Anda di halaman 1dari 4

Indonesia merupakan negara yang kaya akan tanaman hias, salah satunya yaitu

tanaman anggrek yang memiliki bunga dengan keindahan yang khas dan
merupakan komoditas hortikultura unggulan yang memiliki prospek agribisnis
untuk dikembangkan. Anggrek bulan pertama kali ditemukan di Maluku, namun
saat ini anggrek bulan sudah tersebar luas di berbagai daerah di Indonesia.
Anggrek bulan merupakan jenis anggrek (Orchidaceae) yang mempunyai cri khas
kelopak bunga yang lebar dan berwarna putih, namun saat ini sudah banyak
anggrek bulan hasil persilangan yang memiliki warna dan corak yang beraneka
ragam. Keberadaan anggrek, termasuk anggrek bulan telah tersebar di berbagai
kepulauan Indonesia, diantaranya Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa
Tenggara, Maluku dan Irian Jaya.

Sejarah ditemukannya tanaman anggrek bulan terjadi pada abad ke-17. Rumphius
disebut sebagai orang yang pertama kali menemukan spesies anggrek bulan di
Ambon pada tahun 1750, yang kemudian diberi nama Epidendrum albummajus.
Pada tahun 1973, Linnaeus memberikan nama Epidendrum amabila pada spesies
anggrek bulan di Nusakambangan, yang kemudian diberi nama Phalaenopsis
amabilis. Sejak saat itu sampai sekarang, anggrek bulan dikategorikan dalam
genus Phalaenopsis.

Anggrek bulan adalah salah satu spesies dari genus Phalaenopsis yang dianggap
cukup penting karena peranannya sebagai induk dapat menghasilkan berbagai
keturunan atau hibrida. Keistimewaan lainnya adalah mampu berbunga sepanjang
tahun dengan masa rata-rata berbunga selama satu bulan.

Anggrek bulan dapat tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan dan umumnya
hidup pada ketinggian 50-600 m dpl, juga dapat berkembang dengan baik pada
ketinggian 700-1.100 m dpl. Anggrek ini tumbuh epifit atau menempel di pohon
yang cukup rindang dan menyukai tempat yang teduh serta lembab, terutama di
hutan basah dengan curah hujan 1.500-2.000 mm/tahun. Walau tumbuh di daerah
tropis, anggrek ini membutuhkan sedikit cahaya matahari (12.000-20.000 lux)
sebagai penunjang hidupnya karena tidak tahan terhadap sengatan matahari
langsung. Kelembaban udara yang diperlukan rata-rata 70-80% dengan suhu
udara hangat di bawah 29oC (Puspitaningtyas, 2010). Anggrek bulan memiliki
karakter tumbuh monopodial, sehingga tidak menghasilkan anakan ke samping.
Dalam hal ini, perbanyakan Phalaenopsis akan lebih efektif dilakukan secara
generatif daripada vegetatif. Proses perkecambahan biji dilakukan di
laboratorium, yaitu dalam medium agar buatan yang dilakukan secara steril

Namun, saat ini keberadaan anggrek bulan mulai terancam punah dikarenakan
jumlah dan keberagaman anggrek bulan mulai menurun, khususnya anggrek bulan
yang hidup secara alami di alam terbuka. Anggrek bulan juga termasuk salah satu
flora yang masuk dalam daftar  flora dan fauna yang dilindungi di Indonesia yang
tercantum dalam PP No. 7 tahun 1999.

Ancaman Keberadaan Anggrek Bulan


 Semakin maraknya perdagangan anggrek bulan tanpa diimbangi kesadaran
akan status konservasi anggrek bulan yang semakin menurun dan pengetahuan
akan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati
 Banyaknya pembudidayaan anggrek bulan tanpa diimbangi upaya konservasi,
khususnya konservasi secara in-situ
 Adanya pembukaan atau alih fungsi hutan menjadi ancaman punahnya
anggrek bulan di alam.

Usaha Konservasi
Seperti yang telah kita ketahui bahwa usaha konservasi dibedakan menjadi dua
macam, yaitu konservasi secara in-situ dan ex-situ. Konservasi secara in-
situ merupakan cara melindungi tanaman di habitat aslinya, dimana usaha
konservasi  ini sekaligus untuk melindungi ekosistem sekitarnya tanpa merusak
hutan tempat pohon-pohon hidup yang dijadikan sebagai tempat anggrek bulan
tumbuh secara alami. Cara ini merupakan usaha konservasi yang terbaik karena
mampu menyelamatkan Phalaenopsis sp. dan jenis lainnya serta segala jenis flora
dan fauna yang hidup di sekitarnya. Konservasi secara in-situ dapat dilakukan
pula dengan memanfaatkan habitat alami anggrek bulan sebagai ekowisata.
Usaha konservasi juga dapat dilakukan di luar habitatnya, yang dikenal dengan
istilah konservasi secara ex-situ. Dalam hal ini, Phalaenopsis sp. dapat
dibudidayakan di kebun raya atau tempat-tempat khusus yang telah dibuat untuk
membudidayakan anggrek, dimana kondisi tempat tersebut dibuat sedemikian
rupa sehingga sesuai dengan habitat aslinya. Usaha konservasi secara ex-situ ini
merupakan usaha konservasi yang paling mudah untuk dilakukan karena kita tidak
perlu terjun langsung ke habitat asli suatu flora atau fauna yang ingin kita
budidayakan. Saat ini, usaha konservasi ex-situ telah banyak diterapkan oleh
masyarakat Indonesia yaitu oleh para kolektor pencinta flora atau fauna, termasuk
salah satunya yaitu budidaya Phalaenopsis sp. oleh para pencinta anggrek bulan.
Kesadaran dari para kolektor ini sangat membantu dalam konservasi anggrek
bulan.
Budidaya anggrek bulan tersebut dilakukan dengan cara perbanyakan tanaman,
baik ditanam di pekarangan, nursery anggrek, maupun di kebun percobaan
lembaga penelitian dan perguruan tinggi. Perbanyakan anggrek bulan juga dapat
dilakukan  dengan beberapa cara selain melalui biji, yaitu dengan cara kultur
embrio secara in-vitro untuk mempertahankan variabilitas genetik tanaman dan
persilangan untuk menghasilkan hibrida baru yang nantinya dapat menambah
kekayaan anggrek bulan di Indonesia. Kultur embrio secara in-vitro dilakukan
dengan cara menumbuhkan embrio anggrek bulan pada medium buatan, yang
bertujuan untuk menghasilkan bibit anggrek bulan dalam jumlah banyak dengan
waktu yang relatif singkat sehingga para pembudidaya anggrek bulan tidak perlu
mengambil anggrek tersebut di habitat aslinya yang dapat menyebabkan
menurunnya jumlah spesies anggrek bulan di alam. Persilangan dapat dilakukan
dengan cara mengoleksi spesies terseleksi yang memiliki keistimewaan atau
sedikit perbedaan, dimana spesies tersebut nantinya akan digunakan sebagai induk
silang. Persilangan ini bertujuan untuk menghasilkan anggrek hibrida baru yang
nantinya dapat menambah kekayaan spesies anggrek bulan di Indonesia.
Manfaat : Bunga anggrek digunakan sebagai salah satu bahan kosmetik karena
dapat menyimpan air. Sehingga bisa digunakan untuk mencegah penuaan dini atau
dipercaya sebagai tonik umur panjang.

Anda mungkin juga menyukai