DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
AWALUDDIN
Dalam menciptakan tata pemerintahan yang baik sangat tergantung dari ketiga lembagayang
menyusun governance tersebut yaitu pemerintah (government), dunia usaha (swasta),dan
masyarakat. Ketiga domain itu harus saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.Ketiga
lembaga ini harus menjaga kesinergian dalam rangka mencapai tujuan, karena ketigadomain ini
merupakan sebuah sistem yang saling ketergantungan dan tidak dapat dipisahkan. Penggunaan
istilah ini pertama kali digunakan oleh Widrow Wilson Presiden Amerika Serikat ke 27, sekitar
125 tahun yang lalu, yang mengatakan bahwa pemerintah harus dijalankan berdasarkan tata
kelola yang baik. World Bank mengartikan good governance sebagai manajemen pemerintah
yang solid, akuntabel, berdasarkan pada prinsip pasar yang efisien, mampu mencegah korupsi
baik secara politis maupun administratif.
Menurut bahasa Good Governance berasal dari dua kata yang diambil dari bahasa inggris yaitu
Good yang berarti baik, dan governance yang berarti tata pemerintahan. Good governance pada
dasarnya adalah suatu konsep yang mengacu kepada proses pencapaian keputusan dan
pelaksanaannya yang dapat dipertanggungjawabkan secara bersama. Good Governance
diIndonesia sendiri mulai benar – benar dirintis dan diterapkan sejak meletusnya era Reformasi
yang dimana pada era tersebut telah terjadi perombakan sistem pemerintahan yang menuntut
proses demokrasi yang bersih sehingga Good Governancemerupakan salah satu alat Reformasi
yang mutlak diterapkan dalam pemerintahan baru. Konsep Good Governance adalah seluruh
rangkaian proses pembuatan yang mensinergikan pencapaian tujuan tiga pilar Good Governance,
yaitu: Pertama, Pemerintah sebagai Good public governance,masyarakat dan dunia usaha swasta
sebagai Good corporate Governance. Konsepsi kepemerintahan pada dasarnya adalah kegiatan
kenegaraan atau pemerintah daerah untuk menjalankan tugas kenegaraan yang bertujuan untuk
mensejahterakan rakyat, pemerintah berperan dalam mengarahkan, memfasilitasi kegiatan
pembangunan. Selanjutnya pemerintah juga memiliki peran memberikan peluang lebih banyak
kepada masyarakat dan swasta dalam pelaksanaan pembangunan. Kedua, Swasta berperan
sebagai pelaku utama dalam pembangunan, mencakup perusahaan swasta yang aktif dalam
interaksi sistem pasar, seperti: industri pengolahan, perdagangan, perbankan, dan koperasi,
termasuk kegiatan sektor informal, menjadikan usaha sektor non pertanian sebagai penggerak
pertum-buhan ekonomi wilayah, pelaku utama dalam menciptakan lapangan kerja, dan
kontributor utama penerimaan pemerintah dan daerah. Ketiga, Masyarakat berperan sebagai
pemeran utama (bukan berpartisipasi) dalam proses pembangunan, kelompok masyarakat dalam
kontes kenegaraan pada dasarnya berada diantara atau ditengah-tangah antara pemerintah dan
perseorangan, yang mencakup baik perseorangan maupun kelompok masyarakat yang
berinterkasi secara sosial politik, dan ekonomi. Perlu pengembangan dan penguatan kelem-
bagaan agar mampu mandiri dan membangun jaringan dengan berbagai pihak dalam melakukan
fungsi produksi dan fungsi konsumsinya, serta perlunya pemberdayaan untuk meningkatkan
efisiensi, produktivitas dan kualitas produksinya.
Good Governance hanya bermakna bila keberadaannya ditopang oleh lembaga yang melibatkan
kepentingan publik. Citra pemerintahan buruk yang di tandai dengan saratnya tindakan korupsi,
kolusi dannepotisme ( KKN ) telah melahirkan sebuah fase sejarah politik bangasa indonesia
dengan semangat reformasi. Istilah Good Governance secara berangsur menjadi populer baik
dikalangan pemerintahan, swasta maupun masyarakat secara umum. Di Indonesia, istilah
inisecara umum di terjemahkan dengan pemerintahan yang baik.Konsep pemerintahan terus
berkembang sejalan dengan perkembangan kebudayaan dan peradaban manusia
RUMUSAN MASALAH
MANFAAT MAKALAH
1. Mahasiswa Mampu MenjelaskanPrinsip-Prinsip Good Governance
2. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Mengetahui Faktor-Faktor Good Governance
3. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Mengetahu Pengimplementasian Good Governance Di
Indonesia
BAB II
BAB III
PEMBAHASAN
Para pembuat keputusan dalam pemerintahan, sektor swasta dan masyarakat bertanggungjawab
kepada publik dan lembaga stakeholders. Atau bisa dikatakan sebagai pertanggungjawaban
pejabat publik terhadap masyarakat yang memberinya kewenangan untuk mengurusi
kepentingan mereka. Gunanya adalah untuk mengontrol dan menutup peluang terjadinya
penyimpangan seperti KKN. Indikator minimal akuntabilitas antara lain :
2. Keterbukaan (transparasi)
untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa sesuai dengan cita-cita good
governance seluruh mekanisme pengelolaan negara harus di lakukan secara terbuka. Aspek
mekanisme pengelolaan negara yang harus di lakukan secara terbuka adalah:
Setiap warga negara mempunyai suara dalam pembuatan keputusan, serta memberi dorongan
bagi warga untuk menyampaikan pendapat secara langsung atau tidak langsung dalam proses
pengambilan keputusan untuk member manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat luas.
6. Orientasi konsensus/kesepakatan
Good governance menjadi perantara kepentingan yang berbeda untuk memperoleh pilihan yang
terbaik bagi kepentingan yang lebih luas.
Pemerintahan yang baik juga harus memenuhi kriteria efektuvitas dan efesiensi, yakni
berdayaguna dan berhasilguna. Kriteria efektivitas biasanya di ukur dengan parameter produk
yang dapat menjangkau sebesar-besarnya kepentingan masyarakat dari berbagai kelompok dan
lapisan sosial. Sedangkan efesiensi biasanya di ukur dengan rasionalitas biaya pembangunan
untuk memenuhi kebutuhan semua masyarakat.
Visi strategis adalah pandangan-pandangan strategis untuk menghadapi masa yang akan datang.
Kualifikasi in menjadi penting dalam kerangka perwujudan goodgovernance, karena perubahan
dunia dengan kemajuan teknologinya yang begitu Cepat.
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang sedang berjuang dan mendambakan
terciptanya good governance. Namun, keadaan saat ini menunjukkan bahwa hal tersebut masih
sangat jauh dari harapan. Kepentingan politik, KKN, peradilan yang tidak adil, bekerja di luar
kewenangan, dan kurangnya integritas dan transparansi adalah beberapa masalah yang membuat
pemerintahan yang baik masih belum dapat tercapai. Untuk mencapai good governance dalam
tata pemerintahan di Indonesia, maka prinsip-prinsip good governance hendaknya ditegakkan
dalam berbagai institusi penting pemerintahan. Dengan melaksanakan prinsipprinsip good
governance maka tiga pilarnya yaitu pemerintah, korporasi, dan masyarakat sipil hendaknya
saling menjaga, saling support dan berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan pemerintahan
yang sedang dilakukan.
Adapun Penjelasan dari beberapa faktor dan syarat yang mempengaruhi penerapan good
governnce, adalah sebagai berikut:
Berhasil atau tidaknya pelaksanaan good governance sebagian besar tergantung pada pemerintah
daerah (local government) yang terdiri dari unsur pimpinan daerah, DPRD. Di samping itu
terdapat aparatur atau alat perlengkapan daerah lainnya yaitu para pegawai daerah itu sendiri.
2. Faktor Partisipasi Masyarakat (public participation)
Keberhasilan penyelenggaraan good governance juga tidak terlepas dari adanya partisipasi aktif
anggota masyarakat. Masyarakat di daerah baik sebagai system maupun sebagai individu
merupakan bagian integral yang sangat penting dalam system pemerintah daerah. Salah satu
wujud dari rasa tanggungjawab masyarakat terhadap pencapaian good government governance
adalah dengan sikap mendukung terhadap penyelenggaraan pemerintahan. Adapun wujud
partisipasi aktif masyarakat antara lain:
Salah satu kriteria penting untuk mengetahui secara nyata kemampuan daerah dalam mengatur
dan mengurus rumah tangganya adalah kemampuan self supporting dalam bidang keuangan.
Dengan kata lain, faktor keuangan merupakan faktor esensial dalam mengukur tingkat
pencapaian good governance di daerah / lokal membutuhkan dana/finansial.
Faktor peralatan juga tergolong penting dalam pelaksanaan dan pencapaian good governance.
Dalam pengertian ini peralatan adalah setiap alat atau benda yang dipergunakan untuk
memperlancar dan mempermudah pekerjaan gerak dan aktivitas pemerintah dalam upaya
pencapaian dan perwujudan good government governance.
Penerapan good governance diIndonesia dilatarbelakangi oleh dua hal yang sangat mendasar:
a) Tuntutan eksternal: Pengaruh globalisasi telah memaksa kita untk menerapkan good
governance. Istilah good governance mulai mengemuka di Indonesia pada akhir tahun
1990-an, seiring dengan interaksi antara pemerintah Indonesia dengan negara-negara luar
dan lembaga-lembaga donor yang menyoroti kondisi objektif situasi perkembangan
ekonomi dan politik dalam negeri Indonesia.
b) Tuntutan internal: Masyarakat melihat dan merasakan bahwa salah satu penyebab
terjadinya krisis multidimensional saat ini adalah terjadinya juse of power yang terwujud
dalam bentuk KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), dan sudah sedemikan rupa
mewabah dalam segala aspek kehidupan. Masyarakat menilai praktik KKN yang paling
mencolok kualitas dan kuantitasnya adalah justru yang dilakukan oleh cabang-cabang
pemerintahan, eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Pelaksanaan good governance yang baik adalah bertumpu pada tiga pilar dan penerapannya akan
berjalan dengan baik jika didukung oleh tiga pilar yang saling berhubungan, yaitu
negara/pemerintah dan perangkatnya sebagai regulator, dunia usaha atau swasta sebagai pelaku
pasar, dan masyarakat sebagai pengguna produk dari dunia usaha, sehingga menjalankan good
governance dilakukan bersamasama pada tiga pilar/elemen tersebut. Bila pelaksanaan hanya
dibebankan pada pemerintah saja maka keberhasilannya kurang optimal dan bahkan memerlukan
waktu yang panjang. Di era pemerintahan orde baru, salah satu citra buruk pemerintahan ditandai
dengan saratnya KKN telah membuat fase sejarah dalam kehidupan perpolitikan bangsa
Indonesia, sebagai kelanjutannya muncullah reformasi. Di antara isu reformasi yang
diwacanakan oleh para elit politik adalah good gavernance. Konsep good gavernance secara
bertahap menjadi semboyan yang populer di kalangan pemerintahan, swasta dan masyarakat
pada umumnya.
Adapun Indikator Yang Pembentuk Good Governance Itu Sendiri. Indikator Tersebut Antara
Lain:
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA