PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
sudah berubah fungsi menjadi areal pertambakan dan yang 23% jadi
persawahan.
bakau di Indonesia, maka diperlukan pengelolaan yang tepat, baik dari aspek
ekosistem rawa agar lestari dan mengurangi abrasi air laut jadi kita harus
PEMBAHASAN
tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan
tinggi serta mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya
sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan
jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati
subtropika.
Luas hutan bakau Indonesia antara 2,5 hingga 4,5 juta hektar,
merupakan mangrove yang terluas di dunia. Melebihi Brazil (1,3 juta ha),
Nigeria (1,1 juta ha) dan Australia (0,97 ha) (Spalding dkk, 1997 dalam Noor
dkk, 1999).
sungai-sungai besar. Yakni di pantai timur Sumatra, dan pantai barat serta
selatan Kalimantan. Di pantai utara Jawa, hutan-hutan ini telah lama terkikis
mangrove yang masih baik terdapat di pantai barat daya Papua, terutama di
sekitar Teluk Bintuni. Mangrove di Papua mencapai luas 1,3 juta ha, sekitar
PENUTUP
A. KESIMPULAN
program pengelolaan dan pengendalian kerusakan pesisir dan laut yang telah
dilaksanakan sejak tahun 2000 sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
B. SARAN
terpadu;
pesisir
pulau Sumatera. Oleh sebab itu penanganan abrasi di pesisir utara lebih
wilayah pesisir;
nelayan lokal;
Program ini dimaksudkan agar tangkapan dari para nelayan berupa ikan
Hutan Bakau
www.id.wikipedia.org./wiki/berkas/hutan_bakau. , diakses
Pebruari 2008.
Balai Pustaka.