Miftakhurrahman 1)
Mahasiswa; Jurusan Teknik Sipil; Universitas Global jakarta
1)
miftakhurrahman14@gmail.com
ABSTRAK
Rumah sakit menghasilkan berbagai macam limbah berbahaya yang perlu mendapat perhatian
khusus dalam pengolahannya karena dikhawatirkan akan berdampak buruk terhadap para pekerja
rumah sakit yang pada gilirannya akan menganggu kehidupan masyarakat sekitar rumah sakit.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang kualitas limbah cair ditinjau dari
parameter BOD5, COD, pH, suhu dan MPN Coliform pada (IPAL) rumah sakit. Prinsip dasar
pengolahan limbah cair adalah pengelolaan menyeluruh dari proses kegiatan operasional rumah
sakit baik medis maupun non-medis. Limbah tersebut diolah di dalam IPAL rumah sakit dimulai
dari unit-unit penghasil limbah cair dengan cara pembersihan secara fisik terhadap bahan-bahan
organik, secara mikrobiologis oleh bakteri dan diakhiri pembunuhan kuman dengan cara
klorinasi.Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa hasil dari pengelolaan limbah cair di
rumah sakit, terutama untuk BOD, COD, TSS, MPN Coliform, itu belum sesuai dengan baku mutu
lingkungan. Disarankan bahwa untuk dapat memenuhi sasaran, harus ada screening pada
pelaksanaan, sehingga proses pengelolaan limbah cair akan berjalan optimal. Selain itu, perlu ada
upaya untuk melatih petugas IPAL tentang pemeliharaan dan perbaikan di IPAL..
Kata Kunci :Rumah Sakit, BOD, COD, IPAL.
(Sumber: Jurnal Studi Instalasi Pengolahan Air Limbah RSUD. Dr. Wahidin Sudirohusodo ,
Ahmad Zubari, Makassar: 2012)
(Sumber: Jurnal Studi Instalasi Pengolahan Air Limbah RSUD. Dr. Wahidin Sudirohusodo ,
Ahmad Zubari, Makassar: 2012)
5. Tangki Netralisasi Kedua Gambar 6. Desain tangki netralisasi
kedua
Efluen dari reaktor asidogenesis perlu
mengalami penyesuaian pH sebelum (Sumber: Jurnal Studi Instalasi Pengolahan
memasuki reaktor metanogenesis Hal ini Air Limbah RSUD. Dr. Wahidin
disebabkan terjadi penurunan pH pada Sudirohusodo , Ahmad Zubari, Makassar:
proses asidogenesis, sementara bakteri 2012)
metanogen yang berperan dalam proses
metanogenesis memerlukan lingkungan
pH yang netral, antara 6,6-7,6 (Ahmad
Zubair, 2012). Diasumsikan pH efluen
6. Upflow Anaerobic Sludge Blanket
reaktor asidogenesis adalah sebesar 4.
Metanogenesis
Pengadukan bahan kimia yang akan
terjadi di dalam tangki netralisasi kedua Tahapan Kedua, yaitu
merupakan jenis pengadukan cepat (rapid metanogenesis, merupakan tahapan
mixing) pembentukan gas metan dari substrat.
Gambar desain tangki Upflow Anaerobic
Sludge Blanket Metanogenesis dapat
dilihat pada gambar berikut :
PO4 7,48 0,98 < 30 Demand (COD) air limbah tidak memenuhi
syarat karena melebihi dari standar baku
mutu limbah cair kegiatan Rumah Sakit
berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan
Berdasarkan uji laboratorium terhadap
Hidup No. Kep-58/MENLH/12/1995 yaitu
sampel hasil olahan IPAL RS. Haji Kota
COD ≤80 mg/l.
Makassar, nilai BOD sebelum dan sesudah
pengolahan mengalami penurunan. Fospat (PO4) Hasil pemeriksaan
Berdasarkan tabel diatas bahwa kandungan laboratorium kadar Fospat (PO4) air limbah
BOD air limbah di Rumah Sakit Haji Rumah Sakit Haji Kota Makassar.
Makassar, pada inlet pengambilan sampel Berdasarkan uji laboratorium terhadap
rata 178,4 mg/l pada inlet dan pada outlet sampel hasil olahan IPAL RS. Haji Kota
diperoleh 72,8 mg/l. Jumlah kandungan BOD Makassar, nilai fosfat sebelum dan sesudah
diatas Standar Baku Mutu Limbah Cair pengolahan mengalami penurunan.
Kegiatan Rumah Sakit berdasarkan Berdasarkan tabel diatas bahwa kadar fosfat
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. air limbah di Rumah Sakit Haji Makassar,
Kep-58/ MENLH/12/1995 yaitu BOD pada inlet pengambilan sampel dengan waktu
≤30mg/l. Berdasarkan hasil uji laboraturium yang berbeda, diperoleh rata-rata 7,48 mg/l
terhadap kandungan BOD, hal ini berarti dan pada outlet diperoleh 0,98 mg/l. Hasil
dari pemeriksan fosfat IPAL RS Haji Kota
Makassar pada inlet tidak memenuhi syarat r
baku mutu limbah cair kegiatan Rumah Sakit,
Influet Outflet
sedangkan pada outlet IPAL RS Haji Kota
Makassar sudah memenuhi syarat baku mutu. BOD 424,10 407,25 30
(mg/L) (mg/L) (mg/L)
Hasil Pengolahan Limbah Cair di Rumah
Sakit Hasanuddin Tahun 2014 COD 703,80 655,67 80
(mg/L) (mg/L) (mg/L)
Penelitian dilaksanakan di Rumah
Sakit Hasanuddin Penelitian dilakukan MPN 234x103 240x103 10x103
dengan pengambilan sampel pada 2 titik yaitu Coliform (per 100 (per 100
influent dan effluent saluran pembungan (per 100
ml ) ml)
limbah rumah sakit selama 1 hari dan ml)
DAFTAR PUSTAKA