1
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN
3
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN
4
Sistem Manajemen Lingkungan Pada Pengelolaan Air Limbah Rumah Sakit (Studi Kasus RSUD
Dr. Soedarso dan RSU St. Antonius)
(Meiti Rosilawati)
6. Permenkes RI NOMOR: Pontianak. Penelitian terutama pada
340/MENKES/PER/III/2010 tentang sistem pengelolaan air limbah pada kedua
Klasifikasi Rumah Sakit rumah sakit di atas.
7. PP 101/2014 tentang Pengelolaan
Limbah B3 Teknik pengumpulan data menggunakan
sistem kuesioner, yaitu :
3. METODOLOGI PENELITIAN 1. Kuesioner petugas pengelola IPAL
2. Kuesioner pimpinan manajemen
Waktu penelitian adalah dimulai dari rumah sakit
bulan Mei 2014 hingga Desember 2014. 3. Kuesioner masyarakat terhadap
Untuk IPAL baru sebagai tindakan aspek lingkungan akibat limbah
perbaikan di RSUD Dr. Soedarso dimulai rumah sakit
dari bulan Januari 2015 hingga Maret
2015. Selain itu, menurut Adisasmito
(2009:127) teknik pengumpulan data
Tempat Penelitian adalah Rumah Sakit dalam sistem manajemen rumah sakit
Umum Daerah Dokter Soedarso, di jalan adalah dengan menggunakan metode :
Dokter Sudarso no. 1 Pontianak dan Wawancara dengan personal,
Rumah Sakit Umum St. Antonius, di pemeriksaan dokumen, pengamatan
jalan KHW. Hasyim no. 249 Sui Jawi kegiatan, pengamatan kondisi kerja, data
5
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN
pengujian, data pemantauan dan catatan Pada RSU St. Antonius kebijakan
lainnya pengelolaan air limbah dikeluarkan
melalui Surat Keputusan Direktur Rumah
Analisis data kualitatif dengan teknik Sakit yang dapat dilihat pada bagian
analisis data sebagai berikut Kesling, yaitu :
1.Checklist Audit Internal ISO 14001 1. Prosedur Tetap Nomor
2.Analisis persamaan linier 1945/1.1/Dir/RSSA/VI/2011 tanggal
3.Analisis SWOT 1 Juni 2011 Tentang Pengolahan
Limbah Cair
4. PENGELOLAAN AIR LIMBAH 2. Standar Prosedur Operasional
RUM Nomor
4.1. Kebijakan Pengelolaan Air 16/KES/RSSA/SPO/VIII/2014
Limbah Rumah Sakit tanggal 28 Agustus 2014 Tentang
Pengolahan Limbah Cair
Pada RSUD Dr. Soedarso kebijakan 3. Standar Prosedur Operasional
pengelolaan air limbah dikeluarkan Nomor
melalui Surat Keputusan Direktur RSUD 21/KES/RSSA/SPO/VIII/2014
Dr. Soedarso yang terangkum pada tanggal 28 Agustus 2014 Tentang
Kumpulan Prosedur Tetap tentang Pembersihan Kolam Indikator
Kesehatan dan Keselamatan Kerja 4. Sasaran Mutu Kesling, yaitu Baku
Rumah Sakit (K3RS) yaitu : Mutu Limbah Cair dengan target
1. SOP 12.K3.2.2.28. Prosedur Tetap pencapaian 100 %
Pemeliharaan Bak Equalisasi IPAL
2. SOP 12.K3.2.2.29. Prosedur Tetap 4.2. Proses IPAL di RSUD Dr.
Pengolahan Limbah Cair Soedarso
3. SOP 12.K3.2.2.32. Prosedur Tetap
Menguras Saluran Induk Limbah Jaringan perpipaan pembuangan air
4. SOP 12.K3.2.2.34. Prosedur Tetap limbah beserta dengan instalasi IPAL di
Aliran Air Limbah di Saluran RSUD Dr. Sudarso dibangun pada tahun
5. SOP 12.K3.2.2.35. Prosedur Tetap 2005. Karena seringnya terjadi
Membersihkan Saluran Induk kerusakan pada pompa, akibat masuknya
Limbah bahan-bahan padat di bak pengumpul,
6. SOP 12.K3.2.2.36. Prosedur Tetap maka pada tahun 2012, proses pengaliran
Membersihkan Sarana IPAL limbah terhenti hanya sampai di bak
7. SOP 16.K3.2.2.56. Prosedur Tetap pengumpul, dimana air limbah yang
Pengelolaan Limbah Cair menuju ke bak pengumpul ini mengalir
8. SOP 16.K3.2.2.58. Operasional dari septictank secara gravitasi.
Instalasi Pengolahan Air Limbah
9. SOP 16.K3.2.2.59. Pemeliharaan Dengan tidak berfungsinya semua pompa
Instalasi Pengolahan Air Limbah maka instalasi IPAL praktis tidak
digunakan sama sekali. Jika endapan
6
Sistem Manajemen Lingkungan Pada Pengelolaan Air Limbah Rumah Sakit (Studi Kasus RSUD
Dr. Soedarso dan RSU St. Antonius)
(Meiti Rosilawati)
lumpur di bak pengumpul telah banyak ikan yang sensitif terhadap
maka dilakukan penyedotan dari luar perubahan lingkungan. Pada IPAL I
bak. ini tidak ditemukan ikan di dalam
bak indikator. Fungsi dari kolam
Sebagai tindakan perbaikan pada bulan indikator adalah sebagai
Desember 2014 diadakan penggantian bioindikator effluent IPAL
jaringan pipa yang baru pada sebagian
jaringan, pembangunan IPAL baru di Proses pada IPAL II adalah :
lokasi IPAL lama (IPAL I), dan rehab 1. Bak Ekualisasi
pada IPAL II. Sistem IPAL yang 2. Bak Aerasi
digunakan adalah Membrane Bioreactor. 3. Biomedia Filtration Technology
Proses pengolahan secara Anaerob aerob 4. Bak Khlorinasi
dan ultrafiltrasi membran. 5. Bak pembuangan akhir
8
Sistem Manajemen Lingkungan Pada Pengelolaan Air Limbah Rumah Sakit (Studi Kasus RSUD
Dr. Soedarso dan RSU St. Antonius)
(Meiti Rosilawati)
Masyarakat di sekitar RSUD Dr. menggunakan air parit atau sungai di
Soedarso telah menggunakan air PDAM sekitar rumah sakit untuk mandi dan
sebagai sumber air bersih, tetapi untuk mencuci. Untuk para pedagang dan
para pedagang yang berada di ruko di pengusaha tempe di sekitar rumah sakit
depan rumah sakit masih menggunakan sangat bergantung pada air parit atau
air parit untuk kegiatan sehari-hari seperti sungai untuk kegiatan usaha mereka.
mandi dan mencuci.
5. ANALISIS DATA
4.4.2. Keadaan Lingkungan 5.1. Analisis Komponen-Komponen
Masyarakat Sekitar RSU St. Sistem Manajemen Lingkungan
Antonius
Komponen-komponen dalam Sistem
Sebagian besar masyarakat di sekitar Manajemen Lingkungan ada 5
RSU St. Antonius tidak mengetahui komponen, yaitu :
apakah rumah sakit di sekitarnya telah 1. Kebijakan Lingkungan
memiliki instalasi pengolahan air limbah 2. Perencanaan
sebelum dilepaskan ke lingkungan. Pihak 3. Pelaksanaan
RSU St. Antonius telah melakukan 4. Pemeriksaan
survey tentang ada atau tidaknya keluhan 5. Tindakan
masyarakat terhadap pembuangan air
limbah dan hasilnya masyarakat Setiap komponen dijabarkan menjadi
menerima dan mengerti atas informasi beberapa sub komponen, nomor setiap
yang disampaikan. Masyarakat merasa komponen dan sub komponen merupakan
memerlukan sistem pengolahan air nomor klausul di dalam Sistem
limbah yang benar agar terbebas dari Manajemen Lingkungan.
akibat negatif yang ditimbulkan.
Setiap komponen dinilai dan digolongkan
Badan air di sekitar RSU St. Antonius menjadi 4 kategori yaitu :
banyak digunakan masyarakat untuk 1. OK (No abnormality)
keperluan sehari-hari seperti mandi dan Bila tidak ada perbedaan, skor 3
mencuci. Masyarakat merasakan 2. NC MN (Minor non conformance)
gangguan akibat pencemaran air seperti Bila terdapat ketidaksesuaian minor,
air yang berbau dan gatal-gatal ketika diberi skor 1
digunakan untuk mandi. 3. NC MJ (Major non conformance)
Bila terdapat ketidaksesuaian mayor,
Sebagian besar masyarakat di sekitar diberi skor 0
RSU St. Antonius telah menggunakan air 4. O (observation)
PDAM sebagai sumber air bersih, tetapi Bila terdapat sedikit
untuk masyarakat yang tidak terlayani air ketidaksesuaian, diberi skor 2
PDAM yang disebabkan masalah
ekonomi atau masalah yang lain, masih
9
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN
Tabel 5.1. Rekapitulasi pencapaian tiap dari bulan Juni, Juli, Agustus, September,
komponen SML dan Oktober 2014 adalah sebagai berikut:
RS C1 C2 C3 C4 C5
1. 58,33 47,92 35,29 14,10 22,22 Tabel 5.2. Rekapitulasi hasil uji rerata
2. 100 97,92 88,89 87,18 88,89 hasil olahan IPAL di RSUD Dr.Soedarso
Kadar Rata-rata
Memenu
Parameter Hasil
hi Syarat
Keterangan : Maks. Pemeriksaan
RS 1. : RSUD Dr.Soedarso Suhu 38oC 26,475 Ya
RS 2. : RSU St.Antonius pH 6-9 6,14 Ya
C1 : Dukungan manajemen BOD 50 mg/L 45 Ya
C2 : Perencanaan COD 80 mg/L 85,25 Tidak
C3 : Pelaksanaan TSS 30 mg/L 134 Tidak
C4 : Pemeriksaan NH3 1 mg/L 1,605 Tidak
C5 : Tindakan PO4 - 1,63 -
Total
coliform
5.000 18.366 Tidak
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa
komponen Dukungan Manajemen adalah Total
- 184,6 -
komponen yang paling besar colitinja
pencapaiannya untuk kedua rumah sakit.
Komponen berikutnya yang menempati Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa
urutan kedua, ketiga, keempat dan kelima untuk parameter COD, TSS, NH3 dan
adalah Perencanaan, Pelaksanaan, Total Coliform berada di atas kadar
Tindakan dan Pemeriksaan. maksimum yang ditetapkan berdasarkan
lampiran XLIV Peraturan Menteri
5.2. Analisis Kinerja Lingkungan Lingkungan Hidup Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku
Kinerja lingkungan adalah hasil yang Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau
terukur dari manajemen organisasi Kegiatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
terhadap aspek lingkungannya. Hasil
yang terukur adalah hasil pengujian Persentase parameter yang memenuhi
terhadap olahan IPAL dari kedua rumah syarat : 3/7 x 100% = 42,86 %
sakit, yang merupakan hasil akhir dari Rekapitulasi hasil uji rerata terhadap
keseluruhan proses manajemen hasil olahan IPAL di RSU St. Antonius
lingkungan rumah sakit. Hasil yang pada bulan Agustus, September,
terukur diambil dari hasil uji Oktober, November dan Desember 2014
laboratorium rerata terhadap hasil olahan adalah sebagai berikut :
IPAL di kedua rumah sakit.
10
Sistem Manajemen Lingkungan Pada Pengelolaan Air Limbah Rumah Sakit (Studi Kasus RSUD
Dr. Soedarso dan RSU St. Antonius)
(Meiti Rosilawati)
Tabel 5.3. Rekapitulasi hasil uji rerata sementara hasil olahan IPAL di kedua
hasil olahan IPAL di RSU St. Antonius rumah sakit dianggap sebagai variabel
Kadar Rata-rata dependen atau variabel terikat (Y)
Memenu
Parameter Hasil
hi Syarat
Maks. Pemeriksaan
Suhu 38oC 26,64 Ya Untuk mengetahui pengaruh dari masing-
pH 6-9 7,488 Ya masing variabel, maka dibuatlah suatu
BOD 50 mg/L 13 Ya persamaan linier dimana besar gradien
COD 80 mg/L 42 Ya atau kemiringan grafik menentukan
TSS 30 mg/L 8,8 Ya berapa besar pengaruh masing-masing
komponen.
NH3 1 mg/L 12 Tidak
PO4 - 6,65 -
Maka didapat persamaan linier untuk
Total
coliform
5.000 2.134.033 Tidak masing-masing komponen di dalam
Total Sistem Manajemen Lingkungan sebagai
- 213.580 - berikut :
colitinja
1. C1 : Dukungan manajemen
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Persamaan liniernya :
untuk parameter NH3 dan Total Y = 0,685 X + 2,867
Coliform berada di atas kadar maksimum Gradien : 0,685
yang ditetapkan berdasarkan lampiran 2. C2 : Perencanaan
XLIV Peraturan Menteri Lingkungan Persamaan liniernya :
Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Y = 0,571 X + 15,47
Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Gradien : 0,571
Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan 3. C3 : Pelaksanaan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Persamaan liniernya :
Y = 0,533 X + 24,05
Sedangkan parameter yang memenuhi Gradien : 0,533
syarat adalah 5 parameter dari 7 4. C4 : Pemeriksaan
parameter yang ditetapkan, yaitu Suhu, Persamaan liniernya :
pH, BOD, COD dan TSS. Y = 0,390 X + 37,34
Persentase parameter yang memenuhi Gradien : 0,390
syarat : 5/7 x 100% = 71,43 % 5. C5 : Tindakan
Persamaan liniernya :
Nilai persentase pencapaian untuk tiap- Y = 0,428 X + 33,33
tiap komponen dalam Sistem Manajemen Gradien : 0,428
Lingkungan akan mempengaruhi hasil
kinerja manajemen yaitu berupa hasil Besarnya pengaruh komponen-komponen
olahan IPAL di kedua rumah sakit. tersebut diurutkan dan diberi bobot.
Maka nilai persentase pencapaian (C1 – Bobot terbesar adalah komponen yang
C5) dianggap sebagai variabel paling besar pengaruhnya, sedangkan
independen atau variabel bebas (X), bobot terkecil adalah yang paling
11
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN
Tabel 5.4. Rekapitulasi pengaruh dan Tabel 5.5. Kelemahan (weaknesses) pada
bobot komponen dalam Sistem pengelolaan IPAL di RSUD Dr.Soedarso
Manajemen Lingkungan No
UNSUR Nilai Akhir
Komponen .
No. Pengaruh Bobot 1. Sumber Daya, - 3,00
dalam SML
1. Dukungan Peranan,
0,685 5 Tanggung Jawab
Manajemen
2. Perencanaan 0,571 4 dan Wewenang
3. Pelaksanaan 0,533 3 2. Pelatihan, - 3,00
Kepedulian dan
4. Pemeriksaan 0,390 1
Kompetensi
5. Tindakan 0,428 2
3. Kesiapsiagaan - 3,00
dan Tanggap
5.4. Analisis SWOT
Darurat
5.4.1. Analisis SWOT pada
4. Objektif, Target - 2,86
Pengelolaan Air Limbah RSUD
dan Program
Dr. Soedarso
Tabel kekuatan (strengths) pada 5. Tinjauan - 2,33
pengelolaan air limbah di RSUD Manajemen
Dr.Soedarso adalah sebagai berikut : 6. Pengendalian - 2,00
Dokumen
Tabel 5.5. Kekuatan (strengths) pada 7. Evaluasi - 2,00
pengelolaan IPAL di RSUD Dr.Soedarso Kesesuaian
No. UNSUR Nilai Akhir 8. Audit - 2,00
Identifikasi Lingkungan
Peraturan Hukum Internal
1. 1,60 9. Ketidaksesuaian, - 1,25
dan Persyaratan
Lainnya Tindakan Koreksi
Kebijakan dan Pencegahan
2. 1,25 10. Pengendalian - 1,23
Lingkungan
Identifikasi Aspek Operasional
3. dan Dampak 1,00 11. Dokumentasi - 1,20
Lingkungan 12. Komunikasi - 1,00
TOTAL 3,85 13. Pemantauan dan - 1,00
Pengukuran
Skor Total Kekuatan (Strengths) = TOTAL - 25,87
3,85/3 = 1,28
12
Sistem Manajemen Lingkungan Pada Pengelolaan Air Limbah Rumah Sakit (Studi Kasus RSUD
Dr. Soedarso dan RSU St. Antonius)
(Meiti Rosilawati)
Skor Total Kelemahan (Weaknesses) = - Peraturan/Kebijakan Pemerintah
- 25,87/13 = - 1,99 RSUD Dr. Soedarso adalah sebuah
rumah sakit pemerintah yang pada
Peluang-peluang (opportunities) dan saat penelitian justru mengalami
ancaman-ancaman (threats) yang kerusakan bahkan tidak beroperasi
mempengaruhi dalam pengelolaan IPAL IPAL selama 2 tahun. Maka dapat
RSUD Dr.Soedarso adalah sebagai disimpulkan penerapan kebijakan
berikut : dan peraturan pemerintah adalah
- Kualitas Air di Lingkungan kurang mendapat perhatian.
Rumah Sakit - Sanksi Hukum
Sungai Raya adalah sungai di sekitar Peraturan tentang kewajiban
RSUD Dr. Soedarso. Sungai Raya pengelolaan limbah di rumah sakit
merupakan sungai yang telah telah banyak dibuat, tetapi sanksi
mengalami pencemaran sehingga hukum belum ditegakkan. Sanksi
tidak layak diperuntukkan bagi yang dijatuhkan bagi pengelolaan
masyarakat sekitar sebagai sarana limbah yang tidak sesuai peraturan
air bersih (Saputri, 2014:69). adalah berupa teguran tertulis,
Pembuangan hasil olahan IPAL penghentian sementara dan
RSUD Dr. Soedarso ke pencabutan izin melakukan usaha
lingkungan turut memberikan atau kegiatan (PP RI nomor 82
tahun 2001 tentang Pengelolaan
sumbangan terhadap
Kualitas Air dan Pengendalian
tercemarnya air di Sungai Raya, Pencemaran Air pasal 48)
selain sumber-sumber limbah - Sumber Daya Pengelolaan
yang lain. Limbah Rumah Sakit
Dari tabel perbandingan kualitas air Sumber daya pengelolaan limbah
Sungai Raya pada saat pasang dan rumah sakit yang dimaksudkan
pada saat surut dengan kualitas air dalam poin ini adalah sumber daya
hasil olahan IPAL dapat yang berasal dari luar (eksternal)
disimpulkan bahwa air Sungai Raya berupa SDM, sumber dana dan
telah mengalami pencemaran teknologi pengolahan air limbah.
terutama pada kualitas DO dan BOD Kurangnya SDM yang benar-benar
bahkan tidak memenuhi standar menguasai manajemen pengelolaan
minimal mutu air kelas IV yang IPAL, sementara dukungan dana
digunakan untuk pertanaman. Hasil untuk pembangunan IPAL yang
buangan IPAL ke lingkungan yang memadai dari pemerintah sangat
tidak memenuhi syarat turut kurang. Dana untuk perawatan dan
memberikan sumbangan operasional juga tidak memadai
tercemarnya air Sungai Raya dengan dibanding besarnya daerah
melihat parameter BOD yang tinggi pelayanan rumah sakit.
di atas baku mutu yang disyaratkan.
13
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN
Berdasarkan hasil-hasil yang didapat dari Berdasarkan hasil-hasil yang didapat dari
analisis internal dan eksternal, hasilnya analisis internal dan eksternal, hasilnya
dapat dirangkum sebagai berikut : dapat dirangkum sebagai berikut :
Skor Total Kekuatan = 1,28 Skor Total Kekuatan = 4,50
Skor Total Kelemahan = 1,99 Skor Total Kelemahan = 0,00
Skor Total Peluang = 1,70 Skor Total Peluang = 2,17
Skor Total Ancaman = 2,24 Skor Total Ancaman = 1,88
Untuk mencari koordinatnya, dapat dicari Untuk mencari koordinatnya, dapat dicari
dengan cara sebagai berikut : dengan cara sebagai berikut :
• Koordinat Analisis Internal • Koordinat Analisis Internal
(Skor total Kekuatan – Skor Total (Skor total Kekuatan – Skor Total
Kelemahan) = 1,28 – 1,99 = -0,71 Kelemahan) = 4,50 – 0,00 = 4,50
• Koordinat Analisis Eksternal • Koordinat Analisis Eksternal
(Skor total Peluang – Skor Total (Skor total Peluang – Skor Total
Ancaman) = 1,70 – 2,24 = - 0,45 Ancaman) = 2,17 – 1,88 = 0,29
• Jadi titik koordinatnya terletak pada • Jadi titik koordinatnya terletak pada
(-0,71 ; - 0,45) (4,50 ; 0,29)
Dari gambar Matrik Kuadran SWOT Dari gambar Matrik Kuadran SWOT
untuk pengelolaan IPAL RSUD Dr. untuk pengelolaan IPAL RSU St.
Soedarso berada pada kuadran IV Antonius berada pada kuadran I (positif,
(negatif, negatif). Posisi ini menandakan positif). Posisi ini menandakan sebuah
sebuah organisasi yang lemah dan organisasi yang kuat dan berpeluang,
menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan
adalah Progresif, artinya organisasi
14
Sistem Manajemen Lingkungan Pada Pengelolaan Air Limbah Rumah Sakit (Studi Kasus RSUD
Dr. Soedarso dan RSU St. Antonius)
(Meiti Rosilawati)
dalam kondisi prima dan mantap Rekomendasi untuk perbaikan bagi
sehingga sangat dimungkinkan untuk pengelolaan air limbah di RSUD Dr.
terus melakukan ekspansi, memperbesar Soedarso adalah memperbaiki SDM baik
pertumbuhan dan meraih kemajuan secara kualitas maupun kuantitas,
secara maksimal. membuat target, program, visi dan misi
dalam pengelolaan air limbah dan
Perumusan siasat/strategi untuk mengevaluasi pelaksanaannya secara
pengelolaan air limbah di RSU St. periodik, memastikan keterlaksanaan
Antonius adalah siasat SO, yaitu operasional sesuai dengan prosedur yang
memperbesar kekuatan untuk telah dibuat, lebih memperhatikan
memanfaatkan peluang. pembuangan limbah B3 yang harus
melalui perlakuan khusus sebelum masuk
6.1. Kesimpulan ke sistem IPAL, memperbaiki sistem
pengumpulan agar tidak ada limbah yang
Kesesuaian dengan peraturan tentang lepas ke lingkungan sebelum diolah
baku mutu limbah cair bagi fasilitas terlebih dahulu, memperhatikan
pelayanan kesehatan Lampiran XLIV pemeliharaan peralatan dan mesin-mesin
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup untuk kelancaran operasional IPAL dan
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 membuat jadwal perawatan secara
untuk hasil olahan IPAL RSUD Dr. periodik, mempunyai prosedur untuk
Soedarso yang memenuhi persyaratan menerima dan merespon informasi dan
adalah 42,86 % sedangkan RSU St. keluhan dari luar, melakukan monitoring
Antonius yang memenuhi persyaratan dan evaluasi terhadap kualitas air limbah
adalah 71,43 %. Ketidaksesuaian terbesar yang dihasilkan dan melakukan tindak
menurut analisis Sistem Manajemen lanjut sebagai perbaikan.
Lingkungan pada RSUD Dr. Soedarso
adalah pada komponen Pemeriksaan Rekomendasi untuk perbaikan bagi
85,90% dan yang terkecil pada pengelolaan air limbah di RSU St.
Dukungan Manajemen 41,67%. Antonius adalah memiliki visi dan misi
Sedangkan ketidaksesuaian terbesar pada yang jelas dalam hal pengelolaan
RSU St. Antonius adalah pada komponen lingkungan khususnya tentang
Pemeriksaan 12,82% dan ketidaksesuaian pengelolaan limbah, lebih
terkecil pada komponen Dukungan memperhatikan pembuangan air limbah
Manajemen 0%. yang tergolong B3, yang harus melalui
perlakuan khusus sebelum masuk ke
Pengaruh komponen-komponen dalam sistem IPAL, melakukan pengolahan
Sistem Manajemen Lingkungan dari terhadap air limbah dari dapur dan
yang terbesar hingga terkecil adalah laundry, sebelum dibuang ke kolam
Dukungan Manajemen, Perencanaan, pembuangan akhir, menyingkirkan
Pelaksanaan, Tindakan, dan dokumen yang kadaluarsa, manajemen
Pemeriksaan. puncak sebaiknya menunjuk manajemen
15
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN
16
Sistem Manajemen Lingkungan Pada Pengelolaan Air Limbah Rumah Sakit (Studi Kasus RSUD
Dr. Soedarso dan RSU St. Antonius)
(Meiti Rosilawati)
Makara Kesehatan, Vol.10 No.2, Indonesia Nomor 32 Tahun 2009
Desember 2006: 60-63 Tentang Perlindungan dan
Emilia, Emi. 2008. Menulis Tesis dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Disertasi. Alfabeta. Bandung Jakarta
Ginting, Perdana. 2008. Sistem Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Pengelolaan Lingkungan dan Republik Indonesia. 2009.
Limbah Industri. Yrama Widya. Undang-Undang Republik
Bandung Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
Handoko, T.Hani. 1996. Manajemen Tentang Rumah Sakit. Jakarta
Personalia dan Sumber Daya Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Manusia. Yogyakarta BPFE 2010. Peraturan Menteri
Idawati, Desi Erika ; Medyawati, Henny. Kesehatan Republik Indonesia
2011. Evaluasi Sistem Manajemen Nomor
Pengelolaan Limbah Rumah Sakit 340/MENKES/PER/III/2010
(Studi Kasus pada RSUP Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
Persahabatan). Proceeding Jakarta
PESAT (Psikologi, Ekonomi, Menteri Pekerjaan Umum Republik
Sastra, Arsitektur & Sipil) Indonesia. 2011. Peraturan
Universitas Gunadarma-Depok 18- Menteri Pekerjaan Umum Nomor
19 Oktober 2011. Vol. 4 Oktober 06/PRT/M/2011 Tentang Pedoman
2011. Penggunaan Sumber Daya Air.
Kusnandar, Dadan. 2003. Metode Jakarta
Statistik dan Aplikasinya dengan Pardede, Pontas M. 2011. Manajemen
MINITAB dan Excel. Madyan Strategik dan Kebijakan
Press. Yogyakarta Perusahaan. Penerbit Mitra
Kearns, Kevin P. 1992. From Wacana Media. Jakarta
Comparative Advantage to Pengestu, Dini. 2012. Pemilihan Lokasi
Damage Control : Clarifying dan Perencanaan Sistem Intake
Strategic Issues Using SWOT Air Baku di Sungai Jawi
Analysis. Nonprovit Management Kecamatan Sungai Kakap
and Leadership 3, no.1. Kabupaten Kubu Raya. Skripsi.
Menteri Negara Lingkungan Hidup Program Studi Teknik Lingkungan
Republik Indonesia. 1995. Fakultas Teknik Universitas
Keputusan Menteri Negara Tanjungpura. Pontianak
Lingkungan Hidup Nomor 58 Pokja Sanitasi Kota Pontianak.
Tahun 1995 Tentang Baku Mutu Pemerintah Kota Pontianak. 2010.
Limbah Cair Bagi Kesehatan Buku Putih Sanitasi Kota
Rumah Sakit. Jakarta Pontianak. Pontianak
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Saputri, Anita. 2014. Analisis Sebaran
Republik Indonesia. 2009. Oksigen Terlarut Pada Sungai
Undang-Undang Republik Raya. Skripsi. Program Studi
17
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN
18