Abstract
Pagaralam merupakan salah satu kota yang terletak didataran tinggi dikepulauan
sumatera selatan. Yang mana kotanya terdiri dari berbagai macam pedesaan dan merupakan
hasil pemekaran wilayah dari kabupaten lahat sumatera selatan. Dalam hal ini tentu berbagai
pedesaan yang ada dipagaralam memiliki potensi kearifan lokal yang bermacam macam
sebagai identitas dari desanya. Selain itu mengenai kearifan lokal sendiri Kluckhohn pernah
mengatakan adanya beberapa aspek tentang budaya yang membahas tentang kearifan lokal.
Pada dasarnya tulisan ini akan membahas tentang bagaimana penggambaran tentang kota
pagaralam itu, apa saja kearifan lokal yang ada dipagaralam dan masuk kedalam mana jika
ditinjau dari aspek-aspek nilai budaya kearifan lokal Clyde Kluckhohn. Maka akan didapatkan
analisis aspek budaya kearifan lokal yang ada dipagaralam.
Kata Kunci: Pagaralam, Kearifan lokal dipagaralam, aspek budaya Clyde Kluckhohn.
Abstract
Pagaralam is one of the cities located in the highlands south sumatera. Which city is
composed of various rural and is the result of the expansion of the region from the district of
South Sumatra lahat. In this case, the various rural areas in the region have the potential of
various local wisdom as the identity of the village. In addition to local wisdom itself Kluckhohn
once said there are several aspects about the culture that discusses about local wisdom.
Basically this paper will discuss about how the depiction of the city pagaralam it, what are the
local wisdom that dipagaralam and enter into which when viewed from aspects of cultural
values of local wisdom Clyde Kluckhohn. So will get the analysis of cultural aspects of local
wisdom dipagaralam.
Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat
dipisahkan dari masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal (local wisdom) biasanya diwariskan
secara turun temurun dari satu generasi ke generasi melalui cerita dari mulut ke mulut. Kearifan
lokal ada di dalam cerita rakyat, peribahasa, lagu, dan permainan rakyat. Kearifan lokal sebagai
suatu pengetahuan yang ditemukan oleh masyarakat lokal tertentu melalui kumpulan
pengalaman dalam mencoba dan diintegrasikan dengan pemahaman terhadap budaya dan
keadaan alam suatu tempat. Kearifan lokal khususnya dinusantara sangatlah identik dengan
adanya kebudayaan disuatu daerah tersebut. Hal tersebut sangatlah menarik untuk
diperbincangkan mengingat negara indonesia adalah negara yang sangat kaya akan ciri khasnya
Dalam tulisan ini saya sangatlah tertarik untuk membahas salah satu wilayah yang ada
Penelitian yang saya peroleh merupakan hasil pustaka dan cerita-cerita teman yang pernah
berkunjung kesana. Selain itu diketahui juga bahwa kearifan lokal sangatlah berhubungan
dengan sosial budaya pada masyarakat. Oleh karena itu tulisan ini akan menelaah kearifan lokal
tersebut meliputi adanya Sistem mata pencarian hidup(ekonomi), kedua adanya Ilmu
pengetahuan atau teknologi, ketiga adanya Bahasa, keempat adanya Sistem kepercayaan atau
didalamnya. Oleh sebab itu saya mendapatkan beberapa rumusan permasalahan yang akan
Nama kota Pagaralam memiliki arti kota yang dipagari oleh alam, yakni berupa gunung
dan perbukitan yang mengelilingi wilayah kota Pagaralam. Kota Pagar Alam memang sesuai
dengan namanya, kota ini jelas dikelilingi oleh barisan pegunungan Bukit Barisan dan yang
tertinggi dari barisan tersebut adalah Gunung Dempo. Gunung ini sangat indah menjulang
tegak menggapai langit yang biru apabila dilihat pada pagi hari. Selain pemandangan hamparan
kebun teh yang alami mempesona serta tanahnya yang subur, hutan yang hijau, kawah yang
berubah-ubah warna dengan keelokannya tersendiri, serta hawa segar pegunungan yang dapat
dirasakan saat berkunjung ke kota ini. Di kota Pagar Alam ini terdapat puluhan hektar hutan
lindung. Hutan lindung di kota Pagar Alam masih sangat jarang dibuka untuk umum dan
dijadikan tempat wisata alam terbuka karena masih terkenal sangat mistis dikarenakan letak
dan posisinya yang masih sangat rimbun serta keadaan hutan ini hampir homogen dan sangat
hening. Objek wisata dan hutan lindung ini dapat menjadi peluang andalan untuk pemulihan
ekonomi dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memiliki dampak
berganda (multiplier effect) yang tinggi untuk menekan kerusakan lingkungan serta mampu
menciptakan peluang usaha bagi semua pihak termasuk masyarakat sekitar. Oleh sebab itu
mayoritas bekerja sebagai seorang petani dan berternak. Hal tersebut dikarenakan kota
pagaralam merupakan kota yang masih lindung dan asri dari segi tanah maupun polusinya. Jadi
sangatlah cocok jika dijadikan sebagai tempat bercocok tanam maupun berternak.
Dalam hal ini pagaralam adalah salah satu wilayah yang terdapat banyak kearifan lokal
didalamnya. Diketahui bahwa Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat
yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat itu sendiri. Dapat dipahami bahwa kearifan lokal
merupakan suatu ciri khas budaya yang ada didaerah tersebut. Ciri khas budaya lokal dapat
dikenali dalam bentuk kelembagaan sosial yang dimiliki oleh suatu daerah tersebut. Salah satu
kearifan lokal yang ada dipagaralam yaitu tentang sosial masyarakatnya. Didalamnya terdapat
kelembagaan sosial yang mengikat di antara anggota masyarakat pedesaan kota pagaralam.
Dalam lembaga sosial, hubungan sosial di antara anggota masyarakat sangat bersifat pribadi
dan didasari oleh loyalitas yang tinggi terhadap pemimpin dan gengsi sosial yang dimiliki.
Bentuk kelembagaan sosial tersebut dapat dijumpai dalam sistem gotong royong seperti di
daerah Pagaralam. Gotong royong merupakan ikatan hubungan tolong menolong di antara
masyarakat desa. Di daerah pedesaan, pola hubungan gotong royong dapat terwujud dalam
banyak aspek kehidupan. Kerja bakti, bersih desa, dan panen bersama merupakan contoh dari
aktivitas gotong royong yang sampai sekarang masih dapat ditemukan di daerah pedesaan. Di
dalam masyarakat Pagaralam, kebiasaan gotong royong biasaya dilakukan akan ada acara
pernikahan dan kematian.
Beberapa bentuk spesifik dari kearifan lokal Sosialnya adalah Pantauan. yaitu tradisi
yang dipakai pada saat ada acara pernikahan, jadi masyarakat sekitar menyiapkan hidangan di
rumah masing-masing dan kedua mempelai pengantin di ajak keliling makan kerumah
penduduk sekitar, ini sudah menjadi tradisi di kota Pagaralam bahkan sampai saat ini. Selain
itu ada juga makanan yang menjadi ciri khas daerah pagaralam yaitu Gunjing kemudian kopi
dan teh yang juga menjadi ciri khas. Hal tersebut dilakukan secara tidak langsung diundang
untuk mengikuti acara pernikahannya serta memperkuat tali saliturahmi antar masyarakat
pedesaan kota pagaralam. Selain itu ada yang namanya Begarehan, Yaitu sebagai bentuk untuk
meramaikan acara pernikahan biasanya dilakukan sebelum resepsi pernikahan dilaksanakan.
Biasanya anak muda laki-laki dan perempuan dari berbagai desa berkumpul di satu rumah yaitu
rumah calon pengantin, dimana para anak muda tersebut saling berkenalan dan bertukar
candaan agar lebih dekat. Hal tersebut dilakukan sebagai suatu upaya untuk mempertemukan
muda-mudi masyarakat desa pagaralam agar lebih mengenal satu sama lain. Karena
masyarakat petinggi desanya sangat senang jika muda-mudi disana berjodoh, karena dapat
menjadi generasi penerus desa.
Selain itu kearifan lokal yang menjadi ciri khas desa pagaralam yaitu bahasa yang
digunakan sehari hari. bahasa Besemah adalah sebutan untuk bahasa khas Pagaralam. Orang
Pagaralam asli biasanya mudah sekali dikenali dengan bahasa dan logatnya yang menjadi ciri
khas, dan diakhir kata banyak menggunakan “E” pada bahasa Pagaralam. Bahasa pagaralam
juga dapat menjadi identitas masyarakat desa pagaralam jika masyarakat desanya ada yang
merantau kekota palembang, karena palembang merupakan ibu kota dari pulau Sumatera
Selatan. Karena masyarakat kota palembang pasti sangat mengenali jika ada masyarakat desa
pagaralam berbicara, hal tersebut terlihat dari logat dan nada bicaranya yang khas.
Selain itu dipagaralam juga terdapat kearifan lokal yang sangat khas untuk tempat
tinggalnya. Yaitu rumah baghi, Rumah Baghi merupakan rumah panggung yang kolongnya
dimanfaatkan untuk kegiatan sehari-hari. Pada saat proses pembangunan rumah, orang- orang
yang terlibat, dapat melihat cara pembuatan rumah Besemah yang benar, dalam hal ini secara
langsung, ilmu dalam membangun rumah telah diwariskan kepada orang-orang yang belum
mengetahuinya. Selama proses pembangunan rumah, ada beberapa kebiasaan yang tetap
dipertahankan secara turun-temurun hingga sekarang. Salah satunya yaitu membangun rumah
dengan cara merangkai kayu-kayu tanpa menggunakan paku. Mereka percaya dengan cara
merangkai papan kayu untuk membangun suatu rumah dapat menahan pondasi yang lebih kuat
sesuai dengan ajaran nenek moyangnya terdahulu.
Selain itu terdapat beberapa kearifan lokal dipedesaan kota pagralam mengenai salah
satu kepercayaan yang ada disana. Mereka menyebutnya dengan Bayar sangi di tebat besak (
ayek tebat )”. Dalam hal ini juga berarti dengan membayar nazar, orang-orang yang apabila
bernazar dan ingin meminta sesuatu mereka meyakini bahwa apa yang mereka minta tersebut
melalui perantara penunggu danau. Tetapi Jika masyarakat pagaralam yang telah bernazar dan
tidak dapat membayarkan nazarnya , mereka mempercayai akan ada akibatnya karena
penunggu danau tersebut akan marah jika tidak dipenuhi. Biasanya orang yang bernazar dan
apabila terkabul akan memotong kambing atau hajatan kecil disekitar danau. Danau yang
dimaksud merupakan danau yang terletak disepanjangan jalanan kota pagaralam. Dan danau
tersebut digunakan untuk warga desa kota pagaralam untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Jadi dapat dipahami bahwa dari beberapa wujud kearifan lokal yang terdapat pada
masyarakat pagaralam memiliki beberapa aspek-aspek kebudayaan yang telah dipaparkan oleh
Clydhe Klukhohn tentang adanya aspek-aspek budaya khususnya terhadap kearifan lokal.
Daftar Pustaka
Nocke T. Wahyuni, 2018, Mengenal Kearifan Lokal yang ada di daerah Pagaralam
Mutiara. Yudhea Muksin, Kearifan lokal di Kota Pagar Alam. ( Diakses pada
28/03/2018 22:39 ).
28/03/2018 22:50 ).
Husin, M.Ali. 2015. Kearifan Lokal Dan Mitigasi Bencana Pada Rumah Tradisional