Anda di halaman 1dari 2

Pertanyaan dari tim pembahas (kelompok pantai) untuk tim penyaji (kelompok hutan

mangrove dan estuaria)

1. Tadi telah dijelaskan oleh kelompok penyaji di dalam video adanya dampak yang
terjadi akibat adanya aktivitas manusia di daerah ekosistem hutan mangrove, sudah
disebutkan pula beberapa aktivitas manusia dan akibat yang diperoleh dari aktivitas
tersebut, disini yang ingin saya tanyakan bagaimana solusi atau harapan agar dampak
/akibat tadi tidak semakin parah agar ekosistem hutan mangrove dapat terjaga
kelestariannya?

2. Mengapa persentase lumpur dapat mempengaruhi karakteristik dari ekosistem


mangrof. Jelaskan bagaimana hubungannya!

3. Salah satu pemanfaatan ekosistem estuaria adalah sebagai lahan perkebunan. Dapatkah
dijelaskan bagaimana bentuk perkebunan yang dimaksud dan seberapa besar dampaknya
bagi manusia?

Jawaban ;

1. Upaya penyelamatan hutan mangrove, yaitu :


 Pemilihan dan pembibitan tumbuhan mangrove sesuai dengan areal yang akan
dilakukan reboisasi.
 Adanya kontrol yang ketat terhadap pembukaan area di hutan mangrove bagi
pertanian/perkebunan, tambak, pertambangan dll.
 Adanya kerja sama dari pemerintah, LSM dan masyarakat untuk melakukan
sosialisasi mengenai pengenalan, penyelamatan dan penyamaan persepsi dalam
rangka perbaikan konsep dan pelaksanaan program penyelamatan hutan
mangrove.
 Melakukan upaya sosialisasi penyelamatan hutan mangrove ke sekolah-sekolah
sebagai generasi penerus untuk membangun kesadaran bahwa penyelamatan hutan
mangrove pada hari ini dapat memberikan manfaat ke anak cucu mereka di
kemudian hari.
 Upaya memberikan larangan membuang sampah sembarangan di sekitar area
hutan mangrove dengan memasang slogan-slogan untuk menjaga kebersihan dan
kelestarian hutan mangrove.
2. Karena keberadaan lumpur dihutan mangrove mempengaruhi pola zonasi vegetasi.
Menurut Bengen et al, faktor yang mempengaruhi zonasi dalam hutan mangrove
adalah salinitas, toleransi terhadap ombak dan angin, toleransi terhadap lumpur
(substrat) dan frekuensi genangan air. Selain itu, pola zonasi vegetasi sangat
berkaitan erat dengan tipe tanah (lumpur, pasir/ gambut), keterbukaan (terhadap
hempasan dan gelombang) salinitas serta pasang surut.Sehingga presentase lumpur
sangat mempengaruhi keberadaan vegetasi mangrove, misalnya pada jenis
Avicennia dimana keadaan tanahnya berlumpur lembek, agak dangkal, dengan
substrat agak berpasir sedikit bahan organik dan kadar garam tinggi. Sedangkan
Bruguiera tanahnya berlumpur agak keras.
3. Estuaria merupakan wilayah pantai yang memiliki nilai produktivitas tinggi
disebabkan oleh faktor bahan organik mengalami pengadukan oleh gelombang.
Masuknya baik air tawar maupun air laut ke estuari merupakan faktor yang
meningkatkan kesuburan perairan dan daerah sekitar ekosistem estuaria, hal ini
juga menjadikan estuaria sangat cocok untuk dijadikan lahan perkebunan
tumbuhan palem-paleman dimana terdapat banyaknya palem-paleman yang
yetlihat hidup pada daerah ekosistem estuaria seperti pohon sawit, kelapa, dan
nipah. Salah satu perkebunan palem-paleman yang cocok untuk estuaria yaitu
perkebunan nipah dimana dilihat dari banyaknya jumlah nipah yang hidup dalam
ekosistem ini yang dimana Daun dari pohon nipah (salah satu jenis pohon
mangrove) dapat digunakan untuk atap dan pembungkus rokok, buahnya dapat
dimakan, dan niranya dapat dijadikan gula serta bahan minuman. Hal tersebut
menyebabkan banyak masyarakat yang kehidupannya tergantung secara sosial dan
ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai