PENGELOLAAN
HUTAN
Perkembangan Dinamika MH
1,0
0,8
0,6
0,4
0,2
1,0
Llaju permudaan
0,8
0,6
Llaju penebangan
0,4
0,2
0,8
0,6
Llaju penebangan
0,4
0,2
Pengaturan tebangan
Llaju permudaan
1,0
0,8
0,6 Laju
penebangan
0,4
0,2
300SM 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 th
daur finansial
berkembang
Keuntungan konsep TM
Perencanaannya sederhana dan oleh
karena itu mudah dan murah.
Pelaksanaan pengelolaan juga lebih
mudah dan biaya yang murah
sehingga diharapkan diperoleh
keuntungan uang yang tinggi.
Konsep kelas perusahaan
menguntungkan bagi pengadaan
bahan baku industry yang pada
waktu itu di Jerman masih terbatas
menggunakan jenis tertentu saja.
Kekurangan konsep TM
rentan terhadap gangguan hama dan
penyakit karena keragaman hayati
menjadi sangat miskin sehingga
ekosistem hutan tidak lagi stabil.
Fungsi perlindungan terhadap lingkungan
berkurang karena penekanan
produktivitas kayu yang setinggi
mungkin.
Produktivitas tidak maksimum.
Perbedaan antara Paradigma
Penambangan Kayu dengan
Pengelolaan Hutan Tanaman Monokultur
Subyek TE TM
Kegiatan 1. Penebangan pohon I. Manajemen Tegakan :
2. Pengolahan 1. Pembangunan hutan
3. Penjualan 2.Pemeliharaan
3.Pemanenan
II. Manajemen hasil hutan
:
4. Pengolahan hasil
hutan
5. Pemasaran
Tujuan Keuntungan finansial Keuntungan finansial
maksimal bagi optimal bagi perusahaan
perusahaan
Asas Belum mengenal Kelestarian hasil hutan
(kayu)
Perencanaan Peranannya cukup Mutlak diperlukan,
penting dengan perspektif satu daur dgn
perspektif tahunan jangka 10 tahun
3. Manajemen sumberdaya Hutan
Diawali oleh kongres kehutanan
Dunia V dengan tema Multiple Use of
Forest & VIII dengan tema Forest for
People
berubahnya konsep TM menjadi
kehutanan konvensional
munculnya istilah Social forestry
(kehutanan sosial)
Forest Resource Management
merupakan pengelolaan hutan yang
titik-beratnya lebih banyak ditujukan
untuk menghasilkan komoditas tertentu
untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, atau untuk memperoleh
keuntungan finansial
Keuntungan Konsep SF :
Tujuan pengelolaan hutan tidak hanya
untuk menghasilkan kayu pertukangan,
melainkan untuk memanfaatkan
sumberdaya kawasan hutan bagi semua
jenis hasil hutan yang dapat dihasilkan di
tempat yang bervariasi menurut lokasi.
Orientasi pengelolaan hutan berubah dari
kepentingan untuk memperoleh
keuntungan financial bagi perusahaan ke
kepentingan dan kebutuhan masyarakat,
khususnya yang bertempat tinggal di
dalam dan sekitar kawasan hutan.
Lanjutan...................
bentuk pengelolaan hutan beragam
sesuai dengan sifat fisik wilayah
mikro dan pengaruh sosial
(management regiems), untuk
memaksimumkan produktivitas tiap
jengkal kawasan hutan
Perbedaan antara Paradigma
Kehutanan Konvensional dengan
Kehutanan Sosial
Subyek TM Social Forestry
strategy
Perencanaan Instruktif Insentif
Tujuan Keuntungan Ikut meningkatkan
maksimum bagi kesejahteraan
perusahaan masyarakat
Sifat pengelolaan Ekstensif (kelas Intensif (MR)
perusahaan)
Jenis Monokultur Polikultur
Hasil Hanya kayu tertentu Berbagai macam
kayu dan non kayu
Daur Tunggal (finansial) Ganda
Masyarakat sekitar Sumbertenaga kerja Merupakan mitra
hutan yang murah kerja
Status kehutanan Sistem yang berdiri Sub-sistem dari
sendiri sistem pembangunan
nasional/wilayah
Keuntungan konsep Management regimes:
Karena polikultur, tegakan lebih tahan
terhadap serangan hama dan penyakit;
Tegakan polikultur berpengaruh lebih
baik terhadap lingkungan, termasuk
aspek hidro-orologi dan kehidupan
satwa;
Hasil yang diperoleh dari hutan akan
semakin beragam (diversifikasi)
sehingga menguntungkan konsumen
maupun produsen.
Kekurangan konsep Management regimes:
Perencanaan dan pelaksanaan
pengelolaan lebih sulit. Setiap daerah
memerlukan rencana tersendiri
disesuaikan dengan kondisi tersebut;
Terkait dengan point (1) diperlukan
kualifkasi tenaga perencana maupun
pengelola yang lebih baik;
Kalau rencana dan pelaksanaan
pengelolaan di lapangan kurang
professional, keuntungan perusahaan
justru menurun.
4. Manajemen Ekosistem
Hutan
Penduduk dan produk teknologi
Fungsi ekonomi
Struktur:
Hayati (biotic)
Non-hayati (abiotic)
Proses:
Aliran energi
Siklus senyawa (Daur Nitrogen, Sulfur dll)
Berubah:
Dinamis
Suksesi, dll.
Suksesi
Tumbuhan perintis
Cth: lumut dll
Rumput ilalang
Semak belukar
Hutan sekunder
Hutan klimaks
Pengelolaan Ekosistem:
Memadukan kepentingan-kepentingan
ekologi, ekonomi dan sosial.
Kajian MVP
(Minimum Viable Population)
Jumlah populasi terkecil agar masih tetap bisa lestari
Memadukan kepentingan-
kepentingan ekologi, ekonomi dan
sosial