Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MAKANAN NUSANTARA (SATE)


GIZI KULINARI DASAR

Disusun Oleh :
Kelompok 9
Soraya Media Annisa 2013411141
Syafira Widiasih 2013411142
Tarissa Devinda Vrisca Ayu S. 2013411144
Vera Wijaya 2013411145

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


PROGRAM STUDI DIPLOMA III
JURUSAN GIZI
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentu kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan tugas
laporan praktikum mata kuliah Gizi Kulinari Dasar dengan judul “Makanan Nusantara (Sate)”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Waabarakatuh

Lampung Selatan, 26 Oktober 2020


 

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan .........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.1 Tinjaun Pustaka...........................................................................................2
2.2 Makanan Nusantara dan Resep...................................................................3
BAB III KESIMPULAN........................................................................................14
4.1 Kesimpulan...............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang terdiri atas berbagai suku bangsa dan memiliki
keanekaragaman di berbagai bidang, salah satunya adalah makanan khas
daerah.Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa di konsumsi di suatu daerah.
Karaktermasakan di suatu daerah biasanya mencerminkan karakter masyarakatnya.
Daerah pegunungan menghasilkan masakan dari sayurmayur karena iklim pegunungan
yangdingin, umumnya masakannya serba panas atau pedas, untuk menghangatkan
badan. Penduduk di daerah pesisir sering kontak dengan orang asing atau daerah lain
sehingga melahirkan banyak masakan campuran yang ikut memperkaya produk
makanan khas daerah. Pada awalnya kita hanya bisa menemukan makanan-makanan
khas daerah ditempat asalnya saja. Namun, seiring dengan berkembangnya zaman, kini
kita dapatmenemukan makanan khas daerah di berbagai macam tempat, tidak hanya di
daerah asalnya saja. Contohnya seperti Bakso, soto ayam, mi ayam, nasi liwet, rawon,
kita bisa menemukan lenjual lempek dan tekwan di berbagai daerah, bahkan
mancanegara.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud makanan nusantara ?
2. Apa sajakah contoh makanan nusantara ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui makna makanan nusantara.
2. Mengetahui beberapa jenis makanan nusantara.
3. Mengetahui resep dan cara pengolahan beberapa makanan nusantara.
BAB II
PEMBAHSAN
2.1 Tinjauan Pustaka
Sate adalah masakan dimana daging di tusuk ke tusukan sate setelah dipotong
kecil-kecil, lalu dibakar diatas batu arang kayu. Setelah selesai, sate akan disajikan
dengan bumbu kacang kecap atau bumbu lainnya. Makanan ini sangat popular di
Malaysia, Singapura, Philipin, Thailand dan Belanda khususnya di Indonesia sebagai
asal dari makanan ini. Hal inilah yang melatar belakangi tentang pembuatan makalah
Teknologi Pengolahan Hasil Ternak yang berjudul “Teknik Pemasakan Masakan
Tradisional Sate).
Sate diketahui berasal dari Jawa, Indonesia, tetapi sate juga populer di negara-
negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand. Sate
juga populer di Belanda yang dipengaruhi masakan Indonesia yang dulu merupakan
koloninya. Versi Jepang disebut yakitori (Randy, 2012)
Sate atau kadangkala ditulis satay atau sate adalah makanan yang terbuat dari
potongan daging (ayam, kambing, domba, sapi, babi, ikan, dan lain-lain) yang
dipotong kecil-kecil,dan ditusuki dengan tusukan sate yang biasanya dibuat dari
bambu, kemudian dibakar menggunakan bara arang kayu. Sate kemudian disajikan
dengan berbagai macam bumbu (bergantung pada variasi resep sate) (Agus, 2012).
Biasanya sate diberi saus. Saus ini bisa berupa sambal kecap, sambal kacang, atau
yang lainnya. Untuk sate bebek Tambak menu lengkapnya adalah sate, saus bumbu
manis kacang tanah atau bumbu pedas (menurut selera) dan irisan tomat serta
mentimun. Lalu sate dimakan dengan nasi hangat atau, kalau di beberapa daerah
disajikan dengan lontong. Kadang-kadang sate dimakan dengan ketupat (Agus, 2012).
Semakin berkembangnya zaman, semakin banyak sate yang bermunculan di
Indonesia seperti (Minata,2012).
Ø Sate Madura (Madura)
Ø Sate padang (Sumatra Barat)
Ø Sate Ponorogo (Jawa Timur)
Ø Sate Ambal (Jawa Tengah)
Ø Sate Banjar (Kalimantan Selatan)
2.2 Makanan Nusantara dan Resep
 Sejarah
Kata "sate" atau "satai" diduga berasal dari bahasa Tamil. Diduga sate diciptakan
oleh pedagang makanan jalanan di Jawa sekitar awal abad ke-19, berdasarkan fakta
bahwa sate mulai populer sekitar awal abad ke-19 bersamaan dengan semakin
banyaknya pendatang dari Arab dan pendatang Muslim Tamil dan Gujarat dari India
ke Indonesia. Hal ini pula yang menjadi alasan populernya penggunaan daging
kambing dan domba sebagai bahan sate yang disukai oleh warga keturunan Arab.
Dalam tradisi Muslim Indonesia, hari raya Idul Adha atau hari raya kurban adalah
peristiwa istimewa. Pada hari raya kurban ini daging kurban berlimpah dan dibagikan
kepada kaum dhuafa dan miskin. Kebanyakan merayakannya dengan bersama-sama
memanggang sate daging kambing, domba, atau sapi.
Teori lain mengusulkan bahwa asal kata sate berasal dari istilah Minnan-Tionghoa
sa tae bak yang berarti tiga potong daging. Akan tetapi teori ini diragukan karena
secara tradisional sate terdiri atas empat potong daging, bukan tiga. Dan angka empat
dianggap bukan angka yang membawa keberuntungan dalam kebudayaan Tionghoa.
Warga Tionghoa Indonesia juga mengadopsi dan mengembangkan sate sesuai selera
mereka, yaitu sate babi yang disajikan dengan saus nanas atau kecap yang manis
dengan tambahan bumbu-bumbu Tionghoa, sehingga sate Tionghoa memiliki cita rasa
seperti hidangan daging panggang khas Tionghoa.
Dari Jawa, sate menyebar ke seluruh kepulauan Nusantara yang menghasilkan
beraneka ragam variasi sate. Pada akhir abad ke-19, sate telah menyeberangi selat
Malaka menuju Malaysia, Singapura, dan Thailand, dibawa oleh perantau Jawa dan
Madura yang mulai berdagang sate di negeri jiran tersebut. Pada abad ke-19 istilah
sate berpindah bersamaan dengan perpindahan pendatang Melayu dari Hindia Belanda
menuju Afrika Selatan, di sana sate dikenal sebagai sosatie. Orang Belanda juga
membawa hidangan ini—dan banyak hidangan khas Indonesia lainnya—ke negeri
Belanda, hingga kini seni memasak Indonesia juga memberi pengaruh kepada seni
memasak Belanda. Sate ayam atau sate babi adalah salah satu lauk-pauk yang
disajikan dalam hidangan Rijsttafel di Belanda.
 Perkembangan budaya sate
Terciptanya sate banyak dipengaruhi oleh kuliner Indonesia, Malaysia dan
Thailand. Tetapi sate aslinya berasal dari pulau Jawa yang awalnya hanya disajikan
dengan bumbu kacang. Sate juga lumrah ditemukan di Singapura, Brunei Darussalam,
Malaysia, Timor Leste, Filipina dan bahkan Belanda. Hanya saja resep aslinya sudah
dimodifikasi sesuai dengan selera lokal.
1. Sate sebenarnya adalah modifikasi kebab dari India
Letak Indonesia yang strategis dan menjadi tujuan para pedagang kain dari India dan
negara-negara Timur Tengah menjadi latar belakang lahirnya sate. Sate merupakan
makanan hasil evolusi kebab dari India, Turki dan negara-negara Arab. Masyarakat dari
negara-negara tersebut biasa mengkonsumsi kebab dengan aneka jenis, salah satu
jenisnya adalah ditusuk dan dipanggang seperti sate, bukan seperti kebab yang dijual di
Indonesia.
Masyarakat Indonesia zaman dahulu tidak mengenal sistem memasak daging
secara dibakar. Biasanya mereka memasaknya dengan cara direbus. Setelah para
saudagar dari India dan Timur Tengah tersebut datang, barulah masyarakat Indonesia
mulai mengikuti cara memasak daging dengan dibakar.
Nama sate diperkirakan berasal dari bahasa India Tamil, catai yang memiliki arti
daging. Lama kelamaan kata catai berevolusi menjadi sate menyesuaikan dengan lidah
lokal dan nama itu bertahan hingga kini.
2. Sekarang semakin banyak yang membuat kreasi sate
Seiring berkembangnya peradaban masyarakat Indonesia, banyak orang-orang
kreatif negeri ini yang terus menciptakan varian baru dari sate. Setiap daerah di Indonesia
rata-rata memiliki jenis satenya masing-masing. Indonesia memiliki banyak sekali jenis
sate seperti sate padang, sate madura, sate blora, sate lilit, sate makassar, sate kulit, sate
kuda, sate kerbau dan masih banyak lagi.
 Resep
1. Resep sate Madura

- Bahan
Daging ayam fillet, potong dadu - 400 gram
Tusukan sate - 15 biji

Perendam ayam:
Jeruk nipis, ambil airnya - 1/2 buah
Bawang putih, haluskan - 3 siung
Merica bubuk - 1/2 sdt

Saus/bumbu kacang:
Kacang tanah, goreng lalu tumbuk halus - 150 gram
Daun jeruk, sobek-sobek - 3 lembar
Kecap manis - 3 sdm
Gula merah, serut halus - 1 sdm
Garam - 1 sdt
Gula pasir - 1 sdt
Air - 500 ml
Air - 500 ml

Bumbu halus untuk saus/ bumbu kacang:


Cabai merah keriting - 4 buah
Bawang merah - 6 butir
Bawang putih - 3 siung
Kemiri, sangrai - 3 butir

Olesan sate:
Bumbu kacang - 3 sdm
Kecap manis - 3 sdm
Margarin - 2 sdm

Pelengkap :
Bawang merah, iris - secukupnya
Cabai rawit - secukupnya
Kecap manis – secukupnya
Lontong, potong-potong - secukupnya

- Langkah-langkah;
1. Campur bahan perendam ayam dan aduk rata. Lumuri ke daging ayam yang telah
dipotong dadu. Simpan dalam kulkas sisihkan.
2. Saus/Bumbu Kacang: Tumis bumbu halus bersama daun jeruk hingga wangi.
Masukkan kacang tanah yang telah dihaluskan, gula merah, kecap, gula, dan garam.
Aduk rata. Tuangkan air dan masak hingga saus mengental dan mengeluarkan
minyak. Angkat dan sisihkan.
3. Keluarkan ayam dari kulkas dan tusukkan ke tusuk sate.
4. Siapkan alat bakaran/pemanggang/pan/wajan datar anti lengket.
5. Campur bahan olesan dan aduk rata. Oleskan bumbu ke sate.
6. Bakar sate sambil dibolak balik dan diolesi bumbu, hingga matang. Angkat.
7. Siap disajikan dengan siraman saus/bumbu kacang dan bahan pelengkapnya.
2. Resep sate Padang

- Bahan-bahan
500 gr daging sapi has (boleh campur jeroan or lidah sapi)
secukupnya Air untuk merebus daging
100 gram Tepung Beras

Bumbu halus :
8 siung bawang merah
5 Siung Bawang putih
1/2 sdt merica
1/2 sdt Jinten
1/2 sdt ketumbar
10 Buah Cabai Merah
2 buah cabe rawit (sesuai selera)
1/2 biji pala
1 ruas kunyit
1 ruas jahe

Bahan cemplung :
2 Buah Kapulaga
2 buah bunga lawang
5 cm Kayu manis
1 batang Sereh
1 ruas lengkuas
1 Lembar daun kunyit
2 Lembar Daun Jeruk
2 lembar daun salam
secukupnya Garam
secukupnya Royco

Pelengkap :
Bawang goreng
Lontong
Krupuk kulit

Langkah-langkah:
1. Cuci bersih daging
2. Haluskan semua bumbu. Untuk lengkuas dan sereh, geprek saja.
3. Panaskan wajan, tuangkan minyak goreng, tumis bumbu halus. Masukkan
lengkuas, sereh, daun salam, daun jeruk dan daun kunyit. Tumis hingga harum.
4. Tambahkan air, masukkan daging ayam/sapi. Masak hingga daging matang.
5. Setelah daging matang, angkat daging, iris2 kecil dan tusuk menggunakan tusuk
sate atau lidi lalu panggang dengan sesekali di olesi minyak goreng.
6. Sementara, air rebusan bumbu tadi biarkan tetap mendidih dan tambahkan tepung
beras yang sudah di larutkan dengan air.
7. Aduk cepat, jangan sampai menggumpal. Biarkan matang dan kental.
8. Sementara, air rebusan bumbu tadi biarkan tetap mendidih dan tambahkan tepung
beras yang sudah di larutkan dengan air.
9. Aduk cepat, jangan sampai menggumpal. Biarkan matang dan kental.

3. Resep sate ambal


- Bahan
750 g fillet dada ayam, potong dadu 2 cm
tusuk sate, secukupnya

Bumbu halus
10 siung bawang merah
5 siung bawang putih
5cm jahe
2 cm kunyit
2 butir kemiri, sangrai
1 sdm gula merah
1 sdm garam
1 sdm ketumbar
½ merica putih bubuk

Sambal tempe
200 g tempe
3 siung bawang putih
2 buah cabai merah
5 buah cabai rawit
1 sdt Royco Kaldu Ayam
200 ml air
5 sdm Bango Kecap Manis

- Cara membuat
1. Di dalam mangkuk, aduk rata ayam dan bumbu halus. Diamkan selama 30 menit.
Tiriskan airnya dan simpan.
2. Tusuk daging ayam dengan tusuk sate. Ulangi hingga ayam habis.
3. Masak sate ayam di atas bara api hingga matang. Angkat.
4. Sambal tempe: Rebus tempe, cabai rawit, bawang putih, cabai merah, Royco
Kaldu Ayam, dan air perendam, dan air hingga matang. Angkat.
5. Haluskan dengan bantuan blender. Kembalikan sambal tempe ke dalam panci,
masak hingga mengental. Matikan api. Tambahkan Bango Kecap Manis, aduk
rata.
6. Sajikan sate ayam dengan sambal tempe.

4. Resep sate Ponorogo

- Bahan-bahan
Daging ayam fillet - 300 gram
Tusuk sate - 15 buah

Bumbu untuk rendaman :


Bawang putih - 2 siung
Bawang merah - 4 siung
Kemiri - 2 butir
Lengkuas - 1 cm
Ketumbar bubuk - 1/4 sdt
Jinten bubuk - 1/4 sdt
Garam - 1/2 sdt
Merica - 1/2 sdt
Kecap manis - 2 sdt

Olesan (campur rata) :


Kecap manis - 4 sdm
Margarin - 2 sdm
Saus kacang:
Kacang tanah - 100 gram
Bawang putih - 1 siung
Bawang merah - 3 butir
Kemiri - 2 butir
Cabe merah besar - 2 buah
Gula merah - 1 sdm
Garam - 1/2 sdt
Air matang - 250 ml
Minyak, untuk menggoreng - secukupnya

Pelengkap :
Sambal rawit - secukupnya
Bawang merah, iris - secukupnya
Jeruk sambal, iris - secukupnya

Langkah-langkah
1. Potong memanjang daging ayam fillet dengan ketebalan sekitar 0,5 cm. Sisihkan.
2. Dalam wadah, campur ayam dengan bumbu untuk rendaman. Aduk rata lalu
diamkan selama 25 menit hingga bumbu meresap.
3. Tusukkan tiap potongan daging ke tusuk sate.
4. Siapkan alat pemanggang / bakaran. Bakar sate hingga matang di kedua sisinya,
sambil dioles dengan bahan olesaan.
5. Siap disajikan bersama saus kacang dan bahan pelengkap lainnya.

Cara membuat saus kacang :


1. Panaskan banyak minyak. Goreng kacang tanah hingga matang. Angkat dan
tiriskan.
2. Lanjutkan dengan menggoreng bawang putih, bawang merah, kemiri, dan cabai.
Angkat dan tiriskan.
3. Giling / haluskan (dengan blender) bahan yang digoreng tadi dengan bahan saus
kacang lainnya. Haluskan hingga didapatkan kekentalan saus yang diinginkan.
4. Pastikan daging ayam fillet sudah dalam suhu ruang ketika akan diolah, supaya
sate bisa matang sempurna hingga ke bagian dalam dan tidak kering

5. Resep sate Banjar

- Bahan-bahan
1 ekor ayam (buang tulangnya dan potong kecil)
secukupnya Garam dan merica
Beberapa batang tusuk sate
Arang

Bumbu kacang:
1/4 kg kacang tanah
10 siung bawang merah
5 siung bawang putih
200 gr gula merah (dicacah)
2 ruas jari jahe
50 gr cabe merah kering (buang biji)
Kecap manis
secukupnya Garam
secukupnya Minyak goreng
- Langkah-lagkah:
1. Bersihkan ayam, potong potong kecil untuk ukuran sate. Beri sedikit garam dan
merica bubuk. Kemudian tusuk dengan tusuk sate. Sisihkan.
2. Rebus cabe merah besar sampai lembut. Angkat dan tiriskan.
3. Haluskan bawang merah, bawang putih, jahe dan cabe merah.
4. Panaskan minyak, masak bumbu halus sampai warna bumbu berubah menjadi
merah tua agak kehitaman. (Bukan hangus ya). Sisihkan
5. Goreng kacang tanah sampai berwarna kecoklatan. Biarkan dingin dulu baru
dihaluskan dengan menggunakan blender.
6. Campur kacang yang telah dihaluskan dengan bumbu bawang tadi, tambahkan
gula merah dan garam. Beri sedikit air.
7. Masak lagi sampai bumbu menyatu dan timbul minyak.
8. Tambahkan sedikit kecap manis. Koreksi rasa. Matikan api.
9. Bakar sate di atas arang sambil diolesi bumbu kacang.
10. Kalau sudah matang, susun sate di atas piring saji dan siram dengan bumbu
kacang.

 Keunikan/pembeda/khas masing masing sate


Ciri khas dari sate madura adalah menggunakan irisan daging yang lebih kecil dari
sate-sate lainnya. Sate madura biasanya disantap dengan nasi putih, lontong, atau ketupat,
kadang juga ditambahi acar irisan bawang, mentimun dan cabai rawit.
Sate Padang memakai bahan daging sapi, lidah, atau jerohan (jantung, usus, dan
tetelan) dengan bumbu kuah kacang kental (mirip bubur) ditambah cabai yang banyak
sehingga rasanya pedas. Sate Padang Panjang dibedakan dengan kuah sate nya yang
berwarna kuning.
Sate Ponorogo (adalah jenis sate yang berasal dari kota Ponorogo, Jawa Timur.
Daging ayamnya sendiri sangat empuk dan bumbunya meresap. Sate Ponorogo berbeda
daripada Sate Madura yang populer. Perbedaannya adalah pada cara memotong
dagingnya.
Keistimewaan sate Ambal adalah bumbunya yang terbuat dari tempe yang
dihaluskan. Cara membuatnya, tempe direbus bersama cabai rawit, cabai merah, dan
bawang putih hingga matang. Perpaduan tempe dan bumbu ini memberikan rasa yang
gurih dan sedikit pedas.
Bahan dasarnya adalah daging ayam, tapi yang membuat sate ini sangat lezat adalah
penggunaan bagian paha ayam saja. Daging paha ayam tersebut kemudian di fillet dan
dilumuri bumbu terlebih dahulu, lalu dipanggang. Sate Banjar biasanya disajikan dengan
bumbu kacang dan ketupat serta sambal khas daerah.
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Indonesia atau yang dulu dikenal dengan Nusaantara memilki berbagai jenis
makanan khas dari sabang sampai merauke. Salah satunya makanan khas yang
terkenal di masyarakat adalah sate. Makanan yang satu ini merupakan modifikasi
dari kebab india. Menurut pembahasan sebelumnya, diketahui bahwa sate ada
beberapa jenis antara lain ada sate madura, sate padang, sate ambal, sate ponorogo
dan sate banjar.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/amp/s/www.idntimes.com/food/diet/amp/siti-hajar-
angun/sejarah-lahirnya-sate-hingga-jadi-makanan-nasional-indonesia-c1c2
https://resepkoki.id/resep/resep-sate-ayam-madura/
https://cookpad.com/id/resep/4412529-sate-padang
https://resepkoki.id/resep/resep-sate-ponorogo/
https://www.masakapahariini.com/resep/resep-sate-ambal-khas-kebumen/
https://cookpad.com/id/resep/5307437-sate-ayam-bumbu-kacang-banjar

Anda mungkin juga menyukai