Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PROGRAM REHABILITASI MANGROVE

I. Nama Kegiatan
Program Rehabilitasi Hutan Mangrove di Ekosistem Mangrove, Kampus Marine Station
Teluk Awur Jepara
II. Latar Belakang
Indonesia adalah Negara kepulauan yang terletak di antara dua samudera dan memiliki
wilayah pantai yang sangat luas. Alam Indonesia memiliki keindahan yang luar biasa
terutama keindahan lautnya, berbagai biota dasar laut yang memiliki beragam spesies
terumbu karang dan berbagai bioata lainnya, ini jarang dijumpai di Negara lain, hal ini
disebabkan Indonesia beriklim tropis sehingga berbagai faktor yang mendukung
pertumbuhan dan perkembangan semua jenis biota laut terdapat disini. Selain itu Indonesia
juga Mempunyai Hutan Mangrove yang indah dan tumbuh kembang dengan subur sebagai
faktor utama keanekaragaman hayati yang mendorong sebagai keindahan dan menjaga
kelestarian lingkungan pesisisr.
Flora Hutan mangrove terdiri atas pohon, epipit, liana, alga, bakteri dan fungi. Menurut
Hutching dan Saenger (1987) telah diketahui lebih dari 20 famili flora mangrove dunia yang
terdiri dari 30 genus dan lebih kurang 80 spesies. Sedangkan jenis-jenis tumbuhan yang
ditemukan di hutan mangrove Indonesia adalah sekitar 89 jenis, yang terdiri atas 35 jenis
pohon, 5 jenis terna, 9 jenis perdu, 9 jenis liana, 29 jenis epifit dan 2 jenis parasit.
Flora mangrove mayor (flora mangrove sebenarnya), yakni flora yang menunjukkan
kesetiaan terhadap habitat mangrove, berkemampuan membentuk tegakan murni dan secara
dominan mencirikan struktur komunitas, secara morfologi mempunyai bentuk-bentuk adaptif
khusus (bentuk akar dan viviparitas) terhadap lingkungan mangrove, dan mempunyai
mekanisme fisiologis dalam mengontrol garam. Contohnya adalah Avicennia, Rhizophora,
Bruguiera, Ceriops, Kandelia, Sonneratia, Lumnitzera, Laguncularia dan Nypa.
Flora mangrove minor, yakni flora mangrove yang tidak mampu membentuk tegakan
murni, sehingga secara morfologis tidak berperan dominan dalam struktur komunitas,
contoh

Excoecaria,

Xylocarpus,

Heritiera,

Aegiceras.

Camptostemon, Scyphiphora, Pemphis, Osbornia dan Pelliciera.

Aegialitis,

Acrostichum,

Asosiasi mangrove, contohnya adalah Cerbera, Acanthus, Derris, Hibiscus, Calamus,


dan lain-lain.
Lain dari itu sungguh berbeda dengan kenyatan jika kita bandingkan dengan parameter
yang ada, di Indonesia Berbagai laporan dan publikasi ilmiah menunjukkan bahwa hutan
mangrove ditemukan hampir disetiap propinsi di Indonesia. Walaupun di daerah pantai
Propinsi D.I. Yogyakarta dilaporkan beberapa jenis vegetasi mangrove tumbuh, namun
mungkin karena luasan yang kecil atau karena tidak membentuk tegakan yang kompak
sehingga tidak dikategorikan sebagai hutan, maka luasan hutan mangrove di Propinsi D.I.
Yogyakarta tersebut sampai saat ini belum dilaporkan. Meskipun secara umum lokasi
mangrove diketahui, namun terdapat variasi yang nyata dari luas total hutan mangrove
Indonesia, yakni berkisar antara 2,5 juta 4,25 juta ha. Beranjak dari perkiraan luas hutan
mangrove yang berstatus kawasan hutan di Indonesia pada tahun 1993 seluas 3.765.250 ha,
total luas areal berhutan mangrove berkurang sekitar 1,3 % dalam kurun waktu 6 tahun (1993
sampai 1999). Angka penurunan luas hutan mangrove dalam kurun waktu antara tahun 1993
1999 ini jauh lebih kecil dibandingkan dalam kurun waktu 1982 1983. Berdasarkan hasil
perhitungan yang dilakukan Kusmana (1995) diketahui bahwa dalam kurun waktu antara
tahun 1982 1993 (11 tahun), luas hutan mangrove turun sebesar 11,3 % (4,25 juta ha pada
tahun 1982 menjadi 3,7 juta ha pada tahun 1993) atau 1 % per tahun.
Ditjen RLPS, Departemen Kehutanan pada tahun 1999/2000 menginformasikan bahwa
potensi mangrove di Indonesia adalah 9,2 juta ha, dan 5,3 juta ha di antaranya atau sekitar
57,6 % dari luas hutan mangrove di Indonesia dalam kondisi rusak, dimana sebagian besar,
yakni sekitar 69,8 % atau 3,7 juta ha terdapat di luar kawasan hutan dan sisanya sekitar 30,2
% atau 1,6 juta ha terdapat di dalam kawasan hutan. Sedangkan rehabilitasi hutan mangrove
melalui pembangunan plot-plot percontohan penanaman mangrove yang sudah dilaksanakan
oleh Ditjen RLPS sampai tahun 2001 hanya sekitar 21.130 ha.
Dengan demikian telah kita ketahui keadaan pertumbahan Hutan Mangrove yang
terdapat di indonesia.Hutan Mangrove telah kita ketahui mempunyai banyak multi fungsi dan
manfaat dari berbagai segi terutama untuk merawat lingkungan lingkungan pesisir pantai.
Kemajuan jaman yang ditandai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut
kepada kita untuk mengembangkan wawasan, pemikiran serta persiapan dalam menghadapi
era globalisasi, yang bagaimanapun juga kita tidak dapat menghindarinya. Kualitas
sumberdaya manusia yang terampil dan terlatih mutlak sangat diperlukan guna menyongsong
suatu era dimana kita tidak dapat meraih segala sesuatunya hanya dengan berpangku tangan
tanpa disertai dengan adanya kemauan, kemampuan serta usaha yang keras.

Program rehabilitasi untuk Hutan Mangrove sangat di perlukan untuk mengembalikan


kelestarian lingkungan pesisir dan mengembalikan habitat flora dan fauna Hutan Mangrove
yang hidup pada Ekosistem Hutan Mangrove. Semonga dengan di laksanakan nya Program
Rehabilitasi Mangrove akan terciptanya suatu lingkungan Ekosistem Hutan Mangrove yang
baik dan berdaya fungsi untuk kehidupan di lingkungan dan masyarakat Pesisir pada
umumnya dan Mahasiswa pada khususnya.
III. Dasar Kegiatan
Dasar kegiatan ini adalah sebagai program tahunan dari UKK Kelompok Studi
Ekosisitem Mangrove Teluk Awur (KeSEMaT) Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro .
IV. Tujuan
a. Penanaman kembali mangrove
Penanaman mangrove sebaiknya melibatkan masyarakat. Modelnya dapat masyarakat
terlibat dalam pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta pemanfaatan hutan mangrove
berbasis konservasi. Model ini memberikan keuntungan kepada masyarakat antara lain
terbukanya peluang kerja sehingga terjadi peningkatan pendapatan masyarakat.
b.

Pengaturan kembali tata ruang wilayah pesisir: pemukiman, vegetasi, dll. Wilayah pantai
dapat diatur menjadi kota ekologi sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai wisata pantai
(ekoturisme) berupa wisata alam atau bentuk lainnya.

c.

Peningkatan motivasi dan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan


mangrove secara bertanggung jawab.

d. Peningkatan pengetahuan dan penerapan kearifan local tentang konservasi


e.

Program komunikasi konservasi hutan mangrove

f.

Perbaikkan ekosistem wilayah pesisir secara terpadu dan berbasis masyarakat. Artinya dalam
memperbaiki ekosistem wilayah pesisir masyarakat sangat penting dilibatkan yang kemudian
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Selain

itu juga mengandung

pengertian bahwa konsep-konsep lokal (kearifan lokal) tentang ekosistem dan


pelestariannya perlu ditumbuh-kembangkan kembali sejauh dapat mendukung program ini.

V. Bentuk Kegiatan
Nama Kegiatan

: Program Rehabilitasi Mangrove

Pelaksana

:UKK KeSEMaT Jurusan Ilmu Kelautan Universitas


Diponegoro

Tanggal

:30 januari 2011

Pukul

: 07.00 WIB - selesai

Tempat

: Ekosistem Mangrove Marine Station Teluk Awur

VI. Peserta Kegiatan


Pengurus KeSEMaT dan Seluruh Warga Teluk Awur Kabupaten Jepara
VII. Susunan Kepanitiaan
Pelindung

: Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan


Prof. Dr. Ir. Yohanes Hutabarat, M.Sc
NIP. 130 529 700

Penasehat

: Pembantu Dekan III


Ir. Nur Taufik Spj, M.AppSc
NIP. 131 675 939
Kepala Jurusan Ilmu Kelautan
Ir. Irwani, M.Phil
NIP. 131 964 516

Pembina KeSEMaT

: Dr.Ir.Rudi Pribadi.Msc
NIP. 110 50049-A3
Ir. Wisyaningsih, M.Sc
NIP. 132 046 689

Penanggung Jawab

: Presiden KeSEMaT
Fuad Ashari

NIM. K2D009006
Pelaksana
Ketua

: Yanuar Yogha Pradana


NIM. K2E009053

Sekretaris

: Herni C. Sidabutar
NIM. K2E009042

Bendahara

: Natalia Tiamining
NIM. 26020210130071

Seksi Acara

: Daniel Jackson Subianto


NIM. K2E009057
Amaze Kurnia
NIM. K2D009089
Suranta Tarigan
NIM. K2E009073

Seksi Perizinan

: Aloysius Anggih
NIM. K2E009045
Dede Syukur
NIM. K2D009034

Seksi Perlengkapan

: Donny Pratama
NIM. K2D009074
Thomas Agung
NIM. K2E009055
Diyan M. Ramdani
NIM. K2E009048

Seksi Konsumsi

: Christine Ruth Siregar


NIM. K2E009040
Rica Dewanty
NIM. K2E009030

Seksi Humas

: Sartika V Silalahi
NIM. 260110110050
Kastiyan Yudha Pratama
NIM. K2E009052

VIII. Rencana Anggaran


A.

Estimasi Biaya

1. Seksi Kesekretariatan

Pembuatan Proposal

: Rp. 50.000

Foto copy

: Rp. 25.000
Rp. 75.000

2. Seksi Acara Kegiatan

Pembelian Bibit mangrove

: Rp. 1.000.000

Konsumsi

: Rp.

300.000

Dokumentasi

: Rp.

50.000

Rp. 1.350.000
Total

: Rp. 1.425.000

Terbilang : ( Satu Juta Empat Ratus Duapuluh Lima Ribu Rupiah)


B.

Sumber Dana
Kegiatan ini memperoleh dana dari

Fakultas FPIK

Rp. 1.000.000

Bantuan dari jurusan akademik

Rp.

425.000

Total Rp. 1.425.000


Terbilang : ( Satu Juta Empat Ratus Duapuluh Lima Ribu Rupiah )

IX. Susunan Acara

00 07.30

:Persiapan di Kampus Marine Station Teluk Awur

30 08.00

:Sambutan Pembukaan Acara Kegiatan oleh Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan

00 09.00

:Briefing peserta & Panitia

00 09.15

:Tracking Menuju Ekosistem Mangrove Teluk Awur

15 09.30

:Persiapan Rehabilitasi Mangrove

30 - 12.00

:Kegiatan Acara inti Rehabilitasi Mangrove Part 1

00 13.00

:Ishoma

00 15.00

:Kegiatan Acara inti Rehabilitasi Mangrove Part 2

00 16.00

:Evaluasi & Sharing

00

: Penutup

(MECOK)

X. Penutup
Demikianlah proposal kegiatan ini kami susun, sebagai bahan pertimbangan pelaksanaan
kegiatan. Besar harapan kami, semua pihak dapat membantu terlaksananya kegiatan ini

Pelaksana

dengan baik dan berhasil sesuai tujuan yang diharapkan. Atas perhatiaan dan kerjasamanya
kami ucapkan terima kasih.

Semarang, 14 Januari 2011


Ketua Pelaksana

Yanuar Yogha Pradana K2D009053

LEMBAR PENGESAHAN
Nama Kegiatan

: Program Rehabilitasi Mangrove

: Kelompok Studi Ekosistem Mangrove Teluk Awur (KeSEMaT)


Ketua Pelaksana

: Yanuar Yogha Pradana

Waktu Pelaksanaan

: 30 Januri 2011

Tempat Pelaksanaan

: Ekosistem Mangrove Teluk Awur (MECOK)

Jumlah Peserta

: 35 orang

Jumlah Panitia

: 15 orang
Semarang, 14 Januari 2011

Ketua Pelaksana

Sekretaris

Wisman Fabrisse

Herni C. Sidabutar

NIM.K2D009053

NIM.K2E009042
Mengetahui

Presiden KeSEMaT

Pembina KeSEMaT

Fuad Ashari

Rudi Pribadi

NIM. K2D009006

NIP.132 046 689


Ketua Jurusan Ilmu Kelautan

Ir.Irwani,Mphil
NIP. 131 964 516

Anda mungkin juga menyukai