PENGELOLAANNYA
Oleh:
DESI RANI SAFITRI
174110374
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan
kepada Bapak Edy Sabli selaku dosen pembimbing yang banyak memberikan
bimbingan dan saran kepada penulis . ucapan terimakasih juga penulis sampaikan
kepada orang tua dan rekan-rekan yang telah mendukung dan berpartisipasi
Penulis sangat berharap kritikan dan saran yang mendukung kepada pembaca
apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini. Karena pada kritikan dan
menyempurnakan penulisan makalah ini. Panulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN ..........................................................................................
B. Tujuan .......................................................................................................
A. Kesimpulan ............................................................................................
B. Saran .......................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lahan rawa merupakan lahan yang selalu tergenang air. Bagi para petani,
bercocok tanam dilahan rawa cukuplah sulit, karena lahan ini hanya dapat
dimanfaatkan untuk pertanian hanya satu kali saja, yaitu saat musim kemarau tiba,
dimana air rawa telah surut. Selain itu, tidak banyak pula komoditas yang cocok
Namun baru-baru ini telah ditemukan inovasi kreatif teknik budidaya tanaman
padi apung dilahan rawa ini. Dengan teknik budidaya padi apung tersebut lahan rawa
dapat dioptimasi untuk bercocok tanam lebih dari satu kali, dengan hasil panen yang
cukup memuaskan.
Teknik budidaya padi apung ini merupakan inovasi teknik budidaya padi dengan
sistem tanam yang dilakukan diatas rakit, yang hanya dapat dilakukan pada lahan
yang selalu tergenang air. Sehingga dilahan rawa, teknik budidaya padi apung cocok
untuk diterapkan.
Inovasi teknik budidaya padi apung sangat membantu masyarakat setempat untuk
meningkatkan pendapatan, disisi samping itu, teknologi teknik budidaya padi apung
ini juga dapat membantu meningkatkan produksi padi nasional karena lahan non
Ada dua hal yang perlu dipersiapkan dalam melakukan teknik budidaya padi
apung, yang pertama adalah mengenai media tanam yang digunakan untuk
menjalankan teknik budidaya rakit apung dan kedua adalah tahapan budidaya
B. Tujuan
2. Untuk mengetahui tentang teknik budidaya tanaman padi apung di lahan rawa
BAB II
PEMABAHASAN
Padi merupakan tanaman pangan yang awalnya berasal dari pertanian kuno
dari benua Asia dan Afrika Barat tropis dan subtropi. Bukti sejarah menunjukkan
bahwa pertanaman padi di Zhenjiang (Cina) sudah dimulai pada 3.000 tahun SM dan
ditemukannya fosil butiran padi dan gabah di Hastinapur Uttar Pradesh India sekitar
Padi adalah salah satu bahan makanan yang mengandung gizi dan penguat
yang cukup bagi tubuh manusia, sebab di dalam padi terkandung bahan yang mudah
diubah menjadi energi. Nilai gizi yang diperlukan oleh setiap orang dewasa adalah
1821 kalori yang apabila disetarakan dengan beras maka setiap hari diperlukan beras
sebanyak 0,88 kg, beras mengandung berbagai zat makanan antara lain: karbohidrat,
protein, lemak, serat kasar, abu, vitamin, dan unsur mineral antara lain: kalsium,
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monotyledonae
Keluarga : Gramineae (Poaceae)
Genus : Oryza
Terdapat 25 spesies Oryza, yang dikenal adalah Oryza sativa dengan dua
subspesies yaitu Indica (padi bulu) yang ditanam di Indonesia dan Sinica (padi cere).
Varitas unggul nasional berasal dari Bogor : Pelita I/1, Pelita I/2, Adil dan Makmur
(dataran tinggi), Gemar, Gati, GH 19, GH 34 dan GH 120 (dataran rendah). Varietas
unggul introduksi dari International Rice Research Institute (IRRI) Filipina adalah
Batang padi berbuku dan berongga, dari buku batang akan tumbuh anakan
atau daun. Bunga atau malai muncul dari buku terakhir pada tiap anakan. Akar padi
adalah akar serabut yang sangat efektif dalam penyerapan hara, tetapi peka terhadap
kekeringan. Akar padi terkonsentrasi pada kedalaman antara 10 − 20 cm. Padi dapat
beradaptasi pada lingkungan tergenag (anaerob) karena pada akarnya terdapat saluran
aerenchyma yang berfungsi sebagai penyedia oksigen bagi daerah perakaran. Biji
Perbandingan kandungan amilosa dan amilopektin akan mempengaruhi mutu dan rasa
Tanaman padi dapat hidup baik di daerah yang berhawa panas dan banyak
mengandung uap air dengan curah hujan yang baik rata-rata 200 mm bulan atau lebih,
dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki tahun -1 sekitar 1500
- 2000 mm, suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 23°C, dengan tinggi
tempat berkisar antara 0 - 1500 m dpl dan tanah yang baik untuk pertumbuhan
tanaman padi adalah tanah sawah yang kandungan fraksi pasir, debu dan lempung
dalam perbandingan tertentu dengan diperlukan air dalam jumlah yang cukup yang
Penataan lahan perlu dilakukan untuk membuat lahan tersebut sesuai dengan
Lahan rawa adalah lahan yang sepanjang tahun, atau selama waktu yang
panjang dalam setahun, selalu jenuh air (saturated) atau tergenang (waterlogged) air
dangkal.
Teknik budidaya padi apung ini merupakan inovasi teknik budidaya padi
dengan sistem tanam yang dilakukan diatas rakit, yang hanya dapat dilakukan pada
lahan yang selalu tergenang air. Sehingga dilahan rawa, teknik budidaya padi apung
untuk meningkatkan pendapatan, disisi samping itu, teknologi teknik budidaya padi
apung ini juga dapat membantu meningkatkan produksi padi nasional karena lahan
non produktif (rawa) bisa dioptimalkan lebih satu kali musim tanam`
Ada 2 hal yang perlu dipersiapkan, yang pertama adalah mengenai media
tanam yang digunakan untuk menjalankan teknik budidaya rakit apung dan kedua
yang harus di pelajari yaitu cara pembuatan rakit sebagai media tanam untuk padi
apung. Pembuatan rakit ini tidaklah sulit, langkah-langka yang harus di lakukan
adalah:
Ikatan setiap rakit pada tiang supaya rakit tidak berpindah- pindah. Sekeliling
rakit diberi bamboo sebagai pemecah ombak. Rakit yang satu dengan lainnya
Selanjutnya siapkan media tanam teknik budidaya padi apung. Untuk satu
rakit membutuhkan 2 karung sabut kelapa atau jerami padi. Taburkan sabut
kelapa tersebut secara merata diatas rakit. Kemudian tambahkan tanah sawah
sama seperti teknik budidaya padi pada umumnya. Sehingga inovasi teknik
budidaya padi apung dapat dengan mudah diserap dan diterapkan oleh petani.
Berikut ini tahapan penerapan teknik budidaya padi apung di lahan rawa yang
harus dilakukan :
Penyemaian benih
terlebih dahulu. Penyemaian dapat dilakukan pada lahan sawah ataupun dilahan
pekarangan. Namun, apabila tidak memiliki lahan yang cukup luas, maka
teknik budidaya padi apung yang harus dilakukan adalah pertama harus
melapisi lahan persemaian terlebih dahulu, nampan atau besek yang digunakan
dilapisi dengan plastik. Hal ini dilakukan supaya akar padi tidak dapat
kedalam nampan atau besek yang telah dilapisi plastik. Ratakan tanah tersebut
untuk padi apung yaitu padi IR 64. Setelah 5-7 hari setelah benih di sebar, bibit
Penanaman pada teknik budidaya padi apung pada umumnya sama seperti
cara menanam padi biasanya. Setelah umur bibit 7 hari, bibit padi sudah siap
dipindah tanam. Supaya akar bibit tidak rusak saat pindah tanam, bibit dicabut
dengan cara di putar atau diambil bersama tanahnya.. dengan demikian akar
tidak akan terganggu. Kemudian bibit di tanam diatas rakit dengan jarak
tanam 30 x 30 cm.
Penyiangan
Untuk menjaga tanaman padi dapat tumbuh dengan baik, perlu melakukan
Penyiangan dilakukan satu kali yaitu saat tanaman padi sudah berumur 10 hari
Pemupukan
pupuk organik cair (POC) dengan dosis 1:3. Pupuk yang digunakan hanya
POC karena penggunaan pupuk kompos akan menambah beban pada rakit
Hama yang kerap menyerang tanaman padi apung yaitu keong mas dan
tikus. Kedua hama ini dapat dikendalikan dengan cara yang mudah secara
manual. Hama keong mas biasanya menyerang tanaman padi yang tergenang,
yaitu pada rakit yang bebannya lebih berat. Untuk mencegah hal tersebut,
Panen
Cara pemanenan pada teknik budidaya pai apung cukup unik, yaitu
Umur panen padi apung sama dengan padi dilahan sawah, hasil yang
Dengan teknologi padi apung tersebut dapat bercocok tanam di lahan rawa
tanpa menunggu musim kemarau. Selain itu, teknik budidaya padi apung
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penataan lahan perlu dilakukan untuk membuat lahan tersebut sesuai dengan
Lahan rawa adalah lahan yang sepanjang tahun, atau selama waktu yang panjang
dalam setahun, selalu jenuh air (saturated) atau tergenang (waterlogged) air dangkal.
Teknik budidaya padi apung ini merupakan inovasi teknik budidaya padi dengan
sistem tanam yang dilakukan diatas rakit, yang hanya dapat dilakukan pada lahan
yang selalu tergenang air. Sehingga dilahan rawa, teknik budidaya padi apung cocok
untuk diterapkan.
Ada 2 hal yang perlu dipersiapkan, yang pertama adalah mengenai media tanam
yang digunakan untuk menjalankan teknik budidaya rakit apung dan kedua adalah
Budidaya padi teknik rakit apung bisa menjadi solusi bagi daerah-daerah yang
Untuk daerah –daerah yang sering tergenang atau rawa-rawa lebih bagus
menggunakan budidaya padi teknik rakit apung , agar tetap memiliki pendapatan
yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
http://bengkulu.litbang.pertanian.go.id/images/stories/2014/buku/padi%20lahan%20r
awa (diakses 10 Desemebr 2019)