NIM : 1909046007
Prodi : S1 Teknik Lingkungan
Mata Kuliah : Hidrologi dan Geohidrologi
GLOSARIUM
A
Adhesion : Adhesi adalah gaya tarik menarik antar molekul yang tidak sejenis.
Aggregates : Agregat merupakan sukumpulan butir-butir batu pecah, pasir, atau
mineral lainnya baik berupa hasil alam maupun buatan. Nama lain
agregat adalah komposit. Agregat untuk beton adalah butiran
mineral keras yang bentuknya mendekati bulat.
Amorphous : Amorf merupakan definisi struktural dari suatu material, dimana
atom-atomnya tersusun secara tidak teratur, sehingga panjang dan
sudut ikatan antar atom juga tidak teratur.
Atmospheric humidity : Kelembaban udara adalah sejumlah uap air yang berada dalam
keadaan campuran gas antara udara dan uap air. Jumlah uap air
dalam udara hanya merupakan bagian kecil saja dari atmosfir.
Atmospheric pressure : Tekanan atmosfer adalah tekanan pada titik manapun di atmosfer
bumi. Umumnya, tekanan atmosfer hampir sama dengan tekanan
hidrostatik yang disebabkan oleh berat udara di atas titik
pengukuran.
Available Water : Kapasitas air yang tersedia adalah kemampuan tanah untuk
menyimpan dan menyediakan air yang tersedia untuk akar
tanaman, diukur sebagai jumlah air yang tertahan antara
kapasitas lapang dan titik layu permanen
B
Basalt : Batu basalt adalah batuan yang termasuk kedalam batuan beku
ekstrusif yang mana merupakan beku vulkanik yang berasal dari hasil
pembekuan magma yang terjadi di permukaan bumi dengan
komposisi basa.
Bedrock : Batuan dasar adalah batuan yang mendasari lapisan yang diatasnya
yang merupakan lapisan permukaan bumi. Batuan dasar atau bedrock
mempunyai sifat impermeable artinya, sulit untuk ditembus oleh air.
Dengan kata lain bedrock mempunyai porositas yang tinggi. Porositas
suatu medium adalah perbandingan volum rongga-rongga pori
terhadap volum total seluruh batuan.
Biota : Biota adalah keselurahan kehidupan makhluk hidup pada suatu letak
geografis dan waktu tertentu.
Blocky : Bloky adalah struktur batuan dengan pertumbuhan belahan normal,
belahan yang disertai dengan lapisan mendatar menyebabkan batuan
terpecah secara alami menjadi bongkah-bongkah persegi panjang.
Boulders : Boulder dalah pecahan batuan dengan diameter lebih besar dari 256
mm. Potongan yang lebih kecil disebut batu bulat dan kerikil .
Clay : Tanah liat atau lempung merupakan sebuah partikel mineral yang
mempunyai kerangka dasar silikat yang mempunyai ukuran sangat
kecil, yakni berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Tanah liat
merupakan jenis jenis tanah yang banyak mengandung leburan
alumunium atau silika yang sangat halus. Selain itu, tanah liat ini juga
mengandung beberapa unsur lain, seperti silikon dan juga oksigen.
Coarse sand : Pasir kasar adalah bagian dari agregat halus yang merupakan pasir
alam sebagai hasil desintegrasi alami daribatuan-batuan atau berupa
pasir buatan yang dihasilkan oleh alat pemecah batu.
Cobbles : Batu besar atau bulat adalah bahan bangunan alami yang terbuat dari
batu berukuran besar, dan digunakan untuk perkerasan jalan , jalan,
dan bangunan.
Cohesion : Kohesi adalah gaya tarik menarik antara partikel partikel yang
sejenis. Kohesi dipengaruhi oleh kerapatan dan jarak antarpartikel
dalam zat
Columnar : Tiang (columnar) yaitu jika struktur tanah memiliki sumbu vertical
lebih panjang dari sumbu horizontal dan sisi-sisi atas membulat.
Compacted Soil : Tanah yang dipadatkan adalah tanah memiliki massa jenis yang lebih
tinggi dan cenderung membatasi aliran air dan udara serta
pertumbuhan akar.
Condensation : Kondensasi adalah proses perubahan wujud yang lebih padat ke
bentuk cair. Kondensasi disebut juga pengembunan.
Cultivated Plants : Tanaman budidaya adalah tanaman yang sengaja ditanam dan
dibudidayakaan dengan baik dengan tujuan untuk mendapatkan hasil
yang baik.
Datum : Datum adalah keterangan atau informasi yang diperleh dari suatu
pengamatan dapat berupa angka, lambang, atau sifat. Kumpulan
datum dinamakan data.
Diffusion : Difusi adalah peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat
dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang
berkonsentrasi rendah.
Drainage : Drainase adalah pembuangan secara alami atau buatan dari permukaan
dari suatu tempat.
Eluviated material : Material atau endapan eluvium atau eluvial adalah endapan geologi
dan tanah yang berasal dari pelapukan atau pelapukan in situ
ditambah gerakan atau akumulasi gravitasi.
Epipedons : Epipedon adalah suatu horison yang terbentuk pada atau dekat
permukaan, dan sebagian besar struktur batuannya sudah dirusak.
Horison ini telah menjadi gelap oleh bahan organik atau
menunjukkan gejala-gejala eluviasi atau terpengaruh oleh keduanya.
Erosion : Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan,
dan partikel lainnya) akibat transportasi angin, air atau es,
karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain di bawah
pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang
membuat liang, dalam hal ini disebut bio-erosi. Erosi tidak sama
dengan pelapukan akibat cuaca, yang mana merupakan proses
penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik,
atau gabungan keduanya.
Evaporation : Evaporasi adalah proses perubahan molekul cair dengan spontan
menjadi gas.
Extremly firm : Tanah berkonsistensi sangat teguh ditekan dengan tangan secara kuat
baru dapat hancur.
Field Capacity : Kapasitas lapang adalah persentase kelembaban yang ditahan oleh
tanah sesudah terjadinya drainase dan kecepatan gerakan air ke
bawah menjadi sangat lambat.
Firm : Tanah berkonsistensi teguh adalah tanah yang apabila ditekan kuat
dengan tangan hingga terasa sakit baru dapat hancur
Flooding : Banjir adalah salah satu bencana alam ketika curah hujan tinggi di
musim penghujan atau disebabkan kurangnya daerah resapan air.
Flux : Flux adalah senyawa yang bersifat korosif dan memiliki fungsi untuk
menghilangkan lapisan oksidasi dari permukaan benda yang disolder.
Fractured Systems : Sistem rekahan yang disebabkan oleh perpindahan dan tekanan
deformasi serta regangan batuan penutup sebelum, selama, dan setelah
penambangan tidak dapat sepenuhnya dihitung dengan menutup
struktur buatan manusia.
Friable soil : Tanah gembur adalah tanah yang berderai-derai tidak
keras,lembik,lunak,terdiri atas campuran pasir,tanah liat,dan bahan
organik lain.
G
Granular : Butiran (granular) yaitu bentuk struktur tanah membulat, atau banyak
sisi. Masing-masing butir ped tidak porous.
Gravel : Kerikil adalah bebatuan kecil, biasanya batu granit yang dipecahkan.
Ukuran kerikil yang selalu digunakan ialah antara 2 mm dan 75 mm.
Kerikil sering digunakan dalam pembangunan badan jalan, dan
sebagai batu campuran untuk memproduksi bata.
Gravitational head : Kepala gravitasi adalah energi potensial per satuan berat fluida karena
ketinggiannya di atas datum sembarang
Loam : Geluh merupakan tanah dengan komposisi pasir, debu, dan lempung
dalam jumlah yang relatif seimbang.
Loose : Tanah lepas atau loose adalah keadaan material tanah setelah
diadakan pengerjaan (disturb), ukurannya dinyatakan dalam loose
measure (LM). Volume tanah lepas lebih besar dari volume tanah
asli karena mengembang (swell).
M
Macropore : Makropori rongga yang lebih besar dari 75 μm. Secara fungsional,
pori - pori dengan ukuran ini menampung aliran larutan tanah
preferensial dan transportasi cepat zat terlarut dan koloid . Makropori
meningkatkan konduktivitas hidrolik tanah, memungkinkan air
menyusup dan mengalir dengan cepat, dan air tanah dangkal bergerak
relatif cepat melalui aliran lateral.
Mineralization : Mineralisasi merupakan proses yang bertanggungjawab atas
ketersediaan N (nitrogen) dalam tanah. Mineralisasi mencakup
pelapukan bahan organik tanah yang melibatkan kerja enzim untuk
menghidrolisa protein kompleks.
Neutron probe : Probe atau penyelidikan neutron adalah alat yang digunakan untuk
mengukur kuantitas air hadir di tanah.
Nutrient Uptake : Serapan hara adalah jumlah hara yang masuk ke dalam jaringan
tumbuhan.
Residual soil regolith : Tanah sisa adalah tanah yang terbentuk akibat pelapukan yang lama
di atas batuan dasar karbonat ( batugamping dan dolomit ).
Sand : Pasir merupakan batuan halus yang terdiri dari butiran sebesar 0,14-5
mm yang di dapat dari hasil disintegrasi (penghancuran) batuan alam
(natural sand) ataudapat juga dengan memecahnya (artificial sand),
tergantung dari kondisipembentukan terjadinya.
Saprolite : Saprolit adalah batuan yang lapuk secara kimiawi. Saprolit terbentuk
di zona bawah profil tanah dan mewakili pelapukan dalam pada
permukaan batuan dasar . Pada kebanyakan singkapan warnanya
berasal dari senyawa besi .
Single grained soil : Struktur tanah berbutir tunggal adalah apabila partikel-partikel tanah
dalam keadaan lepas (tidak terikat) satu dengan lainnya. Keadaan ini
sering dijumpai pada tanah-tanah yang banyak mengandung pasir.
Slate : Batu sabak adalah batuan metamorf homogen berbutir halus yang
berfoliasi dan berasal dari batuan asal berupa batuan sedimen bertipe
menyerpih yang terdiri dari lempung atau abu vulkanik yang
mengalami metamorfisme regional berderajat rendah.
Silt : Lanau adalah tanah atau butiran penyusun tanah/batuan yang
berukuran di antara pasir dan lempung.
Soil : Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan
organik.
Soil consistency : Konsistensi tanah menyediakan saranamenggambarkan tingkat dan
jenis kohesidan adhesi antara partikel tanah berkaitan dengan
ketahanan tanah terhadap deformasiatau pecah.
Solum : Solum dalam ilmu tanah terdiri atas lapisan permukaan dan lapisan
bawah tanah yang mengalami kondisi pembentukan tanah yang sama.
Basis solum adalah bahan induk yang relatif tidak terlapih.
Steep gradients : Gradien kemiringan tanah curam adalah tanah yang memiliki
kemiringan atau kemiringan yang hampir vertikal, atau gradien yang
relatif tinggi, seperti bukit, pendakian, tangga.
Subsoil : Subsoil adalah lapisan tanah yang berada di bawah lapisan tanah atas
pada permukaan tanah. Seperti tanah lapisan atas, tanah itu terdiri dari
campuran variabel partikel-partikel kecil seperti pasir , lumpur dan
tanah liat , tetapi dengan persentase bahan organik dan humus yang
jauh lebih rendah.
Suction soil : Hisapan tanah adalah sebagai penjumlahan dari hisap matrik ( ψm) dan
hisap osmotik ( π ).
Unsaturated zone : Zona tak jenuh adalah bagian bawah permukaan di atas muka air tanah.
Tanah dan batuan di zona ini mengandung udara serta air di dalam pori-
porinya. Di beberapa tempat zona tak jenuh tidak ada, seperti yang biasa
terjadi di mana terdapat danau dan rawa-rawa, dan di beberapa tempat
tebalnya ratusan meter, seperti yang umum terjadi di daerah kering.
Waterlogged Soil : Tanah tergenang merupakan kondisi dimana air terkonsentrasi pada suatu
lokasi atau tanah.
Weathering : Pelapukan adalah proses peluruhan dan pengubahan batu-batuan dan
mineral dengan proses fisika dan kimia.
Wetland zones : Zona lahan basah adalah wilayah-wilayah di mana tanahnya jenuh
dengan air, baik bersifat permanen (menetap) atau musiman.
Zero flux plane : Zero Flux plane (ZFP) diartikan sebagai bidang yang memisahkan dua
zona pergerakan air ke atas dan ke bawah di dalam tanah dengan aliran ke
atas dan ke bawah yang terjadi secara bersamaan.