Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Limbah cair secara umum adalah kotoran berbentuk cairan yang mengandung
zat-zat dan mikroorganisme berbahaya sebagai hasil dari berbagai aktivitas manusia
sehingga kehadiranya tidak diigginkan karena dapat menyebabkan gangguan
terhadap lingkungan Limbah cair merupakan cairan yang dihasilkan dari proses
produksi. Limbah cair ini umumnya akan dikumpulkan terlebih dahulu kemudian
akan mengalami proses pengolahan ataupun langsung di buang ke perairan atau
lingkungan. Pembuangan limbah cair langsung ke lingkungan akan sangat
membahayakan karena kemungkinan adanya bahan-bahan berbahaya dan beracun
ataupun kandungan limbah yang ada tidak mampu dicerna oleh mikroorganisme
yang ada dilingkungan (Hidayat, 2016).
Dalam upaya mengurangi bahaya limbah cair pada lingkungan saat dibuang
maka pengetahuan tentang karakeristik limbah sangat penting. Karakteristik limbah
umumnya dikelompokkan dalam karakteristik fisik, kimia, dan biologis.
Karakteristik fisik mencakup suhu, warna, bau, dan kekeruhan. Karakteristik kimia
mencakup BOD, COD, kesadahan, PH, dan sebagainya sedangkan karakteristik
biologis adalah ragam organisme yang ada pada limbah tersebut (Hidayat, 2016).
Rumah Sakit merupakan unit pelayanan kesehatan dimana kegiatan didalamnya
berpotensi banyak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Rumah sakit
sebagai penghasil limbah klinis terbesar. Rumah sakit menghasilkan limbah yang
dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan, baik lingkungan rumah
sakit, maupun lingkungan di sekitarnya. Berdasarkan tingkat bahayanya limbah cair
rumah sakit memiliki dampak potensial untuk mencemari lingkungan. Limbah cair
yang berasal dari rumah sakit mengandung senyawa organik dan anorganik yang
cukup tinggi, senyawa kimia, mikroorganisme patogen, bahan kimia beracun dan
radioaktif (Syamsul,2020).
Dalam upaya meminimalisasi dampak limbah rumah sakit serta untuk
menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman, pemerintah telah mengupayakan
pengendalian pencemaran lingkungan dengan mewajibkan setiap sarana pelayanan
kesehatan menyediakan fasilitas pengolahan limbah yang sesuai standar dan
memenuhi baku mutu (Suharto,2011).

1
Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL merupakan bagian terpenting yang
harus diterapkan diseluruh rumah sakit umum yang ada di indonesia untuk
meminimalisasi dampak pencemaran lingkungan. Kinerja IPAL sangat menentukan
kualitas air yang akan dibuang ke lingkungan. Kurang optimalnya kinerja IPAL
berpotensi tidak terpenuhinya baku mutu yang diatur dalam Surat Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor KEP-
58/MENLH/12/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi kegiatan Rumah Sakit.
Instalasi pengolahan air limbah berfungsi untuk mengembalikan mutu air limbah
menjadi air dengan mutu yang sesuai dengan standar yang tercantum dalam SK
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1204 tahun 2004 Tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.5
tahun 2014 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit
(Departemen Kesehatan, 2014).
Rumah Sakit Umum (RSU) Anutapura Palu adalah rumah sakit Kelas B
milik pemerintah yang berada di kota Palu, Sulawesi Tengah yang berlokasi
ditengah-tengah pemukiman penduduk Kota Palu . Dalam aktifitas pelayanannya
sangat kompleks dibanding pelayanan perkantoran pada umumnya. Dalam
pengelolaan limbahnya telah menggunakan IPAL. RSU anutapura palu memiliki
instalasi pengolahan air limbah yang menggunakan metode pengolahan dengan
sistem biofilter anaerob-aerob sebelum di buang ke lingkungan (Ditjen Cipta
Karya, 2020).
Keberadaan instalasi pengolahan air limbah rumah sakit merupakan bentuk
kepedulian pihak rumah sakit terhadap kesehatan masyarakat, dengan adanya
instalasi pengolahan air limbah ini diharapakan dapat memperkecil dampak negatif
yang ditimbulkan oleh pencemaran air limbah hasil kegiatan rumah sakit. Limbah
cair dari hasil pengolahan IPAL masih memungkingkan mengandung bahan
berbahaya, bahan berbahaya tersebut memiliki potensi yang berdampak penting
terhadap penurunan kualitas lingkungan dan secara langsung memiliki potensi
bahaya kesehatan bagi penduduk sekitar rumah sakit, terlebih lagi rumah sakit
tersebut berada ditengah-tengah pemukiman penduduk. Meski IPAL dapat
melakukan proses penyaringan air limbah menjadi air bersih dengan baik,
Setiap proses IPAL memiliki sejumlah kelemahan yang mengakibatkan sistem
tidak bekerja sempurna.

2
Seperti pembuangan limbah cair minyak dan lemak dari aktivitas rumah
sakit dapat mengurangi kinerja biofilter dan juga volume bak penampungan juga
kerap menyempit karena masuknya tanah, batu dan pasir dalam biofilter . Maka
dari permasalahan itu, yang dapat mengakibatkan penurunan kinerja biofilter,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Evaluasi Instalasi Pengolahan
Air Limbah Rumah Sakit Umum Anutapura Palu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Efektifitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang ada di
RSU Anutapura Palu ?
2. Bagaimana kualitas air limbah hasil pengolahan (Parameter, Suhu, PH, BOD,
COD, TSS, Minyak atau Lemak dan MPN coliform) Berdasarkan Permen LH RI
No. 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha/Kegiatan
Rumah Sakit?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk Mengetahui efektifitas Instalasi Pengolahan Air Limbah ( IPAL )
Rumah Sakit Umum Anutapura Palu.
2. Untuk mengetahui kualitas air limbah hasil pengolahan (Parameter, Suhu, PH,
BOD, COD, TSS, Minyak atau Lemak dan MPN coliform) Berdasarkan
Permen LH RI No. 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi
Usaha/Kegiatan Rumah Sakit.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Manfaat Ilmiah
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu bahan masukan dan
umbangan ilmiah serta sebagai informasi tambahan terhadap peneliti -
peneliti selanjutnya yang terkait dengan Instalasi Pengelolaan Air Limbah
(IPAL) dan kualitas limbah cair rumah sakit.
2. Manfaat bagi Peneliti
Sebagai sarana pengembangan ilmu, pengetahuan dan wawasan dalam
pengelolaan limbah cair rumah sakit khususnya tentang kualitas limbah cair
rumah sakit dengan parameter Suhu, pH, BOD, COD, Minyak atau lemak, TSS
dan MPN Coliform .

3
3. Manfaat bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan memberikan
pengetahuan kepada masyakarat tentang dampak pencemaran limbah cair
khususnya limbah cair rumah sakit bagi lingkungan dan kesehatan
masyarakat sehingga dapat berperan aktif mendukung berbagai upaya
pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan.

1.5 Batasan Masalah


1. Melakukan Pengujian Konsentrasi Air Limbah IPAL RSU Anutapura Palu
Berdasarkan Permen LH RI No. 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air
Limbah Bagi Usaha/Kegiatan Rumah Sakit.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan
penelitian, batasan masalah penelitian dan sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Meliputi Tinjauan dasar yang diperoleh berdasarkan studi literatur,
baik dari jurnal, buku teks, data-data dari internet dan sumber-
sumber ilmiah lainnya.

BAB III METODE PENELITIAN


Meliputi metode yang digunakan untuk melaksanakan penelitian
ini dan akan tergambar dari diagram alir penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada bab ini, penulis akan menganalisis data sekunder yang telah
diperoleh dari pihak rumah sakit. Selain itu, analisis juga akan
dilakukan berdasarkan data hasil penelitian laboratorium.
Berdasarkan hasil analisis inilah kemudian akan dilakukan
evaluasi. Jika berdasarkan hasil evaluasi ditemukan permasalahan,
maka akan dikemukakan solusi dari permasalahan tersebut

4
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab terakhir dari laporan tugas akhir ini. Pada
bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dari analisis dan
evaluasi serta penelitian yang telah dilakukan. Selain itu, pada bab
ini juga akan diberikan beberapa solusi untuk permasalahan yang
terjadi pada IPAL Rumah Sakit Umum Anutapura Palu.

Anda mungkin juga menyukai