BIOKIMIA 1
PATI
DISUSUN OLEH :
JURUSAN KIMIA
PURWOKERTO
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Karbohidrat merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan bagi tubuh dimana
karbohidrat tersebut diklasifikasikan lagi kedalam beberapa bagian seperti
monosakarida, disakarida dan polisakarida. Selain itu, agar dapat digunakan oleh sel
yang terdapat didalam tubuh maka, karbohidrat perlu melalui beberapa proses yaitu
melalui proses metabolisme.
Karbohidrat yang diperlukan oleh tubuh tentunya memiliki takaran ataupun
batasan. Sehingga, jika kadar karbohidrat didalam tubuh seseorang meningkat atau
berlebih maka akan mengacu timbulnya penyakit. Begitupun sebaliknya, jika kadar
karbohidrat didalam tubuh seseorang menurun atau kurang maka akan juga mengacu
timbulnya penyakit.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang maka rumusan masalah
yang terdapat dalam penulisana makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa itu pati dan bagaimana fungsi pati bagi tubuh?
2. Apa itu amilopektin dan amilosa?
3. Bagaimana proses hidrolisis pati?
C. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Karbohidrat
a. Fungsi Karbohidrat
Karbohidrat memiliki beberapa fungsi yang tidak tergantikan oleh zat makanan
lain. Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi. Untuk lebih
lengkapnya silahkan di simak fungsi Protein di bawah ini :
1. Sebagai Sumber energi utama. pada beberapa organ tubuh seperti otak, lensa
mata, dan sel saraf, sumber energinya sangat bergantung kepada glukosa dan
tidak dapat di gantikan oleh sumber energi lainya. setiap 1 gram glukosa
menghasilkan 4,1 kalori.
6. Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa merupakan komponen asam inti
yang amat penting dalam pewarisan sifat. asam inti tersebut adalah asam
Deoksiribose Nukleat dan ADN dan asam Ribose Nukleat atau ARN.
Nilai Nilai
Bahan Makanan KH Bahan Makanan KH
Gula Pasir 94,0 Kacang Tanah 23,6
Gula Kelapa 76,0 Tempe 12,7
Pati 87,6 Tahu 1,6
Bihun 82,0 Pisang Ambon 25,8
Makaroni 78,7 Apel 14,9
Beras Setengah
Giling 78,3 Mangga Harumanis 11,9
Jagung Kuning 73,7 Pepaya 12,2
Kerupuk Udang
Dengan Pati 68,2 Daun Singkong 13,0
Mi Kering 50,0 Wortel 9,3
Roti Putih 50,0 Bayam 6,5
Ketela Pohon 34,7 Kangkung 5,4
Ubi Jalar Merah 27,9 Tomat Masak 4,2
Kentang 19,2 Hati Sapi 6,0
b. Sumber Karbohidrat
Karbohidrat kebanyakan tersimpan didalam berbagai bahan makanan poko
manusia. Misalnya, padi, jagung, gandum, ubi, singkong dan sagu. Selain itu,
karbohidrat juga di temukan dalam bentuk makanan olahan, seperti Mie, salat, sirup,
roti dan tepung-tepungan.
Sebagaian besar karbohidrat merupakan sumber energi. bila dioksidasi maka akan
di hasilkan energi,CO2, Dan air. Energi yang di hasilkan dari oksidasi karbohidrat ini
sangat sedikit dan tidak dapat langsung digunakan dalam proses biologis. Untuk itu,
energi ini dikumpulkan menjadi senyawa berenergi tinggi, Yaitu ADP dan ATP.
Glikogen tersimpan didalam otot dan hati tidak dapat langsung dioksidasi, tetapi
harus di ubah terlebih dahulu menjadi glukosa. Proses oksidasi karbohidrat
berlangsung secara bertingkat. diawali dari daur glikolisis, daur Krebs dan
pembentukan molekul air.
a. Daur Glikolisis
Dalam tahap ini glukosa diubah menjadi senyawa fosfat. melalui tahap-tahap
kimia kompleks, akhirnya di hasilkan senyawa asam priuvat. Pada proses glikolisis
ini diperlukan enzim glukokinase.
b. Daur Krebs
Dalam tahap ini asam priuvat dioksidasi sehingga dihasilkan energi, CO 2, dan
H2O. dalam tahap ini juga di hasilkan atom H+. Proses pembebasann CO2 di bantu
oleh enzim dekarboksilase, sedangkan pembentukan atom H+ dibantu oleh enzim
dehidrogenase.
c. Pembentukan Air
Atom hidrogen yang di hasilkan pada daur krebs akan membebaskan elektronya.
Elektron tersebut akan dipindahkan ke oksigen bebas dengan bantuan enzim
sitokrom.
Didalam jaringan, Kemungkinan tidak semua asam pirvuat memasuki daur krebs
maka sisasnya akan diubah menjadi asam laktat dan keluar dari jaringan melalui
pembuluh darah menuju ke hati. di dalam hati asam laktat di ubah menjadi asam
piruvat, dan selanjutnya di ubah menjadi glikogen. Bila asam laktat tetap didalam
jaringan, misalnya di dalam otot-otot prsendian maka daerah persendian atau otot-otot
tersebut akan terasa pegal dan lelah.
Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang tersusun atas satu gugusan gula.
Sebagiaan besar monoksida dikenal sebagai heksosa. Mereka antara lain adalah
glukosa, fruktosa, galaktosa, dan monosa. Ketika contoh monosakarida tersebut
memiliki jenis dan jumlah atom yang sama (6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6
atom oksigen). Hanya saja susunan atomnya berbeda-beda sehingga menyebabkan
terjadinya perbedadan dalam tingkat kemanisan dan daya laarut dari masing-masing
monosakarida. Monosakarida lainya adalah berupa pentosai (memiliki 5 atom
karbon), misalnya ribusa, xilosa, dan arabinnosa.
Disakarida
Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun atas dua gugusan gula atau
berupa gabungan dua monosakarida yang terikat satu sama lain melalui reaksi
kondensasi. Kedua unit monoksida tersebut dapat dipisahkan kembali melalui reaksi
hidrolisis. Adapun yang termasuk disakarida antara lain adalah sukrosa, maltosa dan
laktosa.
Sukrosa atau sakarosa di kenal juga sebagai gula tebu atau gula bit. Hasil
hidrolisis sukrosa dapat menghasilkan satu unit glukosa atau satu unit fruktosa.
Maltosa biasa mendapat di dalam usus manusia pada pencernaan pati atau di dalam
biji-bijian pada saat pemecahan pati (biji kecambah). Jika dihidrolisis maltosa akan
terurai menjadi dua unit glukosa. Laktosa atau gula susu hanya terdapat di dalam
susu. Laktosa merupakan jenis gula yang rasanya paling tidak manis dan sukar larut
dibanding disakarida lainya. Hasil hidrolisasi laktosa adalah berupa satu unit glukosa
dan satu unit galaktosa.
Polisakarida
Polisakarida termasuk pada golongan karbohidrat kompleks, karena mereka
dapat memiliki tiga ribu gula sederhana yang tersusun berupa rantai panjang lurus
atau bercabang. Contoh poli sakarida diantaranya adalah pati (amilum), glikogen,
selulosa, lignin, dan pektin. Pati merupakan karbohidrat yang bisa tersimpan di dalam
tumbuh-tumbuhan dan menjadi karbohidrat utama bagi manusia di seluruh dunia.
Kebanyakan pati terdapat di dalam padi-padian, biji-bijian dan umbi-umbian.
Glikogen merupakan karbohidrat yang tersimpan di dalam tubuh manusia dan
hewan. Pada manusia, dua pertiga gilogen disimpan di dalam otot dan sisanya dalam
hati. gilogen didalam otot hanya dapat digunakan untuk keperluan energi di dalam
otot. Sebaliknya, glikogen yang di simpan di dalam hati dapat di gunakan sebagai
sumber energi untuk semua sel tubuh.
2. Pati
Pati adalah adalah karbohidrat yang berbentuk polisakarida berupa polimer
anhidro monosakarida dengan rumus umum (C6H10O5)n. Komponen utama penyusun
pati adalah amilosa dan amilopektin. Amilosa tersusun atas satuan glukosa yang
saling berkaitan melalui ikatan 1-4 glukosida, sedang amilopektin merupakan
polisakarida yang tersusun atas 1-4 glikosida dan mempunyai rantai cabang 1-6
glukosida. Pati atau amilum merupakan karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam
air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati adalah bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk
fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai
sumber energi yang penting (Kirk and Othmer, 1969).
Dari segi struktur kimia, pati berbeda dari selulosa dalam 2 cara, antara lain
cincin-cincin glukos bersambungan bersama-sama melalui karbon-karbon 1 dan 4
melalui ikatan bukan ikatan dan terjadi banyak percabangan rantai melalui karbon
6. Akan tetapi pati juga sama seperti selulosa, hidrolisis sempurnanya menghasilkan
D-glukosa. Pati di alam biasanya memiliki tiga kali amilopektin lebih banyak
dibandingkan amilosa. Meskipun juga terdapat proporsi salah satunya yang jauh lebih
tinggi pada beberapa tumbuhan, karena strukturnya bercabang dan permibilitasnya,
pati tidak cocok untuk aplikasi plastik atau serat dibandingkan dengan selulosa. Pati
bermanfaat sebagai bahan makanan karena hewan-hewan memproduksi enzim yang
diperlukan untuk mengkatalis hidrolisis ikatan . Selain pemakaiannya dalam industri
makanan dan fermentasi, pati kadang-kadang juga dipakai dalam formulasi-formulasi
bahan perekat (misalnya lem kanji) dan sebagai bahan penganji (sizing ogent) atau
penguapan (glazing ogent) dalam industri-industri kertas dan tekstil (Stevens, 2001).
Analisis kualitatif karbohidrat. Karbohidrat merupakan senyawa metabolit primer
selain protein dan lipid. Karbohidrat mempunyai peranan yang penting dalam
kehidupan manusia, antara lain adalah sebagai sumber tenaga dan penghasil panas
tubuh. Adanya karbohidrat dapat diidentifikasi dengan menggunakan berbagai macam
metode. Inilah teori beberapa metode analisis kualitatif karbohidrat.
1. Uji Molisch
Uji molisch adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui adanya karbohidrat.
Uji Molisch dinamai sesuai penemunya yaitu Hans Molisch, seorang alhi botani dari
Australia. Uji ini didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat
membentuk cincin furfural yang berwarna ungu. Reaksi positif ditandai dengan
munculnya cincin ungu di purmukaan antara lapisan asam dan lapisan sampel.
Sampel yang diuji dicampur dengan reagent Molisch, yaitu -naphthol yang terlarut
dalam etanol. Setelah pencampuran atau homogenisasi, H 2SO4 pekat perlahan-lahan
dituangkan melalui dinding tabung reaksi agar tidak sampai bercampur dengan
larutan atau hanya membentuk lapisan. H2SO4 pekat (dapat digantikan asam kuat
lainnya) berfungsi untuk menghidrolisis ikatan pada sakarida untuk menghasilkan
furfural. Furfural ini kemudian bereaksi dengan reagent Molisch, -naphthol
membentuk cincin yang berwarna ungu.
Uji Molisch merupakan uji yang paling umum untuk karbohidrat. Uji Molisch
sangat efektif untuk senyawa-senyawa yang dapat didehidrasi oleh asam pekat
menjadi senyawa furfural yang terubstitusi, seperti hidroksimetilfurfural.
Gambar 1. Senyawa furfural dan Hidroksimetilfurfral
Thymol dapat dipakai sebagai pengganti alfa-naftol. Ia juga lebih stabil daripada
alfa-naftol dan pada penyimpanan yang lama tidak berubah warna.
2. Uji Iod
Uji iodium merupakan salah satu uji dalam uji karbohidrat yang bertujuan
untuk menentukan polisakarida. Prinsip pada percobaan ini yaitu untuk mengetahui
kandungan polisakarida seperti adanya dekstrin, amilum atau pati dan glikogen pada
bahan makanan yang diujikan. Amilum atau pati pada iodium menghasilkan warna
biru dekstrin menghasilkan warna merah ungu, glikogen dan sebagian pati yang
terhidrolisis bereaksi dengan iodium menghasilkan warna merah coklat atau hitam.
Semakin pekat perubahan warna pada bahan makanan yang diujikan, semakin besar
kandungan polisakarida yang terkandung didalamnya. Pada uji iodium, hanya patilah
yang menunjukan reaksi positif bila direaksikan dengan iodium. Hal ini disebabkan
karena dalam larutan pati terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks
karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Bentuk ini dapat
menyebabkan warna biru tua pada komplek tersebut. Dari hasil percobaan, sebagian
besar zat uji menunjukan perubahan warna menjadi ungu dan hitam, yang artinya
sebagian besar dari sembilan bahan makanan memiliki kandungan polisakarida.
Uji iod yaitu salah satu uji yang digunakan untuk memisahkan amilum atau
pati yang terkandung didalam larutan. Perubahan warna menjadi biru berarti reaksi
tersebut positif. Warna biru yang didapat diperkirakan merupakan hasil yang
diperoleh dari ikatan kompleks antara amilum dengan iodin. Dimana ketika amilum
yang telah ditetesi iodin dan dipanaskan, warna biru tersebut akan menghilang. Dan
ketika didinginkan, warna biru yang dihasilkan sebagai hasil dari reaksi positif akan
terbentuk lagi.
Pati yang berikatan dengan iodin akan menghasilkan warna biru. Sifat ini
dapat digunakan untuk menganalisis adanya pati. Hal ini disebabkan oleh struktur
molekul iodin dan terbentuklah warna biru. Bila pati dipanaskan, spiral merenggang,
molekul-molekul iodin terlepas sehingga warna biru menghilang. Dari percobaan-
percobaan didapat bahwa pati akan merefleksikan warna biru bila berupa polimer
glukosa yang lebih besar dari dua puluh, misalnya molekul-molekul amilosa. Bila
polimernya kurang dari dua puluh seperti amilopektin, maka akan dapat dihasilkan
warna merah. Sedangkan dekstrin dengan polimer 6,7 dan 8 membentuk warna
coklat. Polimer yang lebih kecil dari lima tidak memberikan warna dengan iodin
(Winarno, 2004).
Pati dan iodium membentuk ikatan kompleks berwarna biru. Pati dalam
suasana asam bila dipanaskan dapat terhidrolisis menjadi senyawa yang lebih
sederhana, hasilnya diuji dengan iodium yang akan memberikan warna biru sampai
tidak berwarna. Jika amilosa direaksikan dengan iodium maka akan berwarna biru,
sedangkan jika amilofektin direaksikan dengan iodium akan memberikan warna ungu
kehitaman (Mustaqim, 2012).
a. Amilosa
Amilosa adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk
putih, tawar dan tidak berbau. Amilosa sering disebut juga dengan sebutan pati. Pati
merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan
glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia
juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. Amilosa mempunyai
Rumus Molekul (C6H10O5)n, Densitas 1.5 g/cm3.Dalam air dingin amilum tidak
akan larut tetapi apabila suspensi dalam air dipanaskan akan terjadi suatu larutan
koloid yang kental, memberikan warna ungu pekat pada tes iodin dan dapat
dihidrolisis dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Pati tersusun
dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang
berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin
menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin
sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa
tuntas dijelaskan.
Kandungan pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin,
dalam komposisi yang berbeda-beda.
Gambar 2.
Struktur
Amilosa
Amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk
putih, tawar dan tidak berbau yang mempunyai Rumus Molekul (C6H10O5)n,
Densitas 1.5 g/cm3. Dalam air dingin amilum tidak akan larut tetapi apabila suspensi
dalam air dipanaskan akan terjadi suatu larutan koloid yang kental, memberikan
warna ungu pekat pada tes iodin dan dapat dihidrolisis dengan menggunakan asam
sehingga menghasilkan glukosa. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh
tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam
jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi
yang penting. Kandungan pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan
amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras
(pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Pati digunakan sebagai
bahan untuk memekatkan makanan cair seperti sup dan sebagainya. Dalam industri,
pati dipakai sebagai komponen perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada industri
kosmetika.
Pada struktur granula pati, amilosa dan amilopektin tersusun dalam suatu
cincin-cincin. Jumlah cincin dalam suatu granula pati kurang lebih 16 buah, yang
terdiri atas cincin lapisan amorf dan cincin lapisan semikristal (Hustiany, 2006).
Amilosa merupakan fraksi gerak, yang artinya dalam granula pati letaknya tidak pada
satu tempat, tetapi bergantung pada jenis pati. Umumnya amilosa terletak di antara
molekul-molekul amilopektin dan secara acak berada selang-seling dintara daerah
amorf dan kristal (Oates, 1997).
Ketika di panaskan dalam air, amilopektin akan membentuk lapisan yang
transparan, yaitu larutan dengan viskositas tinggi dan bentuk lapisan-lapisan seperti
untaian tali. Pada amilopektin cenderung tidak terjadi retrogradasi dan tidak
membentuk gel, kecuali pada konsentrasi tinggi (Belitz dan Grosch, 1999).
Pati dapat mengalami hidrolisis. Hidrolisis pati dapat dibedakan menjadi dua
jenis yaitu hidrolisis secara kimiawi dan secara enzimatis :
a. Secara Kimiawi
- Butuh energi panas yang lebih banyak (suhu 75-135C) (Hartono dan
Wahyudi,1999).
Hidrolisis secara kimiawi relatif lebih praktis, dengan kapasitas produksi yang
besar hanya memerlukan investasi yang lebih kecil. Namun bila akan diproduksi
dengan skala atau industri besar yang mengsyaratkan kemurnian tinggi, proses secara
enzimatis lebih disarankan (Hartono dan Wahyudi,1999).
b. Secara enzimatis
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pati merupakan salah satu dari karbohidrat polisakarida.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Assegaf F., 2009, Prospek Produksi Bioetanol Bonggol Pisang (Musa paradisiaca L.)
Menggunakan Metode Hidrolisis Asam Dan Enzimatis, Ilmu Pengetahuan
Teknologi dan Seni: Purwokerto.
Fessenden. R.J.,1999, Kimia Organik, Edisi ketiga, Jilid kedua, Erlangga : Jakarta.
Hartono dan Yunar Wahyudi, 1999, Pembuatan Glukosa dari Pati Tapioka secara
Hidrolisis Kimiawi, Bandung: Politeknik Negeri Bandung
Irawan M. Anwari, 2007, Polton Sports Sciencce and Performance Lab, Karbohidrat,
Sports Science Brief 01 (03), Hal: 02-03.
Kerk, R.E dan Othmer, D. F., 1969. Encyclopedika of Chemical Tehnology, The
Interscience Encyclopedia Inc., New York.
Koolman, Jon, dkk. 2001. Atlas Berwarna dan Teks Biokimia. Jakarta : Hipokrates.
Mustaqim dan Abdul Wahib, 2010, Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta
Sitompul, S. Analisis Amylum Dalam Tepung Jagung dan Kentang. Buletin Teknik
Pertanian. Vol.9. n o 1