Anda di halaman 1dari 29

LAP ORAN

BUDI DAYA TANAMAN LENGKENG SECARA OKULASI


Untuk Memenuhi Syarat Hasil Penelitian Karya Wisata
2 – 6 Januari 2013

Disusun oleh :

Nama : DWI ARTIKA

NISN : 9954294004

PROGRAM : ILMU PENGETAHUAN ALAM

SMA NEGERI 1 LALAN


TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

i
KARYA TULIS

BUDI DAYA TANAMAN LENGKENG SECARA OKULASI

Disusun oleh :

Nama : DWI ARTIKA

NISN : 9954294004

PROGRAM : ILMU PENGETAHUAN ALAM

SMA NEGERI 1 LALAN


TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Karya Tulis : Budidaya Tanaman Lengkeng Secara Okulasi

Karya Tulis Oleh :


Nama : DWI ARTIKA
NISN : 9954294004
Program : IPA

Bandar Agung, April 2013


Wali Kelas Pembimbing

SOLIHIN, S.Pd. ROYDA RONNY, S.Pd.


NIP. 19810720 201001 1 011 NIP. 19710910 1993 082001

Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Lalan

S A R D I , S.Pd.M.M
NIP. 19660610 199412 1 001

iii
PERSETUJUAN KARYA TULIS

Karya tulis ini disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia karya
tulis :
Hari : Sabtu
Tanggal : 27 April 2013

Bandar Agung, April 2013


Wali Kelas Pembimbing

SOLIHIN, S.Pd. ROYDA RONNY, S.Pd.


NIP. 19810720 201001 1 011 NIP. 19710910 1993 082001

iv
KATA PERSEMBAHAN

Karya Tulis ini Penulis Persembahan Kepada :


1. Kedua orang Tua yang selalu memberi dukungan moril, spiritual untuk
keberhasilanku
2. Bapak Sardi, S.Pd. M.M. selaku kepala sekolah SMA N 1 Lalan
3. Ibu Royda Ronny, S.Pd. selaku wakil kepala sekolah sekaligus guru
pembimbing
4. Bapak / Ibu Guru SMA Negeri 1 LALAN
5. Teman-teman seperjuangan dalam menyelesaikan karya tulis
6. Almamaterku tercinta SMA Negeri 1 Lalan

v
MOTTO

 Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-

orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan

keberhasilan saat mereka menyerah.

 Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah

gagal, melaikan bangkit kembali setiap kita jatuh dari

kegagalan.

 Peluang biasanya terselubung dalam suatu kerja keras

hingga sebagian besar orang tidak menyadarinya.

vi
KATA PENGANTAR

Seiring ucapan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena


berkat limpahan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya
tulis mengenai “Budidaya Lengkeng Secara Okulasi” Karya tulis ini di susun
dalam rangka memenuhi laporan karya wisata di kota Jakarta-Bogor.
Karya tulis ini dapat di selesaikan dengan baik karena dukungan dan
partisipasinya dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada pihak yang telah ikut serta dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Karya tulis ini penulis buat untuk menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia
sebagai salah satu syarat kelulusan dan sebagai arahan maupun tuntunan kepada
pembaca agar mampu mengetahui cara membudidayakan tanaman lengkeng .
Terakhir kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk perbaikan dan
penyempurnaan karya ilmiah ini di masa yang akan datang.

Bandar Agung, April 2013


Penulis

DWI ARTIKA

vii
ABSTRAK

Lengkeng (Dimooarpus longana) merupakan tanaman yang sedang dibudidayakan


di Indonesia. Tanaman lengkeng banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan,
obat, don kosmetik serta industri lainnya. Biji lengkeng merupakan salah satu
sumber minyak nabati yang belum diketahui sifat fisiko-kimianya, sehingga
pemanfaatan biji lengkeng belum maksimal dan hanya merupakan limbah
pertanian. Pada penelitian ini, minyak biji lengkeng diperoleh dari ekstraksi
menggunakan metode sokhletasi dengan pelarut, nonpolar n-heksana. Hasil
ekstraksi berupa minyak barwarna jingga kecoklatan diproses kembali untuk
menghasilkan minyak lebih murni dengan penetralan dan dekolorisasi, sehingga
diperoleh minyak lengkeng berwarna kuning. Minyak hasil ekstraksi tanpa dan
dengan pemurnian tersebut dianalisis sifat fisika-kimianya. Komposisi asam
lemak penyusun trigliserida dari minyak biji lengkeng hasil pemurnian diketahui
dengan peralatan kromatografi gas. Komposisi asam lemak dari minyak biji
lengkeng adalah asam linoleat 26,73 % ; asam oleat 22,08 % ; asam linolenat
8,59 % ; asam palmitat 19,78 % ; asam stearat 3,41 %, ; asam kaprilat 0,48 % ;
asam liaurat 0,18 %, ; asam miristat 0,09 % dan asam kaprat 0,06 %.

Kata kunci : Dimocarpus longana, Lipida, Trigliserida, Asam Lemak

viii
DAFTAR ISI

Hal.
Halaman Judul .............................................................................................. i
Lembar Pengesahan ...................................................................................... ii
Lembar Persetujuan Karya Tulis ................................................................ iii
Motto ............................................................................................................. iv
Kata Persembahan ........................................................................................ v
Kata Pengantar .............................................................................................. vi
Abstrak ........................................................................................................... vii
Daftar Isi ........................................................................................................ viii
Bab I Pendahuluan .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................. 3
Bab II Pembahasan ................................................................................... 4
2.1. Asal Usul Lengkeng ............................................................. 4
2.2. Khasiat Tanaman Lengkeng .................................................. 4
2.3. Macam-macam Lengkeng ....................................................... 5
2.4. Budidaya Lengkeng secara Okulasi ...................................... 7
Bab III Kesimpulan ..................................................................................... 16
3.1. Kesimpulan ............................................................................ 16
3.2 Saran ...................................................................................... 16
3.3 Penutup .................................................................................. 16
Daftar Pustaka ............................................................................................... 17
Daftar Riwayat Hidup .................................................................................. 18
Lampiran-Lampiran ..................................................................................... 19

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini di Indonesia memang sedang memasuki krisis pembudidayaan
tanaman termasuk juga pengetahuan mengenai perbanyakan tanaman. Yang
dimana hampir di keseluruhan penduduk di Indonesia tidak mengetahui
sama sekali tentang pembudidayaan ini.
Memang bagi yang sudah mengenal pembudidayaan merakan hal
yang mudah, tetapi bagi yang belum mengenal pembudidayaan ini terasa
sulit.
Keadaan seperti ini dapat mengancam kepunahan tanaman, tanpa ada
pembudidayaan. Akibatnya negara Indonesia merupakan negara krisis
tanaman.
Lengkeng sudah dikenal dan cukup disukai di masyarakat Indonesia.
Tinggi pohon lengkeng bisa mencapai 10 meter atau lebih. Buahnya
berwarna cokelat kekuningan dan kasar ini disebut t Euphoria Longana.
Rasa buahnya manis, tak heran banyak orang yang menyajikan buah ini
sebagai hidangan pencuci mulut atau dikonsumsi sebagai comilan saat
ngobrol atau saat santai.
Buah lengkeng ini berasal dari daratan China. Yang merupakan
keluarga buah rambutan dan leci.
Kandungan dalam buah ini adalah sukrosa, fruktosa, glukosa, protein,
lemak, vitamin A, vitamin E, asam tartarik dan senyawa-senyawa kimia
tumbuhan (fitokimia) lainnya yang berguna bagi kesehatan.
Fruktosa merupakan kandungan gula dalam buah gula ini. Baik untuk
tubuh karena menjaga kadar gula dalam darah. Sedangkan glukosa termasuk
gula yang baik. Kombinasi senyawa-senyawa fitokimia ini melahirkan
berbagai khasiat yaitu mengendorkan syarat yang tegang, memberi rasa
tenang yang mengatasi rasa gelisah, susah tidur, dan sulit berkonsentrasi.

x
Selain itu daging bahu lengkeng juga bermanfaat menyehatkan
jantung dan bisa mengobati jantung yang berdebar keras, dapat memperkuat
lima, meningkatkan produksi darah merah, menambah nafsu makan dan
menambah tenaga.
Buah lengkeng banyak mengandung serat yang baik untuk penyerapan
usus dan memperbaiki proses buang air kecil dan buang air besar, mengatasi
cacingan, menyehatkan mata, mengobati sakit kepala, keputihan dan hernia.
Biji lengkeng mengandung zat yang berguna untuk pigmen dan asam
amino lengkeng dimanfaatkan sebagai bahan shampo karena mengandung
senyawa saponin yang dapat menghasilkan busa dalam jumlah yang banyak.
Rasa kulit luarnya kecut, agak manis, dengan sifat hangat astrigen,
yang dapat menyebabkan pengerutan jaringan sehingga dapat mengurangi
sekresi dan kandungan vitamin C pada lengkeng dapat menangkal radikal
bebas, sakit perut, insomnia dan amnesia.
Manfaat bagi kulit lainnya yaitu dapat menyehatkan luka bakar.
Cangkang lengkeng dibakar sampai menjadi arang, tumbuk halus, campur
dengan minyak tung (Alearitis Fadri) bubuhkan pada luka. Apabila luka tak
kunjung sembuh, dapat diobati dengan kulit lengkeng yang telah dibakar
kemudian campur dengan minyak zaitun lalu oleskan pada luka.
Pembudidayaan tanaman lengkeng merupakan salah satu cont
pembudidayaan tanaman yang sangat mudah. Pohonya dapat menjadi besar
dan bercabang banyak, daunnya rimbun d an masih mampu bereproduksi di
atas umur 100 tahun. Warna kulit buahnya kecoklatan seperti buah sawo dan
tidak berbulu, dagingnya berwarna putih agak bening. Bijinya saku dan
kecoklatan.
Penanaman secara okulasi dapat menjadikan akar tanaman lengkeng
kuat, luas dan akar tunggang yang sangat dalam, sehingga sanat tahan
terhadap kekeringan dan tidak mudah roboh.
Biasanya dengan cara penanaman secara okulasi, tanaman lengkeng
memiliki 4 – 6 pasang daun tiap tangkai. Daunnya berbentuk bulat panjang
agak runcing, dan tidak berbulu. Tepinya rata dan permukaannya
mengandung lapisan lilin, kuncup daunnya berwarna kuning kehijauan
tetapi ada pula yang berwarna merah.

xi
Bunganya biasanya berbentuk mala yang terletak di ujung rantingya
yang kuning muda atau putih kekuningan. Ukuran sangat kecil sehingga
kaya hanya dapat diamati secara jelas bila menggunakan alat pembesar.
Keuntungan dari penanaman secara okulasi adalah dapat lebih cepat
berbuah, buah lebih banyak dan kecil kemungkinan tanaman itu akan mati.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang
penulis paparkan adalah sebagai berikut :
“Bagaimana Cara Pembudayaan Tanaman Lengkeng secara Okulasi ?”

1.3 Tujuan Penelitian


Mengetahui cara membudidayakan tanaman lengkeng.

1.4 Manfaat
1. Bagi siswa-siswi, kegiatan penelitian sangat penting untuk diketahui
karena dari aspek-aspek yang diteliti dapat memberikan informasi,
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
2. Bagi masyarakat, kegiatan penelitian ini dapat memberi arahan atau
tuntunan kepada masyarakat yang membaca, agar mampu mengetahui,
mengena proses okulasi pada tumbuhan lengkeng.

xii
BAB II
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2.1 Asal Usul Lengkeng


Lengkeng merupakan buah meja yang banyak digemari konsumen,
karena rasanya yang manis legit. Rasa daging buahnya yang khas juga
membuat lengkeng dimanfaatkan sebagai bahan olahan. Lengkeng berasal
dari China.
Ukuran buah yang kecil juga menjadikan alasan tersendiri karena
konsumen bisa mengkonsumsi lengkeng dalam jumlah yang diinginkan.
Jika sisa bahu lengkeng bisa disimpan, dan bisa dikonsumsi lagi di lain
waktu.
Dilihat dari tanamanannya, tanamannya, tanaman lengkeng serupa
sehingga masa produktifnya lebih lama. Selain ditanam di lahan sekarang
tanaman lengkeng banyak yang dipotkan.

2.2 Klasifikasi Tanaman Lengkeng


Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan Berpembuluh)
Superdevisi : Spermatophyte (Menghasilkan Biji)
Devisi : Magnoliophyta (Tumbuhan)
Kelas : Magnolioipsida (Berkeping Dua / Dikotil)
Sub kelas : Robidae
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Genus : Euphoria
Species : Euphoria Longana
(Lahjhur) Steud

xiii
2.3 Macam-Macam Lengkeng
2.3.1 Lengkeng Pingpong
Lengkeng pingpong merupakan salah satu jenis lengkeng
daratan rendah yang dapat menghasilkan buah seukuran bola
pingpong. Tanaman akan berbuah lebat jika perawatan dilakukan
secara intensif. Jika tanaman pingpong ditanam di dataran menengah
(di atas 400 dpi). Ukuran buahnya kurang maksimal, jika
dibandingkan dengan lengkeng pingpong yang ditanam di dataran
rendah (di bawah 300 dpl) dan secara okulasi.
Lengkeng pingpong mempunyai karakteristik yang berbeda
dengan lengkeng jenis lain. seperti ukuran daun yang relatif keil dan
menggulung serta tajuk yang menyebar dan bercabang yang sedikit.
Buah muncul pada setiap cabang. Oleh karena itu, produktivitas
tanaman lengkeng tergantung pada banayk sedikitnya percabangan.
Jika menghendaki buah yang lebat, pemangkasan tajuk secara
rutin mutlak diperlukan sejak dini.

Lengkeng Pingpong
Asal : Vietnam
Tinggi : 3,4 m
Tajuk : memanjang, lentur
Daun : daun berwarna hijau tua dan berukuran kecil
menggulung ke belakang
Batang : bulat pipih, tekstur halus, berwarna putih kecoklatan
Percabangan : lentur, menjulur ke segala arah
Bunga : putih kehijauan
Buah : manis
Daging Buah : tebal
Berat Buah : 16 gram / buah
Biji : besar, bulat, berat 1,8 gram

xiv
2.3.2 Lengkeng Diamond River
Lengkeng Diamond River berasal dari negeri gajah putih
(Thailand). Namun lengkeng ini sudah banyak tersebar di Indonesia,
seperti Surabaya, Malang, Yogyakarta, Magelang, Bogor, Jakarta,
Sumatera dan Kalimantan. Di daerah tersebut, lengkeng ediamond
river biasa berbuah lebat. Selain mudah berbuah dan adaptive dengan
berbagai kondisi tanah, lengkeng ini juga memiliki rasa buah yang
manis, berair (juicy) beraroma khas. Ukuran buah lengkeng diamond
dan river terbilang besar, dompolannya banyak dan daging buah
cenderung berair. Jeni lengkeng ini cocok untuk tanaman dalam pot,
karena memerlukan perawatan khusus untuk memelihara dan
membuahkannya.

Lengkeng Diamond River


Asal : Thailand
Tinggi : 5m
Tajuk : kompak dan rimbun
Daun : daun berwarna hijau cerah dan tepinya bergelombang
Batang : kuat
Percabangan : banyak
Bunga : berangkai, berwarna coklat muda
Buah : besar, bulat dan kulit cokelat
Daging Buah : tipis transparan, manis dan berair
Berat Buah : 2,8 gram / buah
Biji : berwarna hitam, bulat dan berat 1,3 – 1,5 gram

xv
2.4 Budidaya Lengkeng secara Okulasi
2.4.1 Pengertian Okulasi
Okulasi adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan cara
tempel tunas. Perkembangbiakan ini dapat dilakukan pada tumbuhan
yang satu rumpun, tetapi berbeda jenisnya. Contoh pohon lengkeng
terdiri dari beberapa jenis, kita bisa membuat satu pohon lenong
yang terdiri atas beberapa jeans buah untuk membuat pohon
lengkeng seperti itu kita harus melakukan okulasi.
Okulasi lebih baik dilakukan pada tumbuhan yagnmasih kecil.
Hal ini bertujuan agar tunas yang ditempel bisa tumbuh bersamaan
dengan pohon induk (pohon tempat menempel). Okulasi merupakan
perkembangbiakan secara vegetatif buatan / perkembangbiakan
dengan bantuan manusia.
2.4.2 Cara melakukan okulasi
a) Pilih bibit berusia 8 – 12 bulan sebagai batang bawah, lalai sayat
kulitnya berbentuk persegi sekitar 5 – 10 cm dari permukaan
tanah.
b) Pilih batang atas dari tanaman induk yang memiliki mata tunas
c) Sayat mata tunas dari batang atas dengan bentuk dan ukuran
yang sama pada batang bawah
d) Tempelkan mata tunas ke sayantan persegi pada batang bawah
e) Ikat tempelan tersebut menggunakan tali rafia keculai bagian
mata tunasya
f) Setelah 40 – 60 hari, tunas akan tumbuh, pangkas bagian atas
tanan batang bawah untuk merangsang pertumbuhan tunas
g) Rawat hasil okulasi di pot atau polibag selama 2 -4 minggu
sebelum ditanam di lahan
h) Perbanyakan okulasi akan menghasilkan tanaman yang lebih
kuat dan berumur lebih lama dibandingkan cangkokan karena
memiliki batang bawah dengan akar tunggang

xvi
2.4.3 Penanaman di Pot
Lengkeng dalam pot dapat difungsikan sebagai penghias tanam.
Tahapan dalam menanam lengkeng dalam pot sebagai berikut :
1. Masukkan pecahan genting ke dasar pot, lalau tambahkan media
tanam berupa campuran pasir malang, pupuk kandang, dan
sekam dengan perbandingan 1 : 1 : 1 hingga mendekati bebar
pot, buat lubang tanam sebesar media tanam bibit.
2. Ambil bibit, lalu sobek atau polibangnya menggunakan pisau
atau gunting untuk mempermudah mengeluarkan bibit beserta
tanamannya
3. Tanaman bibit dan tambahkan media tanam
4. Siram tanaman sampai ari keluar dari bagian bawah pot
5. Biarkan tanaman berada di tempat yang teduh, hingga tumbuh
tunas-tunas baru. Selain itu, pindahkan tabulanpot ke tamp yang
terpapar sinar matahari langsung.
2.4.4 Syarat Tumbuh
1 Media Tanam
Lengkeng dapat tumbuh baik di daerah-daerah yang tanahnya
bertekstur halus dengan pH antara 5,5 – 6,5. Tekstur tanah yang
halus biasanya adalah tanah yang sebagai beser terdiri dari debu dan
lempeng atau tanah-tanah yang tidak berpasir, misalnya tanah-tanah
andusol, vertisol dan latisol
Tetapi biasanya tanaman ini binary ditanam di dataran
rendahan antara 200 – 600 in dpl. Baik lengkeng pingpong maupun
lengkeng diamond river, membutuhkan iklim yang ekstrim untuk
berbunga.
2 Iklim
Lengkeng dapat tumbuh baik di daerah-daerah yang
emmpunyai tipe iklim B (basah), tipe iklim C (agak basah), dan tipe
iklim D (sedang). Penentuan tipe iklim tersebut didasarkan pada
rumus yang ditemukan Schmidt Kergusson, yakni perundingan

xvii
antara rata-rata jumlah bulan kering dengan rata-rata jumlah bulan
basah yang dinyatakan dengan persen.
Suhu yang tepat untuk lengkeng berbunga dan berbuah
berkisar 20 o – 25o C. Suhu malam yang tinggi ( > 25 o C) dapat
menghambat perkembangan buah. Bahkan, suhu di atas 40 o C akan
menyebabkan buah rusak dan rontok.
3 Ketinggian tempat
Lengkeng lebih cocok ditanam pada dataran yang bertipe iklim
basah dengan musim kering lebih dari empat bulan. Air tanah antara
50 -200 cm, curah hujan 1.500 – 3.000 mm per tahun dengan 9 – 12
bulan basah dan 2 – 4 bulan kering. Sementara tanaman led lebih
senang pada dataran tinggi antara 900 – 1.000 m dpl.
4 Intensitas hujan
Intensitas yang diinginkan tanaman lengkeng berkisar 1.500
mm/tahun. Kekeringan selama periode berbunga dan berubah dapat
menyebabkan produktivitas buah menurun. Namun curah hujan yang
berlebihan pada periode berbunga dapat menyebabkan buah rontok
sehingga penyerbukan tidak langsung sempurna, bahkan gagal.
Tanaman lengkeng cukup sensitif terhadap kelembagaan
tinggi, tidak cocok pada tanah berkapur karena akan menyebabkan
pembuangan berkurang. Hal tersebut mungkin disebabkan
pertumbuhan tunas yang terus-menerus lam waktu yang lama.
2.4.5 Perbanyakan
1 Pembibitan
Perbanyakan tanaman dilakukan dengan congkok dan okulasi.
Perbanyakan dengan biji tidak dianjurkan karena umur berbauhnya
cukup laam (lebih dari tujuh tahun). Selain itu, bibit dari biji sering
tumbuh menjadi lengkeng jantang, tidak mampu berbuah. Bibit
Okulasi / cangkokan mulai berbuah pada umur empat tahun.
Budidaya tanaman lengkeng ditanam pada jarak tanam 8 m x 10 m
atau 10 m x 10 m dalam lubang tanaman berukuran 60 cm x 60 cm x

xviii
50 cm. setiap lubang diberi pupuk kandang yang telah matang
sebanyak 20 kg. Pupuk buatan yang diberikan sebanyak 100 – 300
gram UREA, 300 – 800 gram TSP (400 – 1.000 kg SP-36), dan
1.000 – 3.000 gram KCL untuk setiap tanaman.
Pupuk diberikan tiga kali dalam selang tiga bulan. Setiap
panen buah, pemberian pupuk cukup sekali sebanyak 300 gr UREA,
800 gr TSP, dan 300 g KCL / pohon. Tetapi sebaiknya dilakukan
melalui cara vegetatif seperti dengan proses okulasi, sambung atau
stek. Sebab jika diperbanyak melalui biji (generative), prosesnya
akan memakan waktu bertahan-tahun untuk sampai berbuah dan
hasilnya pun belum tentu sama dengan induknya karena lengekng
merupakan tanaman yang menyerbukan silang. Sementara bibit yang
diperbanyak dengan cara vegetative, dapat berbuah pada usia
tanaman mencapai sekitar empat tahun.

Berikut tahap perbanyakan lengkeng dengan cara penanaman bibit


okulasi, dan penanaman di pot :
Penanaman Bibit
Untuk bibit ukuran besar siapkan lubang 0.75m x 0.75m x
0.75m, sedang untuk bibit yang kecil siapkan lubang ukiran 0.5m x
0.5m x 0.5m dengan media campuran 1 : 1 : 1, masing-masing untuk
tanah : pasir atau sekam : pupuk kandang (sebaiknya gunakan pupuk
kandang dari kotoran kambing, karena mempunyai kadar phosphate
lebih besar daripada kotoran sapi). Sebaiknya campuran media
dibiarkan dalam lubang selama seminggu, untuk kemudian
digunakan untuk menanam (hal ini supaya mikroba dari pupuk
kandang dapat menyebar dengan baik ke campuran media sehingga
media lebih gembur dan juga memberikan waktu adaptasi bagi bibit
yang akan ditanam terhadap kondisi lingkungan sekitar).

xix
2.4.6 Memilih Bibit
Bibit lenong pingpong dan lengkeng diamond river yang
banyak memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Sebaiknya bibit berasal dari perbanyakan okulasi yang telah
berumur minimal lima bulan dengan satu tunas mata tempel yang
panjangnya minimal 40 cm ;
2. Bibit telah memiliki enam helai daun ;
3. Bibit harus bebas dari serangan hama dan penyakit utama,
pertumbuhannya normal, serta batangnya tegak.
2.4.7 Pemeliharaan
Agar rajin berbuah, tanaman lengkeng harus dipelihara dengan
intensif. Perawatan disini meliputi penyiramanan, pemupukan,
pemang-kasan dan cara mempercepat lengkeng berbuah adalah :
1. Penyiraman
Tanaman lengkeng perlu disiram dengan air dua kali sehari
pada pagi dan sore hari. Terutama bila kondisinya terlihat kering.
Bila kondisi tanah masih terlihat basah, penyiraman cukup
dilakukan sekali saja dalam sehari.
2. Pemupukan
Tanaman lengkeng yang enggan berbuah bisa karena tanah,
media tanamnya tidak subur atau kekurangan unsur-unsur mikro
yang dibutuhkan, seperti nitrogen, fosfor dan kalium.
Pemupukan dibedakan atas dua periode, yaitu periode tanmana
masih muda atau belum berbuah dan tanaman sudah berbuah.
Pemupukan tanaman lengkeng dilakukan dua kali
dalamsatu tahan, yakni pada wal musim hujan dan menjelang
musim kemarau. Pupuk yang digunakan adalah pupuk an organik
UREA, TSP, KCL atau pupuk pelengkap NPK. Dosis pemberian
pupuk disesuaikan dengan umurnya atau besar dan tingginya
tanaman. Tanaman yang berumur 4 – 5 tahun dengan ketinggian
3 – 4 meter dapat dipupuk sebanyak 1 – 2 kilogram NPK setiap

xx
kali pemupukan. Bagi tamanan lengkeng yang sudah
berproduksi, pemupukan dengan NPK hendaknya lebih dari 2 kg
setiap kali pemupukan.
Cara pemupukan dilakukan dengan jalan membenamkan
pupuk tersebut dalam tanah sekitar tanaman, dengan jarak dari
batang pokok selebar lingkaran luar dari tajuk daun (proyeksi
lingkar luar tajuk daun). Pemupukan dapat juga dilakukan lewat
daun dengan pupuk daun yang mengandung kadar kalium rendah
(misalnya gandasil D, Bayfolan dan sebagainya). Bagi tanaman
yang sudah berpdouksi dipakai pupuk daun yang mengandung
kalim agak tinggi (misalnya Gandasil B).
3. Pemangkasan
Pemangkasan adalah pemotongan atau pengurangan
sebagian dari cabang dan ranting. Pemangkasan cabang dan
ranting ini bertujuan untuk :
1) Untuk memperbanyak cabang / ranting, karena hilangnya
dominasi titit tumbuh apikal ;
2) Untuk memperpendek pohon, supaya mudah pemanenan
(dwarfing) ;
3) Untuk mempermudah tanaman yang telah tua ;
4) Untuk mengatur keseimbangan karbohidrat dan nitrat pada
tanaman gar dapat berbuah.
Pemangkasan dapat dilakukan sambil memetik buah lengkeng
dengan menggunakan gunting stek. Pada tanaman lengkeng yang
buahnya sedikit harus selalu dilakukan pemangkasan, sebab
dengan dilakukan lengkeng akan sepat berbuah. Hal ini
didasarkan pada perbandingan banyaknya karbohidrat dalam
daun banyaknya protein dan nitran yang dilarutkan dalam
tanaman jika karbohidratnya rendah dan kadarnya tinggi,
tanaman secara vegetatif akan tumbuh terus dengan subur tetapi
tanpa berbauh.

xxi
Tanaman muda umur 2 – 4 tahun perlu dipangkas pada
ketinggian 60 – 80 cm. selanjutnya dipilih tiga cabang yang
simetris untuk dipelihara hingga ketinggian 60 cm. dan
dipangkas pada ketinggian 30 – 40 cm dari pangkasan pertama.
Hasil dari pemangkasan tersebut adalah jumlah cabang baru
sekitar 3 – 4 cabang. Pemangkasan ini ditujukan juga untuk
membentuk kanopi / tajuk tanaman dan tumbuhan vegetatif yang
sehat sebelum berubah usahakan tinggi tanaman tidak lebih dari
4 m.
Untuk lengkeng pingpong, yang pembentukan cabangnya
cenderung memanjang, perlu disiapkan empat tiang penyangga
yang dipasang di sekeliling pohon berjarak 1,5 meter antara tiang
dengan tinggi 1,5 m, pemangkasan juga diperlukan pada saat
tanaman memasuki masa pembuangan dan pembuahan untuk
mendapatkan jumlah dan kualitas buah yang terbaik. Cara
pemangkasan sebagai berikut :
1. Pemangkasan tandan bunga bila lebih panjang dari 10 cm ;
2. Pemangkasan tandan buah sebanyak 10% dari buah yang
terbentuk ;
3. Pemangkasan tunas air agar pembentukan buah optimal.
2.4.8 Agar Lengkeng Cepat Berbuah
Untuk mempercepat masa berbuah, dapat dilakukan dengan
cara seperti berikut ini :
1. Stress air karena kekurangan air akan memicu tanaman
berbunga. Caranya, tanaman lengkeng dalam pot tidak disiram
selama 2 – 3 hari. Setelah terlihat layu, tanaman disiram air
sebanyak-banyaknya. Jika bunga tidak muncul juga, pengeringan
bisa dilakukan lagi.
2. Pemberian KCL3 (kalium korat patosh untuk racun ikan) atua
NaclO 3 (natrium klorat), dengan cara dilarutkan dalam air dan
disiramkan di sekitar tajuk pada saat tanaman tidak

xxii
menghasilkan tunas atau seluruh daun terlihat hijau. Dosis
penggunaan sebagai berikut :

Kebutuhan Kclo3 Jumlah air


Diameter kanopi (m)
(g/pohon) (liter / pohon)
6,3 1,3
1,0
14,1 2,8
1,5
25,1 5,8
2,0
39,3 7,9
2,5
56,5 11,3
3,0
76,9 15,4
3,5
100,5 20,1
4,0

2.4.9 Pemangkasan Sisa


a. Pangkas sisa tangkai buah
b. Pangkas cabang dan ranting yang mengering
c. Pangkas bagian cabang yang daun / batangnya terkena penyakit
2.4.10 Pengendalian Hama dan Penyakit
a. Embun Hitam
Penyebab : sooty mould
Gejala : timbul gejala hitam pada daun dan buah
Pengendalian : semprot baycline
b. Antioknosa
Penyebab : collectotricum gloesporoides
Gejala : buah dan daun
Pengendalian : fungisida
c. Bercak Daun
Penyebab : cendawan pestalotia sp atau fusarium sp
Gejala : a. timbul bercak coklat kelabu pada tipi daun,
bintik-bintik hitam halus
b. memotong daun yang sakit ringan
penyemprotan dengan fungisida

xxiii
Pengendalian : menjaga kelembaban tajuk supaya tidak
terlalu lembang
d. Kutu
Penyebab : setraneytus pp / panonychus citry
Gejala : biasanya serangga dewasa menyerang
tangkai buah, daun, dan sehingga buah
menjadi kuning kemarau
Pengendalian : insektisida sesuai dengan aturan pakai yang
dianjurkan
2.4.11 Cara Pemupukan
Pemupukan pada tanaman sebelum berbuah :

NPK 15 : 15 : 15 Pupuk Organik Kapur Pertanian


Umur
Dosis Frekuensi Dosis Frekuensi Dosis Frekuensi

1 kg / ph 4 x / th 10 kg / ph 2 x / th 6,5 kg/ ph 1 x / th

2 kg / ph 4 x / th 10 kg / ph 2 x / th 1 kg / ph 1 x / th

2 kg / ph 4 x / th 10 kg / ph 2 x / th 2 kg / ph 1 x / th

3 kg / ph 4 x / th 10 kg / ph 2 x / th 2 kg / ph 1 x / th

Pemupukan pada tanaman setelah tanaman berbuah :


Jenis pupuk dan
Waktu Tujuan
dosis
NPK (20:10:10) 2
2 minggu Merancang pertumbuhan
kg/ ph
Pupuk Organik 5 –
Setelah panen Baru
10 kg / ph
Ketika tangkai
NPK (15:15:15) / Untuk membantu
bunga sudah
kg / ph pembentukan buah
muncul
Ketika buah NPK (15:15:15) / Untuk membantu
terbentuk kg / ph perkembangan buah
Sebulan setelah
pemupukan NPK (12:12:21) / Untuk membantu
pembentukan kg / ph peningkatan kualitas buah
buah

xxiv
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penanaman secara okulasi sangat berperan penting dalam
pembudidayaan tanaman. Sebagai contoh, pada tanaman lengkeng. Hal ini
dilakukan agar dapat menghasilkan tanaman yang berkualitas. Penanaman
secara okulasi mampu menjadikan tanaman lebih cepat berbuah, menjadikan
batang lebih kuat, akar tunggang lebih kuat, daun lebat, dan rasa buah
sangat khas. Banyak manfaat lain yang kita dapatkan pada penanaman
secara okulasi ini.
Okulasi merupakan perkembangbiakan secara vegetatif. Perkembang-
biakan ini memiliki manfaat lain yaitu dapat mengurangi tumbuhnya bibit-
bibit tanaman pada tumbuhan.

3.2 Saran
Kepada para pembaca, penulis harapkan karya tulis ini dapat menjadi
salah satu rujukan dalam pengetahuan terhadap penanaman buah lengkeng.
Sekaligus sebagai penambah khasanah / wawasan terhadap okulasi.
Umumnya bagi para pelajar setingkat SMA, khususnya bagi khalayak, yang
berkeinginan mengetahui tentang okulasi pada tanaman lengkeng.

3.3 Penutup
Dengan diadakannya karya wisa yang dilakukan SMA N 1 Lalan di
Jakarta-Bogor merupakan pengalaman yang meningkatkan ilmu
pengetahuan dan wawasan tentang budidaya lengkeng secara akulasi
Penulis merasa bahwa dalam menyusun karya tulis ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan . maka dari itu kritik dan saran sang penulis
harapkan untuk memperbaiki karya tulis ini
Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas partisipasinya bagi
yang turut serta dalam menyelesaikan karya tulis ini.

xxv
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Annona Species (Southampton UK : Southampton Center for


Underutilised Crops. 2005 )

Daud G.H,Fig Production Guide (Alabama : Alabama cooperative Extention


System,1999).

Haq .N. Jackfruit monograph (Southam Pton UK : Southam pton Centre from
underutilized crop, 2006)

Mansour K.M. Underutillized fruit crops in Egypt (Horticultural Research


Institute.

Agricultural Research Center, Ministry of Agriculture, Egpypt,tt)\

Internet

http://ayoberkebun-hervin.blog-spot.com/2009/05/htmi. Sepesifikasi Teknis


Perbayangkan Benih Tanaman’’

xxvi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI
Nama : DWI ARTIKA
Tempat Tanggal Lahir :Musi Banyuasin, 10 Desember 1995
Jenis Kelamin :Perempuan
Agama :Islam
Status :Pelajar
Alamat : Galih Sari p.12 Rt.22

II. PENDIDIKAN
1. SD Negeri Galih sari 2002-2007
2. SMP Negeri 2 lalan 2007-2010
3. SMA Negeri 1 Lalan 2010-2013
Jurusan : IPA
Hobby : Membaca,Jalan-jalan
NO Telepon :

NAMA ORANG TUA


Ayah : ARPANI
Ibu : SUDARTI
AGAMA
Ayah : Islam
Ibu : Islam

xxvii
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Sket batang Pohon yang sudah dipilih

Batang yang akan Hasil okulasi


diokulasi

xxviii
Buah hasil okulasi

Perkembangbiakan Okulasi

xxix

Anda mungkin juga menyukai