Anda di halaman 1dari 12

Merinci Pentingnya Literasi Digital

dalam Menghadapi Tantangan dan Peluang Abad 21

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Literasi Informasi
Dosen Pembimbing : Marni S.IP., M.IP

Disusun oleh :
Kelompok 1

Mukrimah (40300120017) Lulu Ikmanun (40300120021)


Musriani (40300120018) Syarifah Amelia (40300120023)
Nur Wahyuddin (40300120019) Nurazizah (40300120030)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR


TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT Tuhan Semesta Alam atas
segala limpahan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya. Sholawat serta salam tak lupa pula
tercurah atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW serta keluarga, shabat, dan penerus
risalah nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah kami yang berjudul
“Merinci Pentingnya Literasi Digital dalam Menghadapi Tantangan dan Peluang Abad
21”. Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Literasi Informasi.
Ucapan terima kasih tak lupa pula kami sampaikan kepada Bu Marni S.IP., M.IP
sebagai dosen pembimbing kami. Dengan adanya makalah ini, kami berharap dapat
membantu proses belajar dan bermanfaat bagi kami pada khususnya dan pembaca pada
umumnya. Kami juga menerima kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat
membangun agar tercapainya kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 6 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………….. 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………… 3
BAB I………………………………………………………………………………………………………4
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………4
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………………4
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………………...4
C. TUJUAN…………………………………………………………………………………………4

BAB II……………………………………………………………………………………………………. 5
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………. 5
A. PENGERTIAN LITERASI DIGITAL MENURUT PARA AHLI……………………………... 5
B. PRINSIP DASAR LITERASI DIGITAL………………………………………………………. 6
C. TANTANGAN DAN PELUANG LITERASI DIGITAL DI ABAD 21……………………….. 7
D. PENTINGNYA LITERASI DIGITAL…………………………………………………………. 8
E. CONTOH LITERASI DIGITAL……………………………………………………………….. 9
F. MANFAAT LITERASI DIGITAL……………………………………………………………... 10

BAB III…………………………………………………………………………………………………... 11
PENUTUP……………………………………………………………………………………………….. 11
A. KESIMPULAN………………………………………………………………………………….11
B. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………... 12
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tantangan di ruang digital sangat besar. Konten konten negatif terus
bermunculan. Kejahatan di ruang digital terus meningkat seperti hoax, penipuan
daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, perundangan cyber, ujaran
kebencian, dan radikalisme berbasis digital perlu di waspadai karena mengancam
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Kewajiban kita bekerjasama untuk terus
meminimalisir konten negatif membanjiri ruang digital dengan konten konten positif.
Kita harus tingkat kecakapan digital masyarakat agar mampu menciptakan lebih
banyak konten konten kreatif yang mendidik dan menyerukan perdamaian. Internet
harus mampu meningkatkan produktivitas masyarakat , membuat UMKM masyarakat
naik kelas, perbanyak umkm sehingga internet bisa menjadi nilai tambah di bidang
ekonomi di seluruh lapisan masyarakat. Literasi digital merupakan kerja yang besar,
pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, perlu dukungan seluruh masyarakat agar
semakin banyak masyarakat yang melek digital sehingga semakin cakap dan
produktif dalam memanfaatkan teknologi.
Makalah ini bertujuan untuk mengedukasi para pembacanya terutama generasi
muda untuk terus meningkatkan kecakapan teknologi karena literasi digital menjadi
semakin penting dalam abad ke-21 mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat pesat. Melalui literasi digital ini generasi muda akan memiliki
kemampuan yang luar biasa untuk berpikir, belajar, berkomunikasi, bekerja sama,
serta berkarya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian literasi digital menurut para ahli?
2. Apa prinsip dasar literasi digital?
3. Apa saja tantangan dan peluang literasi digital di abad 21?
4. Mengapa literasi digital penting?
5. Apa saja contoh literasi digital?
6. Apa saja manfaat dari literasi digital?

C. TUJUAN
Tujuan makalah ini adalah untuk menjelaskan rumusan masalah diatas secara
mendalam.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Literasi Digital Menurut Para Ahli

1. Pengertian Literasi Digital Menurut UNESCO


Menurut UNESCO, konsep literasi digital itu sendiri upaya untuk memahami
perangkat teknologi komunikasi dan informasi. Dalam hal ini berupa literasi TIK
(Teknologi Informasi dan Komunikasi), yang mengarah fokus kepada kemampuan
teknis yang sifatnya untuk mengembangkan pelayanan publik berbasis digital.

2. Pengertian Literasi Digital Menurut Merriam Webster


Merriam Webster mengartikan literasi digital sebagai kemampuan melek
aksara. Maksud dari melek aksara itu sendiri sebenarnya inti maknanya tidak jauh
beda dengan yang diungkapkan oleh UNESCO, yaitu meliputi kemampuan menulis,
membscs, dsn memahami ide.

3. Pengertian Literasi Digital Menurut Paul Gilster


Menurut penulis dari buku yang berjudul “Digital Literacy” yang diterbitkan
pada tahun 1997 ini, mengartikan bahwa literasi digital adalah kemampuan seseorang
dalam memanfaatkan informasi dalam berbagai bentuk. Baik itu dari sumber dari
perangkat komputer ataupun dari ponsel.

4. Pengertian Literasi Digital Menurut Bawden


Bawden menekankan bahwa literasi digital sebenarnya lebih menekankan
pada literasi komputer dan literasi informasi. Dimana literasi komputer ini sendiri
sudah ada sejak tahun 1980-an yang lalu dan baru menyebar luas di tahun 1990-an.
Dari sinilah perkembangan literasi digital semakin mudah diakses dan semakin
tersebar luas.

5. Pengertian Literasi Digital Menurut Douglas A.J. Belshaw


Belshaw sendiri menyimpulkan bahwa literasi digital sebagai pengetahuan
dan kecakapan seseorang dalam memanfaatkan dan menggunakan media digital.
Mulai dari menggunakan jaringan, alat komunikasi hingga bagaimana menemukan
evaluasi.
6. Pengertian Literasi Digital Menurut Mayes dan Fowler
Menurut Mayes dan Fowler ada prinsip dalam mengembangkan literasi digital
secara berjenjang. Pertama kompetensi digital yang menekankan pada keterampilan,
pendekatan, perilaku dan konsep. Selain itu juga ada penggunaan digital itu sendiri
yang memfokuskan pada pengaplikasian kompetensi digital. Terakhir, adanya
transformasi digital yang tentu saja membutuhkan inovasi dan kreativitas, sebagai
unsur penting dalam digitalisasi.

B. Prinsip Dasar Literasi Digital

Menurut Yudha Pradana dalam Atribusi Kewargaan Digital dalam Literasi Digital
(2018), literasi digital memiliki empat prinsip dasar, yaitu:
1. Pemahaman
Artinya masyarakat memiliki kemampuan untuk memahami informasi yang
diberikan media, baik secara implisit maupun eksplisit.
2. Saling Ketergantungan
Antara media yang satu dengan lainnya saling bergantung dan berhubungan.
Media yang ada harus saling berdampingan serta melengkapi antara satu sama lain.
3. Faktor Sosial
Artinya media saling berbagi pesan atau informasi kepada masyarakat. Karena
keberhasilan jangka panjang media ditentukan oleh pembagi serta penerima
informasi.
4. Kurasi
Kurasi yaitu masyarakat memiliki kemampuan untuk mengakses, memahami
serta menyimpan informasi untuk dibaca di lain hari. Kurasi juga termasuk
kemampuan bekerja sama untuk mencari, mengumpulkan serta mengorganisasi
informasi yang dinilai berguna.
C. Tantangan dan Peluang Literasi Digital di Abad 21

Perkembangan dunia digital dapat menimbulkan dua sisi yang berlawanan dalam
kaitannya dengan pengembangan literasi digital. Berkembangnya peralatan digital dan akses
akan informasi dalam bentuk digital mempunyai tantangan sekaligus peluang.

1. Tantangan
Salah satu kekhawatiran yang muncul adalah jumlah generasi muda yang mengakses
internet sangat besar, yaitu kurang lebih 70 juta orang. Mereka menghabiskan waktu mereka
untuk berinternet, baik melalui telepon genggam, komputer personal, atau laptop, mendekati
5 jam per harinya. Tinggi penetrasi internet bagi generasi muda tentu meresahkan banyak
pihak dan fakta menunjukkan bahwa data akses anak-anak Indonesia terhadap konten berbau
pornografi per hari rata-rata mencapai 25 ribu per orang (Republika, 2017). Belum lagi
perilaku berinternet yang tidak sehat, ditunjukkan dengan menyebarnya berita atau informasi
hoax, ujaran kebencian, dan intoleransi di media sosial. Hal-hal tersebut tentu menjadi
tantangan besar bagi orang tua, yang mempunyai tanggung jawab dan peran penting dalam
mempersiapkan generasi abad ke-21, generasi yang memiliki kompetensi digital.
Hasil riset yang dilansir oleh Mitchell Kapoor menunjukkan bahwa generasi muda
yang memiliki keahlian untuk mengakses media digital, saat ini belum mengimbangi
kemampuannya menggunakan media digital untuk kepentingan memperoleh informasi
pengembangan diri. Hal ini juga tidak dengan bertambahnya materi/informasi yang disajikan
yang disajikan di media digital yang sangat beragam jenis, relevansi, dan validasinya (Hagel,
2012). Di Indonesia saat ini, perkembangan jumlah media tercatat meningkat pesat, yakni
mencapai 43.400, sedangkan yang terdaftar di Dewan Pers hanya sekitar 243 media. Dengan
demikian, masyarakat dengan mudah mendapatkan informasi dari berbagai media yang ada,
terlepas dari resmi atau tidaknya berita tersebut (Kumparan, 2017). Hal ini terindikasi dari
semakin merosotnya budaya baca masyarakat yang memang masih dalam tingkat rendah.
Kehadiran berbagai gawai (gadget) yang bisa terhubung dengan jaringan internet
mengalihkan perhatian orang dari buku ke gawai yang mereka miliki.
2. Peluang
Di sisi lain, perkembangan media digital memberikan peluang, seperti meningkatnya
peluang bisnis e-commerce, lahirnya lapangan kerja baru berbasis media digital, dan
pengembangan kemampuan literasi tanpa menegasikan teks berbasis cetak. Perkembangan
pesat dunia digital yang dapat dimanfaatkan adalah munculnya ekonomi kreatif dan
usaha-usaha baru untuk menciptakan lapangan pekerjaan.
Indonesia merupakan salah satu pengguna internet terbesar di dunia dan pemerintah
melihat ini sebagai peluang untuk menciptakan 1.000 technopreneurs dengan nilai bisnis
sebesar USD 10 miliar dengan nilai e-commerce mencapai USD 130 miliar pada tahun 2020.
Pemanfaatan e-commerce memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk meningkatkan
pemasaran barang dan jasa secara global, mengurangi waktu dan biaya promosi dari barang
dan jasa yang dipasarkan karena tersedianya informasi secara menyeluruh di internet
sepanjang waktu. Selain itu, jenis lapangan pekerjaan yang memanfaatkan dunia digital
semakin bertambah, seperti ojek atau taksi daring, media sosial analisis, dan pemasaran
media sosial.

D. Pentingnya Literasi Digital

Dengan memiliki kecakapan literasi digital, masyarakat dapat memproses berbagai


informasi, memahami pesan, dan berkomunikasi efektif dengan orang lain dalam berbagai
bentuk. Dalam hal ini, bentuk yang dimaksud menciptakan, mengkomunikasikan,
mengkolaborasi dan bagaimana teknologi harus digunakan agar efektif untuk mencapai
tujuan. Termasuk juga kesadaran dan berpikir kritis ketika dalam penggunaan teknologi
dalam sehari-hari. Literasi digital akan menciptakan tatanan masyarakat dengan pola pikir
dan pandangan yang kritis maupun kreatif. Mereka tidak akan mudah termakan oleh isu yang
provokatif, menjadi korban informasi hoaks, atau korban penipuan yang berbasis digital.
Dengan demikian, kehidupan sosial dan budaya masyarakat pada akan cenderung aman dan
kondusif.
Gerakan literasi digital akan menciptakan pola pikir kreatif dan kritis. Dengan
memberikan edukasi literasi digital kepada masyarakat, hal itu akan membantu masyarakat
dalam mencari informasi yang akurat dan mendapatkan bacaan yang berkualitas dalam
mengisi waktu di tengah pandemi saat ini. Kemampuan berliterasi sangat berpengaruh dalam
kehidupan. Semakin tinggi kemampuan literasi seseorang, maka akan semakin luas pula
wawasan yang dimilikinya. Literasi digital tidak hanya melibatkan kemampuan
menggunakan perangkat teknologi, informasi, dan komunikasi, tetapi juga kemampuan
dalam bersosialisasi, kemampuan dalam pembelajaran dan memiliki sikap kritis, kreatif dan
inspiratif.
E. Contoh Literasi Digital
Literasi digital bisa diterapkan di mana saja, yakni di lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, ataupun lingkungan masyarakat. Berikut beberapa contoh penerapan
literasi digital:
● Literasi digital di sekolah
1. Komunikasi dengan guru dan teman menggunakan media sosial.
2. Mengirim tugas sekolah lewat e-mail.
3. Pembelajaran dengan cara online, yakni lewat aplikasi ataupun web.
4. Mencari bahan ajar dari sumber terpercaya di internet.
● Literasi digital di rumah
1. Melakukan penelusuran dengan menggunakan browser.
2. Mendengarkan musik dari layanan streaming resmi.
3. Melihat tutorial memasak dari internet.
4. Menggunakan laptop yang tersambung ke internet untuk mengerjakan tugas
atau pekerjaan.
● Literasi digital di lingkungan masyarakat
1. Menggunakan media internet untuk menggalang dana atau donasi.
2. Penggunaan media sosial untuk sarana promosi penjualan.
3. Memakai aplikasi meeting untuk rapat RT.
4. Menggunakan grup di media sosial untuk menyebarkan informasi
yang tepat dan kredibel.
F. Manfaat Literasi Digital

Dilansir dari Manfaat Literasi Digital Bagi Masyarakat dan Sektor Pendidikan Pada
Saat Pandemi Covid-19 (2020) karya Eti Sumiati dan Wijonarko, literasi digital telah
membawa banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat. Manfaat tersebut di antaranya:
● Kegiatan mencari dan memahami informasi dapat menambah wawasan individu dan
memudahkan mencari informasi terkini secara cepat
● Meningkatkan kemampuan individu untuk lebih kritis dalam berpikir serta
memahami informasi.
● Menambah penguasaan ‘kosakata’ individu, dari berbagai informasi yang dibaca.
● Meningkatkan kemampuan verbal individu.
● Literasi digital dapat meningkatkan daya fokus, konsentrasi individu, berpikir lebih
kritis, kreatif dan inovatif dalam memecahkan suatu masalah
● Menambah kemampuan individu dalam membaca, merangkai kalimat serta menulis
informasi.
● Memperluas jaringan, melalui media sosial kita dapat memperoleh teman baru dari
berbagai wilayah bahkan di luar negara Indonesia
● Mempermudah proses komunikasi, dengan bantuan aplikasi seperti WhatsApp, Line,
Facebook Messenger kita dapat dengan mudah membangun komunikasi dengan
orang lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari semua pendapat para ahli literasi digital dapat didefinisikan sebagai kemampuan
memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai format dari sejumlah besar sumber
daya tatkala sumber daya tersebut disajikan melalui komputer. Dengan perkembangan
internet, maka pengguna sekarang cenderung tidak tahu atau tidak memperdulikan dari mana
asalnya informasi, yang penting mereka dapat mengaksesnya. Literasi digital memiliki empat
prinsip dasar, yaitu: pemahaman, saling ketergantungan, faktor sosial, dan kurasi. Keempat
prinsip dasar ini saling dibutuhkan untuk dapat membangun literasi digital yang lebih baik
untuk semua orang.
Tantangan dan peluang literasi digital di abad 21 sangat penting untuk diketahui,
salah satu tantangannya adalah kekhawatiran yang muncul dalam jumlah generasi muda
yang mengakses internet sangat besar, yaitu kurang lebih 70 juta orang. Kebanyakan dari
mereka menghabiskan waktu mereka untuk berinternet, baik melalui telepon genggam,
komputer personal, atau laptop, mendekati 5 jam per harinya. Sedangkan peluangnya adalah
meningkatnya peluang bisnis e-commerce, lahirnya lapangan kerja baru berbasis media
digital, dan pengembangan kemampuan literasi tanpa menegasikan teks berbasis cetak.
Dengan memiliki kecakapan literasi digital, masyarakat dapat memproses berbagai
informasi, memahami pesan, dan berkomunikasi efektif dengan orang lain dalam berbagai
bentuk. Dalam hal ini, bentuk yang dimaksud menciptakan, mengkomunikasikan,
mengkolaborasi dan bagaimana teknologi harus digunakan agar efektif untuk mencapai
tujuan.
Selain itu juga terdapat contoh-contoh literasi digital seperti kegiatan literasi digital di
sekolah salah satu contohnya adalah mengirim tugas sekolah lewat e-mail. Kegiatan literasi
digital di rumah salah satunya adalah menonton tutorial memasak dari internet, dan kegiatan
literasi digital di lingkungan masyarakat salah satunya ialah penggunaan media sosial untuk
sarana promosi penjualan.
B. Daftar Pustaka

7 Arti Literasi Digital Menurut Para Ahli - Buku Deepublish. (2020). Diakses 6 November
2021, dari https://penerbitbukudeepublish.com/arti-literasi-digital-menurut-para-ahli/

Media, K. (2021). Literasi Digital: Pengertian, Prinsip, Manfaat, Tantangan dan Contoh.
Diakses 6 November 2021, dari
https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/15/142539669/literasi-digital-pengertian-prinsi
p-manfaat-tantangan-dan-contoh

Tantangan dan Peluang Literasi Digital. (2021). Diakses 6 November 2021, dari
https://www.tozsugianto.com/2019/07/tantangan-dan-peluang-literasi-digital.html

Pentingnya Memiliki Kecakapan Literasi Digital di Masa Pandemi. (2021). Diakses 6


November 2021, dari
https://kumparan.com/hafizh-deu/pentingnya-memiliki-kecakapan-literasi-digital-di-masa-pa
ndemi-1v2E7YGSyoZ

Apa Itu Literasi Digital? Ini Manfaat dan Cara Penerapannya. (2021). Diakses 6 November
2021, dari
https://www.suara.com/news/2021/05/21/194106/apa-itu-literasi-digital-ini-manfaat-dan-cara
-penerapannya?page=all

Anda mungkin juga menyukai