Penyebab Utama Kerusakan Alam Adalah Perilaku Manusia
Banyak dampak kerusakan alam yang disebabkan oleh manusia.
Terkadang manusia tidak sadar dengan apa yang dilakukannya. Manusia terlalu sering bertindak tanpa berpikir ulang dengan tidak memikirkan dampak serta akibatnya. Memang alam tercipta untuk diambil sumber dayanya, tetapi manusia juga mempunyai kewajiban menjaga dan melestarikannya agar sumber daya alam tidak habis atau menjadi langka. Hubungan manusia dengan makhluk hidup lainnya adalah timbal balik Manusia cenderung merusak hal tersebut dengan melakukan tindakan-tindakan mengeksploitasi alam tanpa ada bentuk pertanggungjawaban. Secara tidak langsung hal tersebut justru akan mengakibatkan dampak yang serius terhadap kerusakan alam dalam kehidupan manusia.
Dari tahun ke tahun, kerusakan alam di Indonesia semakin
memprihatinkan. Menurut catatan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), jumlah hutan yang rusak di Indonesia pada tahun 2016 meningkat tiga kali lipat dari tahun 2015. Kerusakan hutan terparah terjadi di pulau Kalimantan dan Sumatra. Dari data yang disebutkan, faktor utama penyebab kerusakan ialah karena perilaku manusia. Terdapat tiga perilaku negatif manusia yang menjadi penyebab utama kerusakan hutan di Indonesia. Yang pertama ialah pembakaran hutan untuk membuka lahan. Perusahaan-perusahaan seringkali mencari jalan pintas untuk membangun pabrik mereka, yaitu dengan cara membakar hutan. Yang kedua ialah pembuangan limbah secara sembarangan. Perusahaan seringkali membuang limbah di sepanjang aliran sungai tanpa memperhitungkan pencemaran air. Akibatnya, air dalam tanah telah tercemar dan hutan menjadi rusak. Yang ketiga ialah perilaku membuang sampah sembarangan. Manusia seringkali membuang sampah, terutama sampah plastik yang tidak bisa didaur ulang secara alamiah. Secara otomatis hal ini turut serta merusak keseimbangan alami hutan.
Kerusakan hutan yang terjadi di Indonesia tidak lepas dari perilaku
manusia sendiri. Perlu adanya ketegasan pemerintah dalam menindak pelaku pencemaran hutan serta kesadaran dari manusia untuk selalu menjaga kelestarian hutan. Jika tidak, kerusakan alam akan terus terjadi dan status Indonesia sebagai paru-paru dunia dapat terancam.