Anda di halaman 1dari 7

hlm.

176 - 180 1

PEMANFAATAN SPUIT BEKAS SEBAGAI MEDIA


BIOFILTRASI DALAM MENURUNKAN KADAR
BOD DAN COD AIR LIMBAH LAUNDRY
Susilawati, Asmadi, Mohammad Nasip

Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Pontianak,


Jalan 28 Oktober Siantan Hulu, Pontianak
e-mail : uciesusilawati@yahoo.com

Abstract : Utilization Spuit Used As Media biofilters on Reducing levels of BOD and COD Wastewater
Laundry. The aim of this study was to test the ability of the media syringe biofiltration method used in lowering
levels of BOD and COD in waste water laundry Hospital Dr. Soedarso Pontianak. This research is a quasi-experi-
mental research design with one group pretest posttest . Laboratory results mean BOD levels before processing is
103.63 mg/L and the average after processing into 46.41 mg/L , with a value of 55.21 % effectiveness . While the
average COD level before processing is 413.70 mg / L and the average after processing into a 195.88 mg/L with a
value of 45.92% effectiveness. Expected to other researchers to control the pH and blowers before treatment and
during treatment , as it will affect the final result

Abstrak : Pemanfaatan Spuit Bekas Sebagai Media Biofiltrasi Dalam Menurunkan Kadar BOD dan COD
Air Limbah Laundry. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji kemampuan metode biofiltrasi dengan media spu-
it bekas pakai dalam menurunkan kadar BOD dan COD pada air limbah laundry RSUD Dr. Soedarso Pontianak.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan penelitian one group pre test post test.
Hasil laboratorium rata-rata kadar BOD sebelum pengolahan yaitu 103.63 mg/L dan rata-rata setelah pengolahan
menjadi 46.41 mg/L, dengan nilai efektivitas 55,21 %. Sedangkan rata-rata kadar COD sebelum pengolahan yaitu
413.70 mg/L dan rata-rata setelah pengolahan menjadi 195.88 mg/L dengan nilai efektivitas 45,92 %. Diharapkan
kepada peneliti lain untuk mengontrol pH dan blower sebelum perlakuan dan pada saat perlakuan, jika melakukan
penelitian sejenis karena akan mempengaruhi hasil akhir.

Kata kunci : limbah laundry , biofilter, media spuit, BOD, COD

Salah satu masalah yang timbul akibat meningkatnya Air limbah yang berasal dari limbah rumah sakit
kegiatan manusia adalah tercemarnya air pada sum- merupakan satu sumber pencemaran air yang sangat
ber-sumber air karena menerima beban pencemaran potensial. Hal ini disebabkan air limbah rumah sak-
yang melampaui daya dukungnya. Pencemaran yang it mengandung senyawa-senyawa kimia lain serta
mengakibatkan penurunan kualitas air dapat berasal mikroorganisme pathogen yang dapat menyebabkan
dari limbah terpusat (point sources) seperti: limbah penyakit terhadap masyarakat di sekitarnya. Air lim-
industri, limbah usaha peternakan, perhotelan, rumah bah rumah sakit adalah seluruh buangan cair yang be-
sakit dan limbah tersebar (non poit sources) seperti rasal dari hasil proses seluruh kegiatan rumah sakit
: limbah pertanian, limbah perkebunan dan domestik yang meliputi : limbah cair klinis yakni air limbah
(Asmadi dan Suharno, 2012). yang berasal dari kegiatan klinis rumah sakit misal-
Beberapa limbah yang dapat mencemari ling- nya air bekas cucian luka, cucian darah. dan lainn-
kungan dan berdampak langsung terhadap kesehatan, yalimbah domestik cair yakni buangan kamar man-
salah satunya adalah limbah rumah sakit.Kegiatan di, dapur, air bekas pencucian pakaian,dan lain-lain
rumah sakit selain memberikan pelayanan kesehatan- (Said,2001).
juga memberikan dampak positifbagi masyarakat dan Kota Pontianak memiliki 13 rumah sakit. Salah
lingkungan diantaranya adalah meningkatkan derajat satunya adalah rumah sakit umum daerah Dr. Soe-
kesehatan masyarakat, sedangkan dampak negatifnya darso ( RSUD Dr. Soedarso) yang merupakan rumah
diantaranya adalah limbah yang dihasilkan oleh ru- sakit cukup besar di Kalimantan Barat, memiliki 410
mah sakit tersebut (Khusnuryani, 2008). tempat tidur rawat inap, lebih banyak dibanding set-

323
3242 JURNAL VOKASI KESEHATAN, Volume II Nomor 2 Juli 2016, hlm. 323 - 329

iap rumah sakit di Kalimantan Barat yang hanya ter- pakan indikator pencemaran air. BODyang tinggi
sedia rata-rata 90 tempat tidur inap. Salah satu lim- menunjukkan bahwa jumlah oksigen yang dibutu-
bah cair dihasilkan RSUD Dr. Soedarso yaitu dari hkan oleh mikroorganisme untuk mengoksidasi ba-
kegiatan laundry. Laundry rumah sakit adalah proses han organik dalam air tersebut tinggi, berarti dalam
pencucian linen (seprai, sarung bantal, dan lainnya) air sudah terjadi defisit oksigen.Konsentrasi COD
yang dilengkapi dengan sarana penunjangnya berupa yang tinggi dalam air menunjukkan adanya bahan
mesin cuci, alat dan disinfektan, mesin uap (steam pencemar organik dalam jumlah yang banyak dapat
boiler), pengering, meja dan meja setrika (Nugrahan- menyebabkan berbagai penyakit bagi manusia dan
ingrum, 2012). menyebabkan kandungan oksigen terlarut menjadi
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedarso mer- rendah, bahkan habis sama sekali. Akibatnya oksigen
upakan salah satu rumah sakit penghasil limbah yang sebagai sumber kehidupan bagi makhluk air (hewan
potensial.Salah satu limbah cair dihasilkan Rumah dan tumbuh-tumbuhan) tidak dapat terpenuhi sehing-
Sakit Dr. Soedarso yaitu dari kegiatan laundry.Laun- ga makhluk air tersebut menjadi mati.(Utami, 2011).
dry Rumah sakit adalah proses pembersihan linen Oleh karena potensi dampak air limbah rumah
(bahan / kain yang digunakan di rumah sakit untuk sakit terhadap kesehatan masyarakat sangat besar,
kebutuhan pembungkus kasur, bantal, guling, seli- maka setiap rumah sakit diharuskan mengolah air
mut, baju petugas, baju pasien dan alat instrument limbahnya sampai memenuhi persyaratan standar
steril lainnya) sehingga kembali bersih seperti sebe- yang berlaku. Pengolahan dapat dilakukan dengan
lum digunakan. Limbah laundry itu sendiri mengand- berbagai cara, salah satunya menggunakan biofilter
ung deterjen.Menurut Hera dalam Hardyanti (2003), dengan memanfaatkan salah satu limbah padat rumah
Limbah laundry itu sendiri mengandung fosfat yang sakit sebagai media, yaitu spuit bekas pakai.
tinggi, fosfat berasal dari Sodium TripolyPhosfhate Media biofilter termasuk hal yang penting, ka-
(STPP) yang merupakan salah satu bahan yang ka- rena sebagai tempat tumbuh dan menempel mikroor-
darnya besar dalam deterjen. ganisme, untuk mendapatkan unsur-unsur kehidupan
Data terakhir mengenai pemeriksaan sampel air yang dibutuhkannya, seperti nutrien dan oksigen. Dua
limbah IPAL RS Dr. Soedarso Pontianak adalah pada sifat yang paling penting yang harus ada dari media
tanggal 1 oktober 2014 yang dilakukan oleh Balai adalah Pertama, Luas permukaan dari media, karena
Laboratorium Kesehatan Pontianak yang meliputi semakin luas permukaan media maka semakin besar
pemeriksaan BOD, COD, pH, dan TSS. Data hasil jumlah biomassa per-unit volume, Kedua, Persentase
pemeriksaan tersebut adalah BOD 106 mg/L ( maksi- ruang kosong, karena semakin besar ruang kosong
mal 75 mg/L), COD 163 mg/L (maksimal 100 mg/L), maka semakin besar kontak biomassa yang menem-
pH 6,86 ( maksimal 6-9 ) dan TSS 168 (maksimum 30 pel pada media pendukung dengan substrat yang ada
mg/L). dalam air buangan.(Said,2010)
Berdasarkan tinjauan lapangan, jumlah laundry Media yang digunakan dapat berupa kerikil,
linen yang dihasilkan setiap harinya rata-rata 300 kg, batuan, plastik (polivinil chlorida), pasir, dan par-
dengan sekali pencucian sekitar 60 kg linen dengan tikel karbon aktif. Media yang sering digunakan pada
penggunaan air 150 - 180 liter/ 60kg, jadi dalam proses biologis adalah media plastik yang terbuat dari
waktu 1 hari rata-rat pencucian yaitu 5 kali dan pen- PVC. Kelebihan dalam menggunakan media plas-
gunaan air perharinya sekitar 900 L dan menghasil- tik ini antara lain :Mempunyai luas permukaan per
kan limbah cair 80 % dari pergunaan air yaitu sekitar m3volume sebesar 150 240 m2/m3Volume rongga
720 L per harinya. Berdasarkan hasil observasi pada yang besar dibanding media lainnya, Penyumbatan
saluran pembuangan limbah laundry kondisi air se- pada media yang terjadi sangat kecil.
cara pengamatan fisik berwarna hijau kehitaman dan Penelitian yang dilakukan oleh Said (2001)
diatas permukaan air berminyak dan berbusa. Apabi- pengolahan air limbah rumah sakit dengan proses
la limbah tersebut langsung dibuang ke badan air dan biologis biakan melekat menggunakan media plastik
tanah, maka akan menyebabkan pencemaran yang sarang tawonTotal efisiensi penghilangan beberapa
sangat berbahaya. Bakteri patogen akan berkembang parameter polutan selama percobaan yakni untuk-
di badan air dan membawa bibit penyakit, lebih parah COD 87,0 98,6 %; BOD5 93,4 99,3 %; Total
lagi jika air tersebut digunakan oleh masyarakat un- padatan tersuspensi (TSS) 80,0 97,8 %; Ammonia
tuk keperluan sehari-hari mengingat lokasinya berada 93,75 98,2 %; dan Deterjen (MBAS) 95,8 99,7% )
ditengah-tengah pemukiman penduduk, hal ini dapat Hasil penelitian yang dilakukan Said (2005)
berpengaruh terhadap lingkungan, khususnya mas- pada pengolahan air limbah industri pencucian jean
yarakat sekitar rumah sakit. dengan proses biofilter anaerob- aerob mengguna-
Pada penelitian ini parameter yang akan diukur kan media bio ball dengan kondisi waktu tinggal 1-3
yaitu kadar BOD dan COD. BOD dan COD meru- hari didapatkan efisensi penghilangan COD 78-91
Susilawati dkk, Pemanfaatan Spuit Bekas Sebagai Media Biofiltrasi,... 3325

%, BOD 85-92 %, TSS 80-93 %. Efendi, dkk (2014) Berdasarkan tabel 1. diketahui bahwa kadar BOD
pengolahan air limbah dengan biofilter menggunakan setelah perlakuan mengalami penurunan. Rata-rata
media botol plastik dapat menurunkan kadar BOD kadar BOD sebelum perlakuan yaitu 103, 63 mg/l dan
85,58-92,96%, COD sebesar 84,80-92,96%. setelah perlakuan yaitu 46,41 mg/l, nilai tersebut telah
Merujuk dari hasil penelitian tersebut, pada bio- memenuhi syarat baku mutu PERMENLH No 5 tahun
filter yang di gunakan dalam penelitian yaitu media 2014, untuk baku mutu kadar BOD yaitu 50 mg/l. Ra-
berbahan plastik memiliki kinerja yang tinggi, Media ta-rata nilai pH yaitu 9.52 ini menunjukkan nilai pH
yang akan di pakai adalah Spuit ( alat suntik tanpa masih belum sesuai dengan yang diharapkan.
jarum ) bekas pakai, ukuran yang akan di pakai berva- Dari hasil pengukuran uji laboratorium, ka-
riasi, mulai dari 3cc 20cc. Penggunaan media spuit dar COD pada limbah laundry rumah sakit dengan
ini memanfaatkan limbah padat yang dihasilkan dari metode biofiltrasi bermedia spuit bekas pakai dapat
aktivitas rumah sakit dan dapat mengurangi salah satu dilihat pada tabel 2.
limbah padat rumah sakit tersebut. Tabel 2
Penurunan kadar COD pada limbah laundry rumah
METODE sakit sebelum dan setelah pengolahan dengan biofiltrasi
menggunakan media spuit bekas pakai
di RSUD Dr. Soedarso Pontianak tahun 2015
Penelitian ini bersifat Eksperimen Semu (Quasi
Experiment) dengan tujuan untuk menguji kemam-
Kadar BOD limbah
puan metode biofiltrasi dengan media spuit bekas laundry rumah sakit Penurun-
pakai dalam menurunkan kadar BOD dan COD pada Hari ke- pH (mg/L) an
air limbah laundry RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Kontrol Perlakuan (%)
Pengambilan sampel air limbah laundry di RSUD 1 9.64 207.74 - -
Dr. Soedarso Pontianak dan pemeriksaan sampel di
14 9.71 367.20 350.88 4.44
laboratorium Sucofindo untuk melakukan pemerik-
21 9.05 293.76 228.48 22.22
saan kandungan BOD dan COD sebelum diberi per-
lakuan dan setelah di beri perlakuan pada kandun- 28 9.69 580.16 8.39 98.57
gan limbah laundry RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Rerata 9.53 362.21 195.88 45.92
Waktu pengambilan sampel dilakukan pada hari ke
1 (sebagai kontrol), pada hari ke 14 (minggu ke 2), Berdasarkan tabel 2, diketahui bahwa kadar
hari ke 21 (minggu ke 3) dan hari ke 28 (minggu ke COD setelah perlakuan mengalami penurunan. Ra-
4).Dalam penelitian ini uji yang digunakan adalah uji ta-rata kadar COD sebelum perlakuan yaitu 362,21
efektivitas. mg/l dan setelah perlakuan yaitu 195.88 mg/l, nilai
tersebut belum memenuhi syarat baku mutu PER-
HASIL MENLH No 5 tahun 2014, untuk baku mutu kadar
COD yaitu 80 mg/l. Rata-rata nilai pH yaitu 9.53 ini
Berdasarkan hasil pengukuran uji lab, ka- menunjukan nilai pH masih belum sesuai dengan
dar BOD pada limbah laundry rumah sakit dengan yang diharapkan.
metode biofiltrasi bermedia spuit bekas pakai dapat Persentase penurunan kadar BOD dan COD
dilihat pada tabel 1. dengan pengolahan biofilter bermedia spuit bekas pa-
Tabel 1 kai pada limbah laundry rumah sakit dapat dihitung
Penurunan kadar BOD pada limbah laundry rumah menggunakan Rumus efektivitas
sakit sebelum dan setelah pengolahan dengan biofiltrasi
menggunakan media spuit bekas pakai Tabel 3
di RSUD dr. Soedarso Pontianak tahun 2015 Penurunan kadar BOD dan COD pada limbah laundry
rumah sakit dengan metode biofiltrasi
Kadar BOD limbah bermedia spuit bekas pakai
laundry rumah sakit Penurunan
Hari ke- pH (mg/L) (%) Kadar BOD (mg/L) Kadar COD (mg/L)
Kontrol Perlakuan Pe- Pe-
1 9.64 69.25 - - Hari ke Pre Post nurun- Pre Post nurun-
14 9.71 81.60 77.97 4.45 an (%) an (%)

21 9.05 97.92 57.12 41.66 1 69.25 - - 207.74 - -

28 9.69 165.76 4.14 97.50 14 81.60 77.97 4.45 367.20 350.88 4.44

Rerata 9.52 103.63 46.41 55.21 21 97.92 57.12 41.66 293.76 228.48 22.22
28 165.76 4.14 97.50 580.16 8.39 98.57
Rerata 103.63 46.41 55.21 362.21 195.88 45.92
3264 JURNAL VOKASI KESEHATAN, Volume II Nomor 2 Juli 2016, hlm. 323 - 329

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui rata-rata ka- Setelah membandingkan hasil penelitian dengan
dar BOD sebelum perlakuan yaitu 103, 63 mg/l dan penelitian lain, penurunan BOD yang dilakukan pe-
setelah perlakuan yaitu 46,41 mg/l dengan efisiensi neliti sudah sesuai baku mutu yang di tetapkan Per-
penurunan sebesar 55,21 %. Sedangkan kadar COD aturan Pemerintah Negara Lingkungan Hidup No 15
sebelum perlakuan yaitu 362,21 mg/l dan setelah per- Tahun 2014 tentang untuk usaha dan/atau kegiatan
lakuan yaitu 195,88 mg/l dengan efisiensi penurunan fasilitas pelayanan kesehatan adalah 50 mg/L. Ra-
sebesar 45,92 %. Dari hasil tersebut metode biofilter ta-rata nilai pH yaitu 9.52, nilai pH ini masih ting-
dengan media spuit cukup efektif dalam menurunkan gi hal ini akan mempengaruhi hasil akhir karena pH
kadar BOD dan COD. merupakan salah satu faktor penting dalam pengola-
han ini, pH optimum mikroorganisme adalah 6-8.
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil tersebut, biofilter bermedia
spuit cukup efektif menurunkan kadar BOD limbah
Dari hasil pengukuran kadar BOD pada sampel laundry rumah sakit sesuai dengan nilai baku mutu
limbah laundry rumah sakit sebelum pengolahan / yang telah ditetapkan oleh PERMENLH nomor 5
perlakuan didapatkan rata-rata kadar BOD adalah tahun 2014. Oleh karena itu biofilter dengan media
sebesar 103.63 mg/L, dan setelah dilakukan pengola- spuit bekas pakai dapat dijadikan sebagai bahan per-
han dengan biofilter menggunakan media spuit bekas timbangan untuk menerapkan metode biofilter ber-
pakai, rata-rata kadar BOD limbah laundry rumah media spuitiniuntuk limbah laundry rumah sakit atau
sakit adalah sebesar 46.41 mg/L, nilai tersebut telah limbah lainnya.
sesuai dengan baku mutu yang diperbolehkan oleh Dari hasil pengukuran kadar COD pada sampel
PERMENLH nomor 15 tahun 2014 yaitu 50 mg/L. limbah laundry rumah sakit sebelum diberi pengola-
Pada proses penurunan kadar BOD pada penelitian han / perlakuan didapatkan rata-rata kadar COD ada-
ini terlihat efisiensi mengalami penurunan pada saat lah sebesar 362.22 mg/L, dan setelah dilakukan pen-
minggu ke 4 penelitian. Penurunan efisiensi terjadi golahan dengan biofilter menggunakan media spuit,
disebabkan pada waktu minggu ke 4 mikroorganisme rata-rata kadar COD limbah laundry rumah sakit ada-
sudah tumbuh dan berkembang biak dengan optimal lah sebesar 195.88 mg/L, nilai tersebut masih belum
serta membentuk lapisan lendir (biofilm) pada per- sesuai dengan baku mutu yang diperbolehkan oleh
mukaan media yang akan menguraikan zat pencemar PERMENLH nomor 5 tahun 2014 yaitu 80 mg/L.
organik yang terdapat pada air limbah (Firly dan Said, Terjadinya penurunan COD juga memiliki ke-
2005). cenderungan yang sama dengan proses penurunan
Penelitian yang dilakukan oleh Marsidi dan Said BOD. Pada proses penurunan kadar COD pada pene-
(2005) dalam menurunkan kadar BOD pada limbah- litian ini terlihat efisiensi mengalami penurunan pada
domestik dengan biofilter media sarang tawon ber- saat minggu ke 4 penelitian. Penurunan efisiensi terja-
beda dengan yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian di disebabkan pada semakin lama waktu tinggal maka
Marsidi dan Said menyimpulkan dapat menurunkan semakin lama limbah berada di dalam sistem, akibat-
kadar BOD pada limbah domestik sebesar 87 % - nya waktu kontak antara biomassa dengan substrat di
91 %. Ini karena media sarang tawon yang didesain dalam reaktor juga semakin lama (Pohan, 2008).
khusus oleh pabrik memiliki luas permukaan spesi- Dari penelitian yang dilakukan oleh Putra dan
fik yang besar. Luas permukaan spesifik adalah uku- Karnaningroem (2011) dalam menurunkan kadar
ran seberapa luas area yang aktif secara biologis tiap COD pada studi kasus air kali dengan media botol
satuan volume media. Jadi semakin luas permukaan bekas minuman probiotik berbeda dengan hasil pene-
media maka semakin besar jumlah biomassa per unit litian yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian Putra
volume (Said dan Widayat, 2010). dan Karnaningroem menyimpulkan dapat menurun-
Penelitian sejenis yang dilakukan oleh Fitria kan kadar COD adalah sebesar 80, 96 %. Hal ini ka-
(2012) dalam menurunkan kadar BOD pada limbah rena volume rongga media botol probiotik lebih besar
domestik dengan biofilter bermedia bioball, perlakuan dibanding dengan spuit. Volume rongga adalah pre-
terbaik diperoleh pada minggu ke 4 yang mampu sentasi ruang atau volume terbuka untuk media, kare-
menurunkan kadar BOD sebesar 97.50 %. Hasil ini na semakin besar volume rongga/ ruang kosong maka
sama dengan hasil peneliti, ini menunjukkan bah- akan semakin besar kontak antara substrat dalam air
wa pada waktu minggu ke 4 mikroorganisme sudah limbah dengan biomassa yang menempel (Said dan
tumbuh dan berkembang biak dengan optimal serta Widayat, 2010).
membentuk lapisan lendir (biofilm) pada permukaan Penelitian sejalan yang dilakukan oleh Said
media yang akan menguraikan zat pencemar organik (2006) dalam menurunkan kadar COD pada limbah
yang terdapat pada air limbah. rumah sakit, perlakuan terbaik diperoleh pada ming-
gu ke IV yang mampu menurunkan kadar COD sebe-
Susilawati dkk, Pemanfaatan Spuit Bekas Sebagai Media Biofiltrasi,... 5327

sar 98 %. Hal ini terjadi karena pada awal penelitian tor tercukupi maka mikroorganisme yang berperan
proses pengolahan belum berjalan dengan baik karena dalam penguraian limbah semakin besar (Filliazati,
mikroorganisme yang ada pada reaktor belum tumbuh dkk. 2013).
secara optimal, dan setelah 2 minggu Mikroorgan- Namun dalam hal ini, biofilter mampu menurun-
isme sudah mulai tumbuh dan berkembang biak serta kan kadar BOD dan COD mencapai 97 % dan 98 %
membentuk lapisan lendir (biofilm) pada permukaan , sehingga pengolahan dengan metode biofiltrasi den-
media. Lapisan biofilm ini mengandung mikroorgan- gan media spuit dapat dipertimbangkan dalam men-
isme yang akan menguraikan zat pencemar organ- golah limbah lainnya.
ik yang terdapat pada air limbah (Said dan Widayat,
2010). SIMPULAN
Dari hasil penelitian, peneliti merekomendasi-
kan metode biofilter dengan media spuit dapat dit- Berdasarkan penelitian tentang, Peman-
erapkan untuk pengolahan limbah lainnya seperti in- faatan Spuit Bekas Sebagai Media Biofiltrasi Dalam
dustri laundry, limbah hotel, limbah rumah tangga,dll. Menurunkan Kadar BOD dan COD Air Limbah Laun-
Berdasarkan hasil penelitian kadar BOD sebe- dry diperoleh simpulan sebagai berikut: Kadar BOD
lum pengolahan yaitu 103,63 mg/l dan kadar BOD rata-rata sebelum pengolahan adalah sebesar 103.63
setelah perlakuan yaitu 46,41 mg/l dengan efisiensi mg/l dan rata-rata setelah pengolahan menjadi 46.41
penurunan sebesar 55,21%. Sedangkan kadar COD mg/l; Kadar COD rata-rata sebelum pengolahan ada-
sebelum pengolahan yaitu 362,21 mg/l dan kadar lah sebesar 362.21 mg/l dan setelah pengolahan men-
COD setelah perlakuan yaitu 195,88 mg/l dengan jadi 195.88 mg/l; Penurunan kadar BOD pada limbah
efisiensi penurunan sebesar 45,92 %. laundry setelah perlakuan adalah sebesar 55,21 % (
Penelitian Yang Dilakukan Oleh Ishak Dan dari 103.63 mg/l menjadi 46.41mg/l) dan COD sebe-
Seweng (2010) tentang Effektifitas saringan biofil- sar 45.92 % (dari 362.21 mg/l menjadi 195.88 mg/l).
ter Anaerob dan Aerob dalam menurunkan Kadar
BOD5, COD Dan Nitrogen Total limbah cair industri DAFTAR RUJUKAN
karet berbeda dengan yang dilakukan peneliti, pene-
litian Ishak menyimpulkan mampu menurunkan ka- Adisasmito, Wiku. 2007. Sistem Manajemen Ling-
dar BOD sebesar 90,48 % dan COD sebesar 83,31 kungan Rumah Sakit. Jakarta : Raja Wali
%. Hal ini di duga karena nilai pH yang masih tinggi Pers
dengan rata-rata 9,5. Sedangkan pH merupakan salah APHA AWWA. 1998. Standard Methods for the Ex-
satu faktor yang mempengaruhi reaksi penghilangan aminatinos of Water and Wastewater ,20edi-
substrat organik didalam air limbah, secara umum tion. Washington
pH optimum bagi pertumbuhan mikroorganisme ada- Arikunto, Suharsini. (2010). Prosedur Penelitian. Ja-
lah sekitar 6-8 (Said, 2005). Derajat keasaman atau karta : Reneka Cipta.
pH air limbah memiliki pengaruh terhadap peruba- Asmadi dan Suharno. 2012. Dasar Dasar Teknologi
han rasio BOD/COD air limbah. Rasio BOD/COD Pengolahan Air Limbah. Yogyakarta : Go-
mengalami peningkatan maksimum pada pH netral syen Publishing
dibandingkan pH basa (Setiadi et al. 2007). Kondisi Astari R dan Iqbal R (2009) Kualitas Air dan Kin-
netral bahan organik mengalami proses dekomposisi erja Unit Pengolahan di Instalasi Pengola-
dengan lebih cepatHal ini terjadi karena proses biol- han Air Minum ITB, Fakultas Teknik Sipil
ogis sulit terjadi pada kondisi pH yang tidak netral dan Lingkungan, Institut Teknologi Band-
(Sugiharto dalam Setiarini, 2013). Selain itu, bakteri ung
tumbuh dan berkembang pada kondisi pH netral se- Ati Endah K, (2010) Studi Kinerja Biosand Filter
hingga bakteri-bakteri yang terdapat pada biofilter untuk Pengolahan Air Minum ditinjau ter-
pada pengolahan ini dapat berkembang dengan baik hadap Parameter Warna dan E.coli. Jurusan
dengan kondisi pH yang cenderung netral. Teknik Lingkungan-FTSP-ITS
Penelitian yang dilakukan Widayat (2010), bio- Bambang Switarto dan Sugito : Aplikasi Biofilter
filter dengan media sarang tawon mampu menurun- Aerobik Untuk Menurukan Kandungan
kan kadar BOD sampai 94 % dan kadar COD 96 %. Detergen Pada AirLimbah Laundry; Jurnal
Dalam hal ini terjadi diduga suplay oksigen dari Teknik Volume 10 Nomor 02 Juli 2012
blower bekerja kurang optimal, karena blower hanya ISSN : 1412-1867
dihidupkan pada hari dan jam kerja, sedangkan seha- Candra, B. (2005) Penghantar Kesehatan Lingkun-
rusnya blower diihidupkan setiap hari selama 24 jam. gan Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakar-
Sehingga udara yang masuk berkurang, akibatnya pe- ta
nurunan BOD masih rendah, jika oksigen dalam reak-
3286 JURNAL VOKASI KESEHATAN, Volume II Nomor 2 Juli 2016, hlm. 323 - 329

Connel & Miller. 1995. Kimia dan Ekotoksikolo- Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
gi Pencemaran, diterjemahkan oleh Yanti Khusnuryani, Arifah. 2008.Mikrobia Sebagai Agen
Koestoer. Penerbit Universitas Indone- Penurun Fosfat Pada Pengolahan Limbah
sia Cair Rumah Sakit
Depkes RI. (2010). UU No.23 Tahun 1992. Tentang Disitasi Tanggal 24 Januari 2015. Diakses
Kesehatan, Jakarta: Departemen Kesehatan Dari Url : Http://Repository.Akprind.Ac.Id/
RI. Sites/Files/Conferencepaper/2008/Khusnu-
Desiandi Muhammad (2009) Pemeriksaan Kualitas ryani_21158.Pdf
Air Minum Pada Daerah Persiapan Zona Air Kuncoro, Eko. 2013. Efisiensi Reaktor Dengan Bi-
Minum Prima (Zamp) PDAM Tinta Musi ofilter Anaerob-Aerob Menggunakan Me-
Palembang dia Botol Yakult Terhadap Penyisihan Bio-
Disitasi Tanggal 24 Januari 2015. Di Akses Dari Url chemical Oxygen Demand (Bod) Dan Total
:Http://Jom.Unri.Ac.Id/Index.Php/Jom- Suspended Solid (Tss) Pada Limbah Cair
faperika/Article/View/3082 Domestik
Disitasi Tanggal 2 Mei 2015. Diakses Dari Kusnaedi. (2006). Mengolah Air Gambut Dan Air
Url :http://Adln.Lib.Unair.Ac.Id/ Kotor Untuk Air Minum. Penebar Swadaya.
Go.Php?Id=Gdlhub-Gdl-S1-2013-Hikma- Jakarta.
watid-31673&Phpsessid=De6691357305b- Marsidi Dan Said. 2005. Mikroorganisme Patogen
8fbc8134f7dc75d1697 Dan Parasit Di Dalam Air Limbah Domestik
Disitasi Tanggal 24 Januari 2015. Di Akses Dari Url Serta Alternatif Teknologi Pengolahan.
: Http://Jurnal.Untan.Ac.Id/Index.Php/Jmt- Disitasi Tanggal 2 Agustus 2015. Diakses
luntan/Article/View/4028 Dari Url : Http://Ejurnal.Bppt.Go.Id/Index.
Disitasi Tanggal 6 Juli 2015. Diakses Dari Url :Http:// Php/Jai/Article/Download/30/24
Repository.Usu.Ac.Id/Bitstream/123456789 Mulia, Ricki M. 2005. Kesehatan Lingkungan.Yogy-
/4389/1/08e00397.Pdf akarta : Graha Ilmu
Efendi, S., Hasbi, M., Dan Budijono. 2014. Reme- Metcalf & Eddy. 2004. Wastewater Engineering
diation Of Organik Pollutants Tofu Liquid Treatment and Reuse, Fourth Edition. New
Waste Anaerobic-Aerobic Biofilter Combi- York.Mc Graw Hill Inc.
nation Of Media Phytoremediation Plastic Nasir, M. (1991). Metode Penelitian : Ghalia Indone-
Bottle With Fish For Life Media sia : Jakarta.. Retrived
Filliazati, Dkk. 2013. Pengolahan Limbah Cair Do- Desember 11, 2012 : http:id.shvoong.com/
mestik Dengan Biofilter Aerob Menggu- writing-and-speaking/self publish-
nakan Media Bioball Dan Tanaman Kiam- ing/2115782-metode penelitian.
bang Nugrahaningrum, Istiqomah. 2012. Penanganan Ba-
Firly Dan Said, 2005. Uji Performance Biofilter An- haya Infeksius Di Instalasi Laundry RSUD
aerobik Unggun Tetap Menggunakan Media Dr. Moewardi Surakarta
Biofilter Sarang Tawon Untuk Pengolahan Disitasi Tanggal 6 Juli 2015. Diakses Dari
Air Limbah Rumah Potong Ayam Url : Http://Www.Digilib.Uns.Ac.Id
Disitasi Tanggal 24 Januari 2015. Di Akses Nugroho, S.Y., Sumiyati, S., Dan Hadiwidodo M.
Dari Url : Http://Ejurnal.Bppt.Go.Id/Index. 2013 Penurunan Kadar Cod Dan Tss Pada
Php/Jai/Article/View/46 Limbah Industri Pencucian Pakaian (Laun-
Fitria Marlisa, Dewi . 2012. Potensi Fito-Biofilm Da- dry) Dengan Teknologi Biofilm Mengguna-
lam Penurunan Kadar Bod Dan Cod Pada kan Media Filter Serat Plastik Dan Tembikar
Limbah Domestik Dengan Tanaman Kang- Dengan Susunan Random
kung Air (Ipomoea Aquatica) Media Biofil- Disitasi Tanggal 2 Mei 2015. Diakses Dari
ter Sarang Tawon (Studi Kasus: Perumahan Url : Http://Www.Ejournal-S1.Undip.Ac.Id/
Graha Mukti, Tlogosari Semarang Index.Php/Tlingkungan/Article/View-
Disitasi Tanggal 24 September 2015. Di file/5399/5181
Akses Dari Url :Http://Eprints.Undip. Nugroho, 2012. Biofiltrasi Manfaatkan Mikroba
Ac.Id/40934/ Untuk Pengolahan Air. Disitasi Tanggal 2
Ifadah, S. M. & Sugito .2012.Kinerja IPAL Biofilter Febuari 2015. Diakses Dari Url : Http://Sains.
untuk Pengolahan Air Limbah Domestikdi Kompas.Com/Read/2012/09/12/2145307/
UPTPuskesmas Janti Kota Malang. Biofiltrasi.Manfaatkan.Mikroba.Untuk.Pen-
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia golahan.Air
Nomor 1204. 2004. Tentang Persyaratan
Susilawati dkk, Pemanfaatan Spuit Bekas Sebagai Media Biofiltrasi,... 7329

Nuria Maulita, C. (2009) Uji Kandungan Bakteri Col- Slamet & Masduki. 2000. Satuan Proses. Juru-
iform dan EscheriChia Coli Pada Air Mi- san Teknik Lingkungan FTSP ITS Sura-
num Isi Ulang baya
Permenkes RI No.492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang
Persyaratan Air Minum, Jakarta
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
05. 2014. Baku Mutu Air Limbah Bagi Us-
aha Dan/Atau Kegiatan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan. Disitasi Tanggal 8 Maret. Diak-
ses Dari Url :Http://Www.Pelatihanlingkun-
gan.Com/Wp-Content/Uploads/2015/01/
Permen-Lh-5-2014-Tentang-Baku-Mutu-
Air-Limbah.Pdf
Pohan, Nurhasmawati. 2008. Pengolahan Limbah
Dengan Proses Biofilter Aerobik
Polprasert, C. 1989 organik waste recyeling, John
Wile dan Sons Chichester England. P.
1-357
Pratiwi, Y., Sunarsih, S., Dan Windi W.F. 2012. Uji
Toksisitas Limbah Cair Laundry Sebelum
Dan Sesudah Diolah Dengan Tawas Dan
Karbon Aktif Terhadap Bioindikator (Cyp-
rinuscarpio L)
Rahadi Afrian E, (2009) Kualitas Air Pada Proses
Pengolahan Air Minum Lippo Cikarang.
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, In-
stitut Teknologi.
Ruliasih Dan Said. 2005. Tinjauan Aspek Teknis
Pemilihan Media Biofilter Untuk Pengola-
han Air Limbah
RSUD Soedarso. 2014. Laporan Hasil Uji (Lhu)
Limbah Cair Industri Rumah Sakit. Ponti-
anak
Ruliasih Dan Said. 2005. Tinjauan Aspek Teknis
Pemilihan Media Biofilter Untuk Pengola-
han Air Limbah
Said dan Widayat, 2010, Teknologi Filtrasi dan Ul-
trafiltrasi Utuk Pengolahan Air Minum, Ja-
karta, Badan Pengkajian dan penerapan Te-
knologi (BPPT)
Slamet, 2006. Kesehatan Lingkungan Gahjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Sutrisno, Totok,dkk, 2006, Teknologi Penyediaan Air
Bersih, Jakarta: Rineka Cipta
Said, 2006. Instalasi Pengolahan Limbah Rumah
Sakit. Kelompok Teknologi Pengolahan
Air Bersih dan Air Limbah, Pusat Pengka-
jian dan Penerapan Lingkungan , Jakarta,
BPPT.
Siti Komariah dan Sugito. Perencanaan IPAL Biofilte
di UPTD Kesehatan Puskesmas Gondang-
wetan Kabupaten Pasuruan . Jurnal Teknik
ISSN : 1412-1867, Volume 9 N0 2, Juli
2011.

Anda mungkin juga menyukai