisap lagi karena kandungan di dalamnya diangap tidak cukup untuk
oleh lebah. Hal ini membuat lebah menghisap cairan milik tumbungan yang lebih
kaya akan mineral.
b. Madu bunga karet
Madu bunga karet merupakan madu yang di hasilkan dari lebah yang mengisap
nektar dari bunga pohon karet. Kelebihan dari madu ini adalah aromanya yang
cenderung harum dan memiliki warna kuning kecoklatan. Selain itu madu ini juga
memiliki rasa yang sangat manis dan tidak kecut.
c. Madu randu
Madu randu merupakan madu yang di hasilkan dari lebah yang menghisap nektar
pohon randu. Madu randu memiliki rasa yang khas, rasanya manis dan sedikit
asam. Madu randu memiliki warna cokelat terang.
d. Madu kaliandra
Sesuai dengan namanya, madu kaliandra merupakan madu yang di hasilkan dari
hisapan bunga kaliandra. Madu kaliandra merupakan salah satu madu yang sangat
populer di indonesia.
Madu ini sangat mudah di temukan di seluruh indonesia karena untuk
mendapatkannya tidak begitu sulit. Hampir semua masyarakat indonesia
mengkonsumsi madu untuk alasan kesehatan atau bahkan kecantikan, dan tak
jarang juga yang menggunakan madu sebagai bahan olahan.
e. Madu kopi
Dilihat dari namanya, madu kopi merupakan madu yang di hasilkan dari nektar
bunga pohon kopi. Lebah yang secara sengaja di ternak di perkebunan kopi
biasanaya akan menghasilkan madu kopi.
Aroma kopi yang kuat tidak dapat di hindari, sehingga lebah yang menghisap
nektar bunga kopi juga akan mengasilkan madu kopi yang memiliki aroma harum
seperti kopi. Siapa sangka, madu kpi ini sangat kaya akan zat hidrat arang dan
vitamin lainnya.
f. Madu pahit bangka
Madu pahit bangka juga di kenal sebagai madu pelawan. Hal ini tak lain
dikarenakan madu pahit bangka ini berasal dari lebah liar apos dosata yang
menghisap sari bunga pohon pelawan. Madu ini menjadi sangat langka karena
pohon pelawan merupakan pohon langka yang hanya tumbuh di pulau Bangka,
Sumatera.
a. Madu hutan Sumatera
Madu hutan Sumatera merupakan madu yang juga paling populer di indonesia.
Madu ini merupakan madu yang banyak di jual- di supermarket dan tempat-tempat
lainnya.
Pada umunya madu ini akan semakin populer dan banyak di cari menjelang bulan
suci Ramadhan atau Hari Raya Idul Fitri. Seperti yang sudah di jelaskan bahwa
madu bisa menjadi bahan olahan yang lezat. Menjelang Hari Raya Idul Fitri banyak
kalangan masyarakat yang membuat olahan kue berbahan dasar madu.
b. Madu Hutan Timor
Salah satu daerah yang oleh-oleh khasnya madu adalah daerah Nusa Tenggara
Timur. Madu hutan Timor merupakan madu yang paling banyak di cari oleh para
wisatawan yang berkunjung ke Nusa Tenggara Timur.
Hal ini di karenakan madu ini termasuk ke dalam madu terbaik di Dunia ke 3
setelah Yunani dan Australia. Madu hutan Timor merupakan madu yang di ambil
dari pohon tertinggi yang ada di pulau Timor, pantas saja ya madu ini jadi madu
terbaik, untuk mendapatkannya saja butuh perjuangan.
c. Madu Hutan Sumbawa
Madu ini berasal dari lebah liar penghisap nektar bunga di hutan daerah
Sumbawa. Pohon bidara atau ziziphus mauritiana biasanya menjadi tempat para
lebah untuk bersarang hingga mengasilkan madu hutan Sumbawa.
Daerah Sumbawa merupakan daerah yang cukup panas dan kering sehingga madu
yang di hasilkan juga memiliki kadar air yang rendah di banding madu yang
lainnya.
d. Madu Kelengkeng
Madu kelengkeng merupakan madu yang di hasilkan dari lebah yang berada di
kawasan yang di dominasi oleh pohon kelengkeng. Madu kelengkeng ini
merupakan madu yang memiliki campuran antara rasa manis dan gurih.
Jika dibandingkan dengan madu lainnya madu kelengkeng ini merupakan madu
yang paling banyak di gunakakan untuk di konsumsi langsung.
e. Madu Klanceng
Terakhir ada jenis madu klanceng yang merupakan madu yang di hasilkan oleh
lebah yang menghisap nektar dari berbagai jenis bunga, atau dengan kata lain madu
ini merupakan madu perpaduan dari beberapa khas nya rasa madu yang lain.
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM

3.1 Judul Praktikum


Pengenalan susu, gula dan madu.
3.2 Tanggal Praktikum
1 Oktober – 13 Oktober 2020
3.3 Alat dan Bahan
a. Susu
 Alat : penggaris 5 - 10 cm, gelas, kompor
 Bahan : susu chimory, alkohol 70%
b. Gula
 Alat : timbangan, plastic HDPE, toples, kertas, piring, sendok
 Bahan : gula coklat (palm suiker)
c. Madu
 Alat : sendok, garpu, plastik HDPE, wadah plastik tanpa tutup, wadah
plastik dengan tutup
 Bahan : madu rasa

3.4 Prosedur Praktikum


a. Susu :
1. Uji fisik (uji daya pemecah protein secara fisik)
a. Masukkan 50 ml susu ke dalam panci
b. Panaskan sampai suhu 70 derajat Celcius
c. amati susu yang telah dipanaskan, apabila dalam waktu singkat kelihatan
gumpalan-gumpalan dalam susu maka susu dikatakan baik kualitasnya.
2. Uji alkohol
Ambil 10 ml dan 10 ml alkohol masukkan ke dalam gelas kecil kemudian aduk
rata, setelah tercampur rata amati, apakah terjadi koagulasi atau tidak
3. Uji organoleptik
a. Warna, amati warna susu
b. Uji aroma atau bau, masa susu dan panaskan sampai terjadi penguapan, cium
aromanya
c. Uji rasa, ambil sedikit susu dan cicipi rasanya

4. Uji alkohol kekentalan/viskositas


Miringkan penggaris 45 derajat lalu teteskan susu pada ujung penggaris, hitung
waktu yang dibutuhkan seseorang turun sampai ujung penggaris, lalukan
perlakuan yang sama dengan air sebagai pembanding.
b. Gula :
- mengamati sifat organoleptik
- tentukan mutu dan pengkelasan mutu
- ambil masing masing madu sebanyak 50 gr
- simpan pada wadah terbuka
- simpan pada wadah tertutup
- simpan dalam plastik HDPE tertutup
- amati perubahan setelah 2 minggu pengamatan

c. Madu :
- mengamati sifat organoleptik
- tentukan mutu dan pengkelasan mutu
- ambil masing masing madu sebanyak 50 gr
- simpan pada wadah terbuka
- simpan pada wadah tertutup
- simpan dalam plastik HDPE tertutup
- amati perubahan setelah 2 minggu pengamatan
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Hasil Pengamatan
a. Susu
1. Uji fisik (uji daya pemecah protein secara fisik)
Dalam uji fisik terdapat gumpalan-gumpalan pada susu Cimory setelah pemanasan
sampai suhu 70°C
2. Uji alkohol
Pada pencampuran susu dan alkohol tidak terjadi koagulasi
3. Uji organoleptik
Warna : putih
Aroma : wangi khas susu
Rasa : tawar
4. Uji alkohol kekentalan/viskositas
Perhitungan = waktu air : waktu susu × 1,005 (viskositas air)
= 1,50 : 2,66 × 1,005
= 0,566u

b. Gula
1. Sifat Organoleptik
Sifat Organoleptik
Jenis gula Rasa Warna Aroma Tekstur

Palm Suiker Manis Kuning Caramel Keras


kecoklatan/Coklat

2. Sifat Fisik
- Tidak ada kotoran
- Gula menjadi karamelisasi saat dimasak dengan sedikit air.

3. Pengkelasan mutu
Standar mutu SNI 01-3743-1995 yaitu kuning kecoklatan dengan rasa normal
(manis) dan aroma khas gula palm suiker.
4. Perubahan organoleptik selama 2 minggu pada berbagai tempat penyimpanan.
- Pada toples tertutup : rasa manis, warna coklat, aroma caramel masi sangat
kuat, tekstur keras.
- Pada piring : rasa manis, warna coklat, aroma caramel sudah agak hilang,
tekstur keras dan agak menggumpal.
- Pada kertas : rasa manis, warna coklat, aroma caramel sudah agak hilang,
tekstur keras dan menggumpal.
- Pada plastik : rasa manis, warna coklat, aroma caramel, tekstur keras.

c. Madu
1. Sifat organoleptik
Sifat Organoleptik
Jenis madu Rasa Warna Aroma Tekstur

Madurasa Manis Kuning Wangi khas Kental dan


keemasan madu seperti lengket
bunga
BAB V
KESIMPULAN
5.2 Kesimpulan
a. Susu
Setelah melakukan pengamatan pada susu cimori, didapati bahwa saat uji fisik (uji
daya pemecahan protein secara fisik) pada Susu cimori terjadi penggumapalan
setelah dilakukan pemanasan disuhu 70°c, uji alkohol hasilnya tidak terjadi
koagulasi, hasil Uji organoleptik pada susu cimori memiliki Warna putih, Aroma
wangi khas susu dan memiliki Rasa tawar pada tahap ke 4 yaitu Uji alkohol
kekentalan/viskositas didapati
Perhitungan = waktu air : waktu susu × 1,005 (viskositas air)
= 1,50 : 2,66 × 1,005
= 0,566u
b. Gula
Sifat Organoleptik
Jenis gula Rasa Warna Aroma Tekstur

Palm Suiker Manis Kuning Caramel Keras


kecoklatan/Coklat

c. Madu
Sifat Organoleptik
Jenis madu Rasa Warna Aroma Tekstur

Madurasa Manis Kuning Wangi khas Kental dan


keemasan madu seperti lengket
bunga
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Susu
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Gula
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Madu
https://www.cekaja.com/info/mengulik-berbagai-jenis-madu-dan-manfaatnya-untuk-
kehidupan-sehari-hari/

Anda mungkin juga menyukai