Anda di halaman 1dari 20

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH

PROFIL WILAYAH KAMPUNG ADAT BOMBERAI

BAGUS M.S SOAMOLE 20180611064030


FANY AIPASA 20180611064020
MUHAMMAD ILHAM 20180611064016
SILFANUS KOGOYA 20180611064045

PROGRAM STUDI TEKNIK PLANOLOGI


UNIVERSITAS CENDERAWASIH
2020
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya yang
berlimpah dalam penyusunan laporan pengamatan ini. Laporan pengamatan ini merupakan syarat
wajib dalam menyelesaikan mata kuliah.
Ada kebanggaan tersendiri jika kegiatan pengamatan ini bisa selesai dengan hasil yang
baik. Dengan keterbatasan penulis dalam membuat riset, maka cukup banyak hambatan yang
penulis temui di lapangan. Dan jika pengamatan ini pada akhirnya bisa diselesaikan dengan baik
tentulah karena bantuan dan dukungan dari banyak pihak terkait.
Untuk itu, penulis sampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu. Diantaranya Elisabeth Veronica Wambrauw, Lisa Agnesari, dan Marulitua Manalu
selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing penulis.
Tak ada yang bisa penulis berikan selain doa dan rasa terima kasih yang tulus kepada
para pendukung. Namun tidak lupa juga masukan yang berguna seperti saran atau kritik dari para
pembaca sangat diharapkan oleh penulis. Penulis sangat berharap bahwa laporan pengamatan ini
akan sangat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca dan menambah pengetahuan bagi kita
semua.

Jayapura, 27 Oktober 2020


Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan merupakan suatu patokan atau acuan agar suatu kegiatan yang dilakukan
dapat terlaksana dengan baik dan mencapai tujuan yang diinginkan, misalnya saat merencanakan
suatu pengembangan kampung atau desa diperlukan strategi yang baik seperti bagaimana cara
mendekati masyarakat, bagaimana cara berkomunikasi dengan masyarakat yang baik agar
tercapainya suatu hasil akhir yang baik.
Kampung merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat. (Wikipedia)
Kampung adalah pembagian wilayah administratif di Provinsi Papua, Indonesia di
bawah distrik. Istilah Kampung menggantikan desa yang sebelumnya digunakan di Papua,
seperti halnya di provinsi-provinsi lain di Indonesia. Penetapan ini adalah menyusul
diterapkannya Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi khusus (UU No.21 Thn
2001) bagi Provinsi Papua.
Wilayah kampung adat Bomberai terletak diseberang selatan semenanjung kepala burung
di Bumi Cenderawasih atau semenanjung Bomberai. Wilayah kampung adat Bomberai meliputi
Fakfak, Kaimana, Teluk Bintuni, dan Pantai Mimika. Wilayah adat Bomberai membawahi 19
suku.
Distrik di wilayah Kampung Adat Bomberai memiliki luas 786Km 2. Terdapat 7
Kampung di wilayah distrik Kampung Adat Bomberai, yaitu Bumi muroh indah, Mekar Sari,
Onim Jaya, Onim Sari, Pinang Agung, Tesha, Wono Rejo.
Studio Perencanaan ini berfokus kepada ekonomi lokal yang dapat dikembangkan di
wilayah Kampung adat Bomberai dan wilayah strategis yang digunakan untuk mengembangkan
ekonomi lokal diwilayah Kampung Adat Bomberai.

1.2 Rumusan Masalah


Terdapat Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Batasan wilayah Wilayah Kampung Adat Bomberai?
2. Berapa banyak jumlah penduduk masing-masing wilayah kampung adat Bomberai?
3. Apa saja pemanfaatan lahan berkembang di Kampung adat Bomberai?
4. Apa potensi ekonomi yang terdapat di Kampung adat Bomberai dan bagaimana
mengidentifikasi masalah yang terdapat di Kampung adat Bomberai?
5. Apa produk lokal yang berperan meningkatkan ekonomi lokal di Kampung adat
Bomberai?
6. Bagaimana peran masyarakat dalam pengembangan ekonomi lokal di Kampung adat
Bomberai?
7. bagaimana Peran pemerintah dalam pengembangan ekonomi lokal di Kampung adat
Bomberai?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui batasan wilayah Kampung adat Bomberai
2. Untuk mengetahui berapa banyak jumlah penduduk masing-masing wilayah
kampung adat Bomberai
3. Untuk mengetahui Apa saja pemanfaatan lahan berkembang di Kampung adat
Bomberai
4. Untuk mengetahui apa saja potensi ekonomi yang terdapat di Kampung adat
Bomberai bagaimana mengidentifikasi masalah yang terdapat di Kampung adat
Bomberai
5. Untuk mengetahui produk lokal yang berperan meningkatkan ekonomi lokal di
Kampung adat Bomberai
6. Untuk mengetahui peran masyarakat dalam pengembangan ekonomi lokal di
Kampung adat Bomberai
7. Untuk mengetahui bagaimana peran pemerintah dalam pengembangan ekonomi
lokal di wilayah Kampung adat Bomberai

1.4 Manfaat
Dengan adanya penelitian ini, manfaat yang dapat diambil yaitu mengetahui batasan
wilayah Kampung adat Bomberai, produk lokal yang berperan meningkatkan ekonomi lokal
Kampung adat Bomberai, peran masyarakat dalam pengembangan ekonomi lokal Kampung Adat
Bomberai, peran pemerintah dalam pengembangan ekonomi lokal Kampung adat Bomberai, dan
apa saja potensi ekonomi yang terdapat di Kampung Adat Bomberai.

1.5 Metode Pengamatan


Metode yang kami gunakan dalam pengamatan ini adalah metode wawancara secara
online, dan menggunakan data sekunder. Kami menggunakan data sekunder sebagai pelengkap
data yang kami tidak dapatkan melalui wawancara secara online.
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
2.1 Luas dan Batas Wilayah Kampung Adat Bomberai
Lokasi Kampung adat Bomberai terletak diseberang selatan semenanjung kepala burung
di Bumi Cenderawasih atau semenanjung Bomberai. Wilayah kampung adat Bomberai meliputi
Fakfak, Kaimana, Teluk Bintuni, dan Pantai Mimika. Wilayah adat Bomberai membawahi 19
suku, salah satu yang mendiami wilayah adat bomberai adalah suku Bedoanas, suku Arguni,
suku Buruwai, dan suku Citak Mitak.
Distrik di wilayah Kampung Adat Bomberai memiliki luas sekitar 1910Km 2. Waktu
tempuh untuk mencapai Kampung adat bomberai dari Kabupaten Fakfak sekitar 4-5 jam (sekitar
160 Km) waktu perjalanan. Terdapat 7 Kampung di wilayah distrik Kampung Adat Bomberai,
yaitu Bumi muroh indah, Mekar Sari, Onim Jaya, Onim Sari, Pinang Agung, Tesha, Wono Rejo.
Kampung adat Bomberai merupakan sebuah distrik yang terdapat di wilayah Fakfak,
Papua barat. Selain fakfak, kampung bomberai juga termasuk ke dalam beberapa wilayah antara
lain:
1. Kaimana
2. Teluk Bintuni
3. Timika.
2.2 Kondisi Fisik Alam
2.2.1 Iklim dan Topografi
Kampung adat Bomberai memiliki iklim, yaitu iklim yang sama dengan iklim yang ada di
daerah tropis dengan cuaca tertinggi mencapai suhu 30ºC - 36ºC dan suhu terendah yaitu 20ºC -
23ºC.
Kondisi toporafi yang terdapat di Kampung adat Bomberai terdiri dari daratan sampai
pegunungan. Dengan kemiringan beraneka ragam. Kemirigan lereng datar yaitu sekitar 0-8%
dengan ketinggian sekitar 0-100mdpl.
2.2.2 Profil Tanah
Ada berbagai macam jenis tanah yang terdapat di Kampung adat Bomberai. Beberapa
jenis tanah yang ada di Kampung adat Bomberai kebanyakan dipengaruhi oleh letak
geografisnya. Seperti yang dapat diamati, menurut data yang diperoleh dari BPS, sebagian besar
wilayah Kampung adat Bomberai di dominasi oleh jenis tanah Aluvial. Tanah Aluvial yaitu
tanah yang terjadi akibat dari adanya tanah yang dibawa oleh aliran air sampai ke sungai dan
terjadi endapan tanah, biasanya terdapat pada daerah sungai dan sawah. Terdapat 2 jenis tanah
alluvial yang terdapat di wilayah Kampung adat Bomberai yaitu alluvial kelabu dan alluvial
kelabu kecoklatan.
1. Alluvial kelabu
Tanah jenis ini biasanya terdapat di tempat yang rendah dan biasanya tidak diakibatkan
oleh iklim.
2. Alluvial kelabu kecoklatan
Ciri atau karakteristik tanah alluvial ini bisa terlihat dengan jelas dari warna yang
kecoklatan namun agak kelabu. Hal ini diakibatkan oleh tingginya kandungan mineral yang
terdapat di dalam tanah alluvial. Tanah ini cocok untuk daerah pertanian dan persawahan,
contohnya sayuran atau buah-buahan.
2.2.3 Penggunaan Lahan
Kampung adat Bomberai pada umumnya memiliki ciri fisik, antara lain:
1. Sebagian besar tata guna lahan di Kampung Bomberai digunakan sebagai
kawasan hutan lindung, cagar alam, dan hutan mangrove.
2. Ada juga kawasan hutan yang digunakan sebagai hutan produksi. Produk yang
dimanfaatkan dari hutan produksi yaitu kayunya.
3. Terdapat juga penggunaan lahan yang digunakan sebagai daerah perkebunan.
Kebanyakan digunakan untuk menanam sayuran dan buah-buahan. Contohnya
cabai, kubis, kangkung dan bayam.
4. Terdapat juga penggunaan lahan yang digunakan untuk daerah peternakan.
Hewan ternak yang dikembangkan yaitu Sapi dan Kambing
2.2.4 Kependudukan
Penduduk merupakan individu atau sekumpulan individu yang bertempat tinggal disuatu
wilayah sesuai dengan ketentuanhukum yang berlaku. Sedangkan kependudukan berkaitan
dengan umur, jenis kelamin, jumlah, strukutur, perkawinan, kelahiran, kematian, profesi,
ekonomi, sosial dan budaya. Kependudukan di Kampung adat bomberai terbagi ke dalam 4
wilayah yaitu Kabupaten Fakfak, Kabupaten Mimika, Kabupaten Kaimana, dan Kabupaten
Teluk Bintuni. Masing-masing memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang berbeda-beda tiap
tahunnya.
Kabupaten Fakfak
Dalam jangka waktu 5 tahun dari tahun 2014 – 2018, penduduk Kabupaten Fakfak yaitu
sebagai berikut:
2014 2015 2016 2017 2018
Laki Pere Tot Lak perem tota Lak perem Tot Lak perem Total Laki peremp Total
Laki mpu al i puan l i puan al i puan laki uan
an laki laki laki
38.03 341 72. 38. 34.57 73. 39. 35.29 74. 40. 35.98 76.10 40.7 36.600 77.381
3 56 189 891 7 468 477 5 772 115 7 2 81

Dalam data pertumbuhan penduduk 5 tahun terakhir di Kabupaten Fakfak dari tahun
2014 – 2018 terus mengalami peningkatan. data tersebut dapat di proyeksikan dengan diagram
batang sebagai berikut:
90
80
70
60
50 Laki-laki
40 perempuan
Total
30
20
10
0
2014 2015 2016 2017 2018

(Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Fakfak)


Kabupaten Kaimana
Dalam jangka waktu 5 tahun dari tahun 2015 – 2019, penduduk Kabupaten Fakfak yaitu
sebagai berikut:
Jumlah Penduduk Kabupaten kaimana
2015 2016 2017 2018 2019
54.165 55.503 56.882 58.404 60.216

Dalam data pertumbuhan penduduk 5 tahun terakhir di Kabupaten Kaimana dari tahun
2015 – 2019 terus mengalami peningkatan. data tersebut dapat di proyeksikan dengan diagram
batang sebagai berikut:

Jumlah Penduduk kabupaten Kaimana


61
60
59
58
57 Jumlah Penduduk kabupaten
Kaimana
56
55
54
53
52
51
2015 2016 2017 2018 2019

(Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kaimana)

Kabupaten Mimika
Dalam jangka waktu 5 tahun terakhir dari tahun, Kabupaten Mimika memiliki
pertumbuhan penduduk sebagai berikut:
Jumlah Penduduk Kabupaten Mimika
2015 2016 2017 2018 2019
201.677 205.591 210.41 215.493 219.689

Dalam data pertumbuhan penduduk 5 tahun terakhir di Kabupaten Mimika dari tahun
2015 – 2019 terus mengalami peningkatan. data tersebut dapat di proyeksikan dengan diagram
batang sebagai berikut:

Jumlah Penduduk Kabupaten Mimika


225

220

215

210 Jumlah Penduduk Kabupaten


Kaimana
205

200

195

190
2015 2016 2017 2018 2019

(Sumber: Mimika dalam angka 2020)

Kabupaten Teluk Bintuni


Dalam jangka waktu 10 tahun terakhir dari tahun, Kabupaten Teluk Bintuni memiliki
pertumbuhan penduduk sebagai berikut:
(Sumber: BPS Provinsi Papua Barat)

2.2.5 Jenis Sumber Daya


Terdapat beberapa jenis sumberdaya alam yang terdapat di wilayah Kampung adat
bomberai yaitu hayati dan non hayati. Salah satu contoh sumberdaya alam hayati yaitu hewan
dan tumbuhan yaitu Cagar alam, hutan lindung dan juga hutan mangrove. sumberdaya alam yang
berlimpah ini dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk memelihara hewan ternak berupa Kambing
dan Sapi.
Terdapat juga sumber daya alam non hayati yaitu udara, air, dan tanah. Kampung adat
Bomberai juga memiliki sumberdaya alam non hayati yang cukup melimpah berupa tanah dan
air. Sumberdaya alam non hayati yang melimpah berupa tanah ini, di manfaatkan masyarakat
untuk membuat Cagar alam dan hutan lindung. Terdapat juga masyarakat yang menanam
tanaman yaitu berupa sayuran dan buah-buahan, contohnya yaitu cabai, bayam, dan kubis.
BAB III
POTENSI DAN MASALAH
3.1 Potensi Kampung Adat Bomberai
Potensi merupakan kemampuan suatu daerah yang berupa sumber daya yang bisa
digunakan, dieksploitasi, dan diambil manfaatnya untuk dikembangkan secara lebih lanjut
sehingga bisa meningkatkan dan menciptakan kemampuan wilayah yang memadai (Sujali: 1989)
Potensi yang yang terdapat di Kampung adat Bomberai merupakan suatu keunggulan
yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan oleh masyarakat kampung adat Bomberai untuk
memenuhi kehidupan masyarakat sehari-hari dan juga dapat meningkatkan standar kualitas hidup
masyarakat Bomberai. Potensi Kampung adat Bomberai terbagi dalam 4 wilayah yang termasuk
kedalam wilayah Kampung adat Bomberai yaitu Kabupaten Kaimana, Kabupaten Teluk Bintuni,
Kabupaten Fakfak, dan Kabupaten Mimika, dapat dilihat dari kondisi fisik Alam dan
Perekonomiannya:
3.1.1 Aspek Fisik Alam
Kabupaten Fakfak
Aspek fisik alam merupakan Sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat Kabupaten Fakfak. Yang termasuk aspek fisik alam Kabupaten Fakfak berupa:
a. Pertanian
Wilayah yang memiliki potensi pengembangan pertanian di Kabupaten Fakfak adalah
distrik Bomberay, distrik Tomage, distrik Mbahmdandara, Distrik Kramongmongga, distrik
Kayauni, Distrik dan Distrik Fakfak Barat. Beberapa tanaman yang dihasilkan yaitu berupa
panganan lokal seperti ubi kayu, ubi jalar, kacang-kacangan, serta buah-buahan seperti durian,
langsat, mangga, rambutan, dan pisang
b. Perikanan dan Kelautan
Perikanan dan kelautan merupakan sumberdaya yang paling menonjol yang dimiliki oleh
Kabupaten Fakfak. Terutama dengan adanya keberadaan hutan mangrove, estuaria, terumbu
karang, dan padang lamun yang menjadi habitat dari aneka ikan dan biota laut. Sektor tersebut
terbagi menjadi perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Jenisperikanan tangkap terbagi
menjadi 3 yaitu perikanan laut, darat, dan perikanan perairan umum. Sedangkan perikanan darat
dan perikanan umum belum dilaksanakan secara umum.
Teluk Toran, Kabupaten Fakfak
c. Peternakan
Sektor peternakan yang dikembangkan di Kabupaten Fakfak mencakup produksi ternak
besar, ternak kecil, dan unggas. Hewan ternak yang dikembangkan diantaranya yaitu Sapi,
Kambing, Ayam Buras, Ayam Buras (Bukan Ras/ Ayam Kampung), Ayam Potong, dan Ayam
Petelur.
d. Perkebunan
Kabupaten Fakfak juga mengembangkan sektor perkebunan. Sektor perkebunan yang
dominan dikembangkan di Kabupaten Fakfak yaitu Pala, Kelapa, dan Kopi yang memiliki
kualitas ekspor. Tanaman Pala merupakan komoditas andalan di Kabupaten Fakfak karena
sebagian besar penduduk lokal di Kabupaten Fakfak memiliki perkebunan Pala.

e. Kehutanan
Kabupaten Fakfak juga mengembangkan sektor Kehutanan. Berbagai jenis vegetasi kayu
heterogen flora dan fauna tersebar hampir diseluruh Kabupaten Fakfak. Fakfak memilki potensi
hutan yang cukup baik. Beberapa potensi hutan yang dimanfaatkan secara signifikan yaitu
potensi kayu dengan penebangan yang hanya memanfaatkan potensi alam.
Beberapa potensi-potensi lain yang di hasilkan hutan di Kabupaten Fakfak berupa produk
non kayu seperti seperti Rotan, Damar, Kulit Kayu, Kopal, Nipah, dan akar-akaran tanaman
obat. Aneka tanaman eksotik seperti tanaman hias dan anggrek, fauna-fauna endemic dank has
seperti buaya, dan berbagai aneka macam tanaman obat belum diupayakan secara maksimal
f. Pertambangan
Kabupaten Fakfak juga memiliki Potensi Pertambangan yang cukup bagus. Potensi
pertambangan di Kabupaten Fakfak berdasarkan peta geologi dan hasil sesmik memiliki potensi
cadangan gas dan mineral yang cukup besar. Penyebaran potensi pertambangan yang belum
tergali diantaranya gas bumi yang terdapat di Distrik Fakfak Timur, Distrik Fakfak Timur
Tengah, Karas, Bomberai, dan distrik Kokas, distrik Arguni, dan distrik Mbahmdandara.
Sedangkan potensi mineral seperti emas, biji besi dan batubara sedang dilakukan survey di
Kabupaten Fakfak.
g. Pariwisata
Kabupaten Fakfak juga memiliki potensi pariwisata. Beberapa potensi wisata yang
dikembangkan di Kabupaten Fakfak yaitu wisata bahari dan wisata sejarah. Namun,
kegiatan pariwisata di Kabupaten Fakfak belum berkembang dengan baik. Dari data
tahun 2014, wisatawan yang paling banyak berasal dari Belanda, Amerika Serikat,
Perancis dan Jepang.
Berikut beberapa wisata yang terdapat di Kabupaten Fakfak
No Nama Objek Wisata Jenis Objek Wisata Lokasi
1. Gua/Benteng Pertahanan Tentara Peninggalan Sejarah Kel.Kokas
Jepang Distrik Kokas
Kab.Fakfak
2. Peninggalan harta/warisan raja Ugar Objek Wisata Pulau: Ugar
Sejarah Distrik Kokas
Kab.Fakfak
3. Goa Sisir Objek Wisata Alam Kampung Sisir
Distrik Kokas
Kab.Fakfak
4. Goa Alam Objek Wisata Alam Distrik Kokas
Kab.Fakfak
5. Penyu Objek Wisata Alam PulauTuturuga dan
P.Pisang
Distrik Kokas
Kab.Fakfak
6. Tugu Perjuangan Bumi Merah Putih Objek Wisata Pulau Tubir Seram
Rekreasi Kamp.Nemewikarya
Distrik Fakfak
Tengah
Kab.Fakfak
7. Tugu Pepera Peninggalan Kel.Fakfak Selatan
Sejarah/Monumen Kab.Fakfak
8. Pantai pasir Putih I Objek Wisata Alam Kamp. Pasir Putih
Distrik Fakfak
Tengah
Kab.Fakfak
9. Pantai Pasir Putih II Objek Wisata Alam Kamp. Pasir Putih
Distrik Fakfak
Tengah
Kab.Fakfak
10. Pantai Pasir Putih III Objek Wisata Alam Kamp Wayati &
Kotam
Distrik Fakfak
Timur
Kab.Fakfak
11. Pantai Patawana Objek Wisata Alam Kamp. Kotam
Distrik Fakfak
Timur Tengah
Kab.Fakfak
12. Pantai Wayob Objek Wisata Alam Pulau Panjang
Distrik fakfak Barat
Kab.Fakfak
13. Sungai Air Besar Objek Wisata Kamp. Air Besar
Bahari Distrik Fakfak
Tengah
Kab.Fakfak
14. Air Terjun Maredred Objek Wisata Alam Kamp. Pasir Putih
Distrik Fakfak
Tengah
Kab.Fakfak
15. Kolam Renang Air Besar Objek Wisata Kamp. Air Besar
Bahari Distrik Fakfak
Tengah
Kab.Fakfak
16. Air Terjun Kali Objek Wisata Alam Kamp. Werba,Weri,
Sanggram
Distrik Fakfak Barat
Kab.Fakfak
17 Pasir Pantai Objek Wisata Alam Distrik Fakfak
Timur
Kab.Fakfak
18. Kolam air Kamandir Objek Wisata Alam Kamp. Sanggram
Distrik Fakfak
Timur
Kab.Fakfak
19. Kolam Ikan Iskomporis Objek Wisata Alam Kampung Weri &
Sanggram
Distrik Fakfak
Kab.Fakfak
20. Goa Alam Objek Wisata Alam Distrik Fakfak
Kab.Fakfak
21. Lubang Kayu Merah Objek Wisata Alam Kamp. Kayu Merah
Distrik Fakfak
Tengah
Kab.Fakfak
22. Penagkapan Ikan Duyung Objek Wisata Alam Kamp. Kiat
Distrik Fakfak
Kab.Fakfak
23. Acara Perkawinan Objek Wisata Se-Kabupaten
Budaya Fakfak
24. Cagar Alam Pegunungan Objek Wisata Alam Distrik Fakfak
25. Wisata Ubadari Objek Wisata Alam Kamp. Ubadari
Distrik
kramongmongga
Kabupaten Teluk Bintuni
Aspek fisik alam merupakan Sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat Kabupaten Mimika yang termasuk aspek fisik alam berupa:
a. Tambang dan Mineral
Pulau Papua sejak dahulu dikenal sebagai daerah yang kaya akan sumberdaya minyak
dan gas bumi serta bahan mineral tambang lainnya. Demikian pula dengan kabupaten Teluk
Bintuni. Potensi Tambang di Kabupaten Teluk Bintuni sebagian besar belum dimanfaatkan
secara optimal meskipun secara umumpotesi kandungan deposit dan cadangan yang cukup besar.
Potensi bahan galian yang ada di kabupaten Teluk Bintuni antara lain yaitu Batu Bara, Timah
Hitam, Tembaga, Mika, Perak, Nikel, Zink, minyak Bumi, Marmer, dan Uranium. Potensi timah
Putih dan emas terdapat di Distrik Ambarbaken.
b. Kehutanan
Kabupaten Bintuni juga mengembangkan sektor Kehutanan.Berbagai jenis vegetasi kayu
heterogen flora dan fauna tersebar hampir diseluruh Kabupaten Bintuni.Bintuni memilki potensi
hutan yang cukup baik.Beberapa potensi hutan yang dimanfaatkan secara signifikan yaitupotensi
kayu dengan penebangan yang hanya memanfaatkan potensi alam.
Beberapa potensi-potensi lain yang di hasilkan hutan di Kabupaten Bintuni berupa
produk yang mengahasilkan kayu yang di olah menjadi kayu lapis dan bahan bangunan.Beberapa
jenis hasil hutan yang menjadi sumber pendapatan daerah antara lain kayu chip, kayu bulat, dan
kayu gergajian.

c. Perkebunan
Kabupaten Bintuni juga mengembangkan sektor perkebunan.Sektor perkebunan yang
dominan dikembangkan di Kabupaten Bintuni yaitu, kelapa sawit, kakao, kopi, kelapa, dan pala,
dan lainnya yang merupakan gabungan dari beberapa tanaman perkebunan.Tanaman kelapa
sawit dan kopi merupakan komoditas adalah di kabupaten Bintuni karena sebagian produk local
di kabupaten Bintuni memiliki perkebunan kelapa sawit dan kopi.
d. Minyak dan gas Bumi
Potensi terbesar di Kabupaten Bintuni yaitu gas alam dengan cadangan 14,3 TCF. Selain
itu juga terdapat potensi minyak bumi. Potensi gas alam (LNG) saat ini telah dimulai tahapan
penambahan luas pertambangan gas alam cair oleh BP Tangguh yang akan beroperasi tahun
2008. Pengeboran ini mengambil kawasan di lepas pantai (offshore) dan daratan (onshore) di
sekitar kawasan Teluk Bintuni.
e. Pertanian
Wilayah yang memiliki potensi pengembangan pertanian di Kabupaten Fakfak
adalahDistrik Moskona Selatan, Distrik Tembuni, dandistrik Bintuni.Beberapa tanaman yang
dihasilkan yaitu berupa panganan lokal seperti padi, dan ubi jalar yang sangat menojol.
f. Peternakan
Sektor peternakan yang dikembangkan di Kabupaten Bintuni mencakup produksi
ternakbesar, ternak kecil, dan unggas.Hewan ternak yang dikembangkan diantaranya yaitu Sapi,
Kambing, Babi, dan ayam.
g. Perikanan
Perikanan merupakan sumberdaya yang paling menonjol yang dimiliki oleh Kabupaten
Bintuni.Dan mempunyai potensi sumber daya alam hayati dan non-hayati yang beragam
sehingga, dari sektot perikanan sendiri seperti Perikanan Laut, dan Perikanan Darat.merupakan
salah satu sektor yang berpeluang untuk dikembangkan.
h. Pariwisata
Kabupaten Bintuni juga memiliki potensi pariwisata. Beberapa potensi wisata yang
dikembangkan di Kabupaten Bintuni yaitu wisata bahari, ekowisata, wisata budaya dan sejarah,
serta wisata pendidikan dan penelitian yang dimiliki oleh Kabupaten Teluk Bintuni bagi
pengembangan kegiatan pariwisata di masa mendatang sangat besar. Namun, kegiatan pariwisata
di Kabupaten Bintuni belum konsisten dengan baik.segi ini diperlukan rencana strategis
pengelolaan Cagar Alam Teluk Bintuni yang mampu berinteraksi dengan struktur sosial-budaya-
ekonomi masyarakat lokal selaku pemegang hak adat atas sumberdaya alam setempat.
Kabupaten Mimika
Aspek fisik alam merupakan Sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat Kabupaten Bintuni yang termasuk aspek fisik alam berupa:

Kabupaten Kaimana
Aspek fisik alam merupakan Sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat Kabupaten Kaimana yang termasuk aspek fisik alam berupa:
3.1.2 Aspek Perekonomian
Dari segi aspek perekonomian, Kabupaten Fakfak memiliki beberapa potensi yang
dapat dikembangkan yaitu:
a. Sektor Kehutanan
Kabupaten Fakfak memiliki potensi Kehurtanan dengan luas sekitar 80% dari
wilayah Kabupaten Fakfak. Pemanfaatan hutan bernilai ekonomis yang cukup besar. Bagian
seluas 45,68% diperuntukkan bagi hutan produksi terbatas, produksi tetap, dan hutan produksi
yang dapat dikonversi. Kayu jenis merbau, agathis, meranti, ketapang, mersawa dan lainnya
menggiatkan industry kayu lapis dan kayu bulat yang bertujuan untuk diekspor. Beberapa
Negara yang menjadi tujuan ekspor yaitu China, India, Jepang, Hongkong, dan Korea Selatan.
Hasil hutan bukan kayu seperti kulit masohi, rotan, minyak kayu putih, gaharu, dan lawang juga
bisa diperoleh penduduk setempat.
b. Sektor Perikanan
Selain sektor Kehutanan, kabupaten Fakfak juga memiliki potensi di sektor
perairan yaitu sektor perikanan. Wilayah perairan kabupaten fakfak seluas 2.292
Km2 dengan panjang pantai 484 mil laut. Produksi jenis ikan bekunya juga sangat
berlimpah dan dimanfaatkan untuk diekspor. Salah satu Negara tujuan ekspor
ikan bekunya yaitu Negara Thailand.

c. Sektor Perkebunan
Kabupaten Fakfak juga memiliki keunggulan sektor ekonomi di sektor
Perkebunan. Beberapa tanaman seperti Kelapa, Cengkeh, Pala, Kopi, dan Kakao
banyak di temui di daerah Kabupaten Fakfak. Bahkan karena produksi pala yang
cukup melimpah, maka Kabupaten Fakfak juga di juluki sebagai kota Pala.
Perkebunan Pala tersebar diseluruh kecamatan. Dengan luas areal panen seluas
3.500 hektar. Pada tahun 2000, produksi Pala Kabupaten Fakfak mencapai
1.422,4 ton dan dipasarkan hingga ke Jawa Timur.
3.2 Permasalahan Kampung Adat Bomberai
Permasalahan yang di kampung adat Bomberai merupakan faktor yang sering
menghambat perkembangan di dalam kampung adat Bomberai, permasalahan-permasalahan di
kampung Kampung adat Bomberai ini terdapat pada parasarana kampung adat Bomberai antara
lain yaitu:

BAB IV
PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai