MANGROVE`S CREP
(REHABILITASI HUTAN RUSAK DAN
LAHAN KRITIS MANGROVE PASCA TSUNAMI ANAK GUNUNG KRAKATAU)
A. Latar Belakang
Pengelolaan ekosistem hutan, pasir dan laut yang berkelanjutan dengan memperhatikan kaedah-
kaedah konservasi dan kesejahteraan masyarakat belum dilakukan secara efektif, sehingga di beberapa
wilayah pesisir sudah mulai muncul fenomena pemanfaatan yang bersikap sektoral, eksploitatif dan
melampaui daya dukung lingkungannya. Dampak pemanfaatan tersebut mulai muncul, khususnya terlihat
pada laju kerusakan fisik lingkungan pesisir yang semakin meningkat yang diakibatkan dari Tsunami Gunung
Anak Krakatau pada tahun 2018.
Menghitung nilai ekonomi kerusakan di kawasan pesisir dan laut di Lampung Selatan merupakan
pekerjaan yang tidak mudah, apabila data dan waktu terbatas. Namun kerusakan yang terjadi sesunguhnya
cukup untuk menggambarkan betapa mahalnya nilai kerusakan lingkungan pasca tsunami anak gunung
krakatau. Dngan terjadinya tsunami gunung anak Krakatau pada tahun 2018 waktu itu mengakibatkan bagian
besar wilayah Kawasan hutan mangrove pesisir pantai terutama daerah pulau sebesi, sebuku dan sebagian
Pesisir Pantai Kecamatan Kalianda, Rajabasa Dan Bakauheni Kabupaten Lampung Selatan
Valuasi ekonomi lingkungan pesisir dan laut merupakan upaya kuantifikasi sumber daya yang
terdapat di dalam pesisir dan laut dan jika diukur dari terminologinya merupakan kesediaan untuk membayar
(willingness to pay) untuk mendapatkan sumberdaya pada lingkungan tersebut, dengan demikian sasaran dari
valuasi ekonomi lingkungan pasisir dan laut adalah ditujukan terhadap nilai pesisir laut dan nilai ekonomi
ekologi yang ada disekitarnya.
Manfaat Mangrove
Indonesia merupakan tempat komunitas bakau terbaik dan terluas di dunia lebih kurang 3,7 juta ha
atau 31,8% dari luas bakau di dunia (17 juta ha). Luas hutan bakau Papua 25%, Kalimantan Timur 20,6%,
Sumatera Selatan 9.6%, Propinsi lainnya kurang dari 6% Jawa Tengah termasuk Jepara sangat kecil tetapi
memiliki nilai strategis
Hutan Mangrove adalah salah satu jenis lahan basah yang paling produktif, karena tumbuh di daerah
antara pasang-surut pantai dan di mulut muara sungai. Hutan mangrove juga merupakan habiatat alami yang
unik bagi bermacam flora dan fauna laut dan air payau.
Dilihat dari nilai kapitalisasi pasarnya kayu mangrove merupakan komoditi yang mempunyai nilai
ekonomi yang cukup tinggi. Dengan asumsi 1 Ha ekosistem hutan mangrove mampu menghasilkan sekitar
18m3/Ha/Th. (Al-Rasyid, 1989), dengan harga US$ 50,00/m 3 (Ruitenbeek, 1991) bila asumsi nilai tukar 1
US$=Rp. 9000,- maka nilai kapitalisasi manfaat kayu mangrove di lokasi tersebut adalah Rp. 8.100.000,-
/Ha/Th.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan bahwa mangrove merupakan
ekosistem hutan, maka pemerintah bertanggung jawab dalam pengelolaan yang berasaskan manfaat dan
lestari, kerakyatan, keadilan, kebersamaan, keterbukaan dan keterpaduan (pasal 2). Selanjutnya dalam kaitan
kondisi mangrove yang rusak, kepada setiap orang yang memiliki, pengelola dan atau memanfaatkan hutan
kritis atau produksi, wajib melaksanakan rehabilitasi hutan untuk tujuan perlindungan konservasi (Pasal 43).
Dalam program konservasi dan rehabilitasi hutan mangrove, pemerintah lebih berperan sebagai
mediator dan fasilitator (mengalokasikan dana melalui mekanisme yang ditetapkan), sementara masyarakat
sebagai pelaksana yang mampu mengambil inisiatif.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah
Pusat dan Daerah disebutkan bahwa penggunaan dana reboisasi sebesar 40% dialokasikan kepada daerah
penghasil untuk kegiatan reboisasi-penghijauan dan sebesar 60% dikelola Pemerintah Pusat untuk kegiatan
reboisasi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan disebutkan
bahwa Dana Reboisasi sebesar 40% dialokasikan sebagai Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk rehabilitasi
hutan dan lahan di daerah penghasil (kabupaten/kota) termasuk untuk rehabilitasi hutan mangrove.
Mangrove memiliki banyak fungsi terutama penyokong ekosistem pantai dan daratan, menjaga pantai
dri abrasi. Namun di banyak tempat di Indonesia hutan mangrove mengalami perusakan yang cukup
memperihatinkan. Di Indonesia sendiri perusakan hutan mangrove sudah tergolong parah, menurut
Departemen Kehutanan, dari 8.6 juta hektar lahan mangrove yang ada. 68 persennya atau sekitar 5.9 juta
hektar telah rusak. Konservasi yang diusahakan oleh berbagai LSM dan badan-badan lainnya pun sejauh ini
hasilnya tidak maksimal.
Hal tersebut diakibatkan karena masih kurangnya kepedulian dan peran serta pemerintah dan
masyarakat umum mengenai pentingnya konservasi untuk hutan mangrove ini.
Terlihat bahwa sesungguhnya kita harus membayar setiap tahun, setiap hektar atas kerusakan
lingkungan pesisir dan laut akibat abrasi pantai sebesar nilai tersebut. Data terakhir menyebutkan bahwa
kerusakan sudah mencapai 68% dari total lingkungan peisir dan laut yang ada, maka estimasi kerugian yang
ditanggung oleh bangsa Indonesia khususnya masyarakat Jepara mencapai nilai ratusan juta rupiah,. artinya
betapa mahalnya lingkungan yang rusak dan harus dibayar bangsa Indonesia untuk sebuah kerusakan abrasi
pesisir dan laut.
1. Conservation (perlindungan) yaitu sebagai upaya untuk tetap menjaga dan melindungi kelestarian
lingkungan pantai dari abrasi.
2. Restorvation (pengamanan) pengamanan terhadap abrasi, garis pantai sebagai batas teritorial negara
dan habitat di dalamnya.
3. Education (pendidikan) diharapkan proyek tersebut dapat dikembangkan dan dijakdikan sebagai
laboratorium alam yang nantinya menjadi pusat penelitian mangrove.
4. Production (produksi) yaitu disamping sebagai penghasil bibit dan pemanfaatan kayu mangrove,
tetapi juga terdapat nilai produktif ekonomis pada habitat ikan, reptil dan burung dalam hutan
mangrove.
5. Pemulihan Lingkungan, yaitu setelah perlindungan dan pengamanan terlaksana maka pemulihan
kelestarian lingkungan akan terjadi.
1. Manfaat Biologis
a. Habitat Biota Laut dan Satwa Liar
b. Sumber Produktif Perairan
2. Manfaat Ekonomis
a. Penghasil bibit mangrove
b. Perikanan
c. Burung dan Reptil
d. Wisata Alam
e. Penghasil Kayu Bakar
f. Penghasil Kayu Arang
g. Penghasil Bahan Baku Kertas
h. Penghasil Tanin
i. Penghasil Kayu Bangunan/Tiang Pancang
j. Sumber Mata Pencaharian Masyarakat
k. Sumber Pangan
l. Sumber Bahan Obat-Obatan
3. Manfaat Sosialis
a. Kelestarian lingkungan hidup.
b. Peningkatan Kesejahteraan masyarakat sekitar.
4. Manfaat Fisik
a. Penahanan Abrasi
b. Menahan Intrusi Air Laut
5. Manfaat Edukatif
a. Obyek penelitian
b. Laboratorium Alam
G. Estimasi Biaya
Terlampir
K. Penutup
Demikianlah gambaran proposal Mangrove`s CREP (Rehabilitasi Hutan Rusak Dan Lahan Kritis Mangrove
Pasca Tsunami Anak Gunung Krakatau) oleh Komunitas Pegiat Mangrove Lampung Selatan atas dasar
koordinasi dengan pihak mitra kerja yaitu Mapasanda STIE Muhammadiyah Kalianda dan SIspala SMA.
Atas dukungan dan bantuan oleh semua pihak yang terlibat dan atas nama seluruh pihak yang terkait kami
sampaikan terima kasih.
Kalianda, 20 Maret 2022
Ketua Pegiat Mangrove
Lampung Selatan
MUHAMMAD ZAINI,SE
Proposal Kontraprestasi
Benefit Sponsor
Nama baik Instansi, perusahaan/badan usaha Anda akan terangkat dan dikenal para peserta yang berpartisipasi
dalam kegiatan ini. Selain itu lembaga anda akan dapat dikenal oleh peserta sebagai suatu perusahaan yang aktif,
dinamis, memiliki kredibilitas yang tinggi dan profesionalitas yang dapat mengangkat citra institusi Anda.
Lembaga Anda dapat secara langsung melakukan promosi kepada pelajar tingkat SD sampai dengan SMA,
masyarakat umum, mahasiswa, akademesi, birokrat pemerintah, dll dan seluruh perangkatnya yang ikut serta dalam
kegiatan ini.
Lembaga Anda dapat ikut serta bertanggung jawab dalam upaya pelestarian lingkungan, dan sebagai bentuk
kepedulian terhadap lingkungan dan pendidikan di Indonesia serta membantu pemerintah dalam mewujudkan tujuan
pembangunan nasional.
Media promosi ini diperuntukkan bagi peserta dengan pencantuman logo perusahaan pada ID-Card panitia,
sertifikat, vandel, kaos, baliho, spanduk, umbul-umbul, media cetak dan media promosi lainnya yang digunakan oleh
panitia.
Kriteria Sponsor
Kontribusi dana : 90 - 100 % dari total anggaran dana dan merupakan sponsor tunggal yang berpartisipasi penuh dalam
penyelenggaraan acara.
Spanduk kegiatan sebanyak 10 (Sepuluh) buah dengan ruang sponsor 30% dari luas spanduk selama acara
berlangsung. Dengan Spesifikasi :
Design dan produksi ditentukan panitia dengan ketentuan 30% merupakan promosi perusahaan dan 70% merupakan
publikasi kegiatan.
Spanduk Sponsor
Ukuran spanduk 1 m x 5 m
Sertifikat
Yang akan dibuat dalam kegiatan penyuluhan Sebanyak 600 exemplar dengan spesifikasi :
Lain-Lain
Perusahaan dapat menitipkan 120 buah kaos untuk panitia dan peserta yang akan digunakan pada saat kegiatan
berlangsung.
Perusahaan dapat menitipkan media promosi lainnya dan sebelumnya dibicarakan dengan panitia
Nama dan Jargon Perusahaan akan dipublikasikan pada setiap acara yang diselenggarakan.
B. Paket Preferred
Spanduk kegiatan sebanyak 10 (sepuluh) buah dengan ruang sponsor 50% dari ruang promosi 30% dari luas spanduk
selama acara berlangsung. Dengan Spesifikasi :
Design dan produksi ditentukan panitia dengan ketentuan 30% merupakan promosi perusahaan dan 70% merupakan
publikasi kegiatan.
Spanduk Sponsor
Ukuran spanduk 1 m x 5 m
Sertifikat
Yang akan dibuat dalam kegiatan Seminar Sebanyak 600 exemplar dengan spesifikasi :
Lain-Lain
Perusahaan dapat menitipkan 120 buah kaos untuk panitia dan peserta yang akan digunakan pada saat kegiatan
berlangsung.
Perusahaan dapat menitipkan media promosi lainnya dan dibicarakan dengan panitia
Nama dan Jargon Perusahaan akan dipublikasikan pada setiap acara yang diselenggarakan.
Spanduk kegiatan sebanyak 7 (tujuh) buah dengan ruang sponsor 30% dari ruang promosi 30% dari luas spanduk
selama acara berlangsung. Dengan Spesifikasi :
Design dan produksi ditentukan panitia dengan ketentuan 30% merupakan promosi perusahaan dan 70% merupakan
publikasi kegiatan.
Spanduk Sponsor
Ukuran spanduk 1 m x 5 m
Sertifikat
Yang akan dibuat dalam kegiatan Seminar Sebanyak 600 exemplar dengan spesifikasi :
Lain-Lain
Perusahaan dapat menitipkan 120 buah kaos untuk panitia dan peserta yang akan digunakan pada saat kegiatan
berlangsung.
Perusahaan dapat menitipkan media promosi lainnya dan dibicarakan dengan panitia
Nama dan Jargon Perusahaan akan dipublikasikan pada setiap acara yang diselenggarakan.
Spanduk kegiatan sebanyak 7 (Tujuah) buah dengan ruang sponsor 10% dari ruang promosi 30% dari luas spanduk
selama acara berlangsung. Dengan Spesifikasi :
Design dan produksi ditentukan panitia dengan ketentuan 30% merupakan promosi perusahaan dan 70% merupakan
publikasi kegiatan.
Spanduk Sponsor
Ukuran spanduk 1 m x 5 m
Sertifikat
Yang akan dibuat dalam kegiatan Seminar Sebanyak 600 exemplar dengan spesifikasi :
Lain-Lain
Perusahaan dapat menitipkan 120 buah kaos untuk panitia dan peserta yang akan digunakan pada saat kegiatan
berlangsung.
E. Paket Konsumsi
Paket ini diperuntukkan untuk perusahaan makanan dan minuman yang ingin ikut serta dalam acara ini tetapi
tidak mengambil paket yang telah disebutkan di atas. Logo atau nama perusahaan juga akan dimuat pada spanduk dan
sertifikat. Selain itu, perusahaan dapat menitipkan umbul-umbul pribadi sebanyak 10 buah. Dalam hal ini, perusahaan
mensupply kebutuhan konsumsi selama kegiatan berlangsung.
F. Paket Partnership
Paket ini dikhususkan bagi perusahaan media cetak dan elektronik yang tidak mengambil paket lain di atas,
dalam bentuk kerjasama dengan cara publikasi atau meliput acara selama pelaksanaan kegiatan.. Sehingga
perusahaan mendapatkan simpati dan nama baik di masyarakat pada umumnya. Logo atau nama perusahaan dimuat
pada spanduk dan sertifikat.
G. Paket Donasi
Paket ini sangat sesuai bagi perusahaan maupun perseorangan yang bermaksud memberikan sejumlah dana,
barang dan jasa yang nilainya dibawah 10 % dari total anggaran dana. Kerjasama ini dilaksanakan dengan tetap
menjaga independensi dan integritas kedua belah pihak.
H. Paket Parsial
Paket ini dapat dinegosiasikan antara perusahaan dengan panitia. Paket ini hanya berlaku pada kegiatan Aksi
Damai Mangrove. Perusahaan hanya dapat mengambil salah satu jenis ruang promosi yang ditawarkan oleh pihak
panitia.
Spanduk Acara
Umbul-Umbul
Kesepakatan Sponsorship
Sponsor harus menyerahkan logo atau nama perusahaan kepada panitia. Jika nantinya terdapat perubahan ukuran atau
penempatan pada media promosi, panitia akan menginformasikan lebih lanjut.
Kesepakatan Pembayaran
Pembayaran DP (Down Payment) minimum 50 % diberikan kepada panitia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Batas akhir konfirmasi persetujuan akhir perusahaan : 10 Januari 2008
Pembayaran melalui :
Untuk pembayaran diberikan dalam bentuk tunai (di muka) dengan tanda bukti langsung dari panitia
Untuk pembayaran melalui rekening akan dibicarakan oleh kedua belah pihak
Panitia melayani konfirmasi dari pihak eksternal pada hari Minggu
Pembatalan Sponsorship
Jika pembatalan Down Payment dilakukan sebelum dan pada tanggal 15 Januari 2008, maka hak sponsor akan
dikembalikan sebesar 10 % dari total nilai kesepakatan
Jika pembatalan Down Payment dilakukan setelah tanggal 15 Januari 2008, maka total pembayaran dalam perjanjian
sponsor yang telah disepakati menjadi hak panitia
Jika pembatalan terjadi karena kesalahan panitia, maka total pembayaran dalam perjanjian akan dikembalikan sesudah
dikurangi biaya administrasi 2 % dari nilai Down Payment.
Jika pembatalan terjadi karena sponsor menyalahi kesepakatan maka total pembayaran dalam perjanjian yang telah
disepakati menjadi hak panitia
Apabila terjadi hal yang merugikan pihak sponsor, maka klaim dapat diajukan selambat-lambatnya 1 x 24 jam setelah
berakhirnya acara dan panitia tidak melayani klaim sesudah batas waktu tersebut
UKURAN : 1 M X 5 M
Keterangan :
1 = Tema Acara
A = Lembaga / badan pendukung
B = Space untuk sponsor BLUE CHIP
UKURAN : 1 M X 5 M
Keterangan :
1 = Tema Acara
A = Lembaga / badanpendukung
B = Space untuk sponsorPREFERRED
C = Space untuk sponsorAVERAGE
D = Space untuk sponsorCONVERTIBLE
E = Space untuk sponsorKonsumsi dan Media Partner
SERTIFIKAT PANITIA dan PESERTA
UKURAN : 33 cmX 21 cm
Keterangan :
1 = Tema Acara
A = Lembaga /badan pendukung
B = Space untuksponsor PREFERRED
C = Space untuksponsor AVERAGE
D = Space untuksponsor CONVERTIBLE
E = Space untuksponsor Konsumsi dan Media Partner
4. UMBUL –UMBUL ACARA
5. ID
CARD
UKURAN : 5 M X40 Cm
Keterangan :
1 =Nama kegiatan
A =Lembaga&Badan pendukung
B =Space untuk sponsor PREFERRED
C =Space untuk sponsor AVERAGE
D =Space untuk sponsor
CONVERTIBLE
E =Space untuk sponsor Konsumsi dan Media
Partner
UKURAN : 15 cmX 10 cm
Keterangan :
1 = Tema&Nama, Jabatan,Identitas
2 = Pas Foto 2x3
A = Lembaga&Badanpendukung
B= Space untuk sponsor PREFERRED
C= Space untuk sponsor AVERAGE
D= Space untuk sponsor CONVERTIBLE
E= Space untuk sponsor Konsumsi dan Media Partner
SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA
No. 04/P/PPLM/SHMRJ/I/2008
PIHAK I (PERTAMA)
Nama : …………………………………………………..
Perusahaan : …………………………………………………..
Jabatan : …………………………………………………..
Alamat : …………………………………………………..
…………………………………………………..
Telepon : …………………………………………………..
PIHAK II (KEDUA)
Nama : ………………………………………………….
Alamat : …………………………………………………..
Telepon : …………………………………………………..
Dengan ini PIHAK I bersedia untuk mengadakan perjanjian kerja sama dengan PIHAK II tanpa ada paksaan dari pihak
manapun. Adapun perjanjian tersebut dalam bentuk sponshorship dengan spesifikasi kategori di bawah ini:
Berilah tanda bulat pada huruf di atas sesuai dengan spesifikasi sposhorship yang anda pilih.
Down Payment (DP) : Rp. ___________________________
Rp. __________________________________
Terbilang : ………………………………………………………………………………………………
PIHAK I PIHAK II
( …………………………………. ) ( …………………………………. )
Catatan :
Surat perjanjian ini dibuat rangkap dua, satu lembar diserahkan kepada partisipan dan satu lembar di bawa oleh
pembawa proposal.
Surat perjanjian ini dianggap sah apabila dibubuhi tanda tangan dan atau cap resmi kedua belah pihak dengan disertai
materai secukupnya dan mepunyai kekuatan hukum yang sah.
Bentuk logo perusahaan atau produk yang akan dipasang dilampirkan berserta spesifikasinya.