Oleh :
No. BP : 2210223011
Kelas : Agri C
No. BP : 2210223011
Kelompok : 2 (Dua)
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
laporan praktikum yang berjudul “BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG (Zea
Mays L.) DAN TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna Unguiculata ssp.
sesquipedalis)” ini dengan baik dan tepat waktu meskipun banyak kekurangan
didalamnya.
1. Bapak Obel, SP. MP, selaku Dosen Penanggung Jawab Praktikum mata
kuliah Dasar-Dasar Agronomi
2. Uda Vino Samudra, selaku Asisten Dosen Praktikum Dasar-Dasar
Agronomi
3. Uni Vebby Rahmadani, selaku Asisten Dosen Praktikum Dasar-Dasar
Agronomi.
4. Uni Asratul Khaira, selaku Asisten Dosen Praktikum Dasar-Dasar
Agronomi
D.D.Z
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 ............................................................................................................ 40
Lampiran 2 ............................................................................................................ 41
Lampiran 3 ............................................................................................................ 42
Lampiran 4 ............................................................................................................ 43
Lampiran 5 ............................................................................................................ 44
Lampiran 6 ............................................................................................................ 45
Lampiran 7 ............................................................................................................ 47
vii
BAB I. PENDAHULUAN
1
Kebutuhan ini terus meningkat sejalan dengan meningkatnya industri
pangan dan industri pakan ternak. Oleh karena itu pada saat produksi dalam
negeri tidak mencukupi, pemerintah harus mengimpor untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Hal tersebuat adalah tantangan bagi pemerintah untuk
meningkatkan hasil jagung walau dengan berbagai cara, baik dengan
menggunakan varietas unggul maupun teknologi yang dapat meningkatkan hasil
jagung.
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang
terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di
Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di
Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura
dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain
sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan
maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji,
dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari
tepung biji dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang 1 2
dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa
genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.
Jagung (Zea mays L.) merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi
kehidupan manusia dan hewan. Jagung mempunyai kandungan gizi dan serat
kasar yang cukup memadai sebagai bahan makanan pokok pengganti beras. Selain
sebagai makanan pokok, jagung juga merupakan bahan baku makanan ternak.
Kebutuhan akan konsumsi jagung di Indonesia terus meningkat. Hal ini
didasarkan pada makin meningkatnya tingkat konsumsi perkapita per tahun dan
semakin meningkatnya jumlah penduduk Indonesia.
2
sebagai bahan baku industri makanan, kimia farmasi dan indutri lainnya yanng
mempunyai nilai tinggi, seperti tepung jagung, gritz jagung, minyak jagung,
dextrin, gula, etanol, asam organik dan bahan lainnya.( Budi, 2006 )
Selain tanaman jagung, Kacang panjang dengan nama latin Vigna sinensis
adalah salah satu komoditi yang memiliki perkembangan paling pesat di negara
beriklim tropis seperti Indonesia. Idealnya komoditi ini dapat tumbuh dan
berkembang di tempat dengan suhu antara 20-30 derajat Celcius, tempat terbuka
(mendapat sinar matahari penuh), iklim kering, serta curah hujan antara 600-1.500
mm/tahun.
3
Kacang panjang banyak mengandung vitamin A dan vitamin C serta
mengandung mineral terutama pada polong muda. Biji kacang panjang
mengandung protein, lemak, dan karbohidrat, sehingga kacang panjang
merupakan sumber protein nabati yang baik bagi manusia (Haryanto dkk., 2007).
Berdasarkan data BPS (2011), produksi kacang panjang pada tahun 2010-
2011 mengalami penurunan. Produksi kacang panjang pada tahun 2010 mencapai
7,92 ton/ha. Sedangkan pada tahun 2011 mencapai 5,85 ton/ha atau turun sebesar
26,01% dengan luas lahan 182 ha.
4
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara Teknik dalam Budidaya Tanaman Jagung (Zea Mays)
2. Bagaimana cara Teknik dalam Budidaya Tanaman Kacang Panjang
(Vigna Unguiculata ssp. sesquipedalis)
5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Jagung (Zea Mays L.) dan Kacang Panjang (Vigna Unguiculata
ssp. sesquipedalis)
Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman serealia yang berasal dari benua
Amerika, tepatnya dari negara Meksiko. Tanaman ini merupakan salah satu jenis
tanaman rumput-rumputan dengan tipe biji monokotil. Di Indonesia, jagung
digunakan untuk pakan ternak, serta bahan dasar industri makanan dan minuman,
tepung, minyak, dan lain-lain. Tanaman jagung mulai digencarkan untuk ditanam
dalam rangka swasembada pangan di Indonesia.
Tumbuhan Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan
dunia yang terpenting selain gandum dan padi. Penduduk beberapa daerah di
Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara ) menggunakan jagung
sebagai pangan pokok. ( Tim Karya Tani Mandiri, 2010 ).
Jagung mempunyai akar serabut dengan tiga macam akar, yaitu : (a) akar
seminal, (b) akar adventif dan (c) akar kait atau penyangga.
6
Akar seminal adalah akar yang berkembang dari radikula dan embrio.
Pertumbuhan akar seminal akan melambat setelah plumula muncul ke permukaan
tanah dan pertumbuhan akar seminal akan berhenti pada fase V3.
Akar adventif adalah akar yang semula berkembang dari buku di ujung
mesokotil, kemudian set akar adventif berkembang dari tiap buku secara
berurutan dan terus ke atas antara 7-10 buku, semuanya di bawah permukaan
tanah. Akar adventif berkembang menjadi serabut akar tebal. Akar seminal hanya
sedikit berperan dalam siklus hidup jagung. Akar adventif berperan dalam
pengambilan air dan hara. Bobot total akar jagung terdiri atas 52% akar adventif
seminal dan 48% akar nodal.
Akar kait atau penyangga adalah akar adventif yang muncul pada dua atau
tiga buku di atas permukaan tanah. Fungsi dari akar penyangga adalah menjaga
tanaman agar tetap tegak dan mengatasi rebah batang. Akar ini juga membantu
penyerapan hara dan air.
7
jagung yang mepunyai batang kuat memiliki lebih banyak lapisan jaringan
sklerenkim berdinding tebal di bawah epidermis batang dan sekeliling bundles
vaskuler. Terdapat variasi ketebalan kulit antargenotipe yang dapat digunakan
untuk seleksi toleransi tanaman terhadap rebah batang.
Berdasarkan letak posisi daun (sudut daun) terdapat dua tipe daun jagung,
yaitu tegak (erect) dan menggantung (pendant). Daun erect biasanya memiliki
sudut antara kecil sampai sedang, pola helai daun bisa lurus atau bengkok. Daun
pendant umumnya memiliki sudut yang lebar dan pola daun bervariasi dari lurus
sampai sangat bengkok. Jagung dengan tipe daun erect memiliki kanopi kecil
sehingga dapat ditanam dengan populasi yang tinggi. Kepadatan tanaman yang
tinggi diharapkan dapat memberikan hasil yang tinggi pula.
Jagung disebut juga tanaman berumah satu (monoeciuos) karena bunga jantan
dan betinanya terdapat dalam satu tanaman. Bunga betina, tongkol, muncul dari
axillary apices tajuk. Bunga jantan (tassel) berkembang dari titik tumbuh apikal di
ujung tanaman. Pada tahap awal, kedua bunga memiliki primordia bunga
biseksual. Selama proses perkembangan, primordia stamen pada axillary bunga
tidak berkembang dan menjadi bunga betina. Demikian pula halnya primordia
8
ginaecium pada apikal bunga, tidak berkembang dan menjadi bunga jantan.
Serbuk sari (pollen) adalah trinukleat. Pollen memiliki sel vegetatif, dua gamet
jantan dan mengandung butiran-butiran pati. Dinding tebalnya terbentuk dari dua
lapisan, exine dan intin, dan cukup keras. Karena adanya perbedaan
perkembangan bunga pada spikelet jantan yang terletak di atas dan bawah dan
ketidaksinkronan matangnya spike, maka pollen pecah secara kontinu dari tiap
tassel dalam tempo seminggu atau lebih.
Rambut jagung (silk) adalah pemanjangan dari saluran stylar ovary yang
matang pada tongkol. Rambut jagung tumbuh dengan panjang hingga 30,5 cm
atau lebih sehingga keluar dari ujung kelobot. Panjang rambut jagung bergantung
pada panjang tongkol dan kelobot.
Penyerbukan pada jagung terjadi bila serbuk sari dari bunga jantan menempel
pada rambut tongkol. Hampir 95% dari persarian tersebut berasal dari serbuk sari
tanaman lain, dan hanya 5% yang berasal dari serbuk sari tanaman sendiri. Oleh
karena itu, tanaman jagung disebut tanaman bersari silang (cross pollinated crop),
di mana sebagian besar dari serbuk sari berasal dari tanaman lain. Terlepasnya
serbuk sari berlangsung 3-6 hari, bergantung pada varietas, suhu, dan kelembaban.
9
Rambut tongkol tetap reseptif dalam 3-8 hari. Serbuk sari masih tetap hidup
(viable) dalam 4-16 jam sesudah terlepas (shedding). Penyerbukan selesai dalam
24-36 jam dan biji mulai terbentuk sesudah 10-15 hari. Setelah penyerbukan,
warna rambut tongkol berubah menjadi coklat dan kemudian kering.
Jagung Mutiara (Flint Corn), Zea mays indurate, Biji jagung tipe mutiara
berbentuk bulat licin, mengkilap, dan keras. Bagian pati yang keras terdapat di
bagian atas biji. Pada saat masak, bagian atas biji mengkerut bersama-sama,
sehingga permukaan biji bagian atas licin dan bulat. Varietas lokal jagung di
Indonesia umumnya tergolong ke dalam tipe biji mutiara. Tipe ini disukai petani
karena tahan hama gudang.
Jagung Gigi Kuda (Dent Corn), Zea mays indentata, Bagian pati yang keras
pada tipe biji dent berada di bagian sisi biji, sedangkan bagian pati yang lunak di
bagian tengah sampai ujung biji. Pada waktu biji mengering, pati lunak
kehilangan air lebih cepat dan lebih mengkerut daripada pati keras, sehingga
terjadi lekukan (dent) pada bagian atas biji. Biji tipe dent ini bentuknya besar,
pipih, dan berlekuk.
10
Jagung Manis (Sweet Corn), Zea mays saccharata, Biji jagung manis pada
saat masak keriput dan transparan. Biji yang belum masak mengandung kadar
gula (water-soluble polysccharride, WSP) lebih tinggi daripada pati. Kandungan
gula jagung manis 4-8 kali lebih tinggi dibanding jagung normal pada umur 18-22
hari setelah penyerbukan. Sifat ini ditentukan oleh gen sugary (su) yang resesif.
Jagung Pod, Z. tunicata Sturt, Jagung pod adalah jagung yang paling primitif.
Jagung ini terbungkus oleh glume atau kelobot yang berukuran kecil. Jagung pod
tidak dibudidayakan secara komersial sehingga tidak banyak dikenal. Kultivar
Amerika Selatan dimanfaatkan oleh suku Indian dalam upacara adat karena
dipercaya memiliki kekuatan magis.
Jagung Berondong (Pop Corn), Zea mays everta, Tipe jagung ini memiliki
biji berukuran kecil. Endosperm biji mengandung pati keras dengan proporsi lebih
banyak dan pati lunak dalam jumlah sedikit terletak di tengah endosperm. Apabila
dipanaskan, uap akan masuk ke dalam biji yang kemudian membesar dan pecah
(pop).
11
Kandungan protein yang tinggi dalam endosperm memberikan warna gelap pada
biji.
Perkecambahan benih jagung terjadi ketika radikula muncul dari kulit biji.
Benih jagung akan berkecambah jika kadar air benih pada saat di dalam tanah
meningkat >30%. Proses perkecambahan benih jagung, mula-mula benih
menyerap air melalui proses imbibisi dan benih membengkak yang diikuti oleh
kenaikan aktivitas enzim dan respirasi yang tinggi. Perubahan awal sebagian besar
adalah katabolisme pati, lemak, dan protein yang tersimpan dihidrolisis menjadi
zat-zat yang mobil, gula, asam-asam lemak, dan asam amino yang dapat diangkut
ke bagian embrio yang tumbuh aktif. Pada awal perkecambahan, koleoriza
memanjang menembus pericarp, kemudian radikel menembus koleoriza. Setelah
radikel muncul, kemudian empat akar seminal lateral juga muncul. Pada waktu
yang sama atau sesaat kemudian plumule tertutupi oleh koleoptil. Koleoptil
terdorong ke atas oleh pemanjangan mesokotil, yang mendorong koleoptil ke
12
permukaan tanah. Mesokotil berperan penting dalam pemunculan kecambah ke
atas tanah. Ketika ujung koleoptil muncul ke luar permukaan tanah, pemanjangan
mesokotil terhenti dan plumul muncul dari koleoptil dan menembus permukaan
tanah (Subekti dkk., 2016)
13
berproduksi tinggi, umur pendek, tahan serangan penyakit utama dan sifat-sifat
lain yang menguntungkan. Varietas unggul ini dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu: jagung hibrida dan varietas jagung bersari bebas.
Curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase
pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya ditanam
awal musim hujan atau menjelang musim kemarau. Membutuhkan sinar matahari,
tanaman yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil
biji yang tidak optimal. Suhu optimum antara 23º C – 30º C. Jagung tidak
14
memerlukan persyaratan tanah khusus, namun tanah yang gembur, subur dan kaya
humus akan berproduksi optimal. pH tanah antara 5,6-7,5. Daerah Riau
khususnya, jenis tanah di dominasi oleh popsolik merah kuning (PMK) yang
dikenal mengandung sedit unsur hara, sedikit mengandung bahan organik dan ph
yang rendah (Surtinah & Lidar 2012).
Tanaman jagung berasal dari daerah tropis yang dapat menyesuaikan diri
denganlingkungan di luar daerah tersebut. Jagung tidak menuntut persyaratan
lingkungan yang terlalu ketat, dapat tumbuh pada berbagai macam tanah bahkan
pada kondisi tanah yang agak kering. Tetapi untuk pertumbuhan optimalnya,
jagung menghendaki beberapa persyaratan, antara lain :
Iklim yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman jagung adalah daerah-
daerah beriklim sedang hingga daerah beriklim sub-tropis/tropis yang basah.
Jagung dapat tumbuh di daerah yang terletak antara 0-50 derajat LU hingga 0-40
derajat LS. Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman ini
memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada
fase pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup
air. Sebaiknya jagung ditanam diawal musim hujan, dan menjelang musim
kemarau. Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari.
Tanaman jagung yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat/ merana, dan
memberikan hasil biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah.
Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21-34 derajat C, akan tetapi
bagi pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antara 23-27
derajat C. Pada proses perkecambahan benih jagung memerlukan suhu yang
cocok sekitar 30 derajat C. Saat panen jagung yang jatuh pada musim kemarau
akan lebih baik daripada musim hujan, karena berpengaruh terhadap waktu
pemasakan biji dan pengeringan hasil.
Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah yang khusus. Agar supaya dapat
tumbuh optimal tanah harus gembur, subur dan kaya humus. Jenis tanah yang
dapat ditanami jagung antara lain: andosol (berasal dari gunung berapi), latosol,
grumosol, tanah berpasir. Pada tanah-tanah dengan tekstur berat (grumosol) masih
15
dapat ditanami jagung dengan hasil yang baik dengan pengolahan tanah secara
baik. Sedangkan untuk tanah dengan tekstur lempung/liat (latosol) berdebu adalah
yang terbaik untuk pertumbuhannya.
16
Vitamin A : 510 SI
Vitamin B1 : 0,38 mg
Air : 12 gr
(Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, 2022)
Dan bagian yang dapat dimakan 90 %. Untuk ukuran yang sama, meski
jagung mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum
mempunyai kandungan protein yang lebih banyak.
Kacang panjang (Vigna Sinensis L.) adalah salah satu jenis sayuran yang
sudah sangat populer dikalangan masyarakat Indonesia maupun dunia.
Masyarakat dunia menyebutnya dengan nama Yardlong Beans/Cow Peas. Plasma
nutfah tanaman kacang panjang berasal dari India dan Cina. Adapun yang
menduga berasal dari kawasan Afrika.Plasma nutfah kacang uci (Vigna
umbellata) diketemukan tumbuh liar di daerah Himalaya india, sedangkan plasma
nutfah kacang tunggak (Vigna unguiculata) merupakan asli dari Afrika. Oleh
karena itu, tanaman kacang panjang tipe merambat berasal dari daerah tropis dan
Afrika, terutama Abbisinia dan Ethiopia.
17
Tanaman kacang panjang memiliki akar dengan sistem perakaran tunggang.
Akar tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar yang merupakan
kelanjutan batang. Sistem perakaran tanaman kacang panjang dapat menembus
lapisan tanah hingga kedalaman 60 cm. Akar tanaman kacang panjang dapat
bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium sp, ciri adanya simbiosis tersebut yaitu
terdapat bintil-bintil akar disekitar pangkal akar ( Reza, 2017).
Daun kacang panjang merupakan daun majemuk yang bersusun tiga helai.
Daun berbentuk lonjong dengan ujung daun runcing (hamper segitiga). Tepi daun
rata, tidak berbentuk, dan mememiliki tulang daun yang menyirip. Kedudukan
daun tegak agak mendatar dan memiliki tangkai utama. Daun panjangnya antara
9-13 cm dan panjang tangkai daun 0,6 cm. permukaan daun kasar. Permukaan
daun bagian atas berwarna hijau tua, sedangkan permukaan daun bagian bawah
berwarna lebih muda. Ukuran daun kacang panjang sangat bervariasi, yakni
panjang daun antara 9 – 15 cm dan labar daun antara 5 – 8 cm (Andrianto, 2018).
Bunga kacang panjang berbentuk kupu-kupu. Ibu tangkai bunga keluar dari
ketiak daun, dan setiap ibu tangkai mempunyai 3 - 5 bunga. Warna bunganya ada
yang putih, biru, atau ungu. Bunga kacang panjang menyerbuk sendiri, tetapi
penyerbukan silang dengan bantuan serangga dapat juga terjadi dengan
kemungkinan keberhasilan 10% (Andrianto, 2018).
Biji kacang panjang berbebtuk bulat panjang dan agak pipih, tetapi kadang-
kadang juga terdapat sedikit melengkung. Biji yang telah tua memiliki warna yang
beragam, yaitu kuning, coklat, kuning kemerah-merahan, putih, hitam, merah, dan
putih bercak merah (merah putih), bergantung pada jenis dan varietasnya. Biji
18
memiliki ukuran besar (panjang x lebar), yaitu 8-9 mm x 5-6 mm (Andrianto,
2018).
Tanaman kacang panjang adalah salah satu tanaman hortikultura yang banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sayuran . Di Indonesia tanaman ini sering
dimanfaatkan sebagai sayuran maupun lalapan karena rasanya yang enak. Kacang
panjang termasuk dalam golongan tanaman sayur yang merupakan Familia
Fabaceae. Selain memiliki rasa enak, tanaman kacang panjang mengandung
banyak zat gizi, antara lain : Protein, Vitamin A, Thiamin, Riboflavin, Besi,
Fosfor, Kalium, Vitamin C, Folat, Magnesium, dan Mangan (Haryanto, dkk.,
2007).
19
Tanaman kacang panjang memerlukan tanah yang subur dan gembur agar
dapat bertumbuh baik, mengandung bahan organik dan cukup mengandung air.
Jenis tanah yang paling baik untuk tanaman ini adalah tanah bertekstur liat dan
pasir. Kacang-kacangan peka terhadap akalin atau kemasaman tanah yang tinggi.
Suhu udara relatif yang dibutuhkan adalah 18-32°C dengan suhu optimal untuk
pertumbuhannya 25°C. Tanaman kacang panjang membutuhkan banyak sinar
matahari dan curah hujan berkisar antara 600-2.000 mm/tahun. Kacang panjang
dapat ditanam setiap musim, baik musim kemarau ataupun musim hujan.
Kacang panjang dapat tumbuh baik di daratan rendah maupun daratan tinggi,
dari ketinggian 10 meter sampai 1200 meter di atas permukaan laut. Tanaman
kacang panjang (Vigna sesquipedalis L.) dapat diusahakan hampir pada semua
jenis tanah, tetapi untuk memperoleh hasil optimal, akan lebih baik jika ditanam
pada tanah yang subur. Jenis tanah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman
kacang panjang (Vigna sesquipedalis L.) adalah tanah berstruktur liat dan pasir.
Derajat keasaman tanah (pH) yang dibutuhkan agar tanaman kacang panjang
tumbuh optimal adalah 5,5-6,5.
20
Lemak (g) : 0,30
Protein (g) : 2,70
Kalsium (mg) : 49,00
Fosfor (mg) : 347,00
Besi (mg) : 0,70
Vitamin A : 335,00
Vitamin B : 0,13
Vitamin C : 21,00
Air (g) : 88,50
(Haryanto dkk., 2007)
Nutrisi pada kacang panjang berperan penting sebagai penguat jaringan tubuh,
berfungsi pada proses visual, memelihara kesehatan kulit dan gigi, serta
membantu aktivitas hormon. . Serat pada kacang panjang dapat menekan hormon.
Selain itu, kacang panjang juga mengandung antioksidan yang berperan
mencegah kanker.
2.2 Perlakuan
Penyiangan merupakan suatu kegiatan mencabut gulma yang berada disela-
sela tanaman pertanian dan sekaligus mengemburkan tanah. Penyiangan bertujuan
untuk membersihkan lahan dari tanaman pengganggu (gulma). Penyiangan
dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung dan kacang panjang
yang masih muda biasanya dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dan
sebagainya. Yang penting dalam penyiangan ini tidak mengganggu perakaran
tanaman yang pada umur tersebut masih belum cukup kuat mencengkeram tanah.
Hal ini biasanya dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari (Nurdin, 2019).
21
barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan tanaman
(Nurdin, 2019).
Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau
gunting yang tajam tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara
langsung tidak boleh dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain yang akan
dibiarkan tumbuh. Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak
tumbuh/mati. Kegiatan ini dilakukan 7-10 hari sesudah tanam. Jumlah dan jenis
benih serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan sewaktu penanaman.
Penyulaman hendaknya menggunakan benih dari jenis yang sama. Waktu
penyulaman paling lambat dua minggu setelah tanam (Nurdin, 2019).
Dosis pemupukan jagung untuk setiap hektarnya adalah pupuk Urea sebanyak
200-300 kg, pupuk TSP/SP 36 sebanyak 75-100 kg, dan pupuk KCl sebanyak 50-
100 kg. Pemupukan dapat dilakukan dalam tiga tahap. Pada tahap pertama (pupuk
dasar), pupuk diberikan bersamaan dengan waktu tanam. Pada tahap kedua
(pupuk susulan I), pupuk diberikan setelah tanaman jagung berumur 3-4 minggu
setelah tanam. Pada tahap ketiga (pupuk susulan II), pupuk diberikan setelah
tanaman jagung berumur 8 minggu atau setelah malai keluar (Nurdin, 2019)
22
Tanaman kacang panjang membutuhkan pupuk kandang sebanyak 10-15
ton/ha. Pupuk ini diberikan bersamaan dengan tahap pengolahan tanah. Pupuk
dicampur dengan tanah dan disebarkan secara merata pada tanah lapisan atas.
Sedangkan pupuk anorganik yang dibutuhkan adalah Urea sebanyak 50 kg/ha,
TSP sebanyak 100 kg/ha, dan KCl sebanyak 100 kg/ha. Urea diberikan dalam dua
tahap. Tahap pertama pada waktu tanam dan kedua pada waktu tanaman berumur
3 minggu (Kusdianto, 2019).
Setiap pemberian dosisnya 1/2 dari jumlah dosis total. Sedang jenis pupuk
yang lain dapat diberikan sekaligus. Soal pupuk urea ada juga yang berpendapat
bahwa pemberiannya cukup 1/2 dosis saja. Hal ini karena kacang panjang adalah
tanaman yang dapat mengikat unsur nitrogen bebas dari udara melalui bintil
akamya yang mengandung Rhizobium. Oleh karena itu, bila tanah gembur dan
bindl akar yang tumbuh banyak maka Ureanya cukup 1/ 2 dosis saja (Kusdianto,
2019).
Lanjaran atau Ajir adalah sebuah kontruksi sederhana yang berfungsi sebagai
penyangga atau penopang tanaman supaya tidak roboh atau ambruk, dan sebagai
tempat merambat tanaman kacang panjang. Bambu tau Kayu dipilih sebagai ajir
karena selain mudah diperoleh, diameter kedua bahan juga lebih besar dan
dagingnya lebih tebal sehingga cocok untuk bahan pembuatan ajir. Namun
kelemahan dari ajir bambu atau kayu ini adalah mudah diserang rayap dan tidak
dapat digunakan berkali-kali. Pemasangan lanjaran Untuk Kacang panjang
dilakukan 10-15 hari setelah tanam ( hst ), kira-kira tinggi tanaman 15-25 cm.
Pemasangan lanjaran diantara 2 lubang tanam sehingga jarak antar lanjaran 50
cm. Setiap 5 lanjaran perlu ditambah lanjaran/diperkuat, dengan cara dipasang
silang
23
BAB III. METODE PRAKTIKUM
2. Pengelolaan lahan
Dalam pengelolaan lahan pertama dilakukan pembersihan lahan dari
rumput dan tanaman yang mengganggu menggunakan cangkul dan parang.
Selanjutnya dilakukan penggemburan tanah menggunakan cangkul agar tanah
tidak terlalu padat. Setelah penggemburan tanah dilakukan pengukuran lahan
menggunakan meteran, kemudian pasangkan tali di setiap sudut lahan yang
sudah di beri pacang untuk memberi Batasan dalam pembuatan bedengan.
Selanjutnya buat parit dengan kedalaman 30 cm dan jarak dari bedengan 30
cm. Selanjutnya tanah dari pembuatan parit dipindahkan dan disusun untuk
pembuatan bedengan, bedengan dibuat dengan ukuran 2 m x 1 m dan
24
ketinggian 30 cm. Setelah selesai pembuatan bedengan selanjutnya dilakukan
pemberian pupuk kandang dan dolomit untuk meningkatkan kesuburan tanah
serta untuk menyeimbangkan kadar pH pada tanah.
3. Penanaman
Sebelum melakukan penanaman dilakukan pengukuran jarak tanaman
yaitu untuk jagung 70 cm x 25 cm dan kacang panjang 40 cm x 30 cm
menggunakan meteran. Setiap jarak tanam di beri pancang kecil untuk
mempermudah dalam penanaman. Penanaman dilakukan pada saat sudah
kering untuk meminimalisir adanya mikroba pengganggu, karena benih dalam
masa sensitif. Benih ditanaman dengan kedalaman 5 cm, tiap lubang tanam
diberi 2 benih dan di tutup Kembali dengan tanah. Selanjutnya benih yang
baru ditanam di beri air atau disiram dengan volume yang sedikit dan dengan
air bersih agar tidak ada mikroba pengganggu.
25
Selanjutnya dilakukan pemupukan pada tanaman jagung dan kacang
panjang menggunakan pupuk NPK 16 16 16, untuk jagung digunakan
sebanyak 1,75 gr dan kacang panjang 1,2 gr. Karena menggunakan timbangan
analitik maka pupuk di gunakan masing-masing 2gr/tanaman. Sebelum
dilakukan pemupukan pada lubang tanam di buat lubang melingkar dengan
jarak 5 cm dan dalam 1cm-2cm, selanjutnya pupuk di sebarkan pada lubang-
lubang tersebut dan di tutup kembali dengan tanah. Setelah dilakukan
pemupukan tanaman yang diberi pupuk di siram dengan air bersih agar pupuk
dapat larut dengan cepat.
26
Pembersihan gulma harus dilakukan terus agar tanaman dapat tumbuh
dengan baik dan subur. Kemudian penyiraman harus dilakukan jika tanah
kering, jika tanah lembab tidaj perlu dilakukan penyiraman. Penyiraman
dilakukan pada pagi dan sore hari. Hal ini karena pada siang hari tanaman
sedang masa produktif dan dapat menggangu fotosintesis.
5. Pemanenan
Pemanenan dilakukan pada tanaman kacang panjang ketika sudah berumur
2 bulan dan sudah ada buah yang bisa dipanen, pemanenan dilalukan pagi atau
sore hari. Pemanenan dilakukan dengan cara dipetik pada polong kacang
panjang yang sudah besar. Selanjutnya kacang panjang sudah bisa dikonsumsi
atau dipasarkan.
27
e. Panjang daun terpanjang (cm)
Daun yang diukur adalah daun yang terpanjang, diukur dengan
menggunakan meteran. Pengamatan dilakukan seminggu sekali.
f. Kapan muncul tassel
Dicatat tanggal berapa tassel tumbuh pada tanaman jagung, dilakukan
tiap jadwal piket.
28
f. Jumlah polong
Jumlah potong yang dihitung per satu buah bukan persatu biji dan
bukan persatu tangaki, karena dalam satu tangkai kadang terdapat dua
polong kacang panjang.
29
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Data Pengamatan Jagung (Zea Mays L.)
Tabel 1 Rata-rata tinggi tanaman jagung
Sampel Rata-rata Tinggi (cm)
A1 18,74
A2 33,92
B1 58,84
A1 A2 B1
A1 0,8
A2 0,85
B1 1,68
30
Rata-rata Diameter Batang Jagung
6
0
minggu ke-1 minggu ke-2 minggu ke-3 minggu ke-4 minggu ke-5
A1 A2 B1
25
20
15
10
0
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4 Minggu ke-5
A1 A2 B1
31
Tabel 4 Rata-rata daun terpanjang tanaman Jagung
A1 23,24
A2 32,8
B1 56,06
200
150
100
50
0
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4 Minggu ke-5
A1 A2 B1
C1 90,32
D1 127,07
32
Rata-rata Tinggi Kacang Panjang
500
400
300
200
100
0
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4
C1 D1
C1 D2
33
Tabel 7 Rata-rata jumlah daun tanaman Kacang Panjang
50
40
30
20
10
0
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4
C1 D1
C1 13,18
D1 13,38
34
Rata-rata Panjang Daun Terpanjang
Kacang Panjang
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4 Minggu ke-5
C1 D1
4.2 Pembahasan
Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan, didapatkan hasil bahwa
pertumbuhan tanaman kacang panjang lebih cepat dari pada jagung dikarenakan
untuk umur panen tanaman kacang panjang sekitar 1-2 bulan sedangkan untuk
tanaman jagung umur panennya sekitar 3 bulan.Oleh karena itu pertumbuhan dan
panen tanaman kacang panjang lebih cepat dari pada tanaman jagung.
35
Alasan berikutnya pada tanaman jagung mudah terserang hama dan penyakit,
Pada penyemprotan menggunakan pestisida kimia curacorn dan lannate hasil yang
dicapai berpengaruh terhadap tanaman, ditandai dengan pada tanaman jagung
jumlah daunnya tidak berkurang, daun jagung tidak bolong-bolong dan
pertumbuhan tassel tidak terganggu (memasuki fase generatif) dan begitu juga
sama terjadi pada tanaman kacang panjang, tetapi untuk kacang panjang cepat
dalam memasuki fase generatif.
Dan juga di karenakan media tanaman ( tanah ) untuk budidaya berupa tanah
ultisol yang bisa di katakan tanah nya kurang subur karena kurangnya unsur hara
pada tanah tersebut, maka perlu dilakukan pengelolaan tanah terlebih dahulu
seperti menambahkan pukan dan dolomit agar unsur hara tanah meningkat dan
menetralkan pH tanah. Serta di karenakan cuaca sering hujan membuat
pertumbuhan jagung terhambat. Untuk perawatan tanaman kacang panjang yang
keadaan tanah dan cuaca yang sama dengan tanaman jagung, bisa dikatakan untuk
perawatan tanaman kacang panjang relatif lebih mudah dan tanaman kacang
panjang juga tidak mudah terserang hama dan penyakit.
36
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum budidaya tanaman jagung dan kacang panjang, dapat
disimpulkan bahwa teknik budidaya tanaman jagung dimulai dari persiapan lahan,
pengolahan lahan, persiapan benih, penanaman, pemupukan, penyiraman,
penyiangan, pembubunan, pengendalian hama dan penyakit serta panen dan pasca
panen. Pada tanaman kacang panjang, teknik budidayanya dimulai dari persiapan
lahan, pengolahan lahan, persiapan benih, penanaman, pemupukan, penyiraman,
penyiangan, pembubunan, pengajiran, pemangkasan, pengendalian hama dan
penyakit serta panen dan pasca panen.
Oleh karena itu, untuk mencapai produktivitas yang optimal maka dalam
pelaksanaan budidaya tanaman jagung dan tanaman kacang panjang harus
dilakukan sesuai dengan urutan dan tekniknya serta memperhatikan faktor-faktor
yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut.
5.2 Saran
Dari praktikum yang telah dilaksanakan, saran yang dapat diberikan yaitu
sebelum penanaman benih jagung dan kacang panjang dilaksanakan, sebaiknya
benih direndam terlebih dahulu menggunakan air yang bersih dengan campuran
fungisida, agar ketika benih ditanam, tanaman yang tumbuh tidak mudah
terserang jamur dan pertumbuhan dari tanaman tidak terhambat.
37
DAFTAR PUSTAKA
Surtinah. (2008). Umur Panen yang tepat menentukan kandungan gula biji
jagung manis (Zea Mays Saccharata, Sturt). Jurnal Ilmiah Pertanian
Surtinah & Lidar, S.(2012). Pertumbuhan Vegetatif dan Kadar Gula Biji Jagung
Manis (Zea Mays Saccharata, Sturt) di Pekanbaru. Jurnal Ilmiah Pertanian
38
Surtinah & Nurwati, N. (2017). Akselerasi Produksi Jagung Manis (Zea Mays
Saccharata, Sturt) pada Lokasi yang Berbeda di Kota Pekanbaru.
Jurnal Ilmiah Pertanian
39
LAMPIRAN
Lampiran 1
Perhitungan Pupuk Kandang
Rekomendasi pemupukan pupuk kandang sapi pada tanah ultisol (Hartatik dan
Widowati, 2020)
Ukuran bedengan 2 m x 1 m = 2 m2
20.000 𝑥
Perhitungan = = x = 4 kg/bedengan
10.000 𝑚2 2 𝑚2
Perhitungan Dolomit
Ukuran bedengan 2 m x 1 m = 2 m2
= 3000 kg kapur/ha
3000 𝑥
=
10.000 m2 2 𝑚2
10 x = 6 x = 0,6 kg/bedengan
40
Lampiran 2
Jarak Tanam
1. Jagung
2. Kacang Panjang
Setelah menanam benih untuk mengganti benih yang tidak tumbuh atau mati,
maka akan dilakukan penyulaman benih. Penyulaman selambat-lambatnya
dilakukan 1 minggu setelah penanaman. Sebelum itu dilakukan perhitungan
populasi terlebih dahulu supaya memudahkan dalam menghitung benih yang di
butuhkan dengan rumus :
17
x 100% = 53%
24
20
x 100% = 83%
24
41
Lampiran 3
Perhitungan Dosis Pupuk NPK Mutiara 16-16-16
Untuk dosis pemberian pupuk NPK Mutiara 16-16-16 pada tanaman jagung
adalah :
70 x 25 = 175
100.000.000 200.000
= g/ha = 3,5 gr/ha
1750 57.142,85
3,5
= 1,75 g/tanaman
2
Untuk pemberian dosis pupuk NPK Mutiara 16-16-16 pada tanaman kacang
panjang adalah :
40 x 30 = 1200
100.000.000 200.000
= = 2,4 gr/ha
1200 83.333
2,4
= 1,2 gr/tanaman
2
42
Lampiran 4
Perhitungan Dosis Pestisida
43
Lampiran 5
Jumlah Panen Kacang Panjang
44
Lampiran 6
Deskripsi Jagung Manis Varietas Paragon
Asal : Dalam negeri
Silsilah : JMP 07 F x JMP 07 M
Golongan varietas : Hibrida silang tunggal
Tinggi tanaman : 185,0 – 215,7 cm
Bentuk penampang batang : Bulat
Diameter batang : 2,16 – 2,17 cm
Warna batang : Hijau (Green Group RHS 143 A)
Bentuk daun : Panjang agak melengkung
Ukuran daun : Panjang 87,7 – 88,2 cm; Lebar
9,11 – 9,19 cm
Warna daun : Hijau tua (Yellow Orange Group RHS 14 B)
Bentuk malai (tassel) : Tegak bersusun
Warna malai (anther) : Hijau (Green Group RHS 143 B)
Warna rambut : Hijau kekuningan (Green Yellow Group RHS 1 C)
Umur berbunga : 53 – 55 hari setelah tanam
Umur panen : 67 – 67 hari setelah tanam
Bentuk tongkol : Silindris ujung tumpul
Ukuran tongkol : Panjang 16,18 – 20,17 cm; Diameter
5,09 – 5,23 cm
Warna tongkol : Hijau (Green Group RHS 143 A)
Bentuk biji : Seperti gigi
Warna biji : Kuning muda (Yellow Group RHS 13 C)
Baris biji : Lurus rapat
Ukuran biji : Panjang 14,08 mm;
Lebar 11,24 – 11,27 mm
Rasa biji : Manis
Kadar gula : 11,47 – 11,77 obrix
Jumlah baris biji : 14 – 16
Berat 1.000 biji : 129,20 – 131,30 gram
Berat per tongkol : 371,31 – 431,49 gram
45
Jumlah tongkol per tanaman : 1
Berat tongkol per tanaman : 294,17 – 433,81 gram
Daya simpan pada suhu ruang : 3 hari setelah panen
Hasil tongkol per hektar : 19,61 – 28,77 ton
Populasi per hektar : 66.666 tanaman
Kebutuhan benih per hektar : 9,474 – 9,628 kg
Penciri utama : Terdapat daun tongkol, warna rambut hijau
kekuningan, warna kelobot hijau agak tua
Keunggulan varietas : Hasil tinggi, diameter tongkol besar, ukuran biji
besar
Wilayah adaptasi : Sesuai di dataran rendah
Pemohon : PT. Agri Makmur Pertiwi
Pemulia : Moedjiono
Peneliti : Puji Winarko, Galob Darmawan, Dwianto Nugroho
46
Lampiran 7
Kegiatan Dokumentasi Praktikum
2. Pembuatan Bedengan
47
4. Penanaman
5. Penyulaman
48
6. Penyisipan
8. Pemasangan ajir
9. Penyemprotan pestisida
49
10. Pemanenan
50