Anda di halaman 1dari 26

KARYA TULIS ILMIAH

PEMANFAATAN IRAMA GAMELAN JAWA DAN


MUROTTAL DENGAN TEKNOLOGI SONIC BLOOM
TERHADAP PERTUMBUHAN KANGKUNG DARAT
(Ipomoea reptans Poir)

Disusun Oleh :

M. Hafizh Oemar

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 4 JAKARTA SELATAN


Jl. Yonzikon 14 Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan
Tahun 2020
LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengaruh Irama


Gamelan Jawa dan Murottal Dengan Teknologi Sonic Bloom
Terhadap Pertumbuhan Kangkung Darat” diajukan sebagai syarat
kelulusan dari kelas sains tahun pelajaran 2020/2021 dinyatakan
telah disetujui.

Jakarta, Juni 2020

Disetujui Oleh:

Guru Kinerja Ilmiah Guru Pembimbing

(Susi Susilawati, M.Pd) (Tri Asihati Ratna Hapsari, M.Pd)

Mengetahui:

Kepala Madrasah

(Dra. Hj. Retno Dewi Utami, M.Pd)

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta karunia-Nya lah penulis dapat
menyusun Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Pengaruh Suhu Terhadap
Pertumbuhan Kangkung Darat” dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis mendapat banyak masukan,
bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui
kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada :
1. Ibu Dra. Hj. Retno Dewi Utami, M.Pd selaku kepala sekolah MTs Negeri
4 Jakarta yang telah memberikan izin untuk membuat karya tulis ilmiah ini
dan sudah mendukung program pembuatan karya tulis ilmiah di kelas
sains ini sebagai bahan pembelajaran siswa/siswi.
2. Ibu Tri Asihati Ratna Hapsari, M.Pd selaku guru pembimbing yang telah
meluangkan waktunya membimbing, memberi masukan, memberikan
dukungan, dan motivasi kepada penulis selama proses penyusunan karya
tulis ilmiah ini
3. Ibu Uswatun Hasanah, M.Pd selaku wali kelas yang telah mendukung
serta membimbing kami selama proses penyelesaian kinerja ilmiah
4. Ibu Amelia Sussena Hamid, M.Pd yang telah mengajarkan membuat dan
menyusun karya tulis ilmiah
5. Ibu Susi Susilawati, M.Pd
6. Ibu Ziya Syifa Ulya, S.Pd yang telah memeriksa dan memberi masukan
terhadap karya tulis ilmiah ini
7. Kedua orang tua saya Bapak Hartono dan Ibu Caecielia yang senantiasa
mendoakan, memberikan motivasi, nasihat, serta dukungan baik secara
moral maupun finansial
8. Kepada Adelia Rizka, Daffa Faiq Hafizh, dan Puteri Levina Amelia yang
telah memberikan dukungan dan meluangkan waktu untuk mendengarkan
keluh kesah penulis selama penyusunan karya tulis ilmiah ini
Kami menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kata
sempurna dan perlu pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, kami mengharapkan

ii
kritik dan saran dari pembaca dan dapat menjadikan Karya Tulis Ilmiah ini jauh
lebih baik lagi. Akhir kata, penulis berharap agar karya tulis ilmiah ini bisa
memberikan banyak manfaat bagi para pembaca.

Jakarta, 8 Desember 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA....................................................................................4
2.1 Kajian Pustaka...................................................................................................4
2.1.1 Pengertian Kangkung Darat..........................................................................4
2.1.2 Pengertian Sonic Bloom...........................................................................4
2.1.3 Pengertian Gamelan Jawa........................................................................5
2.1.4 Pengertian Murottal.................................................................................5
2.2 Hipotesis.........................................................................................................6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................7
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian........................................................................7
3.2 Metode Penelitian...........................................................................................7
3.3 Alat dan Bahan...............................................................................................7
3.4 Variabel Penelitian.........................................................................................8
3.5 Prosedur Penelitian.........................................................................................8
3.6 Jenis Data.......................................................................................................8
3.7 Analisa Data...................................................................................................8
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................9
4.1 Hasil Penelitian...............................................................................................9
4.1.1 Tabel dan Diagram Garis Pertumbuhan Tinggi Tanaman.......................9
4.1.2 Tabel dan Diagram Garis Pertumbuhan Jumlah Daun..........................10
4.2 Analisis Data dan Pembahasan.....................................................................11
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................13
5.1 Kesimpulan...................................................................................................13
5.2 Saran.............................................................................................................13

iv
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
LAMPIRAN..........................................................................................................16

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makhluk hidup merupakan ciptaan yang dapat menerima rangsang dari
lingkungan sekitarnya. Perilaku yang menunjukan sikap atau adaptasi makhluk
hidup terhadap dari lingkungan sekitarnya merupakan perilaku makhluk hidup.
Perilaku makhluk hidup dapat diamati dengan memberikan perlakuan tertentu
pada individu atau sekelompok makhluk tersebut sehingga perilaku organisme
dapat dideteksi selama perlakuan khusus. Makhluk hidup mengalami
pertumbuhan dan perkembangan, salah satu sifat makhluk hidup yaitu memberi
tanggapan pada gelombang suara.
Teknologi dibidang pertanian yang dapat merangsang pertumbuhan
tanaman dengan gelombang suara yang di kenal dengan istilah sonic bloom.
Teknologi ini pertama diciptakan oleh Dan Carlson dari Amerika dan mulai
disebarkan secara komersial pada tahun 1980. Teknologi sonic bloom
memanfaatkan gelombang suara alami dengan frekuensi berkisar 3500 – 5000
Hz, yang mampu merangsang stomata tetap terbuka sehingga meningkatkan
efisiensi penyerapan pupuk yang sangat berguna bagi tanaman dan
meningkatkan efisiensi fotosintesis. Serta hasil akhir fotosintesis sehingga
meningkatkan jumlah produksi.
Pada dasarnya tanaman tentu saja tidak bisa mendengarkan musik, namun
tanaman bisa merasakan getaran dari sebuah suara. Getaran-getaran dari
gelombang suara musik tersebut memiliki ritme, memiliki jalur dan takaran
lewat frekuensi-frekuensi, sehingga harmonisasi suara bisa berubah menjadi
harmonisasi getaran. Frekuensi tersebut dapat menstimulasi stomata untuk
memperbesar diameter lubangnya.
Kangkung darat (Ipomoea reptans Poir) merupakan tanaman
semusim atau tahunan yang merupakan sayuran daun yang penting di
kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan. Sayuran kangkung mudah
dibudidayakan, berumur pendek dan harga relatif murah. Karena itu,
kangkung merupakan sumber gizi yang baik bagi masyarakat secara

1
2

umum. Konsumsi kangkung mulai digemari oleh masyarakat terbukti


dengan sadarnya masyarakat peduli dengan gizi yang terkandung
disayuran kangkung.
Usaha budidaya tanaman kangkung di Indonesia semakin meningkat.
Hal ini disebabkan kebutuhan pasar akan sayur kangkung dari tahun ke
tahun terus meningkat yang dikarenakan adanya peningkatan variasi
makanan dan usaha rumah tangga yang menggunakan sayur kangkung
sebagai bahan bakunya. Berdasarkan hal tersebut dibutuhkan cara
dalam mempercepat pertumbuhannya.
Konsumsi kangkung di Indonesia mencapai 1,02 juta, namun jumlah
tersebut masih jauh dari produksi kangkung darat yang ada di Indonesia
yakni sekitar 215,303 ton pada tahun 2000, 229,997 ton pada tahun
2005, dan 350,879 ton pada tahun 2012. Indonesia membutuhkan
produksi kangkung yang lebih tinggi dari angka tersebut agar terjadi
ketahanan pangan kangkung darat.
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan uji coba
pada tanaman kangkung dengan menggunakan teknologi sonic bloom
yang dimaksud untuk mempercepat pertumbuhan tanaman kangkung.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah musik dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman?
2. Bagaimana pengaruh irama gamelan Jawa dan murottal terhadap
pertumbuhan tanaman kangkung darat?
3. Apa irama yang efektif dalam mempercepat pertumbuhan tanaman
kangkung?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui pengaruh musik terhadap pertumbuhan tanaman
2. Mengetahui pengaruh irama gamelan Jawa dan murottal terhadap
pertumbuhan tanaman kangkung darat
3. Mengetahui irama yang efektif dalam mempercepat pertumbuhan tanaman
kangkung darat
3

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi peneliti
Diharapkan dengan terselesaikannya karya tulis ilmiah ini dapat
dijadikan sebagai acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya
2. Bagi masyarakat
Diharapkan dengan terselesaikannya karya tulis ilmiah ini
masyarakat mengenal tentang teknologi sonic bloom dan dapat
mengaplikasikannya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka


2.1.1 Pengertian Kangkung Darat
Kangkung (Ipomea spp.) merupakan salah satu tanaman yang termasuk
dalam famili Convolvulaceae. Tanaman kangkung dapat digolongkan sebagai
tanaman sayur. Kangkung terdiri atas 3 jenis. Yaitu, kangkung air (Ipomea
aquatica F.), kangkung darat (Ipomea reptans P.), dan kangkung hutan
(Ipomea crassiculatus R.) (Pracaya, 2009).
Kangkung darat (Ipomea reptans P.) merupakan sayuran yang bernilai
tinggi ekonomi dan persebarannya cukup pesat didaerah Asia Tenggara.
Kangkung darat merupakan tanaman yang relatif tahan kekeringan dan
memiliki daya adaptasi luas terhadap berbagai keadaan lingkungan tumbuhan,
mudah pemeliharaannya, dan memiliki masa panen yang pendek yaitu 25-30
hari setelah tanam (Pracaya, 2009).
Bedasarkan teori diatas dapat dipahami bahwa kangkung darat adalah
tanaman yang relatif tahan kekeringan dan memiliki daya adaptasi luas
terhadap berbagai keadaan lingkungan tumbuhan, mudah pemeliharaannya,
memiliki masa panen yang pendek, dan bernilai tinggi.

Klasifikasi ilmiah tanaman kangkung darat adalah sebagai berikut:


 Kingdom : Plantae
 Sub kingdom : Tracheobionta
 Super Divisi : Spermatophyta
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Sub Kelas : Hamamelidae
 Ordo : Solonales
 Famili : Convolvulaceae
 Genus : Ipomea

4
5

 Spesies : Ipomea reptans Poir (Anggara, 2009)


2.1.2 Pengertian Sonic Bloom
Sonic bloom merupakan teknologi baru yang memanfaatkan efek
gelombang suara dengan frekuensi 3.500 - 5.000 Hz untuk
meningkatkan pertumbuhan tanaman (Astono, dkk., 2014)
Bedasarkan teori diatas dapat dipahami bahwa sonic bloom adalah teknologi
yang memanfatkan suara seperti Garengpung yang memiliki frekuensi 3.000 –
6000 Hz dengan maksud mempercepat pertumbuhan tanaman.

2.1.3 Pengertian Gamelan Jawa


Gamelan Jawa merupakan alat musik yang muncul dari sejarah
kebudayaan Jawa yang di dalam perkembangannya selalu dipakai
untuk mengiringi pagelaran wayang maupun pengisi suatu pagelaran
adat istiadat orang Jawa. Istilah gamelan telah lama dikenal oleh
bangsa Indonesia. Bahkan tidak terbatas selingkup itu saja, melainkan
juga dikenal secara populer oleh bangsa-bangsa lain di permukaan
bumi ini (Bambang Yudoyono, 1984)
Pada penelitian ini, penulis memilih musik dari tari “Beksan
Wanara” yang merupakan cerita sugriwa dan subali yang bertarung di
depan Gua Kiskendo karena adanya kesalah pahaman. Penulis
memilih musik dari tari tersebut karena musik tersebut kental dengan
budaya Jawa yang kini dipadukan dengan budaya modern.
Secara teori, tanaman yang diberikan msuik gamelan Jawa
memberikan peningkatan tinggi tanaman, terlihat dari hari ke-6
sampai ke-15. Perlakuan musik gamelan terlihat unggul dibandingkan
perlakuan musik yang lain.

2.1.4 Pengertian Murottal


Definisi Al-Murottal berasal dari kata Ratlu As-syaghiri (tumbuhan
yang bagus dengan masaknya dan merekah) sedangkan menurut istilah
adalah bacaan yang tenang, keluarnya huruf dari makhroj sesuai
dengan semestinya yang disertai dengan renungan makna. Jadi Al-
6

Murottal yaitu pelestarian Al-Qur`an dengan cara merekam dalam pita


suara dengan memperhatikan hukum-hukum bacaan, menjaga
keluarnya huruf-huruf serta memperhatikan waqaf-waqaf (tanda
berhenti) (Nirwana, 2014)
Pada penelitian ini, penulis memilih surah Ar-Rahman karena
menerangkan tentang kepemurahan Allah SWT kepada hambanya
yang berkesinambungan dengan perjalanan peneliti selama membuat
karya ini
Secara teori, tanaman yang diberikan murottal berpengaruh pada
tinggi tanaman. Paparan murottal diduga dapat mengakibatkan
meristem apikal pada bagian pucuk tanaman aktif membelah sehingga
tanaman akan bertambah tinggi (Resti et al, 2018)

2.2 Hipotesis
Bendasarkan kajian pustaka di atas maka penulis memprediksi bahwa
irama gamelan Jawa dan murottal dapat mempengaruhi pertumbuhan
kangkung darat.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


3.1.1 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan selama 5 bulan dari bulan Agustus sampai
bulan Desember 2020.

3.1.2 Tempat Penelitian


Tempat penelitian dilakukan di rumah penulis Permata
Darussalam, blok F nomor 3, Beji, Depok.

3.2 Metode Penelitian


Metode penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen. Metode
eksperimen adalah cara belajar mengajar yang melibataktifkan peserta
didik dengan mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil
percobaan itu. (Sumantri dan Permana, 1999)
Bedasarkan teori diatas dapat dipahami bahwa metode eksperimen
adalah kegiatan pembuktian ada atau tidaknya akibat dari "sesuatu"
terhadap suatu subjek dengan pembuktian sendiri dari proses tersebut.

3.3 Alat dan Bahan


Alat Bahan
HandPhone Benih kangkung
Watering can Tanah
Sound Meter Pupuk
Speaker Label
Penggaris Air
Sekop Monosodium glutamate

7
8

3.4 Variabel Penelitian


Variabel penelitian adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh seorang peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi mengenai hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2009)
Variabel terikat : Irama gamelan Jawa dan murottal
Variabel bebas : Tanaman Kangkung Darat
Variabel kontrol : Air, suhu, intensitas cahaya, kelembapan udara, dan
pemberian pupuk.

3.5 Prosedur Penelitian


1. Benih kangkung direndam selama semalam dengan air biasa untuk
mempermudah benih membuka lapisan luar dan dapat mempermudah
mengeluarkan (menumbuhkan) akar pada benih kangkung.
2. Setelah direndam, benih ditiriskan
3. Benih yang sudah ditiriskan, kemudian disemai selama satu minggu
4. Setelah penyemaian selama satu minggu. kangkung yang diuji diberikan
musik setiap hari selama 2 jam, yaitu 1 jam di pagi hari dan 1 jam di sore
hari, sedangkan tanaman kontrol tidak diberikan musik.
5. Selama kegiatan eksperimen, dilakukan pengukuran parameter yang telah
ditentukan
6. Kegiatan eksperimen berjalan selama 2 pekan.

3.6 Jenis Data


Jenis data pada penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif.

3.7 Analisa Data
Parameter pada penelitian ini antara lain:
1. Tinggi tanaman (cm)
2. Panjang daun (cm)
9
Grafik Pertumbuhan Tinggi
14

12

10

0
Hari Ke-2 Hari Ke-4 Hari Ke-6 Hari Ke-8 Hari Ke-10 Hari Ke-12 Hari Ke-14

Tanpa Irama Irama Gamelan Jawa Irama Murottal

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1 Tabel dan Diagram Garis Pertumbuhan Tinggi Tanaman
Berikut ini adalah tabel dan diagram garis pertumbuhan tinggi tanaman
kangkung dengan perlakuan irama masing-masing:

Waktu Penelitian Tanpa Irama Irama Gamelan Jawa Irama


Murottal
Hari ke-1 (Sebelum ± 8,5 cm ± 8,375 cm ± 8,475 cm
Penelitian)
Hari ke-2 ± 8,8125 cm ± 8,95 cm ± 8,8375 cm
Hari ke-4 ± 9,925 cm ± 10,2875 cm ± 10,1375 cm
Hari ke-6 ± 10,85 cm ± 11,575 cm ± 11,25 cm
Hari ke-8 ± 12,0375 cm ± 13,175 cm ± 12,6375 cm
Hari ke-10 ± 13,1125 cm ± 14,5375 cm ± 13,85 cm
Hari ke-12 ± 14,4 cm ± 16,2125 cm ± 15,225 cm
Hari ke-14 ± 15,325 cm ± 17,525 cm ± 16,25 cm
Rata-rata perhari ± 0,4875 cm ± 0,6536 cm ± 0,555 cm

10
11

4.1.2 Tabel dan Diagram Garis Pertumbuhan Jumlah Daun


Berikut ini adalah tabel dan diagram garis pertumbuhan jumlah daun
tanaman kangkung dengan perlakuan irama masing-masing:

Waktu Penelitian Tanpa Irama Irama Gamelan Jawa Irama


Murottal
Hari ke-1 (Sebelum ± 3,9 cm ± 3,8 cm ± 3,85 cm
Penelitian)
Hari ke-2 ± 3,925 cm ± 3,9 cm ± 3,9 cm
Hari ke-4 ± 3,95 cm ± 3,95 cm ± 3,95 cm
Hari ke-6 ± 3,975 cm ± 4 cm ± 4 cm
Hari ke-8 ± 4 cm ± 4,025 cm ± 4,025 cm
Hari ke-10 ± 4,025 cm ± 4,05 cm ± 4,05 cm
Hari ke-12 ± 4,05 cm ± 4,1 cm ± 4,075 cm
Hari ke-14 ± 4,1 cm ± 4,125 cm ± 4,1
Rata-rata perhari ± 0,014 cm ± 0,023 cm ± 0,017 cm
12

Grafik Pertumbuhan Panjang Daun


0.12

0.1

0.08

0.06

0.04

0.02

0
Hari ke-2 Hari ke-4 Hari ke-6 Hari ke-8 Hari ke-10 Hari ke-12 Hari ke-14

Tanpa Irama Irama Gamelan Jawa Irama Murottal

4.2 Analisis Data dan Pembahasan


Berdasarkan hasil pengamatan, kangkung yang tidak diberi perlakuan
irama mengalami pertumbuhan yang normal. Seperti pertumbuhan kangkung
biasanya dan tidak ada yang spesial. Meskipun pada awal penelitian
13

kangkung tanpa irama lebih unggul dengan tinggi batang yaitu ± 8,5 cm dan
panjang daun ± 3,9 cm. Tetapi pada hari terakhir penelitian, kangkung yang
tidak diberi irama hanya mampu mencapai tinggi ± 15,325 cm dan panjang
daun ± 4,1 cm. Dari data ini, pertumbuhan batang kangkung yang tidak diberi
perlakuan hanya dapat tumbuh 44,5% (presentase pada pertembuhan tinggi
batang).

Sedangkan, kangkung yang diberi perlakuan irama gamelan Jawa


mengalami pertumbuhan yang pesat. Walaupun pada awal penelitian tinggi
dari kangkung yang diberi perlakuan gamelan Jawa paling rendah yaitu ±
8,375 cm dan panjang daun yang hanya ± 3,8 cm. Tetapi pada hari terakhir
penelitian, kangkung yang diberi perlakuan irama gamelan Jawa melampau
tinggi bahkan menjadi yang tertinggi yaitu ± 17,525 cm dengan panjang daun
± 4,125 cm. Pertumbuhan kangkung yang diberi perlakuan irama gamelan
Jawa dapat tumbuh mencapai 52,2% (presentase pada pertembuhan tinggi
batang). Lebih cepat 7,67% pertumbuhan kangkung yang diberi perlakuan
irama gamelan Jawa. Hal ini disebabkan, karena frekuensi dari irama gamelan
Jawa mencapai ± 2203 Hz. Frekuensi dari irama gamelan Jawa ini mendekati
dengan frekuensi Garengpung (serangga) yaitu ± 3247 Hz. Frekuensi tersebut
dapat menstimulasi stomata untuk memperbesar diameter lubangnya, akibatnya laju
dan efisiensi penyerapan pupuk meningkat.
Tanaman yang diberi perlakuan irama murottal mengalami pertumbuhan
yang cukup pesat. Namun, tidak begitu pesat jika dibandingkan dengan
tanaman yang diberi perlakuan irama gamelan Jawa . Pada awal penelitian,
tinggi dan panjang daun kangkung yang diberi irama murottal berada diantara
dua sebelumnya. Dengan tinggi yaitu ± 8,475 cm dan panjang daun ± 3,85
cm. Setelah itu di hari terakhir penelitian, kangkung yang diberi perlakuan
irama murottal mencapai tinggi ± 16,25 cm dengan panjang daun ± 4,1 cm.
Dibandingkan dengan kangkung yang tidak diberi perlakuan irama, kangkung
yang diberi perlakuan irama murottal dapat tumbuh 3,3% lebih cepat.
Sedangkan jika dibandingkan dengan kangkung yang diberi irama gamelan
Jawa, kangkung berirama gamelan Jawa lebih cepat tumbuh 4,4%
dibandingkan kangkung berirama murottal. Hal ini disebabkan, perbedaan
14

besarnya frekuensi yang diberikan terhadap kangkung. Pada irama murottal


besarnya frekuensi yang diberikan hanya sebesar ± 604 Hz. Dari perbedaan
besarnya frekuensi ini, menyebabkan kangkung berirama gamelan jawa lebih
cepat tumbuh dibanding dengan kangkung berirama murottal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Musik dapat mempengaruhi pertembuhan tanaman. Dengan
memanfaatkan teknologi sonic bloom, tanaman akan tumbuh lebih
cepat ketimbang tidak diberi musik. Pada dasarnya tanaman tentu
saja tidak bisa mendengarkan musik, namun tanaman bisa merasakan
getaran dari sebuah suara. Getaran-getaran dari gelombang suara
musik tersebut memiliki ritme, memiliki jalur dan takaran lewat
frekuensi-frekuensi. Dengan pemberian gelombang suara dengan
frekuensi tinggi dapat merangsang stomata tetap terbuka, akibatnya
laju dan efisiensi penyerapan pupuk meningkat. Hasil penggunaan
sonic bloom pada tanaman adalah mampu merangsang metabolisme
sel-sel tanaman, sehingga sehingga terjadi peningkatan penyerapan
nutrisi dan uap air lewat daun yang berpengaruh pada pertumbuhan
tanaman.
2. Pada kangkung yang diberi perlakuan irama gamelan Jawa
mengalami pertumbuhan yang pesat dengan panjang daun ± 4,125
cm dan tinggi mencapai ± 17,525 cm dengan presentase
pertumbuhan 52,2%. Sedangkan, pertumbuhan pada tanaman
kangkung yang diberi perlakuan irama murottal dengan panjang
daun ± 4,1 cm dan tinggi mencapai ± 16,25 cm dengan presentase
pertumbuhan 47,8%. Pertumbuhan pada kangkung yang diberi irama
gamelan Jawa lebih cepat disebabkan, karena frekuensi irama
gamelan Jawa ± 2203 Hz. sedangkan, irama murottal hanya
berfrekuensi ± 604 Hz.
3. Berdasarkan yang telah diamati, irama yang efektif dalam
mempercepat pertumbuhan tanaman kangkung darat adalah irama
gamelan Jawa.

5.2 Saran

15
16

Penulis menyarankan beberapa hal terkait dengan penelitian di atas


antara lain:
1. Disarankan memberikan frekuensi sekitar 3500 – 5000 Hz
supaya pertumbuhan lebih cepat
2. Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan
menggunakan irama musik lain yang lebih keras
3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut agar mendapatkan hasil
yang lebih detail
DAFTAR PUSTAKA

Anggara, R. 2009. Pengaruh Kangkung Darat (Iphomea reptans Poir.)


Terhadap Efek Sedasi Pada Mencit BALB/C. Semarang
Aprilia, Yeni, dkk. 2017. Pengaruh Pemberian Perlakuan Suara Musik
Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam Merah. Program Studi
Pendidikan Biologi FKIP, Universitas Sriwijaya
Indriani, Iin. 2019. Pengaruh Lantunan Ayat Al-Qur’an Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Seledri (Apium graveolens L). Fakultas
Sains dan Teknologi, UIN Alaudin Makassar
Jamalus. 1988. Panduan Pengajaran Buku Pengajaran Musik Melalui
Pengalaman Musik. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga
Pendidikan
Laneng, Susi Waseh. 2016. Pemaparan Teknologi Sonic Bloom Dengan
Pemanfaatan Jenis MusikTerhadap Pertumbuhan Vegetatif
Tanaman Selada Krop (Lactuca Sativa L). Fakultas Sains dan
Teknologi, UIN Alaudin Malang
Nirwana. 2014. Pengaruh Murottal Al-Qur’an Terhadap Perubahan
Tingkat Kecemasan Pasien Diabetes Mellitus Di Rsud Labuang
Baji Makasar. UIN Alaudin Makassar
Pracaya. 2009. Bertanam Sayur Organik. Jakarta: Penebar Swadaya
Prasetyo, Joko. 2017. Pemaparan Teknologi Sonic Bloom Dengan
Pemanfaatan Jenis Musik Terhadap Pertumbuhan Vegetatif
Tanaman Selada Krop (Lactuca Sativa L). Fakultas Teknologi
Pertanian, Universitas Brawijaya
Putu, Dewa Yoga Gautama, dkk. 2018. Musik Gamelan Bali Meningkatkan
Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Sawi Pakcoy. Program
Studi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Unud
Resti, dkk. 2018. Efek Paparan Musik Klasik, Hard Rock dan Murottal
Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Bayam Merah
(Alternanthera amoena Voss). Fakultas MIPA, Universitas
Tanjungpura

17
18

Retallack, Dorothy. 1973. The Sound Of Music and Plants. Santa Monica:
California
Yudhoyono, Bambang. 1984. Gamelan Jawa. Jakarta: PT Karya Unipress
LAMPIRAN

1. Proses Penelitian

Hari Pertama
Tanpa Irama Irama Gamelan Jawa Irama
Murottal

Hari Keenam
Tanpa Irama Irama Gamelan Jawa Irama
Murottal

Hari Ke-14
Tanpa Irama Irama Gamelan Jawa Irama
Murottal

19
20

2. Frekuensi Irama

Irama Gamelan Jawa Irama Murottal


(Beksan Wanara) (Ar-rahman)

Anda mungkin juga menyukai