Anda di halaman 1dari 28

KEPEMERINTAHAN DAN ETIKA YANG BAIK

(GOOD GOVERNANCE AND GOVERNMENT ETHICS)

Dr. Aceng Ulumudin, M.Si

BEBERAPA PENGERTIAN
GOOD GOVERNANCE: (World Bank)
Suatu Penyelenggaraan Manjemen Pemerintah Yang
Solid Dan Bertanggungjawab Dengan Prinsip:
1. DEMOKRASI DAN PASAR YANG EFISIEN
2. PENCEGAHAN KORUPSI BAIK SECARA
POLITIK MAUPUN ADMINISTRATIF
3. MENCIPTAKAN LEGAL AND POLITICAL
WORK BAGI TUMBUHNYA AKTIVITAS USAHA
Jadi World Bank lebih menekankan kepada cara
pemerintah mengelola sumber daya sosial dan
ekonomi untuk kepentingan pembangunan

Pengertian Good Governance


mencakup kehidupan yang luas
mulai dari aspek moral *Agama),
Hukum, Politik, Ekonomi, Sosial dan
terkait erat dengan tugas dan fungsi
eksekutif, legislatif dan yudikatif,
dunia usaha dan masyarakat.
Dari fungsional aspek; good
governance dapat dilihat dari
apakah pemerintah telah berfungsi
secara efektif dan efisien dalam
upaya mencapai tujuan yang telah
digariskan? Atau sebaliknya?

PENGERTIAN GOOD GOVERNANCE DAN


KEBIJAKAN PUBLIK
Adanya hubungan kegiatan antara negara,
swasta dan masyarakat sebagai proses
kegiatan dalam memecahkan masalah
bersama dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat, dengan melibatkan seluruh
pelaku (stakeholders) yang berkepentingan.
Tergantung dari permasalahan yang
dihadapi, para pelaku bisa dari pemerintah
dari berbagai tingkatan, organisasi politik,
LSM/NGO, dunia usaha/swasta bahkan
lembaga international dengan hubungan
antara pihak terkait sesuai proporsinya.

AKTOR DALAM
KEPEMERINTAHAN (governance)
A. NEGARA DAN PEMERINTAHAN;
Konsepsi pemerintahan pada dasarnya adalah kegiatan
kenegaraan, tetapi lebih jauh dari itu melibatkan pula
sektor swasta dan kelembagaan masy madani (civil
society organizations). Pengertian Negara (state) atau
Pemerintahan dalam hal ini Secara umum mencakup
keseluruhan lembaga politik dan sektor publik. peranan
dan tg jawab negara atau pemerintah adalah meliputi
penyelenggaraan pelayanan publik, penyeleng kekuasaan
utk memerintah, membangun lingkungan yang kondusif
bagi tercapainya tujuan pembangunan baik pada level
lokal, nasional, Maupun internasional dan global

B. SEKTOR SWASTA.
Pelaku sektor swasta mencakup
perusahaan swasta yg aktif interaksi
dlm sistem pasar, spt: industri
pengolahan (manufacturing),
perdagangan, perbankan, dan koperasi,
termasuk juga sektor informal . Peranan
sektor swasta sangat penting dlm pola
kepemerintahan dan pembangunan,
karena perannya sebagai sumber
peluang utk meningkatkan produktivitas,
penyerapan tenaga kerja, sumber
penerimaan, investasi publik
pengembangan usaha, dan
pertumbuhan ekonomi

C. MASAYARAKAT MADANI (CIVIL SCIETY).


kelompok masyarakat dalam konteks
kenegaraan pada dasarnya berada
diantara atau ditengah tengah antara
perseorangan dan pemerintah. Yang
mencakup baik perseorangan maupun
kelompok masyarakat yg berinteraksi
secara sosial, politik dan ekonomi.
Kelembagaan masyarakat sipil pada
umumnya dapat dirasakan oleh
masyarakat, melalui kegiatan

1. ACCOUNTABILITY (Akuntabilitas/Tanggung

gugat):
Kewajiban untuk memberikan
pertanggungjawaban atau menjawab dan
menerangkan kinerja dan tindakan
seseorang/pimpinan unit organisasi/ lembaga
kepada publik yang memiliki hak atau yang
berwenang meminta pertanggungjawaban.
tanggung gugat; kalau salah pemerintah bisa
digugat oleh masyarakat atau clientele
penerima pelayan, badan usaha oleh share
holder dan stake holder dan pengelolaan
warga oleh anggotanya.

2. TRANPARENCY (TRANSPARANSI) ;
Dapat diketahui oleh banyak
pihak/yang berkepentingan mengenai
perumusan kebijakan (publik) dari
pemerintah, organisasi, dan badan
usaha. Seleksi jabatan berdasarkan fit
and proper test, pelelangan,
pelaksanaan procurement, pemberian
izin dan lain sebagainya dilakukan
secara transparan

3. OPENESS (keterbukaan);
Pemberian informasi secara terbuka,
terbuka untuk open free
suggestion,terbuka terhadap kritik, yang
dilihat sebagai partisipasi untuk
perbaikan, jadi kalau ada permintaan
harus dapat memberikan penjelasan.
Kalau di badan usaha, diminta
memeriksakan due diligence (hak
ketekunan/kerajinan), ya harus
memberikan disclousre (penyingkapan)

4. RULE OF LAW (berdasarkan hukum);


Artinya setiap keputusan, kebijakan
pemerintah, organisasi, badan usaha
yang menyangkut masyarakat, pihak
ketiga dilakukan berdasarakan hukum
(peraturan perundang-undangan yang
sah). Jaminan kepastian hukum dan rasa
keadilan masyarakat terhadap setiap
kebijakan publik yang diambil. Conflic
resolution (penyelesaian konflik)
bersasarkan hukum (termasuk arbitrase
dan out of court settlement)

5. FAIRNESS, a level playing field

(perlakuan yang adil/perlakuan


kesetaraan).
Ini berlaku bagi pemerintah
kepada masyarakat dalam
pelayanan publik, perusahaan
kepada pelanggan dan
sebagainya.

(UNDP plus)

1. PARTICIPATION;
Setiap warganegara mempunyai
suara dalam pembuatan keputusan,
baik secara langsung maupun melalui
intermediasi institusi legitamate yang
mewakili kepentingannya, yang
dibangun atas dasar kebebasan
berasosiasi dan berbicara serta
berpartisipasi secara konstruktif

2. RULE OF LAW ;

Kerangka hukum yang adil dan


dilaksanakan tanpa pilih bulu, terutama
untuk HAM
3. TRANSPARENCY ;
Transparansi yang dibangun atas dasar
kebebasan arus informasi, prosesproses,lembaga-lembaga, dan informasi
secara langsung dapat diterima oleh
mereka yang membutuhkan, yang dapat
dipahami dan dimonitor

4. RESPONSIVENESS ;

Lembaga-lembaga dan proses-proses


harus senantiasa melayani stekeholder.
5. CONSENSUS ORIENTATION ;

Good Governance menjadi perantara


kepentingan yang berbeda untuk
memperoleh pilihan-pilihan terbaik
bagi kepentingan yang lebih luas, baik
dalam hal kebijakan-kebijakan maupun
prosedur-prosedur.

6. EQUITY;

Semua warga negara baik laki-laki


maupun perempuan mempunyai
kesempatan yang sama untuk
meningkatkan atau menjaga
kesejahteraan mereka.
7. EFFECTIVENESS AND EFFICIENCY;

Proses-proses dan lembaga-lembaga


sebaik mungkin menghasilkan sesuatu
sesuai dengan apa yang telah
digariskan dengan menggunakan
sumber-sumber yang tersedia

8. ACCOUNTABILITY ;
Para pembuat keputusan dalam
pemerintahan, sektor swasta dan
masyarakat (civil society) bertanggung
jawab kepada publik dan lembagalembaga stakeholder. Akuntabilitas ini
tergantung kepada organisasinya dan
sifat keputusan yang dibuat, apakah
keputusan tersebut untuk kepentingan
internal, atau eksternal organisasi dan
atau untuk kepentingan umum.

9. STRATEGIC VISION ;

Para pemimpin maupun publik


harus mempunyai perispektif
/pandangan dan pengembangan
kemanusiaan yang luas dan
pandangan jauh kedepan sejalan
dengan apa yang diperlukan untuk
pembangunan manusia seutuhnya.

(CORRUPTION) : KORUPSI
(MONOPOLY OF POWER) : MONOPOLI KEKUASAAN
(DISCRETION BY OFFICIALS) PENYALAHGUNAAN
KEBEBASAN BERTINDAK PEJABAT
(ACCOUNTABILITY / TRANSPERENCY) :
PERTANGGUNGJAWABAN / TRANSPARANSI

Karena posisi yang sama penting dari tiga


aktor good governance, maka harus
ditandai dengan proses yang sinergi
antar tiga aktor tersebut. Oleh karena itu
indikator Good Governance mencakup:
1. Participatory
2. Sustainable (keberlanjutan)
3. Legitimate dan akseptabel bagi masy.
4. Transparan

5. Meningkatkan equity dan equality


6. Mengembangkan sumberdaya dan metode
governance
7. Meningkatkan keseimbangan
8. Mentoleransi dan menerima perspektifperspektif yang bermacam-macam
9. Mampu memobilisasi sumberdaya untuk
tujuan-tujuan sosial
10. Memperkuat mekanisme-mekanisme asli
(indigenious)
11. Beroperasi berdasarkan aturan hukum

12. Efektif dan efisien dalam penggunaan sumber


daya
13. Melahirkan dan memerintahkan respect & trust
14. Accountable
15. Mampu mendefinisikan dan mengambil
keputusan bagi masalah-masalah nasional
16. Enabling dan fasilitatif
17. Lebih bersifat sebagai regulator daripada
kontrol
18. Dapat mengatasi isu-isu temporer
19. Berorientasi pada pelayanan
Tetapi secara umum indikator/karakteristik Good
Governance dirumuskan menjadi 9 sbb:

UPAYA PEWUJUDAN GOOD


GOVERNANCE./ETIKA
Perampingan peran dan organisasi
pemerintahan

Mendorong peningkatan
pendapatan/pengeluaran
pemerintah
Meningkatkan efisiensi pemberian
layanan umum
Mengembangkan peran sektor
swasta dan masyarakat dalam
pelayanan umum

Integrasi 5 (lima) wilayah strategi


pembangunan regional
Kepemerintahan dan etika yang baik (good
governance /Good Local Governance)
Pengentasan kemiskinan terutama di wilayan
perkotaan (urban poverty alleviation);
Pembangunan ekonomi daerah (local
economic development);
Keuangan dan pembiayaan pembangunan
terutama di perkotaan (urban finance); serta
Pelayanan publik (service delivery).

PENERAPAN ETIKA PEMERINTAHAN YANG BAIK


TUNTUTAN
MASYARAKAT
MENDAPATKAN PELAYANAN YANG BAIK
PERLAKUAN DALAM PELAYANAN YANG ADIL YANG
BELAKU BAGI (PERORANGAN, KELOMPOK, YANG
MISKIN DAN YANG KAYA
KETERBUKAAN/TRANSPARASI
AKUNTABILITAS
DI IUKUT SERTAKAN DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN DALAM PENGELOLAAN
PELAYANAN UMUM

RENCANA TINDAK
1. Melayani Masyarakat (bukan dilayani)
Secara Adil dan Ramah
2. Menyampaikan Informasi yang Jelas
Kepada Masyarakat
3. Melakukan Konsultasi Kepada
Masyarakat, Bagaimana Masyarakat dan
Petugas Saling Berpartisipasi dan
Menjalin Hubungan Kerja;
4. Melayani Masyarakat Secara
Akuntabilitas dan Terukur kepada para
Pimpinan, Pelanggan. Masyarakat Umum
5. Melawan Korupsi atau Dicurigai
Masyarakat Menerima Imbalan di Tempat
Kerja Maupun Diluar Kerja.

KENDALA
Tidak ada prioritas transparansi dan
keadilan bermasyarakat
KKN
Penghamburan dana yang dihimpun dari
masyarakat untuk hal-hal yang tidak
prioritas
Kurangnya akuntabiitas
Ketimpangan hak-hak azasi manusia
Birokrasi yang berlebihan

Anda mungkin juga menyukai