Anda di halaman 1dari 13

Tugas 3

MAKALAH INDIVIDU

METABOLISME ZAT GIZI MAKRO

(Perolehan energi ATP pada Oksidasi Sempurna Glukosa

dan Asam Lemak serta Tahapannya)

OLEH

SITI MAGFIRA SUDIRMAN

Q1A119094

ITP 2019

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Oleh karna hidayah dan taufik-nya
jualah yang diberikan kepada penulis, sehingga tugas makalah ini dapat penulis selesaikan
pada mata kuliah Metabolisme Zat Gizi Makro, Di dalam mengerjakan tugas ini penulis yakin
dan percaya, tidak lepas dari bantuan orang lain, terutama dosen pengampu mata kuliah
metabolism zat gizi makro, yang senantiasa membimbing, baik pengajaran,
penugasanpenugasan harian, yang tak kenal lelah. Olehnya itu penulis sebagai mahasiswa
berterima kasih.

Penulis menyadari Makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan
maupun penyampaian materi. Dengan menyadari hal tersebut maka penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan selanjutnya. Penulis berharap
Makalah ini dapat berguna dan bermanfaat dalam menambah wawasan dan pengetahuan bagi
berbagai pihak. Atas perhatiannya, penulis mengucapkan terima kasih.

Kendari, 20 Juni 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam pengertian sehari-hari, bernafas sekedar diartikan sebagai proses pertukaran gas di
paru-paru. Secara biologis, pengertian respirasi tidaklah demikian. Pernafasan lebih
menunjuk kepada proses pembongkaran atau pembakaran zat sumber energi di dalam sel-sel
tubuh untuk memperoleh energi atau tenaga. Zat makanan sumber tenaga yang paling utama
adalah karbohidrat.
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang
kompleks dan besar. Karbohidrat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa, monosakarida,
dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida
dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain.

Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat anorganik
(CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses ini energi radiasi
diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan
digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat
dituliskan : Kloropil.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah berapa perolehan enegi ATP
pada oksidasi sempurna glukosa dan asam lemak setra tahapan-tahapannya ?

1.3. Tujuan Masalah


Tujuan dari pembuatan materi ini adalah untuk mengetahui perolehan enegi ATP pada
oksidasi sempurna glukosa dan asam lemak setra tahapan-tahapannya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Respirasi Anaerob

Respirasi adalah proses menghasilkan energi dengan memecah molekul kompleks


menjadi molekul yang sederhana sehingga bisa digunakan oleh sel.Proses ini merupakan
proses oksidasi. Biasanya hanya beberapa substrat yang dioksidasi sepenuhnya menjadi
karbon dioksida, sedangkan sisanya digunakan dalam proses foto sintesis. Respirasi yang
dilakukan oleh organisme tingkat tinggi dapat berlangsung secara aerob dan anaerob.
Organisme akan mendahulukan respirasi aerob jika terdapat oksigen yang cukup.
Namun, jika tidak ada oksigen yang cukup, maka akan terjadi respirasi anaerob. Hal ini
disebabkan karena reaksi aerob menghasilkan lebih banyak energi. Setiap tumbuhan memiliki
mekanisme dan reaksi berbeda terhadap minimnya ketersediaan oksgen. Ada beberapa
tanaman yang tidak bisa hidup sama sekali tanpa oksigen, misalnya jagung. Sedangkan ada
tanaman lain yang bisa bertahan hingga beberapa bulan tanpa oksigen, misalnya tanaman
apel dan pear. Buahnya akan terus menghasilkan gas karbon dioksida. Ini pertanda ada
respirasi anaerob di sana.

2.2. Pengertian Respirasi Aerob

Sedikit mengenai respirasi, respirasi adalah sebuah proses reduksi, oksidasi, dan
dekomposisi, bisa menggunakan oksigen maupun tidak, yang akan merubah senyawa
organik kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana, dan juga disertai dengan proses
pelepasan sejumlah energi ke dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Phosphat). Bentuk dari
energi yang dihasilkan dari proses ini berasal dari energi potensial kimia yang berupa ikatan
kimia.
Respirasi Aerob bisa kita artikan sebagai sebuah reaksi pemecahan senyawa glukosa
yang memerlukan bantuan oksigen. Oksigen disini memiliki peran dalam menangkap
elektron yang kemudian akan bereaksi dengan ion hidrogen dan menghasilkan air (H2O).
Kejadian ini akan berlangsung dalam tubuh kita, di dua tempat yaitu sitoplasma
(berlangsungnya glikolisis) dan mitokondria (berlangsungnya dekarboksilasi oksidatif, siklus
krebs, dan transpor elektron).
2.3. Tahapan Respirasi Aerob

Setelah mengenal apa itu respirasi Aerob, kini saatnya kita mengetahui bagaimana
proses respirasi ini berjalan, dan hasil seperti apa yang akan kita dapatkan. Untuk
memulainya, mari kita lihat contoh reaksi pada respirasi aerob yang berbentuk seperti ini:

C6H12O6 + 6O2 –> 6CO2 + 6H2O + Energi (38 ATP)

1. Glikolisis

Glikolisis merupakan tahap pertama respirasi aerob yang terjadi di dalam sitoplasma
atau sitosol. Pada tahap ini molekul glukosa akan diuraikan menjadi senyawa yang lebih
sederhana. Hasil penguraian molekul glukosa pada glikolisis berupa 2 molekul ATP, 2
molekul asam piruvat, dan 2 molekul NADH. Untuk lebih lengkapnya, perhatikan bagan
berikut.

Urutan proses yang terjadi pada bagan di atas adalah sebagai berikut.
 Glukosa diubah menjadi glukosa, 6-fosfat disertai pemecahan ATP menjadi ADP.
ATP harus dipecah menjadi ADP karena dibutuhkan sumber energi.
 Glukosa, 6-fosfat diubah menjadi fruktosa, 6-fosfat.
 Fruktosa, 6-fosfat diubah menjadi fruktosa, 1,6-bifosfat disertai pemecahan ATP
menjadi ADP.
 Fruktosa, 1,6-bifosfat (6 atom C) dipecah menjadi 1 molekul gliseraldehid 3-fosfat
atau PGAL (3 atom C) dan 1 molekul dihidroksiaseton fosfat atau DHAP (3 atom C).
Molekul DHAP diubah menjadi senyawa PGAL, sehingga terbentuk 2 molekul
PGAL.
 Molekul PGAL diubah menjadi senyawa 1,3-bifosfogliserat dengan cara mengikat Pi
(fosfat organik). Setiap 1 molekul PGAL menghasilkan 1 NADH.
 1,3-bifosfogliserat diubah menjadi 3-fosfogliserat. Pada reaksi ini, dihasilkan ATP
sebagai sumber energi.
 3-fosfogliserat diubah menjadi 2-fosfogliserat.
 2-fosfogliserat diubah menjadi senyawa fosfoenolpiruvat (PEP).
 Fosfoenolpiruvat diubah menjadi asam piruvat disertai pembentukan ATP.
ATP (adenosin trifosfat) merupakan sumber energi yang nantinya digunakan untuk
transpor aktif menuju mitokondria. Untuk 2 molekul NADH yang dihasilkan akan ditransfer
ke tahap transpor elektron. Berikut ini ringkasan tahap glikolisis.

2. Dekarboksilasi Oksidatif

Tahap kedua setelah glikolisis adalah dekarboksilasi oksidatif. Tahap ini berlangsung
di dalam mitokondria. Reaksi pertama diawali dengan perubahan asam piruvat menjadi asetil
koenzim A (asetil koA). Perubahan tersebut menghasilkan molekul CO2 dan NADH.
Artinya, satu molekul asam piruvat akan menghasilkan 1 molekul asetil koA, CO2, dan
NADH. Oleh karena pada tahap glikolisis dihasilkan 2 asam piruvat, maka dekarboksilasi
oksidatif menghasilkan 2 molekul asetil koA, 2 molekul CO2, dan 2 molekul NADH. Untuk
prosesnya, simak bagan berikut.
Urutan prosesnya adalah sebagai berikut.
a. Asam piruvat yang terbentuk pada tahap glikolisis akan melepaskan gugus karboksilat
(COO–). Gugus tersebut akan diubah menjadi CO2.
b. Sisa atom C dalam bentuk CH3COO– akan mentransfer kelebihan elektronnya pada
molekul NAD+ menjadi NADH. Untuk CH3COO– akan diubah menjadi asam asetat.
c. Asam asetat akan berikatan dengan koenzim A membentuk asetil koenzim A (asetil
koA).
Untuk memudahkan pemahamanmu tentang dekarboksilasi oksidatif, perhatikan ringkasan
berikut.

3. Siklus Krebs
Siklus Krebs adalah tahapan ketiga dari serangkaian proses respirasi aerob. Pada
tahap ini akan dihasilkan 2 molekul ATP, 6 molekul NADH, 2 molekul FADH2, dan 4
molekul CO2. Untuk urutan prosesnya adalah sebagai berikut.

a. Asetil koA (2 atom C) berikatan dengan asam oksaloasetat (4 atom C) membentuk


asam sitrat (6 atom C). Itulah mengapa siklus Krebs biasa disebut siklus asam sitrat.
b. Asam sitrat diubah menjadi asam isositrat.
c. Asam isositrat (6 atom C) diubah menjadi asam α-ketoglutarat (5 atom C). Reaksi ini
disertai pelepasan CO2 dan pembentukan NADH.
d. Asam α-ketoglutarat (5 atom C) diubah menjadi suksinil koA yang memiliki 4 atom
C. Reaksi ini juga disertai pelepasan CO2 dan pembentukan NADH.
e. Suksinil koA yang terbentuk diubah menjadi asam suksinat (4 atom C). Reaksi ini
menghasilkan GTP. Selanjutnya, GTP diubah menjadi ATP.
f. Lalu, asam suksinat diubah menjadi asam fumarat disertai pembentukan FADH2.
g. Asam fumarat yang terbentuk diberi tambahan air agar berubah menjadi asam malat
(4 atom C).
h. Asam malat diubah menjadi asam oksaloasetat kembali disertai pembentukan NADH.
Jika disederhanakan, siklus Kreb bisa dituliskan sebagai berikut.

4. Transpor Elektron
Tahap ini merupakan tahap akhir pada respirasi aerob yang disertai pembentukan
ATP paling banyak. Transpor elektron berlangsung di dalam krista, yaitu membran dalam
mitokondria. Reaksi yang berlangsung di dalam transpor elektron adalah reaksi reduksi dan
oksidasi antara senyawa NADH dan FADH2. Kedua senyawa tersebut dihasilkan dari
tahapan sebelumnya. Senyawa yang terlibat dalam transpor elektron adalah koenzim Q,
sitokrom B, sitokrom C, sitokrom A, sitokrom A3, dan oksigen. Simak bagan berikut ini.

Adapun penjabaran bagan di atas adalah sebagai berikut.


 NADH mampu menghasilkan elektron berenergi tinggi melalui proses oksidasi. Lalu,
elektron tersebut ditransfer ke koenzim Q. Oleh karena tingginya energi elektron,
ADP dan fosfat anorganik bersatu membentuk ATP.
 Koenzim Q akan dioksidasi oleh sitokrom B. Akibatnya, koenzim Q akan melepaskan
elektron dan 2 ion H+.
 Sitokrom B akan dioksidasi oleh sitokrom C, sehingga dihasilkan energi cukup tinggi.
Akibatnya, ADP dan fosfat anorganik akan bersatu membentuk ATP.
 Selanjutnya, sitokrom C akan mereduksi sitokrom A.
 Sitokrom A akan mengoksidasi sitokrom A3. Reaksi ini juga memicu bersatunya
ADP dan fosfat anorganik membentuk ATP.
 Sitokrom A3 dioksidasi oleh sebuah atom oksigen. Hasil akhir dari reaksi ini adalah
terbentuknya molekul H2O.
Transpor elektron yang melibatkan oksidasi NADH akan menghasilkan 3 ATP dan 1
H2O. Demikian halnya dengan oksidasi FADH2. Pada oksidasi FADH2, jumlah ATP yang
dihasilkan lebih sedikit, yaitu 2 ATP. Hal itu disebabkan oleh kecilnya energi yang dihasilkan
dari oksidasi FADH2. Secara ringkas, pembentukan ATP dari NADH dan FADH2 ditulis
sebagai berikut.

Dari tahapan glikolisis sampai siklus Krebs NADH dan FADH2 yang dihasilkan
berturut-turut adalah 10 dan 2 molekul. Artinya,

Dengan demikian, tahap transpor elektron menghasilkan 34 ATP dan 12 H2O. Jika
seluruh ATP dijumlahkan (mulai glikolisis – transpor elektron), akan dihasilkan seperti tabel
berikut. Jumlah NADH yang dihasilkan dari tahap-tahap sebelumnya adalah:
Proses Jumlah NADH

Glikolisis 2 NADH

Dekarboksilasi Oksidatif 2 NADH

Siklus Krebs 6 NADH

Dari proses sebelumnya kita mendapatkan 10 NADH, karena 1 molekul NADH


menghasilkan 3 ATP, maka total ATP yang didapat adalah:
10 NADH x 3 ATP = 30 ATP
Sedangkan, jumlah FADH2 yang kita dapatkan dari proses siklus krebs adalah 2 buah
molekul FADH2. Jika 1 molekul FADH2 akan menghasilkan 2 ATP, maka total ATP yang
kita dapatkan dari FADH2 adalah 4 ATP. Jika kita menambahkan 4 ATP yang kita dapatkan
dari proses Glikolisi dan Siklus krebs, maka total ATP yang dihasilkan dalam proses respirasi
Aerob adalah:
2 ATP + 2 ATP + 30 ATP + 4 ATP = 38 ATP
Tetapi, pada proses glikolisis, terjadi proses perpindahan dari sitoplasma menuju
proses selanjutnya yaitu transpor elektron yang terjadi di mitokondria. Proses perpindahan ini
akan membutuhkan energi 2 ATP. Jadi ATP bersih yang dihasilkan adalah 36 ATP.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Respirasi adalah proses menghasilkan energi dengan memecah molekul kompleks

menjadi molekul yang sederhana sehingga bisa digunakan oleh sel.Proses ini merupakan

proses oksidasi. Dalam proses menghasilkan energi, respirasi dibagi menjadi 2 bentuk:

respirasi Aerob dan respirasi Anaerob. Yang menjadi perbedaan utama dari keduanya adalah

ketergantungannya terhadap oksigen. Respirasi Aerob adalah proses respirasi yang

membutuhkan oksigen, sedangkan Respirasi Anaerob tidak membutuhkan oksigen. Energi

yang dihasilkan dari proses ini akan membantu kita dalam beraktivitas sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

https://wwwkelaspintarid.cdn.ampproject.org/v/s/www.kelaspintar.id/blog/edutech/

mengenal-pengertian serta-tahapan-dari-respirasi-aerob

https://www.mikirbae.com/2014/11/macam-sumber-air.html
Tugas

MAKALAH INDIVIDU

(Air tidak Termaksud dalam Zat Gizi Makro)

OLEH

SITI MAGFIRA SUDIRMAN

Q1A119094

ITP 2019

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2022

Anda mungkin juga menyukai