Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MASAKAN INDONESIA BARAT PROVINSI LAMPUNG

Dosen Pengampu: Fitriani,SKM,MKM

Disusun Oleh;

Dina Aulia Rahmadiani

P1337431223011

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

KOTA SEMARANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
yang tiada henti mengalir dalam setiap langkah penyelesaian makalah ini. Dengan demikian,
penulis menghadirkan kata pengantar ini sebagai bentuk penghargaan dan ungkapan terima
kasih atas segala bimbingan dan kekuatan yang diberikan-Nya.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman, termasuk dalam hal kuliner.
Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khasnya masing-masing yang menjadi ciri khas
dan kebanggaan daerah tersebut. Salah satu daerah yang memiliki kekayaan kuliner yang
beragam adalah Lampung.

Makalah berjudul "Makanan Indonesia Barat Provinsi Lampung" ini di buat untuk
melengkapi tugas mata kuliah gizi kuliner. Makalah ini membahas tentang berbagai macam
makanan khas Lampung, mulai dari makanan pokok, lauk, sayur, kudapan atau oleh-oleh
hingga sepinggan.

Penulis berharap bahwa makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi
pembaca, terutama bagi mereka yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang makanan khas
Lampung. Penulis juga berharap bahwa makalah ini dapat menjadi referensi bagi mereka
yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang kuliner Indonesia.

Penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan makalah ini.Terima
kasih sekali lagi kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah-Nya, penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca untuk perbaikan makalah ini di masa yang akan datang.

Semarang,10 November 2023

Dina Aulia Rahmadiani

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................. ii

DAFTAR GAMBAR................................................................................. iii

BAB I.......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1


BAB II ........................................................................................................2
2.1 Masakan atau Kuliner...................................................................... 2
A. Makanan Pokok................................................................................2
1.Nasi.......................................................................................................2
B.Lauk.................................................................................................... 2
1.Seruit.....................................................................................................2
2.Gulai Taboh.......................................................................................... 3
3.Tempoyak............................................................................................. 3
C.Sayur................................................................................................... 4
1.Gabin.................................................................................................... 4
2.Umbu.................................................................................................... 4
D.Kudapan/Oleh-oleh........................................................................... 4
1.Keripik Pisang...................................................................................... 4
2.Geguduh............................................................................................... 5
4. Sekubal................................................................................................ 5
E. Sepinggan...........................................................................................5
1. Mie Lampung...................................................................................... 5
2.2 Peralatan Yang Digunakan.............................................................. 6
BAB III....................................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan........................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 8

ii
DAFTAR GAMBAR

A. Makanan Pokok

Nasi

B. Lauk

Seruit Gulai Taboh Tempoyak

C. Sayur

Gabin Umbu

D. Kudapan/Oleh-oleh

Keripik Pisang Geguduh Sekubal

E. Sepinggan

Mie Lampung

iii
BAB I

1.1 Latar Belakang

Lampung merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di ujung selatan Pulau
Sumatra. Provinsi ini memiliki luas wilayah sekitar 35.376,40 kilometer persegi dan dihuni
oleh sekitar 8,8 juta penduduk. Lampung dikenal sebagai provinsi yang kaya akan sumber
daya alam, baik berupa hasil laut, pertanian, maupun perkebunan.

Kekayaaan sumber daya alam tersebut turut memengaruhi keragaman kuliner Lampung.
Masyarakat Lampung memiliki beragam makanan khas yang menggunakan berbagai macam
bahan baku, mulai dari ikan, daging, buah-buahan, hingga sayuran. Budaya kuliner Lampung
dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti letak geografis, kondisi alam, dan budaya
masyarakat setempat.

Secara geografis, Lampung terletak di jalur perdagangan internasional, sehingga banyak


budaya kuliner dari luar Lampung yang masuk ke provinsi ini. Kondisi alam Lampung yang
subur juga mendukung perkembangan berbagai jenis tanaman pangan dan perkebunan,
sehingga banyak bahan makanan yang tersedia di Lampung

Masyarakat Lampung terdiri dari berbagai suku bangsa, seperti suku Lampung, suku Jawa,
suku Sunda, dan suku Batak. Suku Lampung merupakan suku asli Lampung yang memiliki
kebudayaan yang unik. Kebudayaan Lampung yang terkenal adalah tari gandrung, upacara
adat pepadun, dan rumah adat saibatin.

Budaya kuliner Lampung juga dipengaruhi oleh budaya masyarakat Lampung. Masyarakat
Lampung dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan terbuka, sehingga mereka sering
mengadakan kegiatan makan bersama. Kegiatan makan bersama ini disebut dengan nyeruit.
Nyeruit merupakan tradisi makan bersama yang dilakukan oleh masyarakat Lampung dengan
cara duduk bersila dan menikmati hidangan yang disajikan di atas daun pisang.

Budaya kuliner Lampung memiliki ciri khas yang unik, yaitu penggunaan rempah-rempah
yang berlimpah. Rempah-rempah yang sering digunakan dalam masakan Lampung antara
lain cabai, bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan lengkuas. Penggunaan rempah-
rempah yang berlimpah ini membuat masakan Lampung memiliki cita rasa yang khas dan
pedas.

1
BAB II

2.1 Masakan atau Kuliner

A. Makanan Pokok

1.Nasi

Makanan pokok provinsi Lampung adalah nasi. Nasi merupakan makanan pokok masyarakat
Indonesia pada umumnya, termasuk masyarakat Lampung. Nasi di Lampung biasanya
disajikan dengan lauk pauk yang bervariasi, seperti ikan bakar, ikan goreng, ayam goreng,
atau sambal. Selain nasi, makanan pokok lain yang populer di Lampung adalah ubi jalar dan
singkong. Ubi jalar dan singkong biasanya diolah menjadi berbagai macam hidangan, seperti
urap, sambal goreng, atau kuah gulai.

B. Lauk

1. Seruit

Seruit adalah makanan khas lampung, biasa disebut seruit (seghuit). Seruit adalah makanan
yang dilestarikan secara turun temurun oleh orang suku Lampung. Seruit bisa disajikan dalam
makanan sehari – hari orang Lampung, juga dalam perayaan atau acara tertentu, seperti
upacara adat. Tradisi nyeruit merupakan tradisi makan yang telah dilakukan oleh masyarakat
Lampung secara turun-temurun dengan tujuan menumbuhkan keakraban dan kebersamaan
antar anggota keluarga dengan kata lain dijadikan sebagai alat pemersatu kekerabatan. Tradisi
ini biasa dilakukan pada acara-acara besar masyarakat Lampung seperti upacara pernikahan,
upacara keagamaan sertaupacara adat. Tradisi nyeruit merupakan kegiatan makan bersama
dengan mengomsumsi seruit, seruit sendiri merupakan olahan ikan lalu lalapan dan aneka
sambal yang kemudian diaduk dan ditempatkan dalam satu tempat, cara menyantapnya tidak
menggunakan peralatan makan seperti sendok dan garpu melainkan menggunakan tangan.
Seruit dibuat dengan bahan baku yang terbuat dari cabai, rampai, terasi; biasanya diaduk
dengan tahu, tempe, ikan, terong, dan sebagainya sesuai selera. Biasanya seruit disajikan
bersamaan dengan tempoyak (durian fermentasi) dan gulai taboh. Ada cara khusus dalam
menyantap seruit. Pertama cucilah kedua belah tangan dengan bersih. Kemudian, ambilah
mangkuk. Tuang sambal dilan secukupnya. Lalu tambahkan daging ikan bakar. Aduk sampai
rata dan tambahkan ketimun dan kuah pindang atau kuah gulai taboh. Semuanya diaduk
menjadi satu. Saat ingin menikmati seruit, barulah tempoyak ditambahkan. Dalam
penyajiannya, seruit bisa disajikan di mangkuk yang besar. Seruit ini bisa langsung dinikmati
dengan tambahan sayuran seperti terong ungu yang sudah dibakar dan dikupas kulitnya.
Terong bakar ini sangat enak sehingga semakin menambah nafsu makan hingga tidak mau
berhenti mengunyah. Budaya menyeruit masih terus dipelihara hingga kini. Bahkan tahun
2011, Muri mencatat sebanyak 4.937 orang mengikuti tradisi ini dalam acara makan bersama
di lapangan Enggal, Bandarlampung sehingga rekor menyeruit dengan peserta terbanyak
akhirnya terpecahkan.
2
2. Gulai Taboh

Makanan khas dari pesisir Lampung ini berbahan dasar santan sehingga memiliki rasa yang
sangat gurih. Setiap menggelar acara adat, menu yang satu ini seolah menjadi sajian wajib.
Gulai taboh diolah dengan bahan utama ikan laut atau ikan sungai. Ikan sungai yang
digunakan biasanya adalah mujair yang sebelumnya telah diasapi semalaman. Ikan yang telah
diasap selama satu malam itu disebut iwa tapa semalam. Jika menggunakan iwa tapa
semalam campuran gulai taboh hanya dibumbui keluak saja. Namun, bila bahan utamanya
ikan laut akan ditambahkan kacangkacangan, buah melinjo, labu kuning, ubi jalar, dan
sayuran lain untuk dimasak dengan santan. Beragam jenis sayuran yang menjadi bahan
campuran mencerminkan masyarakat Pesisir yang begitu terbuka terhadap suku lain. Maklum
saja, letak geografisnya yang berada di pinggir pantai memungkinkan masuknya pendatang
dari berbagai wilayah di Indonesia ataupun dari luar negeri. Cara menyantap gulai taboh
cukup unik. Kuah gulai taboh diseruput dan dinikmati dengan nasi hangat. Menyantap gulai
taboh menjadikan suasana kebersamaan menjadi lebih hangat.

3. Tempoyak

Tempoyak merupakan daging durian yang telah difermentasikan. Agar menghasilkan


tempoyak yang lezat, daging durian yang digunakan haruslah yang berkualitas baik.Proses
fermentasi atau peragian pada daging durian dibantu garam untuk meningkatkan
pertumbuhan mikroorganisme ragi. Akan tetapi, penambahan garam tidak boleh terlalu
banyak karena akan menyebabkan tempoyak menjadi asin. Tempoyak berkualitas akan
bertahan lebih dari satu tahun. Biasanya wadah untuk menyimpan tempoyak adalah tempayan
yang terbuat dari tanah liat yang ditutup rapat. Dengan demikian, baik rasa ataupun aroma
tempoyak tidak akan berubah. Pembuatan tempoyak berawal dari pemanfaatan daging durian
yang terlalu matang. Durian yang telah berair tentu saja tidak dapat dinikmati karena rasanya
sudah asam. Agar tidak terbuang, nenek moyang kita mengolah daging durian tersebut
menjadi tempoyak. Buah kreativitas tersebut selain bernilai ekonomis juga menjadi penganan
khas. Rasa tempoyak itu manis dan asam. Menurut beberapa anak yang mencicipi, tempoyak
memiliki rasa seperti yogurt durian. Hanya saja aromanya lebih menyengat.Selain sering
digunakan untuk melengkapi sajian seruit, tempoyak ternyata bisa dimakan dengan nasi saja.
Jangan lupa tambahkan cabai agar terasa pula sensasi pedasnya.Tempoyak ternyata tidak
hanya terkenal di Lampung. Di Pulau Borneo atau Kalimantan, tempoyak juga menjadi
makanan favorit. Negara tetangga, Malaysia ternyata juga menggemari olahan buah musiman
ini.

3
C. Sayur

1. Gabin

Pohon kelapa memang tanaman yang kaya manfaat. Nyaris tidak ada bagian yang terbuang
dari pohon berakar serabut itu. Di Lampung, pohon kelapa tumbuh sangat subur sehingga
pemanfaatannya juga dilakukan secara maksimal. Adalah gabin yang begitu digemari
masyarakat, meski tidak setenar seruit atau pindang, tetapi soal rasa takkalah lezatnya.
Uniknya, bahan dasar utama.Gabin bukanlah berasal dari buah kelapa, melainkan dari batang
pohon. Kekhasan inilah yang tidak dapat ditemukan di daerah lain. Adapun batang pohon
yang digunakan adalah bagian yang muda atau disebut juga umbut. Letaknya di dalam batang
pohon, berwarna putih gading, dan bertekstur padat. Ada sensasi tersendiri menikmati
sayuran berkuah santan ini. Gurihnya santan dan rempah-rempah berpadu dengan manisnya
batang kelapa muda membuat penikmatnya ketagihan. Penyuka sayuran pedas bias
menambahkan cabai ke dalam gabing, Cabai yang digunakan bisa cabai yang telah diolah
menjadi sambal atau cabai utuh yang dipotong menyerong dan dimasukkan saat proses
pematangan.

2. Umbu

Jika kalian penggemar makanan yang rasanya pahit seperti pare, kalian harus mencoba
makanan pahit asal Lampung ini. Makanan ini disebut dengan umbu. Umbu terbuat dari rotan
muda yang direbus sampai lunak. Umbu biasanya dipakai sebagai bahan dasar sayur seperti
oseng, bahkan bisa dinikmati seperti lalapan. Rotan muda yang telah direbus ini juga bisa
digunakan sebagai bahan campuran untuk memperkaya masakan.

D. Kudapan/Oleh-oleh

1. Keripik Pisang

Lampung ternyata juga memiliki makanan ringan. Keripik pisang namanya: Kres kres.
Begitulah suara yang akan kita dengar saat mengigit penganan ini. Soal rasa dijamin tidak
ada duanya. Ada tigabelas varian rasa yang ditawarkan, seperti rasa stroberi, melon, vanila,
moka, balado, susu, kopi, cokelat, moka, manis, sapi panggang, keju, dan tawar.Pembeli
bebas memilih rasa apa saja sesuai selera mereka. Tekstur keripik pisang Lampung berbeda
dari daerah lainnya, lebih tebal tapi sangat renyah. Hal itu karena proses penggorengannya
dilakukan dua kali. Selain itu, agar keripik pisang memiliki rasa dan aroma yang mantap,
bahan bakar yang digunakan adalah kayu dari pohon kopi. Seiring dengan tingginya minat
pembeli dan perkembangan zaman, bentuk keripik pisang mengalami inovasi. Jika dahulu
hanya berbentuk potongan memanjang kini dapat dijumpai dalam beragam bentuk, seperti
bulat pipih dan ulir. Kemasannya juga didesain lebih modern sehingga semakin membuat
keripik pisang bernilai jual tinggi. Jenis pisang yang tepat untuk diolah menjadi keripik
adalah jenis pisang sayur (plantain). Pisang ini memiliki kandungan padatan yang cukup
tinggi. Pisang tersebut harus diolah pada saat belum matang atau saat kulitnya masih
berwarna hijau.

4
2. Geguduh

Geguduh adalah camilan khas Lampung, terbuat dari pisang yang telah dihaluskan dan
dicampur dengan terigu dan selai. Makanan ini biasa disajikan untuk tamu dan dapat
dinikmati bersama dengan keluarga. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat geguduh
cukup mudah didapatkan. Jadi, kalian dapat membuatnya sendiri di rumah. Cara memasaknya
juga tidak sulit, cukup dengan mencampurkan semua bahan dan menggorengnya.

3. Sekubal

Sekubal merupakan salah satu makanan khas Lampung yang selalu tersaji saat berbuka puasa
dan lebaran. Makanan ini terbuat dari ketan dan santan yang diaron, kemudian dibungkus
dengan daun pisang. Setelah itu, ketan direbus. Memasak sekubal membutuhkan ketelatenan
dan kesabaran karena proses pembuatan sekubal membutuhkan waktu delapan sampai
sepuluh jam.Karena lamanya proses pematangan, biasanya, masyarakat Lampung bergotong
royong memasak sekubal ini. Mereka membuat tungku yang cukup banyak di pekarangan
rumah. Tungku-tungku tersebut dipergunakan untuk memasak sekubal dalam jumlah yang
banyak. Agar proses pematangan sempurna, api di dalam tungku haruslah stabil. Oleh karena
itu, secara berkala mereka berganti-gantian menjaga nyala api.Menikmati sekubal sangatlah
mudah. Sekubal yang telah dingin dibuka bungkusnya. Lalu, satu persatu irisan sekubal
sepanjang lima sentimeter kita lepaskan. Tiap irisan sekubal dipisahkan dengan potongan
daun pisang. Penyuka manis dapat menikmati sekubal dengan tape ketan hitam, sedangkan
penyuka gurih dan pedas dapat menikmati sekubal bersama bumbu rendang. Rasa sekubal
yang nikmat, gurih, dan mengenyangkan, menjadikan makanan ini sebagai makanan favorit
yang takpernah tinggal saat perayaan besar. Sekubal juga sering menjadi salah satu oleh-oleh
dari Lampung. Hanya saja, penganan satu ini memiliki batas waktu penyimpanan karena
tidak mengandung bahan pengawet. Sekubal yang terlalu lama disimpan akan mengurangi
rasa dan kekenyalannya.

E. Sepinggan

1. Mie Lampung

Mie Lampung terbuat dari tepung beras, sehingga memiliki tekstur yang berbeda dengan mie
telur pada umumnya. Mie Lampung juga memiliki tekstur yang lebih kenyal dan lembut. Mie
Lampung biasanya dimasak dengan kuah kaldu yang gurih. Selain itu, mie Lampung juga
sering ditambahkan dengan berbagai topping, seperti ayam, bakso, ebi, dan sayuran. Mie
Lampung menggunakan bumbu-bumbu khas Lampung, seperti terasi, bawang merah, bawang
putih, dan cabai. Bumbu-bumbu ini memberikan rasa yang khas dan lezat pada mie Lampung.

5
2.2 Peralatan Yang Digunakan

1. Nasi : Dandang, Magic com, Kukusan, Irus, Centong nasi

2. Seruit : Wajan, Pisau, Talenan, Cobek, Ulekan, Mangkok

3. Gulai Taboh : Wajan, Pisau, Talenan, Kuas untuk mengoleskan bumbu

4. Tempoyak : Wadah/Guci, Kain bersih, Piring atau alas untuk menutup wadah

5. Gabin : Panci, Ulekan, Pisau, Parutan, Saringan santan

6. Umbu : Wajan/Panci, Pisau, Sendok

7. Keripik Pisang : Pisau, Pengupas pisang, Penggorengan, Wadah, Kain untuk meniriskan
minyak

8. Geguduh : Wajan atau Penggorengan, Pisau, Wadah, Sendok, Kain/Tisu untuk meniriskan
minyak

9. Sekubal : Alat Pengukus, Wadah, Daun pisang, Tali untuk mengikat bungkusan daun
pisang

10. Mie Lampung : Timbangan, Baskom, Roliing pin, Pisau, Mesin pembuat mie,
Wajan/Panci, Saringan, Sendok, Chopper, Sutil

6
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Budaya kuliner Lampung merupakan salah satu kekayaan budaya yang harus dilestarikan.
Kuliner Lampung memiliki cita rasa yang khas dan menggunakan bahan-bahan lokal yang
unik. Kuliner Lampung juga merupakan bagian dari budaya Lampung yang sarat akan makna
dan filosofi. Kuliner Lampung ini dapat menjadi daya tarik wisata yang dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat Lampung, serta dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk
berkunjung ke Lampung. Dengan berkunjung ke Lampung, wisatawan dapat menikmati
berbagai macam kuliner Lampung yang lezat dan unik. Kuliner Lampung juga dapat menjadi
peluang usaha bagi masyarakat Lampung. Dengan mengembangkan kuliner Lampung,
masyarakat Lampung dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya. Oleh karena itu
diharapkan budaya kuliner Lampung dapat terus dilestarikan dan berkembang di masa
mendatang.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, D. (2017). Kuliner Lampung: menyeruit, yuk!.Badan Pengembangan dan


Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Guse, H., Zahrani, D. P. A., & Disha, G. Warisan Budaya Kuliner Lampung: Seruit.

Untoro, S. (2017). Kuliner Indonesia Barat. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Anda mungkin juga menyukai