KATABOLISME
Disusun oleh:
Niluh Yuliastri
Kelas E
Fakultas Perternakan
Universitas Halu Oleo
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, dan taufik, serta hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah metabolisme yang membahas Katabolisme ini
sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima
kasih pada Dosen mata kuliah Biologi Dasar yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan. Untuk itu,
kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon maaf. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
Manfaat
BAB II Pembahasan
Pengertian Katabolisme
Katabolisme Karbohidrat
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.4. Manfaat
a. Kita dapat mengetahui pengetian katabolisme.
b. Kita dapat mengetahui tujuan katabolisme karbohidrat, lemak dan
protein.
c. Kita dapat mengetahui fungsi katabolisme karbohidrat, lemak dan
protein.
d. Kita dapat mengetahui dimana tempat berlangsungnya katabolisme
karbohidrat, lemak dan protein.
BAB II
PEMBAHASAN
C. Katabolisme Protein
Tahap awal metabolisme asam amino melibatkan pelepasan gugus
amino, kemudian baru perubahan kerangka karbon pada molekul asam amino.
Dua proses utama pelepasan gugus amino, yaitu 1) transaminasi, yaitu proses
katabolisme asam amino yang melibatkan gugus amino dari satu asam amino
kepada asam amino lain, 2) deaminasi oksidatif yang menggunakan enzim
dehidrogenase sebagai katalis (Poedjiadi, 1994: 301-302).
Pada gambar berikut terlihat bahwa kerangka karbon dari 10 asam
amino menghasilkan asetil KoA, yang laangsung memasuki siklus asam sitrat.
Lima dari sepuluh asam amino diuraikan menjadi asetil KoA melalui piruvat.
Kelima asam amino yang masuk melalui piruvat adalah alanin, sistein, glisin,
serin, dan treonin. Sedangkan lima lainnya, yaitu asam amino fenilalanin,
tirosin, lisin, tritofan, dan leusin sebagian karbon asam aminonya
menghasilkan asetoasetil KoA, yang lalu diubah menjadi asetil KoA. Kerangka
karbon metionin, isoleusin, dan valin lambat laun terdegradasi oleh lintas yang
menghasilkan suksinil KoA, senyawa antara siklus asam sitrat. Fenilalanin dan
tirosin masing-masing menghasilkan dua produk dengan 4 karbon, yaitu
asetoasetat dan fumarat. Asetoasetat memasuki siklus asam sitrat dalam
bentuk asetil KoA. Kerangka karbon asparagin dan asam aspartat pada
akhirnya memasuki siklus asam sitrat melalui oksaloasetat (Lehninger, 2005:
225, 226, 232, 233, 234).
Asam amino dihasilkan dari proses hidrolisis protein. Setelah gugus
amino dari asam amino dilepas, beberapa asam amino diubah menjadi asam
piruvat dan ada juga diubah menjadi asetil koenzim A. Gugus amino yang
dilepas dari asam amino dibawa ke hati untuk diubah menjadi amoniak (NH3)
dan dibuang lewat urine, 1 gram protein menghasilkan energi yang sama
dengan 1 gram karbohirat (Anonim, 2009).
D. Katabolisme Lipid
Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam
lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi
trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak
tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi.
Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil
KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat
dan protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam
sitrat sehingga dihasilkan energi (Nugroho, 2009). Lebih lanjut Nugroho
menguraikan proses metabolisme asam lemak sebagai berikut.
1. Katabolisme Gliserol
Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat menjadi
sumber energi. Gliserol ini selanjutnya masuk ke dalam jalur metabolisme
karbohidrat yaitu glikolisis. Pada tahap awal, gliserol mendapatkan 1 gugus
fosfat dari ATP membentuk gliserol 3-fosfat. Selanjutnya senyawa ini masuk
ke dalam rantai respirasi membentuk dihidroksi aseton fosfat, suatu produk
antara dalam jalur glikolisis.
2. Oksidasi Asam Lemak (Oksidasi Beta)
Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam lemak harus
diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Dengan adanya ATP dan Koenzim
A, asam lemak diaktifkan dengan dikatalisir oleh enzim asil-KoA sintetase
(Tiokinase).
Asam lemak bebas pada umumnya berupa asam-asam lemak rantai
panjang. Asam lemak rantai panjang ini akan dapat masuk ke dalam
mitokondria dengan bantuan senyawa karnitin. Langkah-langkah masuknya
asil KoA ke dalam mitokondria dijelaskan sebagai berikut.
a. Asam lemak bebas (FFA) diaktifkan menjadi asil-KoA dengan dikatalisir
oleh enzim tiokinase.
b. Setelah menjadi bentuk aktif, asil-KoA dikonversikan oleh enzim karnitin
palmitoil transferase I yang terdapat pada membran eksterna
mitokondria menjadi asil karnitin. Setelah menjadi asil karnitin, barulah
senyawa tersebut bisa menembus membran interna mitokondria.
c. Pada membran interna mitokondria terdapat enzim karnitin asil karnitin
translokase yang bertindak sebagai pengangkut asil karnitin ke dalam
dan karnitin keluar.
d. Asil karnitin yang masuk ke dalam mitokondria selanjutnya bereaksi
dengan KoA dengan dikatalisir oleh enzim karnitin palmitoiltransferase
II yang ada di membran interna mitokondria menjadi Asil Koa dan
karnitin dibebaskan.
e. Asil KoA yang sudah berada dalam mitokondria ini selanjutnya masuk
dalam proses oksidasi beta.
Pada proses oksidasi beta, asam lemak masuk ke dalam rangkaian
siklus dengan 5 tahapan proses dan pada setiap proses, diangkat 2 atom C
dengan hasil akhir berupa asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk ke dalam
siklus asam sitrat. Menurut Poedjiadi (1994: 279-280), tahapan-tahapan
tersebut adalah sebagai berikut.
a. Pembentukan asil KoA dari asam lemak berlangsung dengan katalis
enzim asil KoA sintetase yang disebut juga tiokinase.
b. Reaksi kedua adalah reaksi pembentukan enoil KoA dengan cara
oksidasi. Enzim asil KoA dehidrogenase berperan sebagai katalis dalam
reaksi ini. Koenzim yang dibutuhkan dalam reaksi ini adalah FAD yang
berperan sebagai akseptor hydrogen. Dua molekul ATP dibentuk untuk
tiap pasang electron yang ditransportasikan dari molekul FADH2
melalui sistem transport electron.
c. Pada reaksi ketiga, enzim enoil KoA hidratase merupakan katalis yang
menghasilkan L-hidroksiasil KoA. Reaksi ini ialah reaksi hidrasi
terhadap ikatan rangkap anatar C-2 dan C-3.
d. Reaksi keempat adalah reaksi oksidasi yang mengubah hidroksiasil
koenzim A menjadi ketoasil koenzim A. Enzim L-hidrokdiasil koenzim A
dehidrogenase melibatkan NAD yang direduksi menjadi NADH.
e. Tahap kelima adalah reaksi pemecahan ikatan C-C, sehingga
menghasilkan aseil koenzim A dan asil koenzim A yang mempunyai
jumlah atom C dua buah lebih pendek dari molekul semula.
Asil KoA yang terbentuk pada reaksi tahap 5, mengalami metabolisme
lebih lanjut melalui reaksi tahap 2 hingga tahap 5 dan demikian seterusnya
sampai rantai C pada asam lemak terpecah menjadi molekul-molekul asetil
KoA. Selanjutnya asetil KoA dapat teroksidasi menjadi CO2 dan H2O melalui
siklus asam sitrat (Poedjiadi, 1994: 282). Asetil KoA yang dihasilkan dari
oksidasi asam lemak tidak berbeda dengan asetil KoA yang dibentuk dari
piruvat (Lehninger, 2005: 204).
BAB III
KESIMPULAN