Anda di halaman 1dari 6

Proposal Aquaponik

Produksi Tanaman Holtikultura

Disusun oleh:
Agribisnis 2D
Ahmad Hasan Eka Saputra 361541311125
M. Ridwan Qoyyum 361541311138
Dian Raharja 361541311127
Sydney Safiradewi Isnani 361541311126
Icha Dwi Aprilia 361541311148
Risky Utami 361654131128
Yulfi Lufiatus S. 361541311120
Nurma Aprilia Ulfa 361541311144

PROGRAM STUDI D-IV AGRIBISNIS


POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
2017
1. Latar belakang
Keterbatasan dan sempitnya lahan akibat konversi lahan pertanian menjadi
wilayah pemukiman merupakan permasalah yang di hadapi oleh para mahluk
hidup yang selalu membutuhkan asupan makanan yang bergizi seimbang,
kebutuhan akan gizi yang berasal dari ikan dan sayuran semakin meningkat
seiring dengan bertambahnya laju penduduk, sosial dan budaya. Dari kegiatan
konversi lahan menjadi wilayah pemukiman, terdapat peralihan dari yang
semula desa menjadi kota yang sangat panas dan kurang subur. Peralihan
tersebut membutuhkan sistem budidaya yang mendukung dengan lingkungan
kota.
Salah satu model budidaya tanaman yang cocok dan sesuai dengan criteria
kehidupan warga kota dapat diandalkan dalam pemenuhan kebutuhan pangan
dengan gizi bagus adalah model budidaya system aquaponik. Aquaponik adalah
system produksi pangan yang menggabungkan budidaya hewan air dan
tanaman. Pada system ini, dengan luasan lahan yang sama maka akan dapat
dihasilkan dua komoditas sekaligus, yakni tanaman khususnya sayuran dan
ikan. Selain itu, system budidaya aquaponik tidak memerlukan pupuk dan tanah
sebagai media tanam, hemat air dan tidak memerlukan penyiraman; serta
menghasilkan tanaman organik yang sehat dan bebas kontaminasi.
Selain cocok di lingkungan kota system aquaponik juga sangat cocok di
terapkan di desa untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda dalam
berbisnis. Untuk itu sangat diperlukan untuk mengetahui cara-cara membuat
aquaponik. Ada banyak model akuaponik, mulai dari yang sederhana sampai
ketingkat yang lebih kompleks. dan di sini kami akan menggunakan sistem yang
sederhana dengan memanfaatkan barang-barang bekas dan memiliki nilai
keindahan tertentu, tujuannya supaya kita lebih mudah untuk memahami,
memanfaatkan limbah dan menjadikan obyek pemandangan . Untuk sistem
yang akan kami bagikan adalah system akuaponik mini.

2. Tujuan praktikum
Untuk mengetahui bagaimana pembuatan aquaponik dari bahan sederhana
Untuk mengetahui hasil perhitungan R/C Ratio, B/C Ratio dan BEP pada
pembuatan aquaponik.

3. Manfaat praktikum
Menambah pengetahuan tentang cara pembuatan aquaponik dari bahan-
bahan sedersana
Menambah pengetahuan tentang hasil perhitungan R/C Ratio, B/C Ratio
dan BEP pada pembuatan aquaponik.
4. Waktu dan Tempat
Waktu : 13 Februari 05 Maret 2017
Tempat : Politeknik Negeri Banyuwangi

Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Tanggal Minggu ke-
1 2 3 4
1 Penyusunan Proposal 13 17
Februari
2017
2 Presentasi Proposal 20
Februari
2017
3 Menyiapkan dan 27
merancang desain Februari
2017
4 Perancangan dan 05
perakitan Februari
2017

5. Tim pelaksana
Ketua : M. Ridwan Qoyyum
Sekertaris : Risky Utami
Icha Dwi Aprilia
Bendahara : Sydney Safiradewi Insani
Yulfi Lutfiatus Sholekah
Perancang : Ahmad Hasan Eka Saputra
Dian Raharja
Nurma Aprilia Ulfa
6. Design Aquaponic

7. Rincian Biaya
Box plastik Rp 25.000
Dinamo Rp 10.000
Tempat Bedak Rp.0
Selang (2 meter) Rp 3.000
Kincir Angin Rp.0
Paralon (4 meter) Rp 38.000
Botol Aqua tak terpakai Rp.0
Lem Tembak Rp 10.000
Lem Arteco Rp 2.000
Kabel (2 meter) Rp 3.000
Skakel Rp 4.000
Air (15 liter) Rp.0
Ikan Nila 30 ekor( Rp 12/ekor) Rp 360
Tanaman Sayuran Rp.0

TOTAL Rp 97.640
8. Analisis kelayakan usaha budidaya aquaponik
Besar dana budidaya aquaponik kelompok 2 dengan perkiraan luas kolam
25 meter persegi sebagai berikut:
Modal awal
Pompa sanyo PWH137c Rp 430.000
Paralon 3 (20 buah) Rp 760.000
Perbaikan kolam Rp 500.000
Total modal awal Rp 1.690.000

Biaya operasional per 3 bulan


Benih ikan nila (300) Rp 15.000
Benih sayur Rp 12.000
Pakan ikan Rp 600.000
Obat ikan Rp 25.000
Listrik Rp 25.000
Total biaya operasional Rp 677.000
total biaya Rp 2.367.000
Penerimaan per 3 bulan
Sayuran
Februari (35 kg) Rp 350.000
Maret (35 kg) Rp 350.000
April (35 kg) Rp 350.000
Total penerimaan sayur Rp 1.050.000
Ikan nila
Maret ( 100 kg) Rp1.800.000
Total penerimaan ikan nila Rp 1.800.000
Total penerimaan Rp 2.850.000

B/C Ratio dan R/C Ratio

a. B/C Ratio = pendapatan


Total biaya
= (Rp 2.850.000 - Rp 2.367.000) = 0, 2
Rp 2.367.000

Jadi budidaya aquaponik menguntungkan dan layak karena B/C Ratio > 0

b. R/C ratio = penerimaan = Rp 2.850.000 = 1,2


total biaya Rp 2.367.000

Jadi budidaya aquaponik layak untuk dikembangkan karena R/C Ratio > 1
9. Penutup
a. Kesimpulan
Aquaponik adalah system produksi pangan yang
menggabungkan budidaya ikan tawar dan tanaman. Pada system ini,
dengan luasan lahan yang sama maka akan dapat dihasilkan dua
komoditas sekaligus, yakni tanaman khususnya sayuran dan ikan. Ikan
yang cocok dalam media aquaponik adalah ikan nila karena lebih tahan
hidup. Dalam pembuatan aquaponik kita dapat memanfaat barang-
barang yang tidak terpakai lagi sehingga dapat menghemat biaya yang
di keluarkan.

b. Kata penutup
Demikian proposal ini kami buat, semoga dapat menjadi acuan dan bahan
pertimbangan dalam mendirikan suatu usaha. Untuk itu kami mengharap
dukungan serta pesan semua pihak dalam membentuk usha tani. Terima
kasih.

Anda mungkin juga menyukai