OLEH:
Isnah Q1A119042
FAKULTAS PERTANIAN
KENDARI
2022
BAB I. PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Rendang adalah masakan tradisional berasal dari Minangkabau, Sumatra Barat, yang
terbuat dari daging sapi, santan, cabai dan bumbu rempah-rempah lainnya. Makanan rendang
khas dari Sumatera Barat mendapatkan pengakuan CNN Internasional sebagai hidangan terlezat
di dunia. Makanan lezat seperti kadar protein, kadar lemak, karbohidrat, kadar serat, kadar abu
dan juga kadar air. Istilah rendang atau dalam pelafalan orang Minang yakni randang, berasal
dari kata merandang yang bermakna "secara lambat". Proses memasaknya memakan waktu yang
cukup lama yaitu sekitar empat jam hingga menjadi benar-benar kering dan menghitam serta
ketelatenan. Oleh sebab itu, proses ini mengajarkan nilai kesabaran bagi pembuatnya. Rendang
dapat dijumpai diseluruh rumah makan Padang yang ada di luar Minangkabau. Ciri khas rasa
rendang adalah daging yang empuk dengan rasa rempah-rempah yang sangat menyatu.
Sejarah rendang tidak lepas dari kedatangan orang-orang India ke kawasan pantai barat
Sumatera. Hal ini diperkuat pada abad ke-14, sudah banyak orang-orang India yang tinggal di
daerah Minangkabau dan mereka memperkenalkan bumbu serta rempah-rempah ke masyarakat
setempat. Hingga pada abad ke-15 India memperkenalkan masakan kari lalu diolah menjadi
masakan rendang oleh masyarakat setempat pada saat itu. Ahli waris dari kerajaan Pagaruyuang
juga memperkuat fakta ini bahwa “rendang merupakan kari yang diproses lebih lanjut.
Yang membuatnya berbeda adalah rendang memiliki sifat yang lebih kering, sehingga rendang
bisa lebih awet lama dibandingkan dengan masakan kari”.
Asal-usul rendang ditelusuri berasal dari Sumatera, khususnya Minangkabau. Bagi
masyarakat Minang, rendang sudah ada sejak dahulu dan telah menjadi masakan tradisi yang
dihidangkan dalam berbagai acara adat dan hidangan keseharian. Sebagai masakan tradisi,
rendang telah lahir sejak orang Minang menggelar acara adat pertamanya. Kemudian seni
memasak ini berkembang ke kawasan serantau berbudaya Melayu lainnya yaitu mulai dari
Mandailing, Riau, Jambi, hingga ke negeri seberang di Negeri Sembilan yang banyak dihuni
perantau asal Minangkabau. Karena itulah rendang dikenal luas baik di Sumatera dan
Semenanjung Malaya.
Seorang Sejarawan Universitas Andalas bernama Prof. Gusti Asnan menyatakan bahwa
rendang sudah ada sejak abad ke-16 masehi. Perjalanan melewati sungai dan memakan waktu
lama, rendang menjadi pilihan tepat saat itu sebagai bekal. Karena memakan waktu yang lama
mereka membawah makanan yang tahan lama yaitu rendang. Hal ini karena rendang kering
sangat awet, tahan disimpan hingga berbulan lamanya, sehingga tepat dijadikan bekal kala
merantau atau dalam perjalanan niaga. Rendang dipercayai sudah ada sejak perayaan adat
pertama diselenggarakan di Minangkabau. Di daerah asalnya Minangkabau, rendang biasanya
disajikan dalam berbagai upacara adat dan perhelatan istimewa seperti upacara batagak
panghulu, upacara perkawinan (baralek), upacara sunat rasul dan upacara turun mandi.
Persebaran rendang di Indonesia tidak terlepas dari kebudayaan masyarakat
Minangkabau, yaitu merantau. Tekstur rendang asli yang kering dan bisa bertahan hingga
berbulan-bulan, membuat rendang menjadi bekal yang biasa dibawa oleh orang Minangkabau
saat melakukan perjalanan berbulan-bulan menggunakan kapal laut sejak zaman dulu.
Rendang adalah salah satu hidangan hantaran dalam upacara adat Minang Rendang
memiliki posisi terhormat dalam budaya masyarakat Minangkabau. Rendang memiliki filosofi
tersendiri bagi masyarakat Minang Sumatera Barat, yaitu musyawarah dan mufakat baik dalam
penyelesaian dalam suatu masalah ataupun pengambilan kebijakan. Bahan-bahan pembuat
rendang melambangkan 4 unsur keutuhan masyarakat Minangkabau:
1. Daging sapi melambangkan para pemimpin suku adat atau yang dalam bahasa Minangkabau
disebut niniak mamak.
2. Buah kelapa yang menghasilkan santan melambangkan kaum intelektual atau yang dalam
bahasa Minangkabau disebut cadiak pandai.
3. Cabai atau lado melambangkan tokoh agama atau alim ulama yang tegas dalam mengajarkan
syariat islam.
4. Bumbu rempah yang melambangkan keseluruhan masyarakat Minangkabau.
Dalam tradisi Minangkabau, rendang adalah hidangan yang wajib disajikan dalam setiap
perhelatan istimewa, seperti berbagai upacara adat Minangkabau, kenduri, atau menyambut tamu
kehormatan. Dalam tradisi Melayu, baik di Riau, Jambi, Medan atau Semenanjung Malaya.
Rendang adalah hidangan istimewa yang dihidangkan dalam kenduri khitanan, ulang tahun,
pernikahan, barzanji, atau perhelatan keagamaan, seperti Idul Fitri dan Idul Qurban.
3.1. Kesimpulan
Rendang adalah masakan tradisional berasal dari Minangkabau, Sumatra Barat, yang
terbuat dari daging sapi, santan, cabai dan bumbu rempah-rempah lainnya. Makanan rendang
khas dari Sumatera Barat mendapatkan pengakuan CNN Internasional sebagai hidangan terlezat
di dunia. Makanan lezat seperti kadar protein, kadar lemak, karbohidrat, kadar serat, kadar abu
dan juga kadar air. Istilah rendang atau dalam pelafalan orang Minang yakni randang, berasal
dari kata merandang yang bermakna "secara lambat".
3.2. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan
atau kekeliruan. Karena itu, penulis sangat mengharapkan bimbingan dan masukan dari pembaca
dalam menyempurnakan makalah.
DAFTAR PUSTAKA
Aritonang, S. N. 2015. Perilaku Konsumen Rumah Tangga Dalam Memilih Daging Sapi di Kota
Padang (The Behavior of Household Consumers in Choosing The Beef in Padang). Jurnal
Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran, 15(2).
Arlinda, Y. A., Devi, M., & Hidayati, L. 2021. Analisis Perbedaan Hidangan Rendang Khas Nasi
Padang Dan Rendang Khas Nasi Kandar Terhadap Kadar Proksimat. Prosiding Pendidikan
Teknik Boga Busana, 16(1).
Walia, B., & Gusnita, W. 2020. Quality Of Meat Rendang With Different Heating Tools. Jurnal
Pendidikan Tata Boga dan Teknologi, 1(3):136-141.
Fitri, Y. Y., & Gusnita, W. 2019. Standarisasi Resep Rendang Daging Di Kabupaten
Solok. Jurnal Kapita Selekta Geografi, 2(9):18-36.