Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Metabolisme Karbohidrat
Ilmu Biomedik Dasar
Dosen Pengampu: Rizki Nifsi Ramdhini, M.Si

Disusun Oleh :
Kelompok 1

1. Afreza Wulandari
2. Amanah Alfi
3. Anggi Ahmad Sarladi
4. Anjung Peby Lestari
5. Cindy Novridayanti
6. Deni Mutiara Senja
7. Deswita Putri Maharani

PRODI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji dan Syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena
atas ridho dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan Makalah “Metabolisme
Karbohidrat ” ini dengan baik.
Dalam penyusunan Makalah ini mungkin kami mengalami kesulitan dan
kendala yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan, pengetahuan, dan
wawasan serta pola pikir kami.
Namun berkat keyakinan, keinginan, dan usaha dengan sungguh-sungguh
akhirnya semua hambatan itu dapat kami atasi. Kami menyadari sedalam-
dalamnya bahwa kami tidaklah sempurna dalam pembuatan Makalah ini.
Dengan demikian kami berharap dengan dibuatnya Makalah ini dapat
memenuhi persyaratan dalam Mata Kuliah Ilmu Biomedik Dasar ini dan dapat
bermanfaat bagi kami serta para pembaca.Tidak lupa kami berterimakasih kepada
rekan-rekan yang telah banyak membantu dalam proses pembuatan Makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr .Wb

Pringsewu,28 November 2019


Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………... i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. ii

A. Pengertian Metabolisme………………………………………………………
B. Karbohidrat……………………………………………………………………
C. Pengertian Respirasi Aerob …………………………………………………
D. Pengertian respirasi Anaerob……………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..
METABOLISME KARBOHIDRAT

A. PENGERTIAN METABOLISME

Metabolisme adalah keseluruhan reaksi reaksi kimia yang terjadi di dalam


tubuh organisme. Metabolisme berasal dari bahasa Yunani metabole = berubah.
Metabolisme terdiri reaksi-reaksi penguraian (katabolisme) dan reaksi-reaksi
penyusunan (anabolisme). Reaksi metabolisme di dalam tubuh dibantu oleh enzim
atau biokatalisator. Jenis-jenis metabolisme ada dua,yaitu:

1. Anabolisme
Anabolisme adalah reaksi-reaksi penyusunan dari senyawa yang lebih
kompleks yang berlangsung di dalam sel. Contohnya fotosintesis dan kemosinteis.

a. Fotosintesis
Fotosintesis berasal dari kata foton = cahaya, sintesis = penyusunan.
Fotosintesis adalah peristiwa penyusunan zat organik (gula) dari zat
anorganik (air,karbondioksida) dengan pertolongan energi cahaya matahari.
Karna bahan baku yang digunakan adalah zat karbon (karbon dioksida),
maka dapat juga disebut asimilasi zat karbon. Proses fotosintesis pada
dasarnya merupakan kebalikan dari proses pernapasan pernapasan bertujuan
memecah gula menjadi karbon dioksida, air dan energi. Sebaliknya, proses
fotosintesis mereaksikan (menggabungkan) karbondioksida dan air menjadi
gula dengan menggunakan energi cahaya matahari. Proses fotosintesis
umumnya hanya berlangsung pada tumbuhan berklorofil pada waktu siang
hari. Fotosintesis dapat terjadi pada malam hari asalkan ada sumber
cahaya,misal cahaya lampu. Reaksi fotosintesis dapat dituliskan sebagai
berikut:
Cahaya matahari
6CO2 + 12HO2O C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
klorofil

b. Kemosintesis
Kemosintesis adalah reaksi penyusunan bahan organik oleh sel dengan
menggunakan energi dari reaksi kimia. Beberapa mikroorganisme seperti
bakteri belerang, bakteri nitrit, nitrat dan besi dapat melakukan kemosintesis.
Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dengan jalan mengoksidasi
persenyawaan kimia.
Bakteri belerang mengoksidasikan H2S untuk memperoleh energi. Reaksi
kemosintesis dapat di tuliskan sebagai berikut:

CO2 + H2S CH2O + S2 + H2O

2. Katabolisme

Katabolisme merupakan reaksi penguraian,yaitu menguraikan zat yang


mempunyai struktur kompleks menjadi zat yang memiliki struktur kompleks
menjadi yang memiliki struktur lebih sederhana, dalam rangka menghasilkan
energi. Contoh katabolisme adalah proses pernapasan atau respirasi.
Respirasi adalah proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan
energi. Respirasi di lakukan oleh semua sel penyusun tubuh, baik sel-sel
tumbuhan maupun sel hewan dan manusia. Respirasi dilakukan baik siang
maupun malam.

B. KARBOHIDRAT
1.Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya
sebagai penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori.
Walaupun lemak menghasilkan enersi lebih besar, namun karbohidrat lebih
banyak di konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama pada
negara sedang berkembang.
Di negara sedang berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80%
dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin bisa mencapai 90%.
Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60%.
Hal ini disebabkan sumber bahan makanan yang mengandung karbohidrat
lebih murah harganya di bandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun
protein.
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung,
kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam.
Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan
sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh
dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
2. Struktur Karbohidrat
Karbohidrat merupakan unsur senyawa organik yang di sintesis dari
senyawa organik yang mengandung unsur-unsur Karbon (C),Hidrogen (H),dan
Oksigen (O).

3. Fungsi Karbohidrat
a) Sebagai sumber energi utama. Pada beberapa organ tubuh utama, seperti
otak, lensa mata, dan sel saraf, sumber energi yang diperlukan adalah
glukosa dan tidak dapat digantikan oleh sumber energi lainnya. Dalam
proses respirasi, setiap 1 gr glukosa akan menghasilkan 4,1 kalori
b) Berperan penting dalam proses metabolisme menjaga keseimbangan asam
dan basa dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel, jaringan, serta organ
tubuh.
c) Membentuk proses pencernaan makanan dalam proses pencernaan
d) Membentuk penyerapan kalsium
e) Merupakan pembentuk senyawa lainnya, misalnya sebagai asam lemak
sebagai penyususn lemak dan asam amino sebagai penyususn protein
f) Sebagai komponen penyusun gen dalam inti sel yang amat penting dalam
pewaris sifat. Gen terdiri dari asam deoksiribunukleat (DNA) dan asam
ribonukleat (RNA) yang merupakan karbohidrat beratom C lima.
g) Merupakan senyawa yang membentuk proses berlangsungnya buang air
besar. Selulosa merupakan polisakarida yang sulit di cerna, tetapi
keberadannya dalam sisa pencernaan

3. Macam-Macam Karbohidrat
a) Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari satu gugus gula.
Monosakarida ini memiliki rasa manis dan sifatnya mudah larut dalam air.
Contoh dari monosakarida adalah heksosa, glukosa, fruktosa, galaktosa,
monosa, ribose (penyusun RNA) dan deoksiribosa (penyusun DNA).
b) Disakarida
Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari dua gugus gula. Sama
seperti monosakarida, disakarida juga memiliki rasa manis, dan sifatnya
pun mudah larut dalam air. Contoh dari disakarida adalah laktosa
(gabungan antara glukosa dan galaktosa), sukrosa (gabungan antara
glukosa dan fruktosa) dan maltose (gabungan antara dua glukosa).
c) Polisakarida
Polisakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari banyak gugus gula, dan
rata-rata terdiri dari lebih sepuluh gugus gula. Pada umumnya
polisakarida tidak berasa atau pahit dan sifatnya sukar larut dalam air.
Contohnya dari polisakarida adalah amilum yang terdiri dari 60-300
gugus gula berupa glukosa, glikogen atau gula otot yang tersusun dari 12-
16 gugus gula dan selulosa, pektin, lignin, serta kitin yang tersususn dari
ratusan bahkan ribuan gugus gula dengan tambahan senyawa lainnya.
C. PENGERTIAN RESPIRASI AEROB
Respirasi aerob adalah pernapasan yang menggunakan oksigen bebas untuk
memperoleh energi. Respirasi aerob dibedakan menadi 3 tahapan, yaitu:
1. Glikolisis
Glikolisis adalah serangkaian reaksi yang berlangsung di dalam sitoplasma
dimana glukosa dipecah menjadi dua molekul piruvat dan selanutnya
diubah menjadi asetil Ko A (Co A) yang masuk kedalam siklus kreb. Fase
pertama glikolisis adalah glukosa dipecah atau diurai menjadi 2 molekul
gliseraldehida, 3 fosfat dengan 3 karbon. Pada tahap awal reaksi glikolisis
diperlukan 2 molekul ATP harus diberikan pada fase pertama glikolisis.
Seluruh proses glikolisis tidak memerlukan oksigen. Ada yang
membedakan tahap ini menjadi 2, yaitu glikolisis dan dekarboksilasi
oksidatif. Glikolisis mengubah senyawa 6C menjadi senyawa 3C,
sedangkan dekarboksilasi oksidatif mengubah senyawa 3C menjadi
senyawa 2C pada hasil akhir glikolisis (menjelang memasuki siklus krebs).
Yang dimaksud dekarboksilasi oksidatif adalah reaksi asam piruvat (3C)
diubah menjadi asetil Ko A (2C).

Gambar 1.1 glikolisis

2. Dekarboksilasi Oksidatif: Dekarboksilasi oksidatif berlangsung di


matriks mitokondria, sebenarnya merupakan langkah awal untuk memulai
langkah ketiga, yaitu daur Krebs. Pada langkah ini 2 molekul asam piruvat
yang terbentuk pada glikolisis masing-masing diubah menjadi Asetil-KoA
(asetil koenzim A) dan menghasilkan 2 NADH. 3. Daur Krebs Daur Krebs
yang berlangsung di matriks mitokondria disebut juga daur asam sitrat
atau daur asam trikarboksilat dan berlangsung pada matriks mitokondria.
Asetil-KoA yang terbentuk pada dekarboksilasi oksidatif, memasuki daur
ini. Pada akhir siklus dihasilkan 6 NADH, 2 FADH, dan 2 ATP. (lihat
skema di bawah) 4. Rantai Transpor Elektron Rantai transpor elektron
berlangsung pada krista mitokondria. Prinsip dari reaksi ini adalah: setiap
pemindahan ion H (elektron) yang dilepas dari dua langkah pertama tadi
antar akseptor dihasilkan energi yang digunakan untuk pembentukan ATP.

3. Siklus Krebs
Krebs adalah nama orang yang menemukan siklus ini. Sebelum
berlangsung siklus krebs, asam piruvat (3C) diubah menjadi asetil KoA (2C).
Asam piruvat tersebut merupakan hasiul akhir dari glikolisis.
Memasuki siklus krebs, Asetil KoA direaksikan dengan asam oksaloasetat
(4C) menjadi asam sitrat (6C). Selanutnya, asam oksaloasetat memasuki daur
menjadi berbagai macam zat yang akhirnya kembali menjadi asam
oksaluksinat.
Dalam perjalanannya, 1C (CO2) dilepaskan. Pada tiap tahapan, dilepaskan
energi dalam bentuk ATP dan hidrogen. ATP yang dihasilkan langsung dapat
digunakan. Sebaliknya, hidrogen berenergi digabungkan dengan penerima
hidrogen (aseptor hidrogen) yaitu NAD dan FAD, untuk dibawa ke sistem
transpor elektron. Dalam tahap ini dilepaskan energi, dan hidrogen direaksikan
dengan oksigen membentuk air.
Seluruh reaksi siklus krebs berlangsung dengan memerlukan oksigen
bebas (aerobik). Siklus krebs berlangsung didalam mitokondria.
Gambar 1.2 siklus krebs

4. Sistem Transpor Elektron


Energi yang dibentuk dari peristiwa glikolisis dan siklus krebns ada 2
macam. Pertama, yaitu ATP atau GTP (guanosin trifosfat). Energi ini
merupakan enegi siap pakai, yang langsung dapat digunakan. Kedua, dalam
bentuk sumber elektron, yaitu NADH (Nikotin Adenin Dinukleotida H) dan
FAD (Flafin adenin dinukleotida) dalam bentuk FADH2. Kedua macam
sumber elektron ini dibawa ke sistem transpor elektron. Prosese transpor
elektron ini sangat kompleks. Pada dasarnya, elektron dan H+ dari NADH dan
FADH2 dibawa dari satu subtrat ke substrat lain. Setiap kali dipindahkan,
enenrgi yang terlepas digunakan untuk meningkatkan fosfat anorganik (P) ke
molekul ADP sehingga terbentuk ATP. Pada bagian akhir terdapat oksigen (O 2)
sebagai penerima (aseptor), sehingga terbentuklah H2O.
Jika diperhatikan pada glikolis, siklus krebs dan transpor elektron, pada
setiap tahap respirasi dihasilkan senyawa-senyawa antara itu digunakan
sebagai bahan dasar proses anabolisme. Jadi seuimpama sebuah pabrik, tidak
ada limbah yang terbuang. Semua limbah digunakan kembali untuk proses
berikutnya. Senyawa tidaak berguna biasanya CO2. Jadi pada tahapan tersebut
terjadi efisiensi bahan.

Gambar 1.3 Transpor elektron

Tahapan transfer elektron adalah sebagai berikut.


1. NADH akan melepaskan elektronnya (e-) kepada komplek protein I.
Peristiwa ini membebaskan energi yang memicu dipompanya H + dari
matriks mitokondria menuju ruang antar membran. NADH yang telah
kehilangan elektron akan berubah menjadi NAD+.
2. Elektron akan diteruskan kepada ubiquinon.
3. Kemudian elektron diteruskan pada komplek protein III. Hal ini akan
memicu dipompanya H+ keluar menuju ruang antar membran.
4. Elektron akan diteruskan kepada sitokrom c.
5. Elektron akan diteruskan kepada komplek protein IV. Hal ini juga akan
memicu dipompanya H+ keluar menuju ruang antar membran.
6. Elektron kemudian akan diterima oleh molekul oksigen, yang kemudian
berikatan dengan 2 ion H+ membentuk H2O.
7. Bila dihitung, transfer elektron dari bermacam-macam protein tadi
memicu dipompanya 3 H+ keluar menuju ruang antar membran. H+ atau
proton tersebut akan kembali menuju matriks mitokondria melalui enzim
yang disebut ATP sintase.
8. Lewatnya H+ pada ATP sintase akan memicu enzim tersebut membentuk
ATP secara bersamaan. Karena terdapat 3 H+ yang masuk kembali ke
dalam matriks, maka terbentuklah 3 molekul ATP.
9. Proses pembentukan ATP oleh enzim ATP sintase tersebut dinamakan
dengan kemiosmosis.

D. PENGERTIAN RESPIRASI ANAEROB

Respirasi anaerob adalah reaksi pemecahan karbohidrat untuk


mendapatkan energi tanpa menggunakan oksigen. (Respirasi aerobik
menggunakan oksigen untuk mengikat oksigen membentuk air).
Respirasi anaerobik menggunakan senyawa tertentu selain glukosa,misalnya
asam piruvat atau asetaldehida, Sebagai pengikat hidrogen dan membentuk asam
laktat atau alkohol.

Respirasi anaerobik terjadi pada


1. Jaringan yang kekurangan oksigen,misalnya pada jaringan otot,ketika kita
lari sangat cepat atau melakukan kontraksi otot sangat kuat,ada otot yang
kekurangan oksigen
2. Akar tumbuhan yang terendam air
3. Biji-biji yang berkulit tebal yang sulit di tembus oksigen
4. Sel-sel ragi dan bakteri anaerobik

Bahan baku respirasi anaerobik pada peragian adalah glukosa. Selain


glukosa,bahan baku seperti fruktosa,galaktosa,dan manosa juga dapat di
ubah menjadi alkohol. Hasil akhirnya adalah alkohol,karbondioksida,dan
energi. Alkohol bersifat racun bagi sel-sel ragi. Sel-sel ragi hanya tahan
terhadap alkohol pada kadar 9-18%. Lebih tinggi dari kadar
tersebut,proses akoholisasi (pembuatan alkohol) terhenti. Hal yang
demikian merupakan suatu kendala pada industri pembuatan alkohol.
Oleh karna glikosa tidak terurai lengkap menjadi air dan
karbondioksida,maka energi yang di hasilkan lebih kecil di bandingkan
respirasi aerobik. Pada respirasi aerobik di hasilkan 675 kal,sedang pada
respirasi anaerobik hanya di hasilkan 21 kal. Perhatikan persamaan reaksi
nya berikut ini:

ragi

C6H12O6 2 C2H5OH + 2CO2 + 21 kal.

Dari persamaan reaksi tersebut terlihat bahwa oksigen tidak di perlukan.


Bahkan,bakteri anaerob seperti Clostridium tetani (penyebab tetanus) tidak dapat
hidup jika berhubungan dengan udara bebas. Infeksi tetanus dapat terjadi jika luka
tertutup sehingga memberi kemungkinan bakteri tumbuh subur.

1. Fermentasi Alkohol
Proses pembuatan alkohol oleh mikroorganisme disebut fermentasi alkohol.
Selain fermentasi alkohol,fermentasi yang lain juga di lakukan oleh
mikroorganisme dengan menggunakan berbagai subsatrat zat organik.
Dalam proses terjadinya fermentasi alkohol, asam piruvat akan diubah menjadi
bentuk etanol dalam dua langkah awal. Pertama, proses hidrolisis dalam piruvat
akan menggunakan molekul air yang ada serta melepaskan CO2. Karbondioksida
tersebut berasal dari piruvat dan akan diubah menjadi asetaldehida dengan
berkarbon dua. Langkah kedua, yaitu setaldehida akan direduksi oleh NADH
menjadi etanol. Proses tersebut bertujuan untuk meregenerasi pasokan dari NAD
yang ada untuk proses glikolisis. Perhatikan reaksi kimia fermentasi alkohol
berikut ini:
C6H12O6 etanol 2 ATP

2. Fermentasi Asam Laktat

Pada asam laktat berasal dari asam piruvat yang telah melewati proses
direduksi terlebih dahulu. Direduksinya yaitu dilakukan oleh NADH yang secara
langsung dapat membentuk laktat yang diproduksi dalam bentuk limbahnya. Pada
prosesnya tidak akan melepas kandungan CO2. Fermentasi ini juga dapat terjadi
ketika mendapatkaan asupan oksigen dalam jumlah yang sedikit.Fermentai asam
laktat tergolong respirasi anaerob. Hasil akhirnya adalah asam laktat atau asam
susu. Contoh fermentasi ini ialah fermentasi yang berlangsung di dalam sel-sel
otot. Jika asam laktat yang di hasilkannya menumpuk, maka akan timbul
kelelahan otot.
Misalnya jika otot kita bergerak melebihi takaran, maka otot kita akan
melakukan respirasi anaerob menghasilkan asam laktat. Jika asam laktat
berlebihan, otot terasa lelah dan nyeri. Ketika istirahat asam laktat diangkut dan
dikeluarkan dari tubuh sehingga badan terasa segar kembali.
Pada fermentasi asam laktat, proses respirasi diawali dengan tahap glikolisis
(ingat reaksi-reaksi pemecahan glukosa hingga terbentuk asam piruvat). Asam
piruvat yang dihasilkan akan di ubah menjadi asam laktat atau asam susu.
Perhatikan reaksi kimia nya berikut ini :

C6H12O6 asam laktat 2 ATP


Daftar Pustaka
Dedy J. Asmara,dkk. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia. Salemba
Medika,Jakarta.
Istamar Syamsuri,dkk. 1994. Biologi 2000. Erlangga,Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai