Anda di halaman 1dari 12

MATERI KD 2

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI

Pertemuan Pertama

A. SIFAT STUDI GEOGRAFI

Berkembangnya sistem pengetahuan ikut mendorong manusia untuk mengenal alam


dan lingkungannya lebih jauh lagi. Keingintahuan manusia untuk lebih mengenal alam dan
lingkungan sekitar dapat dilakukan dengan cara melakukan penelitian. Penelitian dilakukan
untuk memberi jawaban kepada ketidakpastian. Pada dasarnya penelitian tidak boleh
memastikan hanya berdasarkan pandangan dirinya (subjektif) tetapi harus berdasarkan
kenyataan objek yang diselidiki (objektif). Untuk itulah, penelitian dilakukan untuk
memastikan informasi yang diperoleh manusia dan didukung oleh data-data yang dilakukan di
lapangan.
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan YME yang dibekali cipta, rasa, dan
karya. Melalui kelebihannya tersebut, diharapkan manusia dapat menjawab segala
permasalahan yang ada di permukaan bumi. Manusia bisa melakukan berbagai penelitian
terhadap fenomena geosfer dengan memanfaatkan ilmu geografi.
Penelitian atau reset merupakan terjemahan dari bahasa inggris research yang
merupakan gabungan dari kata re (kembali) dan to search (mencari). Penelitian merupakan
upaya atau kegiatan yang bertujuan mencari jawaban sebenar-benarnya terhadap suatu
kenyataan atau realita yang dipikirkan atau dipermasalahkan dan memperoleh pengetahuan
ilmiah tertentu yang berguna, baik bagi aspek keilmuan maupun bagi aspek guna dengan
menggunakan metode-metode tertentu menurut prosedur yang sistematis. Geografi adalah
ilmu pengetahuan yang menggambarkan segala sesuatu yang ada di permukaan bumi.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa definisi penelitian geografi adalah
kegiatan yang bertujuan mencari jawaban sebenar-benarnya terhadap suatu kenyataan atau
realita yang dipikirkan atau dipermasalahkan dengan menerapkan disiplin ilmu geografi.
Penelitian merupakan suatu proses untuk menemukan kebenaran. Agar diperoleh hasil
penelitian yang valid dan reliabel maka penelitian harus didesain dengan sempurna
menggunakan metode dan teknik penelitian yang tepat dalam proses pengumpulan data.
Begitupun dengan geografi yang merupakan ilmu yang mempelajari hubungan kausal gejala-
gejala di muka bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi. Penelitian yang
berkaitan dengan hal tersebut harus dilakukan dengan seksama dan seakurat mungkin.
Menurut Pabundu Tika (2005) metode penelitian geografi dapat diartikan sebagai pelajaran
yang menjelaskan tentang metode-metode ilmiah untuk mengkaji kebenaran dan
mengembangkan pengetahuan yang menyangkut permukaan bumi dan lingkungannya, baik
lingkungan fisik maupun sosial. Metode ilmiah merupakan langkah-langkah yang dipakai
untuk melakukan penelitian dan membuat pemecahan masalah.
Dalam praktik penelitian ilmiah, ada dua pendekatan untuk menjawab permasalahan
penelitian yang timbul sebagai suatu fenomena yang harus dicari jawabannya, yaitu penelitian
kualitatif dan penelitian kuantitatif.

1
a. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan menggunakan alat indra tanpa
mengacu pada satuan pengukuran baku. Data yang didapat dari penelitian kualitatif
berupa deskripsi atau penjelasan mengenal suatu keadaan atau kejadian.
b. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan menggunakan alat ukur dan
mengacu pada satuan pengukuran baku. Data yang didapat dari penelitian kuantitatif
berupa angka atau jumlah.
Melalui disiplin ilmu geografi, kita dapat melakukan penelitian geografi terhadap
fenomena geosfer. Fenomena geosfer yang dimaksud adalah gejala-gejala yang berhubungan
dengan litosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer. Dalam menjelaskan hubungan
timbal balik antarmanusia dengan alam, geografi menggunakan sudut pandang kewilayahan.
Maksudnya geografi membahas suatu wilayah menurut kenyataan wilayah tersebut. Dalam
geografi, wilayah dapat diartikan sebagai luas atau sempitnya suatu bagian. Telaah geografi
dengan sudut pandang kewilayahan akan memberikan kejelasan tentang interaksi dan
interdependensi (ketergantungan) antara manusia dengan alam dilingkungan hidupnya.
Persamaan dan perbedaan antara gejala geosfer dipelajari dengan sudut pandang kewilayahan
dan konteks keruangan, yaitu ruang tempat hidup manusia. Di dalam ruang tersebut terdapat
hubungan saling ketergantungan antara manusia dengan lingkungan alam.

Gambar 1. Unsur-unsur geosfer serta hubungannya satu sama lainnya


Contoh fenomena litosfer yang dapat dikaji dalam penelitian yaitu fenomena gempa
bumi, pergerakan lempeng tektonik, gunung api meletus, dan tanah longsor.

2
Gambar 2. Longsor di Banjarnegara tahun 2014
Contoh fenomena atmosfer yang dapat dikaji dalam penelitian yaitu awan, udara, dan
perubahan unsur-unsur cuaca.

Gambar 3. Kecelakaan pesawat air asia tahun 2014

Contoh fenomena hidrosfer dalam bentuk fenomena dan gejala geografi, yaitu pasang
surut, arus laut, pergerakan air tanah, aliran air permukaan, arus sungai, banjir, dan lain-lain.

Gambar 4. Banjir di Jakarta


Contoh biosfer dalam bentuk fenomena dan gejala geografi yaitu persebaran dan
habitat fauna di Indonesia, kasus pembantaian orang utan di Kalimantan, dan lain-lain.

Gambar 5. Pembantaian orang utan di Kalimantan

3
Contoh antroposfer dalam bentuk fenomena dan gejala geografi yaitu kehidupan sosial
manusia, aktivitas ekonomi, budaya, dan lain sebagainya.

Gambar 6. Pasar apung

B. Pendekatan Analisis Studi Geografi

Bumi yang kita tempati ini memiliki suatu sistem yang kompleks, sehingga cara
terbaik untuk mempelajarinya adalah dengan memahami setiap komponen-komponennya
dengan berbagai pendekatan dalam geografi. Dalam geografi terpadu (integrated geography)
untuk mendekati suatu masalah dalam geografi digunakan berbagai macam pendekatan
(approach), yaitu pendekatan analisis keruangan (spatial analysis), analisis kelingkungan
(ecological analysis), dan analisis kompleks wilayah (regional complex analysis). Pendekatan
tersebut merupakan cirri khas dari ilmu geografi untuk menjelaskan berbagai fenomena
geosfer yang ada di muka bumi ini.
1. Pendekatan Keruangan (Spatial Analysis)
Pendekatan keruangan menekankan analisisnya pada variasi distribusi dan lokasi
dari pada gejala-gejala atau kelompok gejala-gejala di permukaan bumi. Contohnya yaitu
studi variasi kepadatan penduduk, studi variasi penggunaan lahan, dan studi variasi
tentang kemiskinan di perdesaan (Suparmini, dkk). Dalam pendekatan keruangan yang
harus diperhatikan adalah penyebaran penggunaan ruang dan penyediaan ruang yang akan
digunakan untuk berbagai keperluan yang telah direncanakan.
Contoh:
a. Wilayah Indonesia merupakan kawasan yang rawan bencana alam seperti gempa bumi
dan gunung meletus, hal ini dikarenakan wilayah Indonesia merupakan pertemuan tiga
lempeng benua dan dua jalur pegunungan api dunia.
b. Di Indonesia terdapat tiga zona wilayah persebaran fauna yang dipisahkan oleh garis
Wallace dan garis Weber.
2. Pendekatan Ekologi (Ecological Analysis)
Pendekatan ekologi adalah upaya dalam mengkaji fenomena geosfer khususnya
terhadap interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya. Pendekatan kelingkungan
merupakan analisis berdasarkan interaksi manusia dengan lingkungannya yang
menciptakan ekosistem. Pendekatan ini menekankan pada keterkaitan antara suatu

4
fenomena geosfer dengan variabel lingkungan yang ada dan mengaitkan hubungan
makhluk hidup dengan fenomena alam dan perilaku manusia.
Contoh:
a. Penebangan hutan di wilayah puncak Cisarua, Bogor telah mengakibatkan bencana
tanah longsor dan banjir yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa serta harta benda.
b. Kebiasaan warga Jakarta membuang sampah di sungai, semakin membuat banjir di
Jakarta semakin parah saat musim penghujan.
3. Pendekatan Kompleks Wilayah (Regional Complex Analysis)
Pendekatan kompleks wilayah mendasarkan pada kombinasi antara analisis
keruangan dan analisis ekologi. Analisis ini menekankan pengertian ”areal
differentiation” yaitu adanya perbedaan karakteristik tiap-tiap wilayah. Perbedaan ini
mendorong suatu wilayah dapat berinteraksi dengan wilayah lain. Perkembangan wilayah
yang saling berinteraksi terjadi karena terdapat permintaan dan penawaran.
Contoh analisis kompleks wilayah diterapkan dalam perancangan kawasan
pemukiman. Langkah awal, dilakukan identifikasi wilayah potensial di luar Jawa yang
memenuhi persyaratan minimum, seperti kesuburan tanah dan tingkat kemiringan lereng.
Langkah kedua, identifikasi aksesibilitas wilayah. Dari hasil identifikasi ini dirumuskan
rancangan untuk jangka panjang dan jangka pendek untuk pengembangan kawasan
tersebut.

C. Metode Penelitian Geografi

1. Tujuan Penelitian Geografi


Tujuan penelitian geografi dapat dinyatakan sebagai berikut:
a. Menerapkan hasil penelitian geografi bagi kepentingan pemecahan masalah sosial,
khususnya di wilayah penelitian dan di seluruh wilayah yang mengalami masalah
yang sama
b. Menerapkan hasil penelitian geografi bagi kepentingan hidup manusia masa kini
dan masa yang akan datang
c. Menyumbangkan hasil penelitian geografi bagi perencanaan dan pengembangan
kehidupan sifat studi geografi
d. Menguji kebenaran hipotesis yang diajukan terhadap masalah yang diteliti
e. Menyumbangkan konsep, teori, atau prinsip baru yang ditemukan pada penelitian
bagi kepentingan pengembangan ilmu geografi
2. Unsur- Unsur Pokok dalam Penelitian Geografi
Ada beberapa unsur pokok dalam penelitian ilmiah
a. Perumusan masalah
Masalah adalah hal yang mengandung persoalan, yang membutuhkan pemecahan.
Masalah geografi sekurang-kurangnya menyangkut tiga persoalan pokok:
1) Apa masalahnya/ what (berkaitan dengan gejalanya)
2) Di mana masalah terjadi/ where (berkaitan dengan lokasi dan ruang )
3) Mengapa masalah terjadi/ why (berkaitan dengan relasi, interelasi, dan
interaksi gejala tersebut dengan gejala-gejala lain).
b. Kajian teori dan pengajuan hipotesis

5
Setelah menemukan masalah langkah selanjutnya adalah menentukan jawaban
sementara atau dugaan terhadap pertanyaan disebut hipotesis. Hipotesis adalah
jawaban yang masih dangkal dan perlu diuji kebenarannya.
Untuk membuat hipotesis, kita harus bertolak dari geografi yang sudah ada.
Ada beberapa syarat yang harus dimiliki oleh suatu hipotesis yang baik, yaitu :
1) Dapat dipercaya dan masuk akal
2) Merupakan ungkapan keteraturan pikiran
3) Memberikan peluang untuk pengujian empiris

Hipotesis dapat dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut:

1) Hipotesis dalam bentuk pertanyaan


Contoh : apakah derajat pencemaran di daerah sumber jaya erat hubunganya
dengan pertumbuhan industri di daerah tersebut?
2) Hipotesis nol
Hipotesis nol bersifat netral atau tidak berpihak pada salah satu dominasi
variabel yang menjadi pokok persoalan yang sedang kita teliti.
Contoh : Derajat pencemaran di daerah Sumber Jaya tidak ada hubunganya
dengan pertumbuhan Industri di daerah yang bersangkutan.
3) Hipotesis yang memberikan peluang jawaban ya, tidak, dan mungkin
a) Pertumbuhan derajat pencemaran di daerah Sumber Jaya erat sekali
hubunganya dengan pertumbuhan industri di daerah yang bersangkutan
b) Pertumbuhan industri di daerah Sumber Jaya berkorelasi positif dengan
derajat pencemaran di daerah yang bersangkutan
c) Pertumbuhan industri di daerah Sumber Jaya merupakan salah satu faktor
peningkatan derajat pencemaran yang berada di daerah yang bersangkutan
d) Tidak semua penelitian mencantumkan adanya hipotesis. Misalnya
penelitian yang sifatnya sekedar mendeskripsikan tanpa maksud menguji.
c. Pengumpulan data
Setelah masalah dirumuskan dan hipotesis diajukan atas dasar berpikir rasional,
maka langkah berikutnya adalah melakukan kegiatan lapangan untuk
mengumpulkan data guna menguji hipotesis.
d. Populasi dan sampel
Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian. Sampel (contoh) adalah
bagian dari populasi yang mewakili. Sebelum kita menentukan sampel kita harus
menentukan populasinya terlebih dahulu. Untuk menentukan sampel dari suatu
populasi kita harus memiliki pengetahuan tentang populasinya.
Jumlah sampel yang diambil lebih besar semakin baik karena mendekati
kenyataan (populasi). Kondisi geografi suatu objek jarang sekali terdapat
kesamaan, maka penarikan sampel banyak macamnya. Maka metode pengambilan
sampel dari populasi terdapat berbagai macam:
1) Sampel acak sederhana
2) Sampel bertingkat atau gugus bertahap
3) Sampel sistematik

6
4) Sampel cluster atau gugus sederhana
5) Sampel kuota
6) Sampel sebanding (proportional sample)
7) Sampel bertujuan (purposive sample)
8) Sampel jenuh

3. Metode Penelitian Geografi


Berdasarkan prinsip geografi, jelaslah bahwa pengetahuan geografi diperoleh melalui
penelitian. Untuk melakukan penelitian diperlukan metode. Metode penelitian geografi
berguna untuk mempelajari karakteristik bumi dan kegiatan manusia. Beberapa bentuk
pelaksanaan metode penelitian geografi menurut Pabundu Tika sebagai berikut.
a. Menetapkan dan Membatasi Objek atau Pokok Persoalan
Langkah menetapkan objek atau pokok persoalan dimaksudkan untuk memberi
isi dan arah kegiatan penyelenggaraan kegiatan penelitian, serta menerapkan
metodologi tertentu yang paling cocok untuk memecahkan masalah. Sedangkan
pembatasan objek atau pokok persoalan dimaksudkan untuk mencegah kemungkinan
kesalahan penafsiran atau interpretasi atas objek atau persoalan yang akan diteliti.
b. Mengajukan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Oleh karena itu,
hipotesis dapat dipakai sebagai pegangan dalam menentukan arah penelitian.
c. Mengumpulkan Data dan Informasi
Dalam penelitian, pengumpulan data dan informasi merupakan suatu kegiatan
lapangan untuk mendukung pokok persoalan dan hipotesis yang diajukan. Dalam
melakukan suatu penelitian terhadap suatu objek tertentu, tidak semua data perlu
dikumpulkan, akan tetapi data yang dibutuhkan sudah diformulasikan dan
diprogramkan terlebih dahulu sehingga dapat dikumpulkan suatu data secara efisien
dan efektif.
d. Mengolah Data dan Menguji Hipotesis
Mengolah data berarti mengidentifikasi, menyeleksi, mengatur, dan
menafsirkan data yang benar-benar bermanfaat bagi suatu penelitian. Pengolahan data
juga erat kaitannya dengan pengujian hipotesis. Dari data yang telah diolah, peneliti
dapat menguji sehingga bisa berkesimpulan, bahwa suatu hipotesis dapat diterima atau
ditolak.
e. Mengambil kesimpulan
Setelah data diolah dan diuji, langkah selanjutnya adalah menarik suatu
kesimpulan. Kesimpulan dapat bersifat umum dan dapat pula bersifat khusus
(spesifik)
f. Melaporkan Hasil
Melaporkan hasil merupakan produk akhir suatu penelitian. Para peneliti wajib
membuat suatu laporan apabila penelitian sudah selesai dilakukan.
Secara singkat terdapat pemimpin.

7
Tampilan dalam bentuk peta aliran (flow chart) kerangka penelitian yaitu:

Mulai

Pengamatan Fenomena

Perumusan Masalah

Pengumpulan Infomasi
(data-data pendukung) tidak
cocok

Pengajuan Hipotesis

Pengujian Hipotesis
tidak
cocok
Pengolahan dan
Analisis Data

Perumusan
Kesimpulan

Berhenti

Pertemuan Kedua

D. Teknik Pengumpulan Data Geografi

Data dapat digolongkan berdasarkan sifat dan sumbernya. Berikut ini merupakan
penggolongan data.

1. Berdasarkan sifatnya
Berdasarkan sifatnya, data dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.

8
a. Data kuantitatif, yaitu data yang bersifat angka. Data ini biasa berupa angka-angka
seperti 1, 2, 3, dan seterusnya.
b. Data kualitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kalimat maupun uraian.
Misalnya peneliti ingin mengetahui asal-usul tenaga kerja industri di Medan dengan
memberikan pilihan jawaban.
1) Berasal dari Kota Medan
2) Berasal dari desa sekitar Kota Medan
3) Berasal dari luar Kota Medan
4) Berasal dari luar Sumatera
2. Berdasarkan sumbernya
Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden atau objek yang
diteliti, atau ada hubungannya dengan yang diteliti.
b. Data sekunder, yaitu data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh
orang atau instansi di luar diri peneliti sendiri walaupun yang dikumpulkan itu
sesungguhnya adalah data asli. Data sekunder dapat diperoleh dari instansi-instansi
maupun perpustakaan.

Cara dan teknik pengumpulan data dalam penelitian dapat dilakukan dengan berbagai
cara. Berikut ini merupakan cara dan teknik pengumpulan data.

1. Data primer
a. Observasi
Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan
dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek
penelitian. Observasi terbagi menjadi dua sebagai berikut.
1) Observasi langsung, yaitu observasi yang dilakukan terhadap objek di tempat
terjadi atau berlangsungnya peristiwa sehingga observer berada bersama objek
yang diteliti.
2) Observasi tidak langsung, yaitu pengamatan yang dilakukan tidak pada saat
berlangsungnya peristiwa yang akan diselidiki atau objek yang diteliti.
Contohnya adalah pengamatan yang dilakukan melalui citra dari foto udara atau
satelit, dan slide.
b. Wawancara
Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab
yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Pada
umumnya dua orang atau lebih hadir secara fisik dalam proses tanya jawab.
c. Angket
Angket adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah
pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh responden.
d. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian,
meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, film
dokumenter, dan data lain yang relevan.

9
e. Rating Scale (Skala Bertingkat)
Rating scale adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan-
pertanyaan yang berisi skala bertingkat yang harus dipilih dengan cara melingkari
atau member tanda silang. Pada rating scale, data mentah yang didapat dapat berupa
angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh seorang peneliti tidak secara langsung dari
subjek/ objek yang diteliti akan tetapi melalui pihak lain seperti instansi-instansi/
lembaga-lembaga yang terkait, perpustakaan, arsip perorangan, peta, dan sebagainya.

E. Teknik Analisis Data Geografi

Analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur, mengurutkan, mengelompokkan,


memberi kode atau tanda dan mengkategorikannya sehingga diperoleh suatu temuan berdasar
fokus atau masalah yang ingin dijawab. Dalam geografi ada dua cara untuk menganalisis data
yaitu sebagai berikut.

1. Pengelompokan, pengolahan, dan penyajian data dengan statistik


Data yang telah terkumpul, baik melalui observasi, wawancara maupun
komunikasi tidak langsung, perlu dikelompokkan untuk memudahkan dalam
pengolahan data. Dalam mengelompokkan data, perlu dibedakan antara data kualitatif,
data kuantitatif, data pribadi, data primer, data sekunder, data tertulis, data lisan, data
relevan yang selanjutnya diolah dengan menggunakan statistik.
2. Pengelompokan, pengolahan, dan penyajian data dengan deduktif
Pemecahan masalah secara deduktif didasarkan pada berpikir rasional melalui
telaah kepustakaan, data tabel, dan grafik yang ada. Kemudian, menerjemahkan isi dan
maksud uraian dalam buku, tabel, dan grafik tersebut.

Pertemuan Ketiga

Melaksanakan penelitian dan penyusunan laporan geografi.

Pertemuan Keempat

F. Publikasi Hasil Penelitian Geografi

Secara lengkap susunan (format) dalam menyajikan karya tulis adalah sebagai
berikut:
1. BAGIAN PEMBUKAAN
Bagian pembukaan meliputi:
Judul Karya Tulis/ Penelitian
Halaman Pengesahan (Kepala Sekolah)
Halaman Persetujuan (Guru Pembimbing)
Halaman Persembahan dan Motto (Apabila Perlu)
Kata Pengantar
Abstrak

10
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
2. BAGIAN ISI
Bagian isi meliputi:
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Permasalahan
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
B. Landasan Teoritik
C. Hipotesis
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel
B. Populasi dan Penentuan Sampel Penelitian
C. Metode Pengumpulan Data
D. Model Analisis dan Teknik Analisis (apabila menggunakan statistik)
BAB IV : ANALISIS DATA
A. Latar Belakang Objek Penelitian
B. Analisis Data
3. BAGIAN PENUTUP
Bagian penutup meliputi:
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Setelah eksperimen selesai dilakukan, langkah terakhir adalah mempublikasikan hasil.


Mempublikasikan hasil adalah menginformasikan kepada orang lain hasil dari eksperimen
yang telah dilakukan agar orang lain mengetahui atau dapat mengujicobakan kembali.
Mempublikasikan hasil penelitian dapat dilakukan dengan menyusun laporan hasil penelitian
dan menerbitkan jurnal penelitian. Publikasi ini bisa juga dilakukan dalam bentuk seminar,
penerbitan, dan jenis lain yang memungkinkan hasil-hasil penelitian itu dapat disosialisasikan
secara terbuka kepada publik, baik dalam skala nasional, regional, maupun lokal.
Publikasi ilmiah adalah sistem publikasi yang dilakukan berdasarkan peer review
dalam rangka untuk mencapai tingkat objektivitas setinggi mungkin. Sistem ini, bervariasi
tergantung bidang masing-masing, dan selalu berubah, meskipun seringkali secara perlahan.
Sebagian besar karya akademis diterbitkan dalam jurnal ilmiah atau dalam bentuk buku.

11
12

Anda mungkin juga menyukai