Anda di halaman 1dari 13

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat (menurut Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010).
Setiap rumah sakit yang telah dibangun akan menghasilkan limbah medis dan
limbah non-medis. Limbah yang dihasilkan harus diolah terlebih dahulu di IPAL
(Instalasi Pengolahan Air Limbah) sebelum dapat dibuang kembali.
IPAL adalah sebuah struktur yang dirancang untuk membuang limbah
biologis dan kimiawi dari air sehingga memungkinkan air tersebut untuk
digunakan pada aktivitas yang lain (Asmadi & Suharno, 2012).
Standar baku mutu yang digunakan adalah Peraturan Mentri Lingkungan
Hidup RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha
dan/atau Kegiatan Rumah Sakit yang mengharuskan setiap rumah sakit harus
mengolah air limbah sampai standar baku mutu yang diijinkan.
Pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) harus tertutup dan kedap
air, sehingga tidak terjadi kebocoran atau perembesan ke tanah yang dapat
mengakibatkan pencemaran akibat limbah rumah sakit. IPAL Rumah Sakit
Hermina Manado dengan panjang 14,5 m, lebar 7 m, dan tinggi 4,5 m
menggunakan teknologi pengolahan air limbah sederhana dengan kinerja yang
tinggi yang telah dikembangkan saat ini adalah dengan biofilter. Media biofilter
yang digunakan adalah media dari bahan organik yaitu sarang tawon
(honeycomb).
Dengan latar belakang inilah, maka diambil topik penulisan Skripsi :
“Perencanaan Anggaran Biaya Pembuatan IPAL Rumah Sakit Hermina
Manado”
2

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, maka didapatlah rumusan
masalah sebagai berikut:
Berapa anggaran biaya dan waktu yang diperlukan dalam pembuatan
struktur IPAL Rumah Sakit?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk:
Memperoleh besar anggaran biaya yang diperlukan dan lamanya waktu
pelaksanaan dalam pembuatan struktur IPAL Rumah Sakit
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini:
Agar didapat rencana anggaran yang tepat
1.5 Pembatasan Masalah
Batasan-batasan penelitian sebagai berikut:
Perhitungan biaya dan waktu yang dilakukan selama pembuatan struktur
IPAL rumah sakit
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan Laporan Proposal ini disusun menggunakan sistematika sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat hasil penilitian, pembatasan masalah,
sistematika Laporan Proposa.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tentang landasan teori yang terkait dengan
permasalahan yang berhubungan dengan topik pembahasan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas metodologi penulisan yang digunakan didalam
penulisan skripsi ini.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini berisi hasil dari penelitian dan data-data penelitian.
BAB V PENUTUP
3

Bab ini berisi kesimpulan dan saran penulis. Kesimpulan adalah


jawaban dari permasalahan yang dirumuskan dalam latar
belakang dan isi didasarkan pada pembahasan, dan saran
merupakan himbauan penulis kepada pembaca terkait dengan
pokok pembahasan.
DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini berisi referensi dalam penyusunan skripsi baik itu
buku maupun jurnal.
4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
1. Definisi
Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL) adalah sebuah struktur yang
dirancang untuk membuang limbah biologis dan kimiawi dari air sehingga
memungkinkan air tersebut untuk digunakan pada aktivitas yang lain (Asmadi &
Suharno, 2012).
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) adalah mekanisme memisah
limbah kimia dan biologis dari air, sehingga aman untuk digunakan dalam
beragam aktivitas. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) merupakan rangkaian
pengolahan air kotor menjadi air bersih.
2. Tujuan
Rumah sakit merupakan penghasil limbah klinis terbesar, beberapa jenis
limbah yang dihasilkan oleh rumah sakit dapat membahayakan dan menimbulkan
gangguan kesehatan bagi orang yang ada didalamnya, maupun yang berada di
sekitar rumah sakit, sehingga terhadap limbah tersebut diperlukan suatu
pengelolaan sebelum dibuang ke lingkungan.
Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari
rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya
mengandung bahan bahan atau zat – zat yang dapat membahayakan bagi
kesehatan
manusia serta mengganggu lingkungan hidup. Batasan ini menyatakan bahwa air
limbah adalah kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari industri,
bersama-sama dengan air tanah, air permukaan dan air hujan yang mungkin ada
(Notoatmodjo, 2010).
Pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) bertujuan untuk
mencegah terjadinya pencemaran lingkungan akibat dari limbah yang dihasilkan
oleh rumah sakit.
5

3. Fungsi
Tempat untuk mengolah limbah yang dihasilkan rumah sakit sebelum
dibuang ke sungai.
4. Jenis-jenis
Dalam hal penggunaannya, IPAL dibagi menjadi dua yakni untuk dipakai di
dalam rumah (skala rumah tangga) dan untuk dipakai secara bersama-sama
sebagai fasilitas umum disebut dengan IPAL Komunal.
5. Baku Mutu Air Limbah
Sebuah peraturan yang mengatur air limbah diperlukan untuk menjaga
kualitas air permukaan atau badan air agar tidak tercemar. Salah satu peraturan
yang berlaku di Indonesia untuk standardisasi adalah baku mutu. Peraturan baku
mutu air limbah yang digunakan adalah Peraturan Mentri Lingkungan Hidup RI
Nomor 5 Tahun 2014. Baku mutu dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2. 1 Baku Mutu Limbah Cair Rumah Sakit

6. Sistem Pengolahan Air Limbah


Sistem pengolahan air limbah tersusun dari metode unit operasi dan unit
proses pengolahan yang terintegrasi sehingga mampu membentuk sebuah sistem
pengolahan air limbah yang terpadu. Penyisihan polutan selama pengolahan
tergantung pada konsep tahap pengolahan dan efisiensi dari tiap tahap
pengolahan. Konsep dari unit operasi dan unit proses dapat disusun secara acak
karena dapat dilakukan secara bergantian dengan susunan yang tepat dan
6

disesuaikan dengan kegunaan serta konsep dari setiap unit yang digunakan
(Tchobanoglous, 2002).
Teknologi proses pengolahan air limbah rumah sakit yang sering digunakan
anatara lain :
a. Proses Aerasi Kontak (Contact Aeration Process),
b. Reactor Putar Biologis (Rotating Biological Contactor – Rbc),
c. Proses Lumpur Aktif (Activated Sludge Process),
d. Proses Biofilter “Up Flow”,
e. Proses “Biofilter Anaerob-Aerob”, Serta
f. Proses Ozonasi
Berdasarkan perbedaan karakteristik air limbah, luas lahan, dan kemampuan
pembiayaan dari masing-masing rumah sakit, maka setiap rumah sakit memiliki
jenis teknologi IPAL yang tidak sama. Pada Instalasi Pengolahan Air Limbah
Rumah Sakit Herimina Manado menggunakan proses Biofilter “Up Flow”.
Proses pengolahan air limbah dengan biofilter “up flow” ini terdiri atas bak
pengendap, ditambah dengan beberapa bak biofilter yang diisi dengan media
kerikil/ batu pecah, plastik, atau media lain. Penguraian zat-zat organik yang ada
dalam air limbah dilakukan oleh bakteri anaerobi atau fakultatif aerobic. Bak
pengendap terdiri atas dua ruangan. Bak pertama, pengurai lumpur, dan
penampung lumpur sedangkan bak kedua berfungsi sebagai pengendap kedua dan
penampung lumpur dan penampung lumpur yang tidak terendapkan di bak
pertama. Air luapan dari bak pengendap kedua di alirkan dengan arah aliran dari
bawah ke atas. Air luapan dari bak biofilter kemudian dibubuhi dengan klorin atau
kaporit untuk membunuh mikroorganisme pathogen, kemudian dibuang langsung
kesungai atau saluran umum.
7

Gambar 2.1 proses pengolahan air limbah dengan sistem bio filter
“Up Flow”
2.1.2 Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Menurut Rio Manullang (2015) Pembuatan anggaran biaya proyek
bertujuan untuk mengetahui total biaya yang harus disediakan oleh pemilik
proyek untuk merealisasikan sebuah bangunan. Total biaya tersebut sudah
termasuk penyediaan material pembayaran upah pekerja dan alat-alat yang
digunakan dalam proses pembangunan. Oleh karena itu, pemilik proyek
menugaskan seseorang atau badan usasa tertentu yang disebut konsultan Quantity
Surveyor (QS) untuk menyusun dan membuat laporan anggaran biaya secara
keseluruhan mulai dari tahapan persiapan hingga pekerjaan finishing.

Hasil estimasi oleh konsultan QS disebut OE (Owner Estimate). Hasil


estimasi adalah dalam bentuk Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek secara
keseluruhan yang memberikan gambaran tentang jenis pekerjaan dan harga untuk
setiap item pekerjaan, termasuk upah pekerja untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut. Perhitungan jenis pekerjaan dan volume didasarkan gambar desain yang
dibuat dan disetujui pemilik proyek.

Fungsi dan manfaat RAB adalah sebagai berikut :


a. Bagi Pemilik (owner), RAB dibuat setidaknya sebagai alat bantu
menentukan biaya investasi modal yang dibutuhkan (OE-()wnerEstimate),
mengatur perputaran pcmbinynnn (cash firm,') juga kelayakan ekonomi
proyek.
b. Bagi Konsultan Perencana, RAB dibuat sebagai alat bantu guna
menentukan fasilitas, akomodasi serta kc1ayakan suatu rancangan.
8

Demikian juga secara praktis digunakan sebagai salah satu dokumen yang
menjadi acuan pada saat lelang, khususnya bagi penilaian kelayakan harga
penawaran dari kontraktor. Pada akhimya RAB juga berguna untuk
menghitung kemajuan pekerjaan.
c. Bagi Kontraktor, RAB dibuat yang paling utama adalah sebagai estimasi
harga guna kepentingan penawaran pada suatu pelelangan. Selanjutnya
dalam proses konstruksi RAB berguna dan sangat penting bagi
pengendalian proyek khususnya pengendalian biaya.

Dalam pembuatan RAB khususnya untuk proyek bangunan gedung diperlukan


langkah-langkah sistematis. Adapun langkah-Iangkah yang harus dilakukan antara
lain:

1. Persiapan
a. Tersedia gambar rencana (lengkap termasuk gambar detail)
b. RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat)
c. Survey bahan/material dan alat
d. Survey upah tenaga kerja
e. Survey kondisi lapangan (air ddan suplier materia)
f. Data-data lain yang secara khusus diperlukan
2. Pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
a. Daftar analisa (analisa SNI)
b. Menghitung volume masing-masing item pekerjaan
c. Tingkat kesulitan pekerjaan
3. Hal-hal penting yang harus diketahui dalam membuat RAB
a. Kebutuhan material (unsur bahan)
Meliputi semua komponen pokok dan komponen penunjang dari
material yang digunakan, dan yang perlu diperhatikan adalah sebagai
berikut:
1. Tercecer pada saat pengangkutan
2. Untuk struktur sambungan
3. Rusak dan cacat
9

4. Untuk struktur penunjang/sementara


b. Upah tenaga kerja
c. Biaya peralatan

Time Schedule adalah rencana alokasi waktu untuk menyelesaikan


masing-masing item pekerjaan proyek yang secara keseluruhan adalah rentang
waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan sebuah proyek. Secara umum,
penjadwalan berfungsi sebagai alat untuk membantu manajer proyek
mengendalikan pekerjaan dalam proyek konstruksi. Tujuan pengendalian ini
adalah penjadwalan proyek harus dapat menekan biaya pekerjaan (hudget),
menekan waktu penyelesaian pekerjaan dan meningkatkan kualitas pekerjaan.
Sedangkan tujuan pokok time schedule adalah mcnghasilkan jadwal untuk
kegiatan yang realistis sesuai dengan sumber daya yang tersedia, dimana
penggunaannya diselaraskan dengan tanggal proyek harus selesai. Perlu disadari
kegagalan time schedule pada suatu proyek adalah cukup besar, misalnya jika
terjadi kemundllran pekerjaan dari yang telah dijadwalkan, hal tersebut tidnk
sekedar berdampak pada kemunduran jadwal penyelesaian proyek yang
bersangkutan saja, akan tetapi juga berpengaruh terutama dalam pengaturan cash
flow perusahaan.

2.2 Hasil Penelitian Relevan


ada beberapa hasil penelitian yang relevan atau berhubungan dengan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian oleh Panisean Nasoetion, Diah Ayu W. S, Maulizar Saputra,


Rani Ismiarti Ergantara (2017), berjudul “Evaluasi dan Redesign Instalasi
Pengolahan Air Limbah RS. Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung”.
2. Penelitian oleh Adelyna Rachma Atmadja (2017), berjudul “Perencanaan
Pengolahan Air Limbah Non Medis Rumah Sakit Kelas B dengan
Alternatif Anaerobic Baffle Reactor Dan Anaerobic Biofilter”.
10

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada saat Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama 3
bulan dari 01 Agustus 2019 sampai dengan 02 Desember 2019 di Rumah Sakit
Hermina Manado.
Tabel 3.1 Time Schedule Skripsi

Februari Maret April Mei Juni


URAIAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
Proposal
Seminar
Proposal Skripsi
Analisa Data
Penyusunan
Skripsi
Ujian Skripsi

3.2 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif yaitu metode yang
memberikan hasil perhitungan anggaran biaya struktur Instalasi Pengolahan Air
Limbah RS. Hermina Manado

3.3 Metode Pengumpulan Data

1. Data Primer
Data primer diperoleh melalui observasi, wawancara dan tanya
jawab kepada bagian yang terkait yaitu bagian kontraktor dan
konsultan pengawas di RS. Hermina Manado.

2. Data Sekunder
11

Data sekunder diantaranya data mengenai daftar harga satuan dan


analisis pekerja, data bahan atau material bangunan yang digunakan,
data tenaga kerja, peraturan-peraturan bangunan gedung dari
Departemen Pekerjaan Umum dan data-data lainnya
12

Adapun bagan alir penelitian Tugas Akhir, di buat seperti pada Flowchart
berikut ini:

Mulai

Latar Belakang : Tinjaun Pustaka :

Pembuatan struktur Instakasi Permasalahan :  Instalasi Pengolahan Air


Pengolahan Air Limbah Rumah Berapa anggaran biaya dan waktu Limbah.
Sakit.
yang diperlukan dalam pembuatan  Rencana Anggaran Biaya
struktur IPAL Rumah Sakit?

Pengumpulan data

Data Primer: Data Sekunder:


1. Observasi 1. Daftar Harga Satuan
2. Wawancara ` 2. Analisis Pekerjaan
3. Data Bahan/Material
yang Digunakan
4. Data Tenaga Kerja

Perhitungan:
Volume pekerjaan

Kesimpulan:
Hasil analisis dan saran atau
rekomendasi

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian


13

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi dan Suharno. 2012. Dasar – Dasar Teknologi Pengolahan Air Limbah.
Pontianak: Gosyen Publishing.
Kementrian Lingkungan Hidup. 2014. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah.
Jakarta
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Permenkes NO 340/MENKES/PER/III/2010, Tentang Klasifikasi Rumah Sakit,
2010.
Rio Manullang. 2015. Pintar Menghitung Biaya Bangunan. Yogyakarta. CV Andi
Offset.
Tchobanoglous, G dan Shroeder E. D. 2003. Water Quality: Characteristics,
Modeling, Modification. Addison-Wesley Publishing Company, United
States of America.

Anda mungkin juga menyukai