Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
SALWA MUFIDAH 2013411137
SEKAR AYU ARINDA PUTRI 2013411138
SEPTI YUNIZA 2013411139
SYAFIRA WIDASIH 2013411142
VERA WIJAYA 2013411145
KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
JURUSAN GIZI
TA. 2021/2022
KATAPENGANTAR
Pujidan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang sudah
memberikankarunia-Nya pada kami dalam mengerjakan tugas makalah ini. Sehingga
akhirnya kami bisa menyusun makalah ini,hal ini kami lakukan untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Mikrobiologi Pangan.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada keluarga maupun teman-teman
yangsudah membantu dan mendukung. Dan terima kasih juga kepada semua pihak yang
sudahterlibat langsung, khususnya kami ucapkan kepada Ibu Naasari Inddah P.S. selaku
dosen pada mata kuliah Mikrobiologi Pangan.
Kami mohon untuk saran dan kritiknya apabila terdapat banyak kekurangan pada
makalah ini, semoga makalah ini member banyak kegunaan pada semua pihak termasuk
kami pribadi. Terimakasih.
Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah agar dapat mengetahui jumlah koliform
pada air kemasan apakah telah memenuhi persyaratan berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air
Air merupakan salah satu kebutuhan hidup dan merupakan dasar bagi
perikehidupan dibumi. Tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat
berlangsung. Oleh karena itu, penyediaan air merupakan salah satu kebutuhan
utama bagi manusia untuk kelangsungan hidup dan menjadi faktor penentu dalam
kesehatan dan kesejahteraan manusia. Sumber daya air dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan antara lain; untuk kepentingan rumah tangga (domestik),
industri, pertanian, perikanan dan sarana pengangkutan air (Sumantri, 2010).
3.1 Tempat
Pemeriksaan bakteri koliform pada air bersih dilakukan di Laboratorium terpadu Poltekkes
Tanjung Karang
3.2 Sampel
Jenis sampel : air kemasan
Bau: tidak berbau
Rasa: tidak berasa
Warna: tidak berwarna
3.3 Alat
Labu Erlenmeyer yang berskala, pipet takar, lampu spirtus, dot karet/blub, incubator 37
derajat celcius dan 55 derajat celcius,
3.4 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah media Lactose Broth
4.2 Pembahasan
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan. Ciri-ciri air bersih adalah kandungan
tidak terlalu banyak mineral yang memungkinkan mengganggu kesehatan,
warnanya jernih dan tidak berbau, tidak berasa (Suparman, 2006).
Bakteri Koliform merupakan suatu grup bakteri yang digunakan sebagai
indikator pencemar terhadap air. Adanya baketri koliform di dalam air
menunjukkan kemungkinan adanya mikroorganisme yang bersifat
enteropatogenik (bakteri penyebab diare) atau toksigenik yang berbahaya bagi
kesehatan (Fardiaz, 1993).
Untuk mengetahui jumlah koliform digunakan metode MPN (Most
Probable Number) dimana bakteri koliform akan memfermentasi laktosa selama
24 jam yang akan menghasilkan asam dan gas yang tertangkap oleh tabung
Durham dalam tabung uji (Hasruddin dan Husna, 2014).
Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada air bersih diperoleh hasil 210
per 100 mL dimana angka MPN untuk bakteri koliform ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/PER/IX/1990 sebagai persyaratan mutu
air bersih yaitu 50 per 100 mL. Dengan demikian, air bersih yang diuji tidak
memenuhi persyaratan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 416/PER/IX/1990 mengenai persyaratan mutu air bersih.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan bakteri pada air bersih diperoleh jumlah bakteri
koliform adalah ....... per 100 mL. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sampel
tersebut tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 karena hasil yang didapat
melebihi batas maksimum yang diperbolehkan yaitu 50 per 100 mL.
5.2 Saran
Sebaiknya pada pengujian selanjutnya digunakan metode lain seperti
metode TPC (Total Plate Count) agar dapat membuat perbandingan dan
didapatkan hasil yang akurat.