Anda di halaman 1dari 2

I.

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara agraris, dengan kekayaan alam yang luar biasa melimpah ruah,
berbagai jenis tanaman tumbuh dengan varietas yang beraneka ragam jenisnya (irawan dan bakti,
2010). Budi daya tanaman pertanian indonesia tidak sebatas pada tanaman pokok saja seprti halnya
beras,jagung,ketela dan sebagainya. Akan tetapi banyak jenis tanaman lainnya yang dibudidayakan
seperti berbagai jenis sayuran, palawija, buah-buahan, dan rempah-rempah. Salah satu tananman
sayuran yang banyak ditanam di indonesia adalah labu (cucurbita sp.)

Labu merupakan salah satu hasil pertanian yang potensial menjadi komoditas bahan baku
produk agroindustri. Selain memiiki aroma dan citarasa yang khas, juga mengandung zat gizi relatif
lengkap yaitu mengandung unsur-usur yang diperlukan oleh tubuh manusia seperti karbohidrat,
protein, mineral, vitamin, serat kasar, beberapa vitami dan lain-lain. Keunggulan lain labu kuning
adalah mempunyai umur simpan yang lebih lama dibanding hasil pertanian lain. Buah labu yang
cukup tua dipetik dan tanpa cacat dapat disimpan pada suhu kamar selama kurang lebih enam bulan
tanpa banyak mengalami perubahan (usmati, dkk, 2005).

Menurut hidayah (2010) penanaman labu tidak sulit, baik pembubitannya, perawatannya,,
hasilnya pun cukup memberikan nilai ekonomis untuk masyarakat. Tanaman ini dapat ditanaman
lahan pertanian, halaman rumah atau tanah pekaragan kosong dapat kita manfaatkan. Hal senada
juga dijelaskan oleh sudarto (2000) yang menyebutkan bahwa tanaman labu merupakan jenis
tanaman yang mudah tumbuh. Tetapi untuk menunjang pertumbuhan dan produksi yang optimal
haruslah menggunakan bibit yang baik pula.Upaya meningkatkan hasil tanaman labu, terutama
tanaman lokal perlu adanya teknis budidaya yang baik, seperti penggunaan pupuk yang tepat. Selain
itu perlu juga melakukan perawatan yang baik. Keunggulan dari tanaman lokal ialah tidak
membutuhkan adaptasi terhadap lingkungan sekitar dan kelemahannyaproduksi yang dihasilkan
belum dapat memenuhi kebutuhan pasar.

Agar dapat memenuhi kebutuhan pasar akan produksi buah/sayur labu, maka perlu teknik
budidaya yang tepat, salah satunya perlu diperjatikan tentang pemupukan yang tepat dan
berimbang. Penggunaan pupuk organik dan anorganik yang tepat untuk varietas lokal. Karena belum
didapat dosis pupuk organik untuk meningkatkan produksi varietas lokal.

Pemupukan sangat penting karena disamping menambah kebutuhan hara tanaman, pupuk juga
dapat memperkaya unsur hara dalam tanah. Pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk organik
maupun pupuk anorganik. Pupuk anorganik (kimia) mampu meningkatkan produktifitas tanah dalam
waktu yang singkat tetapi mengakibatkan kerusakan pada struktur tanah (Susanto, 2012). Pupuk
organik memiliki kelebihan yaitu melepaskan unsur hara secara perlahan –lahan sehingga
mempunyai efek residu dalam tanah dan bermanfat bagi tanaman berikutnya (Suprato dan Ariba,
2002)

Menurut novizan (2007) pemanfaatan pupuk Mutiara memberikan beberapa ke untungan


diantaranya kandungan haranya lebih lengkap, pengaplikasiannya lebih efisien dari segi tenaga kerja,
sifatnya tidak telalu higroskopis sehingga tahan disimpan dan tidak menggumpal. Kelebihan dari
pupuk NPK antara lain hasil yang didapat pada waktu panen lebih banyak,, sesuai ntuk semua jenis
tanah dan semua jenis tanaman.

Fungsi ketiga unsur dalam pupuk NPK membantu pertumbuhan tanaman dalam tiga cara,
yaitu N-nitrogen membantu pertumbuhan vegetatif, terutama daun. P-fosfor membatu
pertumbuhan akar dan tunas. K-kalium membantu pembungaan dan pembuahan. Kandungan P dan
K yang tinggi dan N yang rendah dapat meangsang bunga dan meningkatkan kulaitas bunga.

Hormon Tanaman Unggul termasuk salah satu pupuk yang 100% organik, zat-zt yang
terkandung dalam Hormon Tanaman Unggul yaitu Auksin IAA kandungan hormon 156,35 ppm,
untuk memperbanyak akar dan mata akar, Giberelin GA7 kandungan hormon 131,46 ppm, untuk
merangsang pengaetan, Giberelin GA3 kandungan hormon 98,37 ppm, dan juga Hormon Tanaman
Unggul Organik lengkap dengan ini mempunyai kandungan Nitrogen 63 ppm, P 6 ppm, K 14 ppm, Na
0,22 ppm, Mg 0,21 ppm, Cu 0,05 ppm (Anonimus, 2008)

Anda mungkin juga menyukai