Anda di halaman 1dari 10

PELAKSANAAN GOOD GOVERNANCE DI INDONESIA

FIKRI HAYKAL (PMM22044)

PRODI ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah pemerintahan sebagai suatu kenyataan yang tak dapat di hindarkan dalamhidup setiap
warganegara memiliki banyak arti bagi mereka, secara perorangan atau secara bersama-
sama. Pemerintah adalah harapan dan peluang untuk mewujudkan hidup yangsejahtera dan
berdaulat melalui pengelolaan kebebasan dan persamaan yang di miliki olehwarganegara. Pada
sisi lain pemerintah adalah tantangan dan kendala bagi warganegaraterutama ketika pemerintah
terjauhkan dari pengalaman etika pemerintah. Suatu masyarakattanpa pemerintah adalah sebuah
kekacauan massal. Di dalam masyarakat manusia beradab
di perlukan lebih banyak peraturan, di perlukan juga lebih banyak upaya dan kekuatan untukmen
jamin bahwa peraturan-peraturan itu di taati.

Harapan lain yang ingn di wujudkan oleh setiap warganegara melalui proses pemerintahan
adalah berlangsungnya kehidupan secara wajar, dalam semua bidang dan ukurankehidupan
mereka. Pemerintah pertama-tama di harapkan dapat membentuk kesepakatanwarganegara
tentang bingkai kepatutan dalam proses kehidupan kolektif warganegara. Dengandemikian,
kebutuhan akan kehidupan yang wajar mensyaratkan kewajiban pemerintah untukmembentuk
hokum yang adil dan melakukan penegakkan hokum demi rasa keadilan
tersebut pada semua warganegara. Untuk mewujudkan tujuan dan harapan tersebut,
maka di perlukansuatu system pemerintahan yang baik dan efektif yang sesuai dengan prinsip-
prinsip bersifatdemokratis. Konsep pemerintahan yang baik itu di sebut dengan good
governance.

Dalam makalah ini berisi pemaparan dari pengertian good governance, urgensi good
governance, prinsip-prinsip good governance, dan implementasinya di Indonesia.
Diharapkan juga dengan penulisan makalah ini dapat menambah wawasan tentang
good governance secaralebih mendalam. Yang tidak kalah pentingnya adalah peran semua
lapisan untuk menjalankantata pemerintahan yang baik.

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian good governance

Menurut bahasa Good Governance berasal dari dua kata yang diambil dari
bahasainggris yaitu Good yang berarti baik, dan governance yang berarti
tata pemerintahan. Dari pengertian tersebut good governance dapat diartikan sebagai tata
pemerintahan yang baik, atau pengelolaan/ penyelenggaraan kepemerintahan yang baik.

Good governance didefinisikan sebagai suatu kesepakatan menyangkut


pengaturannegara yang diciptakan bersama oleh pemerintah, masyarakat, dan swasta
untuk mewujudkankepemerintahan yang baik secara umum. Arti good dalam
good governance mengandung pengertian nilai yang menjunjung tinggi keinginan rakyat,
kemandirian, aspek fungsional dan pemerintahan yang efektif dan efisien.
Governance (tata pemerintahan) mencakup seluruhmekanisme, proses, dan lembaga-
lembaga dimana warga dan kelompok masyarakatmengutarakan kepentingan mereka,
menggunakan hak hukum, memenuhi kewajiban danmenjembatani perbedaan-perbedaan
di antara mereka

.Dalam menciptakan tata pemerintahan yang baik sangat tergantung dari ketiga
lembagayang menyusun governance tersebut yaitu pemerintah (government), dunia usaha
(swasta),dan masyarakat. Ketiga domain itu harus saling berinteraksi antara satu dengan
yang lainnya.Ketiga lembaga ini harus menjaga kesinergian dalam rangka mencapai
tujuan, karena ketigadomain ini merupakan sebuah sistem yang saling ketergantungan
dan tidak dapat dipisahkan.

Ada kaitan erat antara governance (tata pemerintahan) dengan government


(pemerintah),dimana government (pemerintah) lebih berkaitan dengan lembaga yang
mengemban fungsimemerintah dan mengemban fungsi mengelola administrasi
pemerintahan. Kalau TataPemerintahan (Governance) lebih menggambarkan pada pola
hubungan yang sebaik-baiknyaantar elemen yang ada. Dengan demikian cakupan tata
Pemerintahan (Governance) lebih luasdibandingkan dengan Pemerintah (Government),
karena unsur yang terlibat dalam TataPemerintahan mencakup semua kelembagaan yang
didalamnya ada unsur Pemerintah(Government).

Hubungan antara Pemerintah (Government) dengan Tata Pemerintahan


(Governance) bisa diibaratkan hubungan antara rumput dengan padi. Jika hanya rumput yang
ditanam, maka padi tidak akan tumbuh. Tapi kalau padi yang ditanam maka rumput
dengan sendirinya akan juga turut tumbuh. Jika kita hanya ingin menciptakan pemerintah (Gover
nment) yang baik,maka tata pemerintahan (Governance) yang baik tidak tumbuh. Tapi jika kita
menciptakanTata Pemerintahan (Governance) yang baik, maka pemerintah (Government) yang
baik jugaakan tercipta.

Lembaga yang kedua yaitu dunia usaha (swasta) yang mampu mempengaruhi
ataumenunjang terbentuknya pemerintahan yang baik. Dunia usaha berperan dalam
meningkatkannilai pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara, semakin tinggi pertumbuhan
ekonomi duniausaha maka semakin maju juga perekonomian negara. Sedangkan peran negara
disini sebagai pengontrol pihak swasta agar tidak semaunya sendiri dalam melakukan kebijakan-
kebijakan.Misalnya pemerintah menetapkan nilai jual terendah dan tertinggi suatu barang
tertentu.

Masyarakat sebagai lembaga ketiga sangat berpengaruh dalam konsep good


governmentini, karena masyarakat adalah indikasi yang paling nyata untuk mengetahui apakah
suatunegara itu sejahtera atau tidak. Masyarakat berperan sebagai pengontrol pemerintah
apabilaterjadi penyelewengan-penyelewengan dalam melaksanakan pemerintahanyya.
Sedangkan pemerintah harus memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan tujuan kesejahte
raanrakyat. Misalnya pembangunan fasilitas-fasilitas umum dan kebijakan-kebijakan yang
lainnya,yang berhubungan dengan kepentingan umum.

Hubungan antara dunia usaha dengan masyarakat dapat dilihat dari aktivitas pasar,dimana
disitu saling ketergantunagan antara keduanya. Dunia usaha membutuhkan
konsumen(masyarakat) untuk tetap dapat melangsungkan dan mengembangkan usahanya. Begitu
jugadengan masyarakat sangat tergantung dengan dunia usaha untuk dapat melangsungkan
danmemenuhi kebutuhannya. Semua lembaga-lembaga pembentuk governance saling
terkaitantara yang satu dengan yang lainnya. Apabila ada salah satu yang tidak
melaksanakan perannya dengan baik maka good governance sulit untuk diwujudkan.

Citra pemerintahan buruk yang di tandai dengan saratnya tindakan korupsi, kolusi
dannepotisme ( KKN ) telah melahirkan sebuah fase sejarah politik bangasa indonesia dengan
semangat reformasi. Istilah Good Governance secara berangsur menjadi populer baik dikalangan
pemerintahan, swasta maupun masyarakat secara umum. Di Indonesia, istilah inisecara umum di
terjemahkan dengan pemerintahan yang baik.
Konsep pemerintahan terus berkembang sejalan dengan perkembangan kebudayaan
dan peradaban manusia. Dalam perkembangan penyelanggaraan pemerintahan, saat sekarang dik
embangkan suatu bingkai baru penyelenggaraan pemerintahan yang di sebut goodgovernance.
Sebagai suatu konsep yang banyak di populerkan pada era 1990-an, goodgovernance di artikan
dan di definisikan secara beraneka ragam. Ada yangmenghubungkannya dengan pelaksanaan hak
asasi manusia dan ada pula yang melihatnyasebagai bagian dari prasyarat pembangunan
berkelanjutan. Namun suatu hal yang mendasar,good governance hanya akan di jumpai pada
system politik yang bersifat demokaratis.

B. Urgensi Good Governance


Good gavernance adalah pemerintahan yang baik dalam standar proses dan maupunhasil-
hasilnya, semua unsur pemerintahan bisa bergerak secara sinergis, tidak
saling berbenturan, memperoleh dukungan dari rakyat dan terlepas dari gerakan-
gerakan anarkisyang dapat menghambat proses pembangunan. Dikategorikan pemerintahan yang
baik, jika pembangunan itu dapat dilakukan dengan biaya yang sangat minimal menuju cita-
citakesejahteraan dan kemakmuran, memperlihatkan hasil dengan indikator kemampuan
ekonomirakyat meningkat, kesejahteraan spritualitasnya meningkat dengan indikator masyarakat
rasaaman, tenang, bahagia dan penuh dengan kedamaian.

Pada era sekarang ini Indonesia terasa sangat perlu untuk menerapkan konsep-
konsepgood governance dalam segala aspek kepemerintahannya. Menurut Lingkaran
SurveiIndonesia (LSI) yang melakukan survei pada saat peringatan satu tahun pemerintahan
presidenSusilo Bambang Yudhoyono disebutkan bahwa pemerintahan SBY menghasilkan dua
rapor biru dan empat rapor merah.

Empat angka merah itu diberikan untuk kinerja hubungan internasional, kinerja
ekonomi,kinerja hukum dan kinerja politik. Kinerja pemerintahan SBY dalam hubungan
internasionaldinilai sangat buruk karena konflik antara Indonesia-Malaysia yang penangananya
yang
sangat buruk. Sedangkan dua angka biru didapat dalam bidang keamanan dan sosial, bidangkeam
anan contohnya penyelesaian konflik di Aceh, sedangkan dalam bidang sosial
tanggapmenghadapi bencana.

Dengan fakta survei tersebut good governance seyogyanya diterapkan di negaraIndonesia


ini supaya cita-cita bangsa indonesia menjadi negara yang makmur segeraterwujud. Good
governance ini harus di dukung oleh semua lembaga yang menyusungovernance itu sendiri.

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan arti penting atau keurgensian dari
Goodgovernance di Indonesia yaitu:
a. Memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Masih banyaknya korupsi
dan penyimpangan dalam penyelenggaraan negara di Indonesia memicu munculnya
reformasi dengan salahsatu issue reformasi yang fundamental yaitu recoveryeconomy
dari unsur KKN dengan cara menjalankan Goodgovernace di Indonesia.
b. Memperbaiki sistem pemerintahan atau tata kenegaraan yang selama ini bobrok dandi
gerogoti unsur KKN, sehingga terwujud suatu pemerintahan yang bersih yangsesuai
dengan keinginan warganegara indonesia.c.

c. Pelayanan publik, salah satu tugas pokok pemerintahan adalah


memberikan pelayanan publik seperti pelayanan jasa kepada masyarakat. Pelayanan publi
k initidak hanya di tekankan kepada pemerintah, tetapi juga pada sektor swasta
gunamemenuhi kebutuhan atau kepentingan masyarakat.d.

d. Pelaksanaan otonomi daerah kebijakan otonomi daerah merupakan harapan besar bagi
proses demokrasi dan sekaligus kekhawatiran akan kegagalan program tersebut.Alas an
lain adalah masih belum optimalnya pelayanan birokrasi pemerintahan
dan juga sektor swasta dalam memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik. Ini menjadis
alah satu sebab utama mengapa Goodgovernance mendapatnya relevansinya
diIndonesia.e.

e. Perwujudan nilai demokrasi. Negara indonesia menganut paham Demokrasi


pancasilasebagai falsafah hidup bernegara. Goodgovernance mampu merefleksikan nilai-
nilaidemokrasi karena dalam konsep goodgovernance pada dasarnya
menekankankesetaraan antara lembaga-lembaga negara, baik di tingkat pusat maupun
daerahsektor swasta dan msyarakat madani.f.

f. Terselenggarahnya good governance merupakan prasyarat utama mewujudkanaspirasi


masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara.g.

g. Pengelolaan pemerintahan yang bersih dan berwibawa yang dirumruskan bersamaoleh


pemerintah dan komponen masyarakat.

C. Prinsip- Prinsip Good Governance

1. A k u n t a b i l i t a s (Bertanggung jawab)
Para pembuat keputusan dalam pemerintahan, sektor swasta dan
masyarakat bertanggungjawab kepada publik dan lembaga stakeholders. Atau bisa dikatakanseba
gai pertanggungjawaban pejabat publik terhadap masyarakat yang memberinyakewenangan
untuk mengurusi kepentingan mereka. Gunanya adalah untukmengontrol dan menutup peluang
terjadinya penyimpangan seperti KKN. Indikatorminimal akuntabilitas antara lain :
-Adanya kesesuaian antara pelaksanaan dengan standar prosedur pelaksanaan.
-Adanya sanksi yang ditetapkan atas kesalahan dan kelalaian dalam melaksnakantugas.
-Adanya output dan income yang terukur

2 Keterbukaan (transparasi )
untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa sesuai dengan cita-
cita good governance seluruh mekanisme pengelolaannegara harus di lakukan secara terbuka.
Aspek mekanisme pengelolaan negara yangharus di lakukan secara terbuka adalah:

-Penetapan posisi, kedudukan dan jabatan


-Kekayaan pejabat publik
-Pemberian penghargaan
-Penetapan kebijakan yang terkait dengan pencerahan kehidupan
-Kesehatan
-Moralitas pejabat dan aparatur pelayanan publik
-Keamanan dan ketertiban
-Kebijakan dan ketertiban
-Kebijakan strategis untuk pecerahan kehidupan masyarakat

3.Partisipasi
Setiap warga negara mempunyai suara dalam pembuatan keputusan, serta memberidorongan
bagi warga untuk menyampaikan pendapat secara langsung atau tidaklangsung dalam proses
pengambilan keputusan untuk memberi manfaat yang sebesar- besarnya bagi masyarakat luas.

4.Penegak Hukum (R u l e o f l a w )
Partisipasi masyarakat dalam proses politik dan perumusan-perumusan kebijakan publik
memerlukan sistem dan aturan-aturan hukum, kerangka hukum harus adil dandilaksanakan tanpa
perbedaan terutama hukum hak asasi manusia. Prosesmewujudkan cita good governance, harus
di imbangi dengan komitmen untukmenegakkan rule of law, dengan karakter-karakter antara lain
sebagai berikut :

a.Supremasi hukum ( the supremasi of law )


b.Kepastian hukum (legal certainly)
c.Hukum yang responsive
d.Penegak hukum yang kosisten dan non-diskriminatif
e.Indenpendensi peradilan

5.Daya Tanggap (responsif )


Asas responsif adalah bahwa pemerintah harus responsif terhadap persoaalan- persoalan
masyarakat. Pemerintah harus memahami kebutuhan masyarakatnya janganmenunggu mereka
menyampaikannya keinginannya, tetapi mereka secara proaktifmempelajari dan menganalisa
kebutuhan-kebutuhan masyarakat, untuk kemudianmelahirkan berbagai kebijakan strategis guna
memenuhi kepentingan umum.

6. Orientasi konsensus/kesepakatan
Good governance menjadi perantara kepentingan yang berbeda untuk memperoleh pilihan yang
terbaik bagi kepentingan yang lebih luas.

D. Emplementasinya Di Indonesia

Di era pemerintahan orde baru, salah satu citra buruk pemerintahan ditandai dengansaratnya
KKN telah membuat fase sejarah dalam kehidupan perpolitikan bangsa Indonesia,sebagai
kelanjutannya muncullah reformasi. Di antara isu reformasi yang diwacanakan
oleh para elit politik adalah good gavernanceKonsep good gavernancesecara bertahap
menjadisemboyan yang populer di kalangan pemerintahan, swasta dan masyarakat pada
umumnya.Sehingga jadilah ide good gavernance menjadi suatu harapan dan konsep yang
diusung olehsemua lapisan masyarakat umum di republik ini. Namun yang menjadi pertanyaan
kita smua,apakah konsep good governance sudah di laksanakan dan dijalankan di negara
indonesia ini?Untuk menjawab pertanyaan ini dapat ditelusuri dari indikator di bawah ini,
seandainyaindikator di bawah ini sudah terpenuhi dan tercukupi maka dapat dipastikan bahwa
goodgovernance sudah terlaksana di indonesia ini. Sebenarnya indikator ini adalah tugas
daridomain/lembaga yang pembentuk good governance itu sendiri. Indikator tersebut antara lain:

a)Pemerintah

-Menciptakan kondisi politik, ekonomi dan sosial yang stabil.

-Membuat peraturan yang efektif dan berkeadilan.

-Menyediakan public service yang efektif dan accountable.

-Menegakkan HAM.

-Melindungi lingkungan hidup.

-Mengurus standar kesehatan dan standar keselamatan publik.

b)Sektor Swasta (Dunia Usaha)

-Menjalankan industri

-Menciptakan lapangan kerja

-Menyediakan insentif bagi karyawan

-Meningkatkan standar hidup masyarakat

-Memelihara lingkungan hidup

-Menaati peraturan
-Transfer ilmu pengetahuan dan tehnologi kepada masyarakat

-Menyediakan kredit bagi pengembangan UKM

BAB 3

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Good governance didefinisikan sebagai suatu kesepakatan menyangkut
pengaturannegara yang diciptakan bersama oleh pemerintah, masyarakat, dan swasta
untuk mewujudkankepemerintahan yang baik secara umum. Dalam menciptakan tata
pemerintahan yang baiksangat tergantung dari ketiga lembaga yang menyusun
governance tersebut yaitu pemerintah(government), dunia usaha (swasta), dan
masyarakat.Ketigadomainitu harus
saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Ketiga lembaga ini
harus menjaga kesinergiandalam rangka mencapai tujuan, karena ketiga domain ini
merupakan sebuah sistem yangsaling ketergantungan dan tidak dapat dipisahkan.

Dikategorikan pemerintahan yang baik, jika pembangunan itu dapat dilakukan


dengan biaya yang sangat minimal menuju cita-
cita kesejahteraan dan kemakmuran, memperlihatkanhasil dengan indikator kemampuan
ekonomi rakyat meningkat, kesejahteraan spritualitasnyameningkat dengan indikator
masyarakat rasa aman, tenang, bahagia dan penuh dengankedamaian.
DAFTAR PUSTAKA

Archon, Fung & Erik Olin Wright.2003. Deepening Democracy :Institutional Innovations in Empowered
Participatory Governance, The Real Utopias Project IV.London : Verso.

Budiardjo Miriam. 2000. Menggapai Kedaulatan untuk Rakyat, Bandung :Mizan. Catanese, Anthony
James (1984), The Politics of Planning & Development,Sage Library of Social Research, Volume 156,
Beverly Hills : Sage Publications

Development Assistant Committee, (1997), Evaluation of Programs Promoting Participatory


Development & Good Governance.

Ganie-Rochman, Meuthia.2000. Artikel “Good Governance : Prinsip, Komponen dan Penerapannya”,


dalam HAM : Penyelenggaraan Negara Yang Baik dan Masyarakat Warga, Jakarta : KOMNAS HAM

Anda mungkin juga menyukai