Anda di halaman 1dari 2

PRESPEKTIF SEJARAH JALUR EKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI

a. Sejarah ekologi
Ekologi telah berkembang maju selama sejarah perkembangan manusia.
Berbagai tulisan ilmuan sejak Hipocrates, Aristoteles, hingga filosof lainnya
merupakan naskah-naskah kuno yang berisi rujukan tentang masalah-masalah
ekologi, walaupun pada waktu itu belum diberikan nama ekologi. Kata ”ekologi”
mula-mula diusulkan oleh biologiwan bangsa Jerman, Ernest Haeckel dalam
tahun 1869. Sebelumnya banyak biologiwan terkenal di abad ke-18 dan ke-19
telah memberikan sumbangan pikiran dalam bidang ini, sekalipun belum
menggunakan kata ”ekologi”. Antony van Leeuwenhoek lebih dikenal sebagai
pelopor ahli mikroskop pada tahun 1700-an, memelopori pula pengkajian rantai
makanan dan pengaturan populasi (Egerton, 1968). Tulisan botaniwan bangsa
Inggris Richard Bradley menyatakan bahwa ia memahami betul hal produktivitas
biologis (Egerton, 1969). Ketiga bidang tersebut penting dalam ekologi mutakhir.
Ekologi mulai berkembang pesat sekitar tahun 1900 dan berkembang terus
dengan cepat sampai saat ini, apalagi disaat dunia sangat peka dengan masalah
lingkungan. Ekologi merupakan cabang ilmu yang mendasar dan berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari. Pada awalnya, ekologi dibedakan dengan jelas ke
dalam ekologi tumbuhan dan ekologi hewan.
b. Sejarah toksikologi
Kata racun ”toxic” adalah bersaral dari bahasa Yunani, yaitu dari akar kata
tox, dalam bahasa Yunani tox berarti panah. Dimana panah pada saat itu
digunakan sebagai senjata dalam peperangan, yang selalu pada anak panahnya
terdapat racun. Di dalam ”Papyrus Ebers (1552B.C.)“ orang Mesir kuno memuat
informasi lengkap tentang pengobatan dan obat. Di Papyrus ini juga memuat
ramuan untuk racun, seperti antimon (Sb), tembaga, timbal, hiosiamus, opium,
terpentine, dan verdigris (kerak hijau pada permukaan tembaga).
Hal ini membuktikan, bahwa efek berbahaya (toksik) yang ditimbulkan
oleh zat racun (tokson) telah dikenal oleh manusia sejak awal perkembangan
beradaban manusia. Oleh manusia efek toksik ini banyak dimanfaatkan untuk
tujuan seperti membunuh atau bunuh diri. Untuk mencegah keracunan, orang
senantiasa berusaha menemukan dan mengembangkan upaya pencegahan atau
menawarkan racun. Usaha ini seiring dengan perkembangan toksikologi itu
sendiri. Namun, evaluasi yang lebih kritis terhadap usaha ini baru dimulai oleh
Maimonides (1135 - 1204) dalam bukunya yang terkenal Racun dan Andotumnya.
Matthieu Joseph Bonaventura Orfila dikenal sebagai bapak toksikologi
modern. Ia adalah orang Spayol yang terlahir di pulau Minorca, yang hidup antara
tahun 1787 sampai tahun 1853. Pada awak karirnya ia mempelajari kimia dan
matematika, dan selanjutnya mempelajari ilmu kedokteran di Paris. Dalam
tulisannya (1814-1815) mengembangkan hubungan sistematik antara suatu
informasi kimia dan biologi tentang racun.
Toksikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai kerja senyawa kimia yang
merugikan organisme hidup. Toksikologi merupakan cabang dari farmakologi
yang di definisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang interaksi antara senyawa
kimia dengan organisme hidup. Sesuai dengan definisi ini maka farmakologi tidak
terbatas pada penyelidikan senyawa aktif yang memiliki manfaat terapi, tetapi
mencakup semua senyawa yang aktif secara biologis seperti, racun, insektisida,
pestisida, kosmetika, dan komponen makanan (misalnya vitamin, asam amino, zat
warna, bahan pengikat dan bahan pengawet), sejauh mereka digunakan dengan
cara atau pada dosis yang tidak fisiologis.
Toksikologi lingkungan merupakan studi tentang efek dari polutan
terhadap lingkungan hidup serta bagaimana hal itu dapat mempengaruhi
ekosistem. Toksikologi lingkungan merupakan cabang toksikologi yang
menguraikan pemaparan yang tidak disengaja dalam jaringan Biologi. (Mahluk
hidup) dengan zat kimia yang pada dasarnya merupakan bahan dasar industri
(makanan, kosmetika, obat, pestisida, dll) dan penyebab pencemar lingkungan
(udara, air, dan tanah). Toksikologi lingkungan terutama menyangkut efek
berbahaya dari zat kimia baik secara kebetulan dialami manusia karena zat kimia
berada di udara, maupun karena kontak melalui media air atau udara. Pencemaran
yang terjadi di dalam udara, air maupun tanah dapat di sebabkan oleh sebab toksik
zat kimia yang masuk ke dalam lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai