Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai Negara kepulauan, Indonesia memiliki 81.000 km garis pantai.


Tidak mengherankan jika sepertiga dari jumlah seluruh hutan mangrove dunia
terletak di Indonesia. Dengan jumlah seluas itu, kawasan hutan mangrove Indonesia
adalah bagian dari 18 - 24 persen hutan mangrove dunia. Habitat ini meluas hingga 4
juta hektar, Namun keadaan hutan mangrove Indonesia sangat memprihatinkan
karena 70% hutan mangrove Indonesia telah hancur. Menurut Food and Agricultural
Organization (FAO) setiap tahunnya Indonesia kehilangan 60.000 hektar hutan
bakaunya (bagian yang menjadi kesatuan dari hutan mangrove).
Salah satu lokasi lokasi hutan mangrove adalah di daerah Suwung, Denpasar,
Bali. Jumlah hutan mangrove di daerah ini juga kian berkurang tiap tahunya akibat
kurangnya penanaman bibit bakau baru dan semakin sempitnya lahan akibat
bertambahnya pembangunan gedung-gedung baru. Masyarakat juga kebanyakan
menganggap kalau hutan mangrove ini tidak begitu berpengaruh pada penanganan
masalah lingkungan yang sedang dihadapi. Tentu saja ini akan semakin berpengaruh
terhadap ekosistem lingkungan karena hutan mangrove sebenarnya sangat banyak
memiliki manfaat dan fungsi bagi pelestarian lingkungan.
Hutan mangrove sangat banyak memiliki manfaat salah satunya adalah
sebagai pencegah abrasi ( pengikisan tanah akibat air laut ), penghasil oksigen,
tempat tinggal berbagai tumbuhan dan hewan kecil ( seperti kepiting, kerang, ikan-
ikan kecil, dan spesies primate yang tinggal di dahan mangrove itu ), dan masih
banyak manfaat yang lain.

Namun di saat sekarang ini, kehidupan tidak lagi memperhatikan fungsi


hutan. Mereka seenaknya saja mengalih fungsikan hutan tak sesuai dengan fungsi
2

yang sebenarnya. Kebanyakan dari mereka hanya memikirkan kesenangannya sendiri


tanpa memikirkan hal apa yang akan ditimbulkan dalam kehidupan yang akan datang.
Berbagai kerusakan telah banyak terjadi dewasa ini. Berbagai bencana alam
sudah sering terjadi diakibatkan beralih fungsinya hutan. Dengan karya tulis inilah,
marilah kita bersama sama sadar akan besarnya manfaat hutan. Kita tidak akan
pernah rugi menjaganya agar tetap baik karena semua manfaatnya, pada akhirnya
akan kembali pada kita sendiri.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, masalah-masalah yang muncul dapat
diidentifikasi sebagai berikut:

1. keadaan hutan mangrove Indonesia sangat memprihatinkan karena 70% hutan


mangrove Indonesia telah hancur.
2. setiap tahunnya Indonesia kehilangan 60.000 hektar hutan bakaunya.
3. kurangnya penanaman bibit bakau baru dan semakin sempitnya lahan.
4. Berbagai bencana alam sudah sering terjadi diakibatkan beralih fungsinya
hutan.

C. Rumusan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas,di rumuskan suatu masalah yang akan di
bahas dalam karya ilmiah ini yaitu :

1. Bagaimana upaya melestarikan hutan mangrove ?

D. Tujuan
Penulisan karya tulis ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan hutan mangrove.
2. Untuk mengetahui apa saja manfaat dari hutan mangrove.
3

3. Untuk mengetahui bagaimana cara penanaman tanaman mangrove.


4. Untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada hutan mangrove.
5. Untuk mengetahui apa saja upaya untuk melestarikan hutan mangrove.

E. Metode
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah untuk mendapatkan data
dan informasi yangb diperlukan, saya menggunakan penulisan dari internet.

BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Hutan Mangrove
Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau
yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut.

A. Kerusakan Yang Terjadi Pada Hutan Mangrove


Keadaan hutan mangrove Indonesia sangat memprihatinkan karena 70% hutan
mangrove Indonesia telah hancur. setiap tahunnya Indonesia kehilangan 60.000
hektar hutan bakaunya. Jumlah hutan mangrove di daerah ini juga kian berkurang tiap
tahunya akibat kurangnya penanaman bibit bakau baru dan semakin sempitnya lahan
akibat bertambahnya pembangunan gedung-gedung baru. kehidupan sekarang tidak
lagi memperhatikan fungsi hutan.
Kehidupan sekarang tidak lagi memperhatikan fungsi hutan. Mereka
seenaknya saja mengalih fungsikan hutan tak sesuai dengan fungsi yang sebenarnya.
Berbagai bencana alam sudah sering terjadi diakibatkan beralih fungsinya hutan.
4

B. Upaya Melestarikan Hutan Mangrove


Untuk konservasi hutan mangrove dan sempadan pantai, Pemerintah R I
telah menerbitkan Keppres No. 32 tahun 1990. Sempadan pantai adalah kawasan
tertentu sepanjang pantai yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan
kelestarian fungsi pantai, sedangkan kawasan hutan mangrove adalah kawasan
pesisir laut yang merupakan habitat hutan mangrove yang berfungsi memberikan
perlindungan kepada kehidupan pantai dan lautan. Sempadan pantai berupa jalur
hijau adalah selebar 100 m dari pasang tertinggi kearah daratan.

Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki dan melestarikan


hutan mangrove antara lain:

1. Penanaman kembali mangrove


a. Penanaman mangrove sebaiknya melibatkan masyarakat. Modelnya dapat
masyarakat terlibat dalam pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta
pemanfaatan hutan mangrove berbasis konservasi. Model ini memberikan
keuntungan kepada masyarakat antara lain terbukanya peluang kerja sehingga terjadi
peningkatan pendapatan masyarakat.
b. Pengaturan kembali tata ruang wilayah pesisir: pemukiman, vegetasi, dll. Wilayah
pantai dapat diatur menjadi kota ekologi sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai wisata
pantai (ekoturisme) berupa wisata alam atau bentuk lainnya.
2. Peningkatan motivasi dan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan
memanfaatkan mangrove secara bertanggungjawab.
3. Ijin usaha dan lainnya hendaknya memperhatikan aspek konservasi.
4. Peningkatan pengetahuan dan penerapan kearifan local tentang konservasi
5. Peningkatan pendapatan masyarakat pesisir
6. Program komunikasi konservasi hutan mangrove
7. Penegakan hukum
8. Perbaikkan ekosistem wilayah pesisir secara terpadu dan berbasis masyarakat.
Artinya dalam memperbaiki ekosistem wilayah pesisir masyarakat sangat penting
dilibatkan yang kemudian dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
5

Selain itu juga mengandung pengertian bahwa konsep-konsep lokal (kearifan lokal)
tentang ekosistem dan pelestariannya perlu ditumbuh-kembangkan kembali sejauh
dapat mendukung program ini.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa hutan mangrove
dapat menjadi potensi sebagai sumber penghasilan dari bidang ekonomi selain
berguna sebagai pelestarian lingkungan hidup, karena hutan mangrove dapat menarik
minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk mengetahui sebanyak
mungkin manfaat dari hutan mangrove serta bersama-sama saling berpartisipasi
dalam pelestarian lingkungan hidup melalui penanaman mangrove dan perlindungan
hutan mangrove.

B. Saran
Demikianlah karya ilmiah ini saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Berdasarkan pembahasan tersebut, saran saya adalah sebagai berikut :
1. Agar masyarakat lebih memperhatikan akan keberadaan hutan mangrove dan tidak
merusaknya.
2. Bersama-sama melestarikan hutan mangrove demi mendapatkan manfaat bagi
kehidupan sekarang dan kehidupan yang akan datang.
3. Sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan kelestarian hutan mangrove.

DAFTAR PUSTAKA

http://pandediah.blogspot.com/2011/10/manfaat-mangrove-sebagai-pelestarian.html
6

http://bkpp4k.rembangkab.go.id/index.php/publikasi/1-manfaat-hutan

http://infomanfaat.com/858/manfaat-hutan-mangrove-hutan-bakau-bagi-
lingkungan/alam

http://bkpp4k.rembangkab.go.id/index.php/publikasi/1-manfaat-hutan

http://cerebralunila.blogspot.com/2012/10/contoh-format-pembuatan-cover-
halaman.html

http://shulthon.blogspot.com/2012/04/contoh-bagian-depan-pada-karya-tulis.html

http://ridhwanassaleh95.wordpress.com/2013/02/23/contoh-karya-ilmiah/

http://www.slideshare.net/mayasungeb/karya-ilmiah-8769594

http://trimaaja.blogspot.com/2013/04/karya-tulis-ilmiah.html

http://kholidisna.blogspot.com/2012/04/kerusakan-hutan-mangrove-di-indonesia.html

http://binacc.blogspot.com/2008/06/contoh-karya-ilmiah-kelas-x.html

Anda mungkin juga menyukai