Anda di halaman 1dari 30

STRATEGI NASIONAL

PENGELOLAAN EKOSISTEM
MANGROVE INDONESIA


BUKU I
STRATEGI DAN PROGRAM








KELOMPOK KERJA MANGROVE TINGKAT NASIONAL







Mei 2013

Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia
ii



KATA PENGANTAR



Saat ini Indonesia memiliki sekitar 3,2 juta hektar mangrove atau hampir
21% dari total luas mangrove dunia dengan jumlah spesies mangrove
yang ditemukan tidak kurang dari 75 spesies. Kondisi ini membuat
Indonesia dikenal sebagai negara dengan mangrove terluas dengan
tingkat keanekaragaman hayati tinggi. Data terakhir mengindikasikan
total luas mangrove Indonesia dalam waktu dua puluh tahun terakhir
telah berkurang hampir 1,1 juta hektar atau sekitar 75% akibat konversi.
Hal ini menunjukan bahwa ekosistem mangrove merupakan salah satu
diantara habitat lahan basah pantai yang mengalami tekanan-tekanan
pembangunan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Ekosistem mangrove mempunyai berbagai fungsi penting, diantaranya
sebagai system penyangga kehidupan, sumber pangan, pelindung
pesisir, menjaga kekayaan keanekaragaman hayati, berkontribusi
sebagai pengendali iklim global melalui penyerapan karbon. Menyadari
peran ekosistem mangrove sebagai salah satu ekosistem lahan basah
penting, maka pengelolaan ekosistem mangrove perlu dilakukan secara
tepat dan terpadu.
Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia
iii
Mengingat besarnya potensi dan fungsi-fungsi spesifik yang dimiliki
ekosistem mangrove Indonesia, maka perlu disusun kerangka strategi
pengelolaan ekosistem mangrove secara khusus. Berdasarkan
Peraturan Presiden nomor 73 tahun 2012 tentang Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove, Tim Koordinasi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove telah menyusun dokumen Strategi
Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove (SNPEM).
Dokumen ini ditujukan untuk menjadi acuan bersama dalam rangka
mengkoordinasikan dan mengsinergikan kebijakan, program dan
kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan ekosistem mangrove Indonesia.
Diharapkan dokumen ini dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sesuai
dengan kekhasan dan prioritas daerah sesuai dengan tuntutan
desentralisasi dan otonomi, sepanjang nilai dan fungsi ekologis menjadi
pertimbangan yang berimbang dengan penilaian ekonominya.
Penghargaan yang setinggi-tingginya ditujukan kepada Kelompok Kerja
Mangrove, Instansi terkait serta semua pihak yang telah membantu dan
mendukung penyusunan strategi ini.

Jakarta, Mei 2013
Menteri Kehutanan
Republik Indonesia

Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia
iv



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iv
I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan ................................................................. 3
C. Sasaran ................................................................................... 3
D. Isu Pokok ................................................................................. 4
II. KOMITMEN PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE ........... 6
A. Komitmen Internasional ........................................................... 6
B. Komitmen Nasional .................................................................. 7

Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia
v
III. STRATEGI NASIONAL ................................................................... 8
A. Visi ........................................................................................... 9
B. Arah Kebijakan ......................................................................... 9
C. Nilai ........................................................................................ 11
D. Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Program ........................ 12
IV. PENUTUP ...................................................................................... 23








Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia
1



BAB I
PENDAHULUAN



A. Latar Belakang
Negara Republik Indonesia memiliki beragam habitat alami, yang kaya
dengan berbagai tipe ekosistem, sumberdaya tumbuhan dan hewan,
serta sejumlah besar jenis endemik pada masing-masing pulau,
sehingga Indoensia dikenal sebagai pusat keanekaragaman hayati
dunia. Sejalan dengan meningkatnya tekanan penduduk dan semakin
cepatnya pertumbuhan ekonomi, degradasi sumberdaya alam dan
kerusakan habitat-habitat alami juga meningkat, sehingga fungsi-fungsi
ekologi ekosistemnya terganggu; bahkan pada tempat-tempat tertentu
tidak dapat dikembalikan fungsinya. Fungsi-fungsi ekologi suatu
ekosistem berkisar mulai dari wilayah laut sebagai penahan panas dan
mekanisme pertukaran panas antara laut, tanah dan udara, sampai
pada peranan hutan sebagai paru-paru dunia. Diantara berbagai
habitat alami tersebut, yang termasuk sebagai habitat lahan basah
pesisir adalah ekosistem mangrove, yang juga merupakan habitat
sangat penting bagi sistem penyangga kehidupan.

Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia
2
Sebagian besar penduduk dunia tinggal di wilayah pesisir atau di
wilayah aliran sungai utama, demikian pula di Indonesia. Karena
kebutuhan dan manfaat ekonomi wilayah tersebut bagi negara maju dan
negara berkembang; serta potensi ekonominya untuk pertumbuhan
cukup besar, maka permintaan untuk merubah dan mengkonversi tipe-
tipe lahan basah pesisir ke penggunaan lain yang lebih ekonomis
sangat tinggi, sehingga tekanan terhadap keberadaannya cenderung
terus meningkat.
Ekosistem mangrove merupakan sumberdaya lahan basah yang
terletak di wilayah pesisir yang mengalami tekanan-tekanan
pembangunan baik secara langsung dan tidak langsung. Oleh karena
itu pengelolaannya harus merupakan bagian integral dari pengelolaan
wilayah pesisir terpadu dan pengelolaan DAS (daerah aliran sungai)
secara keseluruhan.
Sebagai negara yang memiliki ekosistem mangrove terluas di dunia (26
%), dengan manfaat dan fungsi yang tinggi bagi keberlanjutan sistem
kehidupan di muka bumi, maka sangat mendesak diperlukan suatu
strategi untuk mengelola ekosistem mangrove tersebut yang diakui oleh
semua pihak/pemangku peran, dan dapat dipergunakan sebagai dasar
kebijakan pengelolaan ekosistem mangrove di tingkat pusat sampai
tingkat daerah.
Strategi Nasional Pengelolaan Mangrove Indonesia yang telah ditetapkan
Departemen Kehutanan pada tahun 1997 dirasakan sudah tidak sesuai
lagi dengan kondisi terkini, antara lain karena : berlakunya Undang-
Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang
memberikan sebagian kewenangan pemerintahan dalam pengelolaan
sumberdaya alam kepada Pemerintah Daerah; dibentuknya Departemen
Kelautan dan Perikanan yang sebagian tupoksinya mengelola wilayah
pesisir dan laut; belum sinerginya program-program pengelolaan
ekosistem mangrove yang dilaksanakan para pihak; dan berkembangnya
semangat pengelolaan berbasis masyarakat.

Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia
3
Suatu strategi untuk mengatasi tekanan pada ekosistem mangrove
sangat diperlukan, agar mampu menjamin bahwa perubahan yang terjadi
tidak membahayakan kelestarian fungsi-fungsi ekologi, dan sosial
ekonomi yang dapat merugikan kehidupan generasi sekarang maupun di
masa mendatang. Disamping itu, strategi tersebut harus
mengintegrasikan kewenangan Pusat Daerah sesuai dengan kebijakan
Otonomi Daerah dan mampu memberikan arahan dalam penetapan
status ekosistem mangrove, serta mampu mengintegrasikan kepentingan
para pihak yang terkait dalam pengelolaan ekosistem mangrove.
Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove merupakan strategi
tingkat nasional, yang memberi pedoman bagi Pemerintah Daerah
(Propinsi dan Kabupaten/Kota) dalam pengelolaan ekosistem mangrove
sesuai dengan karakteristik daerah.

B. Maksud dan Tujuan
Maksud disusunnya Strategi Nasional ini adalah memberikan arahan
dan informasi bagi para pihak terkait dalam pengelolaan ekosistem
mangrove, dengan tujuan :
1. Meningkatkan kapasitas para pihak dalam pengelolaan ekosistem
mangrove yang sesuai dengan daya dukung lingkungan, dan
didasarkan pada data informasi ilmiah yang dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Meningkatkan dan mempertahankan manfaat dan fungsi-fungsi
ekosistem mangrove bagi sistem penyangga kehidupan.

C. Sasaran
Sasaran Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove adalah :
1. Tercapainya peningkatan kapasitas para pihak dalam pengelolaan
ekosistem mangrove.

Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia
4
2. Tercapainya peningkatan kesadaran dan peran semua pihak yang
terkait dalam pengelolaan ekosistem mangrove yang berkelanjutan.
3. Terlaksananya koordinasi dan mekanisme lintas sektor di tingkat
pusat dan daerah dalam pengelolaan ekosistem mangrove.
4. Terlaksananya pola pengelolaan berbasis masyarakat dalam
pengelolaan ekosistem mangrove.
5. Tercapainya peningkatan manfaat dan fungsi ekosistem mangrove
bagi sistem penyangga kehidupan.
6. Tercapainya pengurangan laju degradasi ekosistem mangrove dan
meningkatnya kualitas ekosistem mangrove di Indonesia.

D. Isu Pokok
Isu pokok yang berhubungan dengan pengelolaan ekosistem mangrove
di Indonesia dapat dibagi menjadi empat isu, yaitu:
1. Isu Ekologi
a. Lebih dari 50 % dari total luas mangrove Indonesia berada
dalam kondisi rusak, sehingga menurunnnya biodiversitas dan
jasa lingkungan ekosistem mangrove akibat perubahan fungsi
lahan sehingga meningkatkan risiko bencana.
b. Telah banyak upaya untuk menkonservasi dan merehabilitasi
ekosistem mangrove, namun hasil dari kegiatan tersebut
belum optimal sesuai harapan. sehingga belum mampu
mengimbangi laju kerusakan yang terjadi.
c. Wilayah pesisir Indonesia rawan terhadap bencana dan
dampak perubahan iklim
2. Isu Sosial Ekonomi
a. Perbedaan pemahaman tentang nilai dan fungsi ekosistem
mangrove dan pentingnya upaya rehabilitasi.

Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia
5
b. Partisipasi masyarakat lokal dalam perencanaan dan
implementasi pengelolaan ekosistem mangrove belum
optimal.
c. Sebagian besar kondisi masyarakat di sekitar ekosistem
mangrove tergolong miskin.
d. Kegiatan pemanfaatan ekosistem mangrove ramah
lingkungan belum berkembang.
e. Pertumbuhan penduduk dan ekonomi memicu alih fungsi
lahan dan kerusakan ekosistem mangrove
3. Isu Kelembagaan
a. Koordinasi diantara lembaga terkait dalam pengelolaan
ekosistem mangrove belum efektif.
b. Kebijakan antar sektor dalam pengelolaan ekosistem
mangrove masih belum sinergis.
c. Kelembagaan pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan
ekosistem mangrove yang telah ada belum berkembang dan
berfungsi secara optimal.
d. Kurangnya kapasitas pemerintah pusat dan daerah serta
stakeholder terkait dalam menginterpretasikan dan
mengimplementasikan kebijakan pengelolaan ekosistem
mangrove
e. Belum terintegrasinya data ekosistem mangrove secara
nasional
4. Isu Peraturan Perundang-Undangan
a. Peraturan perundang-undangan pengelolaan ekosistem
mangrove belum diimplementasikan dan diintegrasikan secara
optimal.
b. Penegakan hukum dalam pengelolaan ekosistem mangrove
belum efektif.


Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia
6



BAB II
KOMITMEN PENGELOLAAN
EKOSISTEM MANGROVE



A. Komitmen Internasional
Sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang cukup
tinggi dan untuk membangun persepsi sebagai negara berdaulat yang
peduli terhadap pelestarian keanekaragaman hayati, maka kondisi
lingkungan eksternal yang perlu dipertimbangkan antara lain :
1. Berkembangnya kebijakan internasional dalam pelestarian
lingkungan hidup dan menjadi isu-isu global memberi pengaruh
besar terhadap pengelolaan sumberdaya alam di Indonesia.
2. Adanya komitment-komitmen internasional sebagai upaya
mengatasi kemerosotan ekosistem global, antara lain Agenda 21,
CBD (Convention on Biodiversity), UNFCCC (United Nation
Framework on Convention on Climate Change), Ramsar
Convention, CITES (Convention on International Trade and
Endangered Species for Flora and Fauna), Konferensi Cartagena
tentang Keamanan Hayati, Protokol Kyoto dan sebagainya yang
berpengaruh terhadap kebijakan pengelolaan ekosistem mangrove


Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia
7
di Indonesia, deklarasi Surabaya Call for Action posisi mangrove
dalam konteks Manajemen dan Restorasi Ekosistem, Adaptasi
Perubahan Iklim dan Pengurangan Risiko Bencana, .
3. Adanya komitmen internasional sebagai upaya menjaga
kelestarian lingkungan hidup yang menjadi area produksi budidaya
melalui mekanisme sertifikasi yang berpengaruh terhadap
kebijakan praktek berbudidaya yang baik di Indonesia
Memperhatikan beberapa komitmen internasional tersebut, maka posisi
Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove juga merupakan
impelementasi dari komitmen Negara Republik Indonesia dalam
pelestarian keanekaragaman hayati.

B. Komitmen Nasional
Komitmen Pemerintah Republik Indonesia dalam kaitannya dengan
berbagai konvensi internasional antara lain :
1. Ratifikasi CITES melalui Keputusan Presiden Nomor 43 tahun
1978.
2. Ratifikasi konvensi Ramsar melalui Keputusan Presiden Nomor 48
tahun 1991.
3. Ratifikasi konvensi keanekaragaman hayati melalui Undang-
Undang Nomor 5 tahun 1994.
4. Ratifikasi konvensi perubahan iklim melalui Undang-Undang
Nomor 6 tahun 1994.
5. Ratifikasi United Nation Convention to Combat Desertification
(UNCCD).
6. Ratifikasi Protokol Cartagena (Keamanan Keanekaragaman Hayati
atas Konvensi Keanekaragaman Hayati).
7. Ratifikasi Protokol Kyoto
8. Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-
GRK)


Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia
8



BAB III
STRATEGI NASIONAL



Mengacu pada kondisi ekologi, sosial ekonomi, budaya dan kelembagaan
pengelolaan ekosistem mangrove yang tumbuh-berkembang di Indonesia
maka terdapat beberapa hal penting yang menjadi acuan dalam
pengelolaan ekosistem mangrove Indonesia, yaitu:
1. Pemanfaatan ekosistem mangrove harus diimbangi dengan
kegiatan rehabilitasi dan konversi ekosistem mangrove harus
dikendalikan sehingga tercapai prinsip no net loss
2. Peran ekosistem mangrove dalam perlindungan keanekaragaman
hayati, garis pantai dan sumberdaya pesisir sangat penting.
3. Pengelolaan ekosistem mangrove dilaksanakan sebagai bagian
integral dari pengelolaan wilayah pesisir terpadu dan pengelolaan
DAS secara keseluruhan.
4. Pengelolaan ekosistem mangrove membutuhkan komitmen politik
dan dukungan kuat pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan
para pihak terkait.


Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia
9
5. Koordinasi dan kerjasama antar instansi baik vertikal maupun
horizontal, sangat penting untuk menjamin terlaksananya kebijakan
strategi nasional pengelolaan ekosistem mangrove.
6. Pengelolaan ekosistem mangrove berbasis masyarakat
dilaksanakan untuk melestarikan nilai penting ekologi, ekonomi dan
sosial budaya, guna meningkatkan pendapatan masyarakat dan
mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
7. Pemerintah daerah mempunyai kewenangan dan kewajiban
mengelola ekosistem mangrove sesuai dengan kondisi dan
aspirasi local, dan strategi nasional pengelolaan ekosistem
mangrove.
8. Pengembangan riset, Iptek dan sistem informasi diperlukan untuk
memperkuat pengelolaan ekosistem mangrove yang berkelanjutan.
9. Pengelolaan ekosistem mangrove dilaksanakan melalui pola
kemitraan dengan dukungan para pihak dan masyarakat
Internasional.

A. Visi
Terwujudnya pengelolaan ekosistem mangrove yang
berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat .

B. Arah Kebijakan
Arah kebijakan Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove
yang ditetapkan diilhami dari Piagam Mangrove, yaitu :
1. Pengendalian pemanfaatan dan konversi ekosistem mangrove
dengan prinsip kelestarian (no net loss).


Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia
10
2. Peningkatan fungsi ekosistem mangrove dalam perlindungan
keanekaragaman hayati, perlindungan garis pantai dan
sumberdaya pesisir serta peningkatan produk yang dihasilkan
sebagai sumber pendapatan bagi negara dan masyarakat.
3. Pengelolaan ekosistem mangrove sebagai bagian integral dari
pengelolaan wilayah pesisir terpadu dan pengelolaan DAS (Daerah
Aliran Sungai).
4. Komitmen politik dan dukungan kuat pemerintah, pemerintah
daerah, dan para pihak.
5. Koordinasi dan kerjasama antar instansi dan para pihak terkait
secara vertical dan horizontal untuk menjamin terlaksananya
kebijakan strategi nasional pengelolaan ekosistem mangrove.
6. Pengelolaan ekosistem mangrove berbasis masyarakat untuk
meningkatkan dan melestarikan nilai penting ekologi, ekonomi dan
sosial budaya, guna meningkatkan pendapatan masyarakat dan
mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
7. Peningkatan kapasitas Pemerintah Daerah dalam melaksanakan
kewenangan dan kewajiban pengelolaan ekosistem mangrove
sesuai dengan kondisi dan aspirasi lokal.
8. Pengembangan riset, iptek dan sistem informasi yang diperlukan
untuk memperkuat pengelolaan ekosistem mangrove yang
berkelanjutan.
9. Pengelolaan ekosistem mangrove melalui pola kemitraan antara
pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat
dengan dukungan lembaga dan masyarakat Internasional, sebagai
bagian dari upaya mewujudkan komitmen lingkungan global.



Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia
11
C. Nilai (Diganti dengan Asas sesuaikan
dengan Perpres)
Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove (SNPEM)
menganut asas:
1. Transparansi, yaitu bisa diakses oleh semua pihak untuk ditinjau
ulang.
2. Partisipatif, yaitu mengakomodasi semua komitmen politik negara,
komitmen lokal dan akamodatif bagi semua pihak serta isinya
dapat diterapkan secara partisipatif untuk mewujudkan
pengelolaan yang efektif dan efisien.
3. Akuntabilitas, yaitu disosialisasikan kepada publik dan dikaji secara
menyeluruh, ilmiah serta dapat dipertanggungjawabkan.
4. Responsif, yaitu mampu mengantisipasi perubahan komitmen
lokal, nasional dan global terhadap ekosistem mangrove.
5. Efisiens, yaitu mempunyai kemampuan untuk menserasikan
kebijakan (Pusat dan Daerah) dengan menganut azas harmonis
hubungan horizontal, vertikal dan diagonal.
6. Efektif, yaitu dapat dilaksanakan tepat sasaran oleh para pihak
baik pemangku kepentingan maupun masyarakat atas dasar
kerjasama yang harmonis.
Berkeadilan, yaitu mampu memberikan manfaat sesuai dengan
tanggung jawab para pihak dengan memperhatikan asas kesetaraan
untuk memperoleh kemakmuran bersama.




Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia
12
D. Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Program
1. Isu Ekologi
Misi : Melakukan konservasi dan rehabilitasi ekosistem
mangrove pada kawasan lindung dan kawasan
budidaya.
Tujuan : Mempertahankan keberadaan dan fungsi ekosistem
mangrove, serta merehabilitasi ekosistem mangrove
yang rusak pada kawasan lindung dan kawasan
budidaya
SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATOR KINERJA
1. Tercapainya
peningkatan
kualitas dan
kuantitas
ekosistem
mangrove
pada kawasan
lindung dan
kawasan
budidaya
1. Menetapkan ekosistem
mangrove sebagai
kawasan yang
berfungsi lindung dan
atau berfungsi budidaya
sebagai bagian dari
rencana tata ruang
wilayah dan rencana
zonasi wilayah pesisir.
1. Penyusunan kriteria
kawasan lindung dan
kawasan budidaya
mangrove
1. Tersedianya kriteria
penetapan kawasan
lindung dan kawasan
budidaya mangrove
2. Penetapan dan
pemasangan batas
kawasan lindung dan
kawasan budidaya oleh
pemerintah daerah
2. Dilakukannya
penetapan dan
pemasangan batas
kawasan lindung dan
kawasan budidaya
secara bertahap.
3. Pelaksanaan kegiatan
inventarisasi kondisi
ekologi mangrove pada
kawasan lindung dan
kawasan budidaya
3. Dilaksanakannya
inventarisasi ekologi
mangrove pada
kawasan lindung dan
kawasan budidaya,
2. Pengendalian konversi
ekosistem mangrove
4. Pemerintah daerah
menyusunan rencana
pengelolaan
sumberdaya mangrove
daerah sebagai bagian
dari rencana zonasi
wilayah pesisir
4. Tersedianya rencana
pengelolaan
sumberdaya
mangrove pada tiap
wilayah (Propinsi,
Kabupaten/Kota)
5. Penetapan mekanisme
proses konversi
mangrove
5. Tersedianya peraturan
yang memuat
mekanisme proses
konversi mangrove


Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia
13
SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATOR KINERJA
3. Meningkatkan upaya
rehabilitasi ekosistem
mangrove dengan
mengoptimalkan
berbagai sumberdaya
6. Penyusunan pedoman
rehabilitasi ekosistem
mangrove
6. Tersedianya pedoman
rehabilitasi ekosistem
mangrove

7. Pengembangan riset
dan iptek pembibitan
dan penanaman
mangrove
7. Dilakukannya
pengembangan riset
dan iptek pembibitan
dan penanaman
mangrove,
8. Pelaksanaan program
rehabilitasi pada
ekosistem mangrove
8..Dilakukannya program
rehabilitasi pada
ekosistem mangrove
9. Pemberian insentif
terhadap institusi/
perorangan yang
berhasil dalam kegiatan
konservasi dan
rehabilitasi ekosistem
mangrove
9..Ada insentif terhadap
institusi/ perorangan
yang berhasil dalam
kegiatan konservasi
dan rehabilitasi
ekosistem mangrove
10. Menggalang dukungan
para pihak dan
masyarakat
internasional dalam
melaksanakan
konservasi dan
rehabilitasi ekosistem
mangrove
10. MEningkatnya
dukungan para pihak
dan masyarakat
internasional dalam
melaksanakan
konservasi dan
rehabilitasi ekosistem
mangrove
4. Memprioritaskan
ekosistem mangrove
dalam upaya
perlindungan pesisir,
adaptasi perubahan
iklim dan
pengurangan resiko
bencana
11. Pengembangan riset
dan iptek perlindungan
pesisir, adaptasi
perubahan iklim dan
pengurangan resiko
bencana berbasis
mangrove
11. Tersedianya hasil
riset dan iptek
perlindungan
pesisir, adaptasi
perubahan iklim dan
pengurangan resiko
bencana berbasis
mangrove
12. Diseminasi dan
Penerapan hasil
penelitian perlindungan
pesisir, adaptasi
perubahan iklim dan
pengurangan resiko
bencana berbasis
mangrove
12. Terimplementasinya
hasil riset dan iptek
dalam perlindungan
pesisir, adaptasi
perubahan iklim dan
pengurangan resiko
bencana berbasis
mangrove


Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia
14
SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATOR KINERJA
2. Tersedianya
data dan
informasi
kondisi
ekosistem
mangrove di
Indonesia
yang
terandalkan,
dapat
dipercaya dan
disepakati oleh
para pihak
1. Mengembangkan iptek
dibidang pemetaan
ekosistem mangrove
1. Penetapan
standarisasi metoda
pemetaan dan
inventarisasi mangrove
1. Tersedianya
standarisasi metoda
pemetaan dan teknik
inventarisasi
ekosistem mangrove
2. Membangun jejaring
kerja (nasional,
internasional), dalam
pengembangan iptek
pemetaan ekosistem
mangrove
2.Tersedianya jejaring
kerja (nasional,
internasional), dalam
pengembangan iptek
pemetaan ekosistem
mangrove,
3. Diseminasi hasil-hasil
iptek pemetaan
ekosistem mangrove
3.Terimpleplementasinya
hasil iptek pemetaan
ekosistem mangrove
2. Membangun data base
ekosistem mangrove
untuk keperluan
konservasi dan
rehabilitasi

4. Inventarisasi potensi
dan pemetaan
sumberdaya mangrove
4.Tersedianya one map
mangrove
5. pertukaran data
informasi ekosistem
mangrove mangrove
5. Terlaksananyan
pertukaran data dan
informasi ekosistem
mangrove
6. Membangun sIstem
informasi pengelolaan
ekosistem mangrove
6. Tersedia dan
berfungsinya web
portal ekosistem
mangrove
7. Menyediakan sarana
prasarana data base
ekosistem mangrove
dan meningkatkan
kapasitas sdm
7.Tersedianya sarana
prasarana
meningktanya kualitas
sumberdaya manusia
dalam pengelolaan
database ekosistem
mangrove

2. Isu Sosial Ekonomi
Misi : 1. Meningkatkan kepedulian masyarakat dalam
pengelolaan ekosistem mangrove,
2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatkan nilai manfaat sumberdaya mangrove
dan pemanfaatan ekosistem mangrove yang bijak


Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia
15
Tujuan : 1. Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap
keberadaan, status, fungsi dan manfaat ekosistem
mangrove,
2. Meningkatkan peran masyarakat lokal dalam
pengelolaan ekosistem mangrove,
3. Mengembangkan model-model (konservasi dan
budidaya) pengelolaan ekosistem mangrove yang
ramah lingkungan dan berbasis masyarakat,
4. Mengembangankan pemanfaatan ekosistem
mangrove berdasarkan iptek dan atau kearifan
tradisional masyarakat
SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATOR KINERJA
1. Terciptanya
kesamaan
pemahaman
pemerintah
dan para
pihak
terhadap
keberadaan,
status, fungsi
dan manfaat
ekosistem
mangrove
1. Mengembangkan
forum dialog
tentang
pengelolaan
ekosistem
mangrove
1. Penguatan peran Tim
Koordinasi Pengelolaan
Ekosistem Mangrove,
1. Meningkatnya Peran Tim
Koordinasi Pengelolaan
Ekosistem Mangrove
2. Penguatan peran
(Kelompok Kerja
Mangrove Nasional dan
Daerah)
2. Meningkatnya peran
Kelompok Kerja
Mangrove Tingkat
Nasional dan Daerah)
3. Melaksanakan
sosialisasi Strategi
Nasional Pengelolaan
Ekosistem Mangrove di
daerah
3. Terlaksananya sosialisasi
Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem
Mangrove
4. Melaksanakan
pertemuan nasional dan
internasional tentang
pengelolaan ekosistem
mangrove
4. Terlaksananya pertemuan
nasional dan
internasional tentang
pengelolaan ekosistem
mangrove nasional dan
internasional
5. Penyelenggaraan
gerakan cinta mangrove
5. Ada penyelenggaraan
gerakan cinta mangrove
di daerah


Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia
16
SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATOR KINERJA
2. Melaksanakan
penyuluhan,
pendidikan dan
latihan tentang
pengelolaan
ekosistem
mangrove
6. Penyusunan materi
(modul, pedoman
penyelenggaraan)
penyuluhan, pelatihan,
dan pendidikan
lingkungan ekosistem
mangrove
6. Tersedianya modul,
pedoman
penyelenggaraan)
penyuluhan, pelatihan,
dan pendidikan
lingkungan ekosistem
mangrove
7. Peningkatan kapasitas
sumberdaya manusia
tentang Pengelolaan
ekosistem mangrove
7. Meningkatnya kualitas
sumberdaya manusia
tentang Pengelolaan
ekosistem mangrove,
8. Pengembangan dan
membangun stasion-
stasion kegiatan
pengelolaan ekosistem
mangrove sesuai
dengan karakteristik
daerah
8. Tersedianya stasion-
stasion kegiatan
pengelolaan ekosistem
mangrove berdasarkan
sesuai dengan
karakteristik daerah
2. Terciptanya
peran
masyarakat
dalam
pengelolaan
ekosistem
mangrove
1. Pemberdayaan
kelompok
masyarakat
dalam
pengelolaan
ekosistem
mangrove
9. Menyusun kriteria peran
masyarakat dalam
pengelolaan ekosistem
mangrove
10. Fasilitasi dan
pendampingan
masyarakat dalam
pengelolaan ekosistem
mangrove
9. Tersedianya kriteria
tingkat keterlibatan
masyarakat dalam
pengelolaan ekosistem
mangrove
10. Terlaksananya program
fasilitasi dan
pendampingan
masyarakat dalam
pengelolaan ekosistem
mangrove
11. Penguatan dan
peningkatan peran serta
masyarakat lokal dalam
kegiatan pengelolaan
ekosistem mangrove
11. Terlaksananya kegiatan
penguatan dan
peningkatan peran serta
masyarakat lokal dalam
pengelolaan ekosistem
mangrove
12. Peningkatan mata
pencaharian alternatif
masyarakat
12. Terlaksanaya kegiatan
peningkatan ketrampilan
mata pencaharian
alternatif masyarakat
13. Memfasilitasi
terbentuknya Kelompok-
Kelompok Pemerhati
mangrove
13. Terlaksananya fasilitasi
pembentukan Kelompok-
Kelompok Pemerhati
mangrove di daerah


Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia
17
SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATOR KINERJA
3. Tersedianya
model-model
pengelolaan
ekosistem
mangrove
yang ramah
lingkungan,
berbasis
masyarakat
dan
memberikan
manfaat
peningkatan
pendapatan
dan sosial
ekonomi
masyarakat
1. Mengembangkan
model-model
pengelolaan
ekosistem
mangrove ramah
lingkungan,
berbasis
masyarakat
14. Penyusunan Pedoman
Model-Model
pengelolaan ekosistem
mangrove ramah
lingkungan berbasis
masyarakat
14. Tersedianya Pedoman
Model-Model pengelolaan
ekosistem mangrove
ramah lingkungan
berbasis masyarakat
15. Penyusunan Pedoman
Umum Pemanfaatan
Sumberdaya Hutan
Mangrove
15. Tersedianya Pedoman
Umum Pemanfaatan
Sumberdaya Hutan
Mangrove
16. Pelaksanaan ujicoba
model budidaya
perikanan ramah
lingkungan
16. Terlaksananya ujicoba
model budidaya
perikanan ramah
lingkungan
17. Pelaksanaan ujicoba
model budidaya hutan
mangrove berkelanjutan
berbasis masyarakat
17. Terlaksananya ujicoba
model budidaya hutan
mangrove berkelanjutan
berbasis masyarakat
18. Pelaksanaan ujicoba
model pengelolaan
ekosistem mangrove
untuk adaptasi
perubahan iklim dan
mitigasi bencana
berbasis masyarakat
18. Terlaksananya ujicoba
model pengelolaan
ekosistem mangrove
untuk adaptasi
perubahan iklim dan
mitigasi bencana
berbasis masyarakat
19. Penyusunan Pedoman
Pengelolaan Hutan
Mangrove berbasis Unit
Manajemen (KPHL,
KPHP, KPHK)
19. Ada Pedoman
Pengelolaan Hutan
Mangrove berbasis Unit
Manajemen (KPHL,
KPHP, KPHK),
20. Penggalangan
kerjasama nasional dan
internasional dalam
pengembangan model
model pengelolaan
ekosistem mangrove
20. Terdapat model-model
pengelolaan ekosistem
mangrove hasil
kerjasama nasional dan
masyarakat internasional
4. Terlaksananya
pemanfaatan
ekosistem
mangrove
berkelanjutan
yang sesuai
dengan iptek
dan kearifan
1. Mengembangkan
iptek pemanfaatan
ekosistem
mangrove yang
ramah lingkungan
dan sesuai
dengan kearifan
lokal
21. Inventarisasi kearifan
lokal dalam
pemanfaatan ekosistem
mangrove
21. Tersedianya informasi
kearifan lokal
pemanfaatan ekosistem
mangrove
22. Melaksanakan kajian
dan valuasi ekonomi
ekosistem mangrove
22. Tersedianya informasi
nilai ekonomi ekosistem
mangrove


Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia
18
SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATOR KINERJA
lokal
23. Penyebarluasan
informasi iptek dan
kearifan tradisional
melalui media cetak dan
elektronik
23. Terlaksananay kegiatan
penyebarluasan informasi
iptek dan kearifan
tradisional melalaui
media cetak dan
elektronik,
24. Penguatan kearifan lokal
dalam pengelolaan
ekosistem mangrove)
24. Meningkatnya peran
masyarakat lokal dalam
pengelolaan ekosistem
mangrove

3. Isu Kelembagaan
Misi : Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kemampuan
masyarakat dalam pengelolaan ekosistem mangrove
Tujuan : 1. Meningkatkan peran pemangku kewenangan
pengelolaan (managemenent authority) dan
pemangku kewenangan penelitian (scientific
authority) dalam pengelolaan ekosistem mangrove,
2. Mengembangkan mekanisme kerjasama sinergis
antar para pihak dalam pengelolaan ekosistem
mangrove,
3. Mengupayakan koordinasi dan integrasi program
antar para pihak yang terkait dalam pengelolaan
ekosistem mangrove,
4. Meningkatkan kapasitas institusi pusat, daerah dan
masyarakat dalam pengelolaan ekosistem mangrove.



Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia
19
SASARAN STRATEGI PROGRAM
INDIKATOR
KINERJA
1. Terciptanya mekanisme
kerjasama yang sinergis
antar para pihak dalam
pengelolaan ekosistem
mangrove

1. Mengembangkan
mekanisme
kerjasama yang
sinergis antar para
pihak dalam
pengelolaan
ekosistem
mangrove
1. Peningkatan
mekanisme
kerjasama yang
sinergis diantara
multipihak
(pemerintah,
swasta,
perguruan tinggi,
LSM,
masyarakat)
dalam
pengelolaan
ekosistem
mangrove
1. Tersedianya
wadah kerjasama
multipihak
(pemerintah,
swasta,
perguruan tinggi,
LSM,
masyarakat)
dalam
pengelolaan
ekosistem
mangrove
2. Pembentukan
lembaga dan
media komunikasi
(cetak/elektronik)
para pihak
2. Terbentuknya
lembaga dan
media
komunikasi
(cetak/elektronik)
parapihak
2. Terciptanya koordinasi
dan integrasi program
antar para pihak yang
terkait dalam
pengelolaan ekosistem
mangrove
2. Melaksanakan
koordinasi dan
integrasi program
antar para pihak
yang terkait dalam
pengelolaan
ekosistem
mangrove
3. Peningkatan
peran institusi
yang terkait
dengan
pengelolaan
ekosistem
mangrove

3. Terlaksananya
kegiatan di
masing-masing
institusi dalam
pengelolaan
ekosistem
mangrove yang
berkelanjutan
4. Peningkatan
koordinasi,
integrasi dan
sinkronisasi
lintas sektor yang
harmonis dalam
pengelolaan
ekosistem
mangrove
4. Terwujudnya
sinergitas
program dan
kegiatan lintas
sektor yang
harmonis dalam
pengelolaan
ekosistem
mangrove
3. Meningkatnya kapasitas
institusi pusat, daerah
dan masyarakat dalam
pengelolaan ekosistem
mangrove.
3. Meningkatkan
kapasitas institusi
pusat, daerah dan
masyarakat dalam
pengelolaan
ekosistem
mangrove
Peningkatan peran
institusi Pusat dan
Daerah dalam
kegiatan pengelolaan
ekosistem mangrove
Peran institusi Pusat
dan Daerah dalam
kegiatan pengelolaan
ekosistem mangrove
meningkat


Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia
20
SASARAN STRATEGI PROGRAM
INDIKATOR
KINERJA


Penyelenggaraan
pelatihan dan studi
banding pengelolaan
ekosistem mangrove
Kegiatan pelatihan
dan studi banding
pengelolaan
ekosistem mangrove,
terselenggara
Peningkatan peran
lembaga penelitian
(Perguruan Tinggi,
LSM, Pakar) dalam
pengelolaan ekosistem
mangrove
Tersedianya dan
terinformasikannya
hasil-hasil penelitian
terkait dengan
pengelolaan
ekosistem mangrove
Peningkatan
partisipasi dan peran
lembaga donor (dalam
negeri, dan luar
negeri) dalam
pengelolaan
ekosistem mangrove
Indonesia
Partisipasi dan peran
lembaga donor
(dalam negeri, dan
luar negeri) dalam
pengelolaan
ekosistem mangrove
Indonesia meningkat
(dalam bentuk MoU,
kerjasama, dll)
Peningkatan efektifitas
koordinasi dan
kerjasama Tim
Koordinasi Nasional
dan KKMTN dalam
Pengelolaan
Ekosistem Mangrove
Tersusunnya rencana
kerja terintegrasi
antar anggota Tim
Koordinasi Nasioanal
dan KKMTN dalam
Pengelolaan
Mangrove.
Peningkatan
partisipasi dan peran
lembaga donor (dalam
negeri dan luar negeri)
dalam pengelolaan
ekosistem mangrove

Kegiatan partisipasi
dan peran lembaga
donor (dalam negeri
dan luar negeri)
dalam pengelolaan
ekosistem mangrove
meningkat






Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia
21
4. Isu Peraturan Perundangan Undangan
Misi : Menegakan peraturan perundang-undangan dalam
rangka pengelolaan ekosistem mangrove
Tujuan : 1. Memantapkan kebijakan bersama dalam
pengelolaan ekosistem mangrove Indonesia,
2. Memantapkan status ekosistem mangrove dalam tata
ruang wilayah pesisir,
3. Mengupayakan pentaatan dan penegakan hukum
dalam pengelolaan ekosistem mangrove.
SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATOR KINERJA
1. Mantapnya
kebijakan
bersama dalam
pengelolaan
ekosistem
mangrove
Indonesia
1. Memantapkan
kebijakan bersama
dalam pengelolaan
ekosistem mangrove
Indonesia
1. Sosialisasi
Peraturan
Perundangan-
undangan
Pengelolaan
Ekosistem
Mangrove
1. Meningkatnya
pemahaman para
pihak dan masyarakat
mengenai Peraturan
Perundangan-
undangan
Pengelolaan
Ekosistem Mangrove
2. Fasilitasi
Penyusunan
Peraturan Daerah
tentang
Pengelolaan
Ekosistem
Mangrove
2. Tersedianya Peraturan
Daerah tentang
Pengelolaan
Ekosistem Mangrove.
2. Terakomodasinya
ekosistem
mangrove dalam
rencana tata
ruang wilayah dan
zonasi wilayah
pesisir dan pulau-
pulau kecil
1. Mengakomodir
status ekosistem
mangrove dalam
tata ruang wilayah
dan zonasi wilayah
pesisir dan pulau-
pulau kecil
3. Penyamaan
persepsi kriteria
penggunaan ruang
ekosistem
mangrove dalam
penyusunan
rencana tata ruang
wilayah dan zonasi
wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil
3. Adanya kesamaan
persepsi kriteria
penggunaan ruang
ekosistem mangrove
dalam penyusunan
rencana tata ruang
wilayah dan zonasi
wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil


Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia
22
SASARAN STRATEGI PROGRAM INDIKATOR KINERJA
4. Penyusunan
Strategi
Pengelolaan
Ekosistem
Mangrove Daerah
4. Tersedianya Strategi
Pengelolaan
Ekosistem Mangrove
Daerah
3. Terlaksananya
pentaatan dan
penegakan hukum
dalam
pengelolaan
ekosistem
mangrove.
1. Pentaatan dan
penegakan hukum
dalam pengelolaan
ekosistem
mangrove
5. Pelaksanaan
konsensus hukum
pengelolaan
ekosistem
mangrove tingkat
pusat dan daerah
5. Terwujudnya
konsensus hukum
pengelolaan
ekosistem mangrove
tingkat pusat dan
daerah
6. Penguatan
pengawasan
keberadaan
sumberdaya
mangrove dengan
melibatkan
masyarakat
6. Terbentuknya
kelompok masyarakat
peduli mangrove
7. Pelaksanaan
penegakan hukum
pengelolaan
ekosistem
mangrove
7. Terwujudnya
penyelesaian kasus
hukum terkait
pengelolaan
ekosistem mangrove






Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia
23



BAB IV
PENUTUP



Naskah Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove disusun
melalui proses partisipatif dengan melibatkan para pihak baik yang
terkait langsung maupun tidak langsung dengan pengelolaan ekosistem
mangrove. Penjaringan masukan dalam rangka penyempurnaan
naskah dilaksanakan melalui serangkaian lokakarya di tingkat Nasional
dan daerah yang dianggap mewakili kondisi pengelolaan ekosistem
mangrove dan sosial, ekonomi, budaya di daerah.
Naskah ini memuat garis besar program tidak mencakup sampai
kegiatan rinci dari aspek pengelolaan ekosistem mangrove di Indonesia,
mengingat kondisi dan permasalahan pengelolaan ekosistem mangrove
pada masing-masing wilayah cukup bervariasi, baik permasalahan,
tingkat pemanfaatan dan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, serta
kemampuan sumberdaya manusia dan dukungan dana yang tersedia.
Oleh karena itu masing-masing wilayah (daerah) perlu menindaklanjuti
naskah ini dalam upaya mengimplementasikan strategi nasional
pengelolaan ekosistem mangrove di daerah.


Strategi Nasional
Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia
24
Diharapkan naskah ini dapat dijadikan sebagai acuan semua pihak
(pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, swasta
dan masyarakat) dalam penyusunan program dan kegiatan dalam
rangka mewujudkan pengelolaan ekosistem mangrove yang
berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.


Ditetapkan di :
Tanggal :

Ketua Pelaksana
Tim Koordinasi Nasional

Anda mungkin juga menyukai