Anda di halaman 1dari 25

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………….. i

DAFTAR ISI………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .............................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Karbohidrat
1. Pengertian Karbohidrat .......................................................... 2
2. Susunan Karbohidrat ............................................................. 4
3. Klasifikasi Karbohidrat ......................................................... 5
4. Pencernaan Absorpsi, Eksresi, dan Metabolisme..................11
5. Fungsi Karbohidrat ................................................................ 16
6. Sumber Bahan Makanan Karbohidrat ................................... 18
7. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Karbohidrat ................... 18
BAB III PENUTUP

A. Simpulan .......................................................................................... 24
B. Saran ................................................................................................ 25
DAFTAR PUSTAKA

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat iman dan islam, semoga kita tetap dalam perlindungan dan
pertolongan-Nya untuk senantiasa tetap teguh (tanpa henti) mentaati perintah dan
menjauhi larangan-Nya hingga akhir hayat.Semoga dengan tersusunnya makalah
ini, akan ada manfaatnya bagi sesama mahasiswa/mahasiswi Universitas Andalas.
Penulis menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, baik
dari segi isi, bahasan maupun tulisannya.Untuk itu segala kritik dan saran dari
semua pihak yang sifatnya membangun sangatlah kami harapkan untuk dijadikan
sebagai koreksi maupun acuan yang memberikan nilai tambah untuk perkembangan
ilmu pengetahuan yang penulis miliki.
Akhir kata, semoga makalah ini menjadi bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.Wassalamualaikum.

Padang, 23 Agustus 2016


Penulis

Kelompok 4

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan
sumber energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Semua
karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui proses fotosintesis, klorofil
tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari
karbondioksida berasal dari udara dan air dari tanah. Karbohidrat yang dihasilkan
adalah karbohidrat sederhana glukosa. Disamping itu dihasilkan oksigen yang lepas
di udara.
B. Rumusan Masalah

Agar lebih terarah dan tepat pada sasaran maka penulis merumuskan masalah
makalah ini ke dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengertian dari karbohidrat?
2. Bagaimana susunan dari karbohidrat?
3. Bagaimana klasifikasi karbohidrat?
4. Bagaimana Absorpsi, Eksresi, dan Metabolisme?
5. Bagaimana fungsi karbohidrat?
6. Bagaimana sumber bahan makanan karbohidrat?
7. Bagaimana akibat kekurangan dan kelebihan karbohidrat?
C. Tujuan Penulisan
Untuk menguasai dan mampu menjelaskan tentang karbohidrat serta
mengidentifikasinya.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KARBOHIDRAT
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan
sumber energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah.
Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan.Semua karbohidrat terdiri atas
unsur-unsur Carbon (C),hidrogen (H),dan oksigen (O),yang pada umumnya
mempunyai rumus kimia Cn(H2O)n . Rumus umum ini memberi kesan zat carbon
yang diikat dengan air (dihidrasi),sehingga diberi nama karbohidrat.
Dari sudut fungsi karbohidrat adalah penghasil utama energi dalam makanan
maupun di dalam tubuh.Karbohidrat yang terasa manis,biasa disebut gula
(sakar).Molekul dasar dari karbohidrat disebut monosakarida.Dua monosa yang
saling terikat,membentuk disakarida,dan tiga monosakarida yang saling terikat
diberi nama trisakarida.Ikatan dari lebih tiga monosakarida disebut polysakarida.

B. SUSUNAN KARBOHIDRAT
Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hydrogen (H),
dan oksigen (O). Perbandingan antara hydrogen dan oksigen pada umumnya
adalah 2:1 seperti halnya dalam air, oleh karena itu diberi nama karbohidrat.
Dalam bentuk sederhana, formula umum karbohidrat adalah CnH2nOn. hanya

4
heksosa (6-atom karbon), serta pentose (5-atom karbon), dan polimernya
memegang peranan penting dalam ilmu gizi
C. KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan, yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Sesungguhnya semua jenis
karbohidrat terdiri atas karbhidrat sederhana atau gula sederhana; karbohidrat
kompleks mempunyai lebih dari dua unit gula sederhana di dalam satu molekul.
1. Karbohidrat Sederhana
Karbohidrat sederhana terdiri atas :
a. Monosakarida yang terdiri atas jumlah atom C yang sama dengan molekul
air, yaitu [C6(H2O)6] dan [C5(H2O)5]
b. Disakarida yang terdiri atas ikatan 2 monosakarida dimana untuk tiap 12
atom C ada 11 molekul air [C12(H2O)11]
c. Gula alcohol merupakan bentuk alcohol dari monosakarida
d. Oligosakarida adalah gula rantai pendek yang dibentuk oleh galaktosa,
glukosa, dan fruktosa
a) Monosakarida
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, Karena terdiri
atas 6-rantai atau cincin karbon. Atom-atom hydrogen dan oksigen terikat
pada rantai atau cincin ini secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH).
Ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukosa, fruktosa,
dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida ini mengandung ini mengandung
jenis dan jumlah atom yang sama yaitu 6 atom karbon, 12 atom hydrogen, 12
atom hydrogen. Dan 6 atom oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada cara
penyusunan atom-atom hydrogen dan oksigen disekitar atom-atom karbon.
Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan dalam
tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut.
Monosakarida yang terdapat dialam pada umumnya terdapat dalam bentuk
isomer dekstro (D).
Glukosa, dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas dialam
dalam jumlah sedikit, yaitu didalam sayur, buah, sirup jagung, sari pohon,

5
dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Glukosa memegang peranan
penting dalam ilmu gizi. Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati,
sukrosa, maltose, laktosa pada hewan dan manusia. Dalam proses
metabolism, glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang beredar didalam
tubuh dan di dalam sel merupakan sumber energy. Dalam keadaan normal
system saraf pusat hanya dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energy.
Glukosa dalam bentuk bebas hanya terdapat dalam jumlah terbatas dalam
bahan makanan. Glukosa dapat dimanfaatkan untuk diet tinggi energy.
Tingkat kemanisan glukosa hanya separuh dari sukrosa, sehingga dapat
digunakan lebih banyak untuk tingkat kemanisan yang sama.
Fruktosa, dinamakan juga levulosa atau gula buah, adalah gula yang
paling manis. Fruktosa mempunyai rumus kimia yang sama dengan glukosa,
C6H12O6, namun strukturnya berbeda. Susunan atom dalam fruktosa
merangsang jonjot kecapan lidah sehingga menimbulkan rasa manis. Gula ini
terutama terdapat dalam madu bersama glukosa. Dalam buah, nectar bunga,
dan juga dalam sayur. Sepertiga dari gula madu terdiri atas fruktosa. Fruktosa
dapat diolah dari pati dan digunakan secara komersial sebagai pemanis.
Minuman ringan banyak menggunakan sirup jagung tinggi fruktos sebagai
bahan pemanis. Didalam tubuh, fruktosa merupakan hasil pencernaan
sakarosa.
Galaktosa, tidak terdapat bebas dialam seperti halnya glukosa dan
fruktosa. Akan tetapi terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan laktosa.
Manosa, jarang terdapat di dalam makanan. Digurun pasir, seperti di
Israel terdapat di dalam manna yang mereka olah untuk membuat roti.
Pentose, merupakan bagian sel-sel semua bahan makanan alami.
Jumlahnya sangat kecil sehingga tidak penting sebagai sumber energy.
Ribosa dan deoksiribosa merupakan bagian asam nukleat dalam inti sel
karena dapat disintesis oleh semua hewan. Ribose dan deoksiribosa tidak
merupakan zat gizi esensial
b) Disakarida

6
Ada empat jenis disakarida, yaitu sukrosa, maltose, laktosa, dan
trehalosa. Disakarida terdiri atas dua unit monosakarida yang terikat satu
sama lain melalui reaksi kondensasi. Kedua monosakarida saling mengikat
berupa ikatan glikosidik melalui satu atom oksigen (O).
Sukrosa dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Maltose (gula malt)
tidak terdapat bebad dialam. Maltose terbentuk pada setiap pemecahan pati,
sperti yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan bila benih atau bijian berkecambah
dan didalam usus manusia pada pencernaan pati. Dalam proses berkecambahb
pati yang terdapat dalam padi-padian pecah menjadi maltose, untuk kemudian
diuraikan menjadi unit-unit glukos tunggal sebagaii makanan bagi benih yang
sedang tumbu. Produksi bir terjadi bila maltose difermentasi menjadi alcohol.
Bila dicernakan atau dihidrolisis, maltose pecah menjadi dua unit glukosa.
Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu unit
glukosa dan satu unit galaktosa. Kadar laktosa pada susu sapi adalah 6.8n
gram per 100 ml, sedangkan pada air susu ibu (ASI) 4,8 gramp per 100 ml.
laktosa adalh gulnyang rasanya paling tidak manis dan lebih sukar larut
daripada disakarida lain.
Trehalosa terdiri atsas dua mol glukosa dan dikenal juga sebagai gula jamur.
Sebanyak 15% bagian kering jamur terditi atas trehalosa.
c) Gula Alkohol
Gula alcohol terdapat didalam alam dan dapat pula dibuat secara sintetis.
Ada empat jenia alcohol yaitu sorbitol, manitol, dulsitol, dan inositol.
Sorbitol terdapat didalam jenis buah dan secara komersial dibuat dari
glukosa. Sorbitol banyak digunakan dalam minuman dan makanan khusus
pasien diabetes, seperti minuman ringan, seli, dan kue-kue. Tingkat
kemanisan sorbitol hanya 60% bila dibandingkan dengan sukrosa, diabsorpsi
lebih lambat dan diubah didalam hati menjadi glukosa. Sorbitol banyak
digunakan dalam pembuatan permen karet
Monitol dan dulsitol adalah alcohol yang dibuat dari monosakarida
manosa dan galaktosa. Mnitol terdapat didalam nanas, asparagus, ubi jalar,

7
dan wortel. Secara komersial, manitol diekstraksi dari sejenis rumput laut.
Kedua jenis alcohol ini banyak digunakan dalam industry pangan.
Inositol merupakan alcohol siklis yang menyerupai glukosa. Inisitol
terdapat dlam banyak bahan makanan, terutama dalam sekam serealia.
d) Oligoskarida
Oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida.
Rafinosa, staktosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang terdiri atas unit-
unitglukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini terdapat
didalam biji tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan serta tidak dapat
dipecah oleh enzim-enzim pencernaan. Seperti halnya polisakarida nonpati,
oligosakarida ini di dalam usus besar mengalami fermentasi.
Fruktan adalah sekelompok oligo dan polisakarida yang terdiri atas
beberapa unit fruktosa yang terikat dengan satu molekul glukosa. Fruktan
terdapat didalam serealia, bawang merah, bawang putih, dan asparagus.
Fruktan tidak dicernakan secara berarti. Sebagian besar didalam usus besar
difermentasikan
2. Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat Kompleks terdiri atas :
a. Polisakarida yang terdiri atas lebih dari dua ikatan monosakarida
b. Serat yang dianamakan juga polisakarida nonpati
a) Polisakarida
Karbohidrat kompleks ini dapat mengandung sampai tiga ribu unit gula
sederhana yang tersusun dalam bentuk rantai panjang lurus atau bercabang. Jenis
polisakarida yang penting dalam ilmu gizi adalah pati, dekstrin, glikogen, dan
polisakarida pati.
Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan
merupakan karbohidrat utama yang dimakan manusia. Pati terutama terdapat
dalam padi-padian, biji-bijian, dan umbi-umbian. Beras, jagung, dan gandum
mengandung 70-80% pati; kacang-kacang kering, seperti kacang kedelai, kacang
merah, dan kacang hijau 30-60%, sedangkan ubi, talas, kentang, dan singkong
20-30%.

8
Dekstrin merupakan produk antara pada pencernaan pati atau dibentuk
melalui hidrolisis parsial pati. Dekstrin merupakan sumber utama karbohidrat
dalam makanan lewat pipa (tube feeding).,
Glikogen dinamakan juga pati hewan karena merupakan bentuk simpanan
karbohidrat didalam tubuh manusia dan hewan, yang terutama terdapat didalam
hati dan otot. Glikogen terdiri atas unit-unit glukosa dalam bentuk rantai lebih
bercabang daripada amilopektin. Struktur yang lebih bercabang ini membuat
glikogen lebih mudah dipecah. Tubuh mempunyai kapasitas terbatas untuk
menyimpan glikogen, yaitu hanya sebanyak 350 gram. Dua pertiga bagian dari
glikogen disimpan dalam otot dan selebihnyaa dalam hati. Glikogen dalam otot
hanya dapat digunakan untuk keperluan energy didalam otot tersebut., sedangkan
glikogen dalam hati dapat digunakan sebagai sumber energy untuk keperluan
semua sel tubuh. Glikogen tidak merupakan sumber karbohidrat yang penting
dalam bahan makanan, karena hanya terdapat didalam makanan berasal dari
hewani dalam jumlah terbatas
b) Polisakarida Nonpati/Serat
Ada dua golongan serat, yaitu yang tidak dapat larut dan yang dapat larut
dalam air. Serat yang tidak dapat larut dalam air adalah selulosa, hemiselulosa,
dan lignin. Sedangkan serat yang larut dalam air adalah pectin, gum, mukilase,
glukan, dan algal.
Selulosa, hemiselulosa, dan lignin merupakan kerangka structural semua tumbuh-
tumbuhan. Selulosa merupakan bagian utama dinding sel tumbuh-tumbuhan yang
terdiri atas polimer linier panjang hingga 10.000 unit glukosa terikat dalam bentuk
ikatan beta. Polimer karbohidrat dalam bentuk ikatan beta tidak dapat dicernakan
oleh enzim pencernaan manusia. Selulosa merupakan strukturan Kristal yang
sangat stabil. Selulosa yang berasal dari makanan nabati akan melawati saluran
cerna secara utuh. Selulosa melunakkan dan memberi bentuk pada feses karena
mampu menyerap air, sehingga membantu gerakan peristaltic usus, dengan
demikian membantu defekasi dan mencegah konstipasi. Hemiselulosa merupakan
bagian utama serat serealia yang terdiri atas polimer bercabang heterogen heksosa,
pentose, dan asam uronat. Lignin terdiri atas polimer karbohidrat yang relative

9
pendek yaitu antara 50-2000 unit. Lignin memberi kekuatan pada struktur
tumbuh-tumbuhan, oleh karena itu merupakan bagian keras dari tumbuh-
tumbuhan sehingga jarang dimakan. Lignin terdapat didalam tangkai sayuran,
bagian inti didalam wortel dan biji jambu biji. Lignin sesungguhnya bukan
karbohidrat dan seharusnya tidak dimasukkan dalam serat makanan.
Pektin, gum, dan mukilase terdapat disekeliling dan di dalam sel tumbuh-
tumbuhan. Ikatan-ikatan ini larut atau mengembang di dalam air sehingga
membentuk gel. Oleh karena itu, didalam industry pangan digunakan sebagai
bahan pengental, emulsifier, dan stabilizer. Pectin merupakan polimer ramnosa
dan asam galakturonat dengan cabang- cabang yang terdiri atas rantai galaktosa
dan arabinosa. Asam galakturonat adalah turunan dari galaktosa. Pectin terdapat
didalam sayur dan buah, terutama jenis sitrus, apel, jambu biji, anggur dan wortel.
Senyawa pectin berfungsi sebagai bahan perekat antar dinding sel. Buah-buahan
yang mempunyai kandungan pectin tinggi baik untuk dibuat jam atau jeli. Secara
komersial, pectin diekstraksi dari kulit apel dan kulit sitrus. Gum adalah
polisakarida larut air yang terdiri atas 10.000-30.000 unit yang terutama terdiri
atas glukosa, galaktosa, manosa, arabinosa, ramnosa, dan asam uronat. Gum
Arabic adalah sari pohon akasia. Gum diekstraksi secara komersial dan digunakan
dalam industry pangan sebagai pengental, emulsifier, dan stabilizer. Mukilase
merupakan struktur kompleks yang mempunyai ciri khas, yaitu memiliki
komponen asam D-galakturonat. Mukilase terdapat didalam biji-bijian dan akar
yang fungsinya diduga mencegah pengeringan.
Beta-glukan terutama terdiri atas polimer glukosa bercabang yang terikat
dalam bentuk beta. Beta glukan terdapat pada serealia, terutama didalam oat dan
barley, dan diduga berperan dalam menurunkan kadar kolesterol darah.
Polisakarida algal yang diambil dari algae dan rumput laut merupakan polimer
asam-asam manuronat dan guluronat. Produk algae digunakan di Indonesia
sebagai agar-agar dan banyak digunakan sebagai bahan pengental dan stabilizer.

10
D. PENCERNAAN, ABSORPSI, EKSKRESI, DAN METABOLISME
Tujuan akhir pencernaan dan absorpsi adalah mengubah karbohidrat
menjadi ikatan-ikatan kecil, terutama berupa glukosa, sehingga dapat diserap
oleh pembuluh darah melalui dinding dan usus halus. Pencernaan karbohidrat
kompleks dimulai dari mulut dan berakhir di usus halus. Karbohidrat yang
tidak dicernakan memasuki usus besar untuk sebagian besar dikeluarkan dari
tubuh.
1. Mulut

Pencernaan karbohidrat dimulai dari mulut. Blus makanan yang diperoleh setelah
makanan dikunyah bercampur dengan ludah yang mengandung enzim asimilasi .
asimilase menghidrolis pati atau amilum menjadi bentuk karbohidrat lebih
sederhana yaitu dektrin. Bila berada di mulut cukup lama, sebagian diubah menjadi
disakarida maltosa. Karena makanan berada dimulut hanya sebentar pencernaan di
dalam mulut tidak berarti. Enzim asimilase ludah bekerja paling baik pada PH
ludah yang bersifat netral. Bolus yang ditelan masuk ke dalam lambung, asimilase
ludah yang ikut masuk ke lambung dicernakan oleh asam klorida dan enzim
percerna protein yang terdapat di lambung, sehingga pencernaan karbohidrat di
dalam lambung terhenti.

2. Usus Halus

Sebagian besar pencernaan karbohidrat terjadi di dalam usus halus. Enzim


asimilase yang dikeluarkan oleh pankreas, mencernakan pati menjadi dekstrin dan
maltosa. Penyelesaian pencernaan karbohidrat dilakukan oleh enzim disakaridese
yang dikeluarkan oleh sel- sel mukosa usus halus berupa maltase, sukade dan
laktase. hidrolis disakarida oleh enzim – enzim ini terjadi di dalam mikrovili dan
monosakarida yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

Monosakarida glukosa dan galaktosa kemudian diabsorpsi melalui sel epitel Usus
halus dan diangkut Oen sistem sirkulasi darah melalui vena Port. Bila konsentrasi
monosakarida di dalam usus halus atau pada mukosa sel cukup tinggi, absorpsi
dilakukan secara aktif melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan energi

11
ATP dan ion atrium. Glukosa dan galaktosa lebih cepat diabsorpsi dari pada
fruktosa. Monosakarida melalui vena Port dibawa ke hati dimana fruktosa dan
galaktosa diubah menjadi glukosa. Jadi, semua disakarida pada akhirnya di ubah
menjadi glukosa.

Maltese
Maltosa 2 mol glukosa

Sukrase
Sakarosa 1 mol glukosa + 1 mol fruktosa

Laktase
Laktosa 1 mol glukosa + 1 mol galaktosa

Setelah makan, kadar glukosa darah naik hingga ± 30 Menit dan secara perlahan
kembali ke kadar gula puasa ( 70-100 mg/ 100 ml) setelah 80-90 menit. Kadar
maksimal gula darah dan kecepatan untuk kembali pada kadar normal bergantung
pada jenis makanan.

3. Usus Besar
Dalam waktu 1 -4 jam setelah selesai makan, pati nonkarbohidrat atau serat
makanan dan sebagian kecil pati tidak dicernakan masuk ke dalam usus besar, Sisa-
sisa pencernaan ini merupakan substrat potensial yang difermentasikan oleh
mikroorganisme di dalam usus besar. Substrat potensial lain yang difermentasikan
adalah fruktosa, sorbitol, dan monomer lain yang susah dicernakan, laktosa pada
mereka yang kekurangan laktasi, serta rafinosa, stakiosa, verbasoka, dan fruktan.
Produk utama fermentasi karbohidrat dalam usus besar adalah karbondioksida,
hidrogen, Meta, asam-asam lemak rantai pendek yang mudah menguap, seperti
asam asetat , asam propionat, dan asam butirat. Pada kadar rendah, sebagian besar
gas- gas hasil fermentasi di absorpsi dan dikeluarkan melalui paru-paru. Bila
melebihi kemampuan kolon untuk mengabsorpsi, gas ini akan dikeluarkan melaui
anus (flatus). Sebanyak 60-70 % asam lemak yang mudah menguap di abropsi
kembali dan dapat digunakan sebagai sumber energi oleh berbagai jaringan tubuh,

12
jadi sebagian besar karbohidrat yang lolos dan pencernaan di dalam usus halus
akhirnya dapat dimanfaatkan kembali oleh tubuh.
4. Ketidaktahanan Terhadap Laktosa
Dalam keadaan normal, laktosa yang terdapat di dalam susu di hidrolis oleh enzim
laktasi yang terdapat di dalam mikrovili usus halus. Dengan demikian laktosa di
pecah dan diserap secara efisien. Kara laktasi di dalam tubuh paling tinggi pada
waktu bayi dilahirkan, karena makanan utama bayi adalah susu /ASI. Dengan
meningkatnya umur, kadar laktosa biasanya menurun.
Kadang- kadang bayi dilahirkan dengan keadaan tubuh idah mampu memproduksi
laktasi. Keadaan ini menyebabkan ketidaktahanan terhadap laktosa, satu keadaan
Diana tubuh tidak mampu memecah dan menyerap laktosa. Laktosa yang tidak
dihidrolis ini secara osmisi menarik air ke dalam saluran pencernaan. Laktosa
kemudian difermentasikan oleh bakteri usus dan menghasilkan asam laktat, asam
organik lain, karbondioksida, gas hidrogen. Hal ini dapat berakibat kembung, flatus,
kejang, dan diare. Penelitian menunjukkan kekurangan laktasi lebih banyak
terdapat pada manusia berkulit berwarna sawo matang dan hitam. Dalam hal ini
terdapat tingkat ketidaktahanan terhadap laktosa. Ada yang sama sekali tidak tahan
dana ada yang untuk sebagian tidak tahan. Golongan pertama sama sekali tidak
tahan terhadap susu dalam bentuk apapun, baik dalam bentuk murni maupun
campuran dalam kue. Sedangkan golongan kedua dapat mengkonsumsi produk
susu dalam jumlah terbatas. Ada pula yang berangsur dapat meningkatkan
ketahanannya terhadap laktosa tersebut. Sebagian besar mereka yang tidak tahan
terhadap laktosa tahan terhadap susu yang difermentasikan seperti dadih, susu asam
yoghurt, dan keju. Bakteri yang terdapat dalam produk ini dapat mencerna laktosa.
Di pasar tersedia berbagai produk susu bayi yang tidak mengandung laktosa yaitu
produk yang dibuat dari kacang kedelai atau dari susu yang yang sudah dikeluarkan
laktosanya.
5. Sekilas Metabolisme Karbohidrat
Peran utama karbohidrat dam tubuh adalah menyediakan glukosa bagi sel- sel
tubuh, yang kemudian diubah menjadi energi. Glukosa memang peranan sangat

13
sentral dalam metabolisme karbohidrat. Jaringan tertentu hanya memperoleh energi
dari karbohidrat seperti sel darah merah serta sebagian besar otak dan sistem saraf.
6. Menyimpan Glukosa Dan Bentuk Glikogen
Salah satu fungsi utama hati adalah menyimpan dan mengeluarkan glukosa sesuai
kebutuhan tubuh. Kelebihan glukosa akan disimpan dalam bentuk glikogen. Bila
persediaan glukosa darah menurun, hati akan mengubah sebagian glikogen menjadi
glukosa dan mengeluarkannya ke dalam aliran darah. Glukosa ini akan dibawa oleh
darah ke seluruh bagian tubuh yang memerlukan, seperti otak, sistem saraf, jantung,
dan organ tubuh lainnya. Sel-sel otot dan sel-sel lain di samping glukosa
menggunakan lemak sebagai sumber energi. Sel-sel otot juga menyimpan glukosa
dalam bentuk glikogen (sebanyak dua pertiga bagian). Glikogen ini hanya
digunakan sebagian energi untuk keperluan otot saja dan tidak dap dikembalikan
sebagai glukosa dalam aliran darah.
Tubuh hanya dapat menyimpan glikogen dalam jumlah terbatas, yaitu untuk
keperluan energi saja.
7. Penggunaan Glukosa Untuk Energi
Bila glukosa memasuki sel, enzim-enzim akan memecahnya menjadi bagian-
bagian kecil yang akhirnya akan menghasilkan energi, karbondioksida dan air.
Bagian- bagian kecil dapat pula disusun kembali menjadi lemak.
Agar tubuh selalu memperoleh glukosa untuk keperluan energi, hendaknya
seseorang tiap hari memakan sumber karbohidrat pada selang waktu tertentu karena
persediaan glikogen hanya bertahan untuk keperluan beberapa jam.
Protein dapat di rubah menjadi glukosa melalui proses glukoneogenesis dalam batas
–batas tertentu., tapai protein mempunyai fungsi lain yang tidak dapat digantikan
oleh zat gizi lain seperti pertumbuhan. Lemak tubuh tidak dapat diubah menjadi
glukosa dalam jumlah berarti. Glukosa sebagai sumber energi untuk sel otak, sel-
sel saraf lain sel darah merah tidak dapat digantika oleh lemak. Jadi makanan sehari-
hari harus mengandung karbohidrat. Karbohidrat yang cukup mencegah
penggunaan protein untuk energi (segi penghemat energi).

14
8. Perubahan Glukosa Menjadi Lemak
Kelebihan karbohidrat di dalam tubuh diubah menjadi lemak. Perubahan ini terjadi
dalam hati. Lemak ini kemudian dibawa ke sel-sel lemak yang dapat menyimpan
lemak dalam jumlah tidak terbatas.
9. Gula Darah
Agar dapat berfungsi optimal, tubuh hendaknya dapat mempertahankan konsentrasi
darah gula (dalam bentuk glukosa) dalam batas- tertentu, yaitu 70-120 mg/ 100 ml
dalam keadaan puasa. Bila gula darah naik di atas 170 mg/ 100 ml, darah akan
dikeluarkan melalui Turin. Bila sebaliknya gula darah turun hingga 40-50 mg/100
ml. Kita akan merasa gugup, pusing lemas, dan lapar. Gula darah telau tinggi
disebut hiperglikemik dan bila telau rendah disebut hipoglikemia.
Hormon yang terlibat pengaturan gula darah adalah:
Hormon insulin yang diproduksi oleh sel-sel beta pulau langerhans pankreas
menurunkan gula darah. Mekanisme penurunan gula Dar oleh insulin meliputi
peningkatan laju penggunaan glukosa melalui oksidasi, glikogenesis (perubahan
glukosa menjadi glikogen) dan biogenesis (perubahan glukosa menjadi lemak).
Difusi fasilitatif glukosa ke dalam sel otot dan sel lemak meningkat. Pengeluaran
insulin dirangsang oleh hormon glukagon dan hormon-hormon saluran cerna.
Glukagon yang diproduksi oleh sel-sel alfa pulau langerhans mempunyai pengaruh
kebalikan dari insulin. Glukagon meningkatkan gula darah melalui peningkatan
glikogenolisis. Dan glukoneogenesis. Insulin dan glukagon adalah antagonis dan
pengaruh yang berlawanan inilah yang sebagian menjaga keseimbangan
metabolisme karbohidrat. Epinefrin hormon yang dikeluarkan oleh medula kelenjar
adrenal mempengaruhi pemecahan glikogen dalam hati dan otot menjadi glukosa
dan menurunkan pengeluaran insulin pankreas. Dengan demikian, epinefrin
meningkatkan gula darah. Sekresi einefrin meningkat bila marah dan ketakutan,
pembentukan glukosa yang menyusul mengeluarkan energi ekstra untuk
menghadapi krisis.
Glukokortikoid
Hormon steroid yang diproduksi oleh korteks adrenal, mempengaruhi gula darah
dengan merangsang glukogenesis. Hormon ini mempengaruhi penggunaan glukosa

15
dan meningkatkan laju perubahan protein menjadi glukosa, dengan demikian
berlawanan dengan pekerjaan insulin.
Bila gula darah menurun secara mencolok, produk hormon tiroksin akan
meningkat. Glikogeniesis dan glukoneogenesis dalam hati meningkat sehingga gula
darah naik. Tiroksin juga meningkatkan laju absorpsi heksosa dari usus halus.
Hormon pertumbuhan, dikeluarkan oleh kelenjar pituitari anterior juga
meningkatakan gula darah dengan cara meningkatkan pengembalian asam mini dan
sintesis protein oleh semua sel, menurukan pengambilan glukosa oleh sel dan
meningkatkan mobilisasi lemak untuk energi.
Kegagalan dalam pengaturan gula darah terjadi karena Targanggunya sistem
pengaturan gula darah tubuh, seperti pada penyakit diabetes mellitus.
E. FUNGSI KARBOHIDRAT
1. Sumber energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energy bagi tubuh.
Karbohidrat merupakan sumber utama bagi penduduk diseluruh dunia, karena
banyak di dapat dialam dan harganya relative murah. Satu gram karbohidrat
menghasilkan 4 kalori. Sedangkan karbohidrat didalam tubuh berada dalam
sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energy segera; sebagian disimpan
sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot. Dan sebagian diubah menjadi
lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energy didalam jaringan
lemak. Seseorang yang memakan karbohidrat dalam jumlah berlebihan akan
menjadi gemuk. System saraf sentral dan otak sama sekali tergantung pada
glukosa untuk keperluan energinya.
2. Pemberi Rasa Manis Pada Makanan
Karbohidrat member rasa manis pada makanan, khususnya mono dan
disakarida. Sejak lahir manusia menyukai rasa manis. Alat kecapan pada ujung
lidah merasakan rasa manis tersebut. Gula tidak mempunyai rasa manis yang
sama. Fruktosa adalah gula paling manis. Bila tingkat kemanisan sukrosa diberi
nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7; glukosa 0,7; maltose 0,4; dan
laktosa 0,2.

16
3. Penghemat Protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan
untuk memenuhi kebutuhan energy, dengan mengalahkan fungsi utamanya
sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi,
protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun.
4. Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna,
sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan
asam beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk dalam hati dan dikeluarkan
melalui urine dengan mengikat basa berupa ion natrium. Hal ini dapat
menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi. pH cairan tubuh
menurun. Keadaaan ini menimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat merugikan
tubuh. Dibutuhkan antara 50-100 gram karbohidrat sehari untuk mencegah
ketosis.
5. Membantu Pengeluaran Feses
Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur
peristaltic usus dan member bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan
mengatur peristaltic usus, sedangkan hemiselulosa dan pectin mampu menyerap
banyak air dalam usus besar sehingga member bentuk pada sisa makanan yang
akan dikeluarkan.
Serat makanan mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid. Penyakit-
penyakit divertikulosis, kanker usus besar, penyakit diabetes mellitus, dan jantung
koroner yang berkaitan dengan kadar kolesterol darah tinggi.
Laktosa dalam susu membantu absorpsi kalsium. Laktosa lebih lama
tinggal dalam saluran cerna, sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri yang
menguntungkan. Bakteri tertentu diduga mensintensis vitamin-vitamin tertentu
dalam usus besar. Asam glukoronat turunan glukosa, didalam hati mengikat
toksin-toksin dan bakteri dan mengubahnya menjadi bentuk-bentuk yang dapat
dikeluarkan dari tubuh.
Gula ribose yang mengandung lima atom karbon merupakan bagian dari
ikatan DNA dan RNA.

17
F. SUMBER BAHAN MAKANAN KARBOHIDRAT
Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbi-umbian,
kacang-kacang kering, dan gula. Hasil olah bahan-bahan ini adalah bihun, mie,
roti tepung-tepungan, selai, sirup, dan sebagainya. Sebagian besar sayur dan buah
tidak banyak mengandung karbohidrat, sayur umbi-umbian, seperti wortel dan bit
serta sayur kacang-kacangan relatif lebih banyak mengandung karbohidrat
daripada sayur daun-daunan. Bahan makanan hewani seperti daging, ayam, ikan,
telur, dan susu sedikit sekali mengandung karbohidrat. Sumber karbohidrat yang
banyak dimakan sebagai makanan pokok di Indonesia adalah beras, jagung, ubi,
singkong, talas, dan sagu.

G. AKIBAT KEKURANGAN DAN KELEBIHAN KARBOHIDRAT

Kekurangan atau kelebihan karbohidrat dapat menimbulkan berbagai


gangguan atau penyakit, diantaranya:

1. Kekurangan Kalori dan Protein (KKP)

Penyakit kekurangam kalori dan protein pada dasarnya terjadi karena


defisiensi energi dan defisiensi protein, disertai susunan hidangan yang tidak
seimbang. Penyakit KKP terutama menyerang anak yang sedang tumbuh,ibu
hamil dan dapat pula menyerang orang dewasa, yang biasanya kekurangan
makan secara menyeluruh.
Penyakit KKP menyerang anak yang sedang tumbuh pesat (balita),
terutama berusia 2-4 tahun. Beberapa gejala defisiensi energi, anak kelihatan
kurus seolah-olah hanya tinggal kulit pembalut tulang. Muka berkerut seperti
orang tua, kulit di dekat pantat juga tampak berlipat-lipat, mengesankan kulit
yang terlalu lebar untuk badan anak. Anak tergeletak pasif, apatis, tanpa
respen terhadap keadaan sekitar, dan bila dipegang tidak terasa jaringan
lemak subkutam di antara lipatan kulitnya.

18
Kwasiorkor yaitu penyakit yang diakibatkan karena kekurangan
protein. Pada anak yang kekurangan protein (kwashiokor) ditemui gejala
antara lain, anak apatis, rambut kepala halus dan jarang, rambut bewarna
kemerahan kusam tidak hitam mengkilap seperti pada. anak sehat, rambut ini
sering mudah dicabut tanpa terasa. sakit oleh penderita.
Marasmus adalah salah satu bentuk kekurangan gizi yang buruk
paling sering ditemui pada balita penyebabnya antara lain karena masukan
makanan yang sangat kurang, infeksi, pembawaan lahir, prematuritas,
penyakit pada masa neonatus serta kesehatan lingkungan. Marasmus sering
dijumpai pada anak berusia 0 - 2 tahun dengan gambaran sebagai berikut:

a. Berat badan kurang dari 60% berat badan sesuai dengan usianya,
b. Suhu tubuh bisa rendah karena lapisan penahan panas hilang,
c. Dinding perut hipotonus
d. Kulitnya melonggar hingga hanya tampak bagai tulang terbungkus kulit,
e. Tulang rusuk tampak lebih jelas atau tulang rusuk terlihat menonjol,
f. Anak menjadi berwajah lonjong dan tampak lebih tua (old man face)
g. Otot-otot melemah,
h. Atropi
i. Bentuk kulit berkeriput bersamaan dengan hilangnya lemak subkutan
j. Perut cekung sering disertai diare kronik (terus menerus) atau susah buang
air kecil.
2. Laktosa Intolerans (LI)
Ada orang sehat terutama anak-anak dan remaja yang tidak tahan bila
minum susu, sehingga menyebabkan diare. Hal ini disebabkan kekurangam enzim
laktase pada usus halusnya tidak mampu menguraikan laktosa (gula susu) menjadi
gula. yang lebih sederhana. Ketidakmampuan usus halus mencerna laktosa ini
ditandai dengan gejala kejang perut, diare, dan perut kenbung jika minum susu.
Upaya yang ditempuh untuk mengatasi gangguan reaksi LI dengan
penambahan enzim laktase pada susu dengan hasil olahannya seperti yoghurt,

19
keju, dan mentega. Ini penting dilakukan karena susu merupakan bahan makanan
yang padat gizi dan penting dikonsumsi

3. Gula Darah
Glukosa. dijumpai dalam peredaran darah, berfungsi sebagai penyedia
energi bagi sel dan jaringan tubuh. Dalam keadaan normal kadar glukosa darah
berkisar antara 60-120 mg/100 ml. Kadar glukosa melebihi mormal
disebut hiperglikemi, yaitu kelebihas kadar gula dalam darah. Keadaam
sebaliknya disebut hipoglikemil yaitu keaAaam kadar gula. darah di bawah
normal.
Hipoglikemi dapat meryebabkan kehilangan kesadaran (koma), karena
sistem susunan saraf pusat dan otak hanya dapat bekerja dengan mengambil
glukosa sebagai sumber tenaga. Pada keadaan demikian harus segera diberikan
suntikan glukosa. untuk menormalkan fungsi otak.

4. Kencing Manis (Diabetes Melitus)


Penyakit diabetes melitus atau kencing manis merupakan gangguan
metalobolik yang berkaitan dengan glukosa. Para peneliti dan ilmuwan umumnya
sependapat, dasar penyakit ini ialah defisiensi hormon insulin. Hormon ini
dihasilkan dalam kelenjar pankreas dan mempunyai fungsi memetabolisme
glukosa.
Diabetes melitus dapat ditangani dengan upaya diet, kegiatan fisik, dan
obat. Jika penangannya cukup baik, penderita dapat menjalani kehidupan normal
untuk jangka waktu tertentu. Pada penderita sering dijumpai kelainan sampingan,
terutama yang tidak dirawat dengan baik, misalnya kelainan retina (retinopathia
diabetica), kelainan kardiovaskuler dengan gejala penyumbatan pembuluh darah
halus, kelainan ginjal dan kelainan hati. Bisa juga terjadi kelainan saraf yang
disebut neuropathia diabetica.
5. Obesitas
Obesitas atau kegemukan adalah kelebihan gizi yang ditandai dengan
adanya penimbunan lemak secara berlebihan dalam tubuh sehingga menaikkan

20
berat badan. Kegemukan hanya dapat terjadi jika ada kelebihan energi karena
berbagai sebab, antara lain kelebihan zat gizi, kelainan bagian otak tertentu,
kelainan hormon endokrin, faktor keturunan, dan akibat pemakaian obat tertentu.
Kelebihan berat badan antara lain disebabkan ketidakseimbangan
konsumsi kalori dengan kebutuhan energi, dimana konsumsi terlalu berlebihan
dibanding kebutuhan energi. Kelebihan energi itu disimpan dalam bentuk jaringan
lemak.
6. Sindrom Metabolisme

Sindrom metabolisme terjadi akibat kelebihan karbohidrat yang dikonsumsi.


Kandungan karbohidrat yang terlalu tinggi dalam tubuh bisa menyebabkan
resistensi terhadap insulin. Hal ini menjadi lebih parah karena biasanya resistensi
insulin akan diiringi dengan masalah asam urat yang terlalu tinggi, tekanan darah
tinggi dan masalah pada sistem pembekuan darah. Sindrom metabolisme dapat
menyebabkan penyakit yang sangat serius seperti serangan jantung.
Sindrom metabolisme tubuh juga bisa mempengaruhi :
 Gejala darah kental
 Kelelahan otot
 Asam urat

7. Penyakit Jantung

Kandungan triglisrida pada orang yang sering mengkonsumsi karbohidrat


ternyata jumlahnya sangat tinggi. Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang
tidak sehat untuk tubuh dan mengalir dalam darah. Konsumsi karbohidrat bisa
menyebabkan tingginya tingkat kolesterol dalam tubuh sehingga juga bisa
meningkatkan berbagai jenis penyakit jantung seperti pengerasan
arteri, stroke, gejala penyakit jantung koroner dan jenis penyakit lain yang
menyerang organ jantung.
Serangan jantung ini juga bisa berakibat pada :
 Cepat lelah dan jantung berdebar
 Penyebab jantung berdebar-debar

21
 Penyebab keringat dingin
8. Komplikasi Metabolisme
Akibat kelebihan karbohidrat yang dikonsumsi juga bisa menyebabkan
berbagaipenyebab penyakit karena sistem metabolisme yang bermasalah.
Beberapa kondisi yang paling sering terjadi pada anak-anak dan bayi. Berbagai
kelainan ini adalah seperti tubuh yang tidak toleransi terhadap fuktosa, tubuh
kekurangan sukrosa, galaktosemia, dan berbagai penyakit yang berhubungan
dengan kadar glikogen dalam tubuh.

9. Tekanan Darah Tinggi

Penyakit tekanan darah tinggi juga bisa terjadi ketika konsumsi karbohidrat
telah menyerang kerusakan metabolisme tubuh. Orang yang sudah mengalami
gangguan diabetes memiliki resiko yang lebih tinggi terkena penyakit jantung,
hipertensi dan penyakit lain karena tubuh tidak mampu memproduksi insulin.

Selain jenis penyakit di atas, kekurangan karbohidrat bisa mengakibatkan


dampak negatif seperti berikut :

1. Menyebabkan seseorang memiliki perilaku yang buruk. Bagi orang-orang


yang melakukan diet rendah karbohidrat, hal tersebut dapat berdampak
negative pada mood anda.
2. Menimbulkan rasa malas. Otot-otot pada tubuh manusia memerlukan asupan
makanan berupa glikogen yang berfungsi untuk mengoptimalkan dan
memperkuat fungsi otot. Jika seseorang kekurangan karbohidrat sebagai
penghasil glikogen, makan otot-ototnya tidak akan bisa bekerja optimal karena
tidak tersedianya energi, sehingga akan menimbulkan tubuh terasa lemas dan
malas untuk melakukan kegiatan apapun.
3. Menimbulkan kebodohan. Karbohidrat bisa berdampak mempengaruhi
kinerja otak. Kekurangan karbohidrat bisa mengakibatkan konsentrasi
seseorang berkurang. Hal ini akan berdampak pada tingkat kecerdasan
seseorang.

22
4. Memperlambat sistem metabolisme tubuh. Karbohidrat berfungsi sebagai
bahan bakar dan sumber energi bagi tubuh. Kekurangan karbohidrat dapat
memperlambat sistem metabolisme tubuh.
5. Mengakibatkan kelaparan. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber tenaga dan
energi bagi tubuh. kekurangan asupan karbohidrat akan membuat seseorang
merasa lapar. Dan seseorang yang lapar dapat melakukan jalan pintas dengan
memakan makanan yang sembarangan untuk memuaskan rasa laparnya.

23
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan
sumber energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah.
Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan.Semua karbohidrat terdiri atas
unsur-unsur Carbon (C),hidrogen (H),dan oksigen (O),yang pada umumnya
mempunyai rumus kimia Cn(H2O)n.
Karbohidrat dapat digolongkan berdasarkan karbohidrat sederhana yang
terdiri dari monosakarida (glukosa, fruktosa, dan pentosa), disakarida (sukrosa,
maltose, dan laktosa), gula alcohol (sorbitol, monitol, dulsitol, dan inositol) dan
oligosakarida. Karbohidrat kompleks yang terdiri dari polisakarida dan serat.
Sumber karbohidrat antara lain adalah padi, gandum, jagung, ubi jalar,
talas, ketela, kentang, sagu, dan lain-lain. Karbohidrat memiliki beberapa fungsi
dan fungsi utamanya yaitu sebagai sumber energi.
Kekurangan dan kelebihan karbohidrat dapat pula menimbulkan penyakit
atau gangguan. Oleh sebab itu, dengan pola hidup yang sehat kita dapat terhindar
dari berbagai macam penyakit akibat gangguan karbohidrat.

B. Saran

Diharapkan kepada pembaca agar mengetahui apa saja tentang


karbohidrat dan bagaimana karbohidrat tersebut, sehingga harapan kami
kedepannya semoga dapat memahami betul sehingga mengetahui bagaimana
sistem perkemihan.

24
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia

L. Achadi, Endang. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rajawali Pers

Putra, Sitiatava Rizema. 2013. Gizi dan Diet. Jogjakarta: D-Medika

Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2004. Ilmu Gizi Jilid II. Jakarta: Dian Rakyat

http://halosehat.com/gizi-nutrisi/panduan-gizi/penyakit-akibat-kekurangan-
karbohidrat

25

Anda mungkin juga menyukai