Oleh
JURUSAN KHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
I. PENDAHULUAN
Hutan Mangrove merupakan vegetasi khas pada wilayah tropis dan sub-tropis
dapat dijumpai di tepi pantai, muara sungai, dan tepi sungai, yang dipengaruhi
oleh pasang surut air laut. Mangrove termasuk kedalam vegetasi halofita
(halophytic vegetation) yaitu vegetasi yang hanya terdapat pada wilayah-wilayah
tanah berkadar garam tinggi. Mangrove sering dikenal dengan sebutan bakau yang
termasuk jenis marga Rhizophora sebagai individu. Sebagai vegetasi mangrove
memiliki hubungan antara faktor biotik dan abiotik dan saling ketergantungan,
maka dari itu mangrove lebih mengarah pada suatu ekosistem. Ekosistem
mangrove terdapat pada daerah peralihan (ekton) antara ekosistem darat dan laut
yang memiliki kaitan erat diantara keduanya (Atmoko, Tri dan Kade Sidiyasa,
2007).
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 12 April 2021 pukul 15.00-17.50
WIB secara via zoom meeting.
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu laptop, handphone, dan alat tulis.
Sedangkan untuk bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu modul
praktikum.
3.1 Hasil
1. Penyuluhan Masyarakat
2. Pengembangan taman alam untuk
kegiatan rekreasi dan ekowisata sehingga
menambah kegiatan masyarakat
Ekologi
1. Penggunaan spesies utama Rhizophora
apiculata dalam proses rehabilitasi
2. pelaksanaan rehabilitasi dan restorasi
terhadap hutan mangrove yang habis
karena faktor alam
Ekonomi
Ekologi
3. Ekonomi
Hutan Matang
Mangrove
1. Meningkatkan kontribusi sector kehutanan
untuk pendapatan Negara, devisa, dan
kesempatan kerja.
2. meningkatkan kualitas pasokan dan
efisiensi hasil dan jasa kehutanan melalui
kegiatan kehutanan sesuai yang akan
meningkatkan kualitas, produktivitas serta
pemanfaatan sumber daya hutan.
3. untuk meningkatkan pasokan produksi
hasil dan jasa kehutanan melalui kegiatan
kehutanan sesuai yang akan meningkatkan
kualitas, produktivitas serta pemanfaatan
sumber daya hutan.
Sosial
4. Ekonomi
Hutan Kedah
Mangrove
Melestarikan mengelola kelestarian hutan
melalui pengelolaan berkelanjutan dan
mempertahankan peran pentingnya dalam
perekonomian nasional.
Ekologi
3.2 Pembahasan
Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di muara sungai, daerah pasang
surut atau tepi laut. Tumbuhan mangrove bersifat unik karena merupakan
gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Umumnya
mangrove mempunyai sistem perakaran yang menonjol yang disebut akar
nafas (pneumatofor). Sistem perakaran ini merupakan suatu cara adaptasi
terhadap keadaan tanah yang miskin oksigen atau bahkan anaerob. Bukan
hanya itu hutan mangrove juga memiliki fungsi, contohnya mangrove
berfungsi sangat strategis dalam menciptakan ekosistem pantai yang layak
untuk kehidupan organisme akuatik. Keseimbangan ekologi lingkungan
perairan pantai akan tetap terjaga apabila keberadaan mangrove dipertahankan
karena mangrove dapat berfungsi sebagai biofilter, agen pengikat dan
perangkap polusi. Mangrove juga merupakan tempat hidup berbagai jenis
gastropoda, kepiting pemakan detritus, dan bivalvia pemakan plankton
sehingga akan memperkuat fungsi mangrove sebagai biofilter alami (Edi,
2010).
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan POAC yang paling baik yaitu
Hutan Matang Mangrove. Hal ini dapat dilihat dari pengelolaan Hutan
Matang Mangrove yang telah terlampir pada table hasil diatas, dimana
Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan, dan Pengawasan pada Hutan
Mangrove terlaksa sesuai dengan apa yang direncanakan.
Atmoko, Tri dan Kade Sidiyasa, 2007. Hutan Mangrove Dan Peranannya dalam
Melindungi Ekosistem Pantai. Prosiding Seminar Pemanfaatan HHBK dan
Konservasi Biodiversitas menuju Hutan Lestari. Balikpapan:31 Januari
2007. 92.
Chua, T.E., dan Pauly. 1989. Coastal area management in Southeast Asia:
policies, management strategies and case studies. ICLARM Conference
Proceedings 2. 19: 1-254.
Dian, S., Farid, K.M., Kuswytasari, N.D., dan Sulisetyono, A. 2012. Menjelajah
Mangrove Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya.
Edi, M., Okik, H., dan Nur, F. 2010. Konservasi Hutan Mangrove Sebagai
Ekowisata. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan. 2(1) :11-18.
Lasibani S.M., dan Eni, K., 2009. Pola Penyebaran Pertumbuhan ”Propagul”
Mangrove Rhizophoraceae di Kawasan Pesisir Sumatera Barat. Jurnal
Mangrove dan Pesisir. 10(1):33-38
Sudiarta, M., 2006. Ekowisata Hutan Mangrove : Wahana Pelestarian Alam dan
Pendidikan Lingkungan. Jurnal Manajemen Pariwisata. 5(1):1-25.
Wiharyanto, D., dan Laga, A., 2010. Kajian Pengelolaan Hutan Mangrove di
Kawasan Konservasi Desa Mamburungun Kota Tarakan Kalimantan Timur.
Media Sains, 2(1):10-17.