Anda di halaman 1dari 10

Tugas Dasar Manajemen

SEJARAH MANAJEMEN
Dosen Pengampu :
Francy Risvansuna Fivintari, SP., MP

Oleh:
Zidna Nuur Aida W. (20190220229)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Oktober , 2019
BAB I : PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manajemen adalah sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang dilakukan oleh
sekelompok orang atau organisasi untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok
tersebut dengan cara bekerja sama memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Menurut
para ahli Manajemen adalah sebuah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Dengan kata lain, seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang
lain untuk mencapai tujuan sebuah organisasi (Mary Parker Follet). Manajemen adalah
sebuah proses yang khas yang terdiri dari beberapa tindakan, perencanaan,
pengorganisasian, menggerakkan dan pengawasan (George R. Terry). Manajemen
adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, leadership, serta pengendalian
upaya dari anggota organisasi tersebut serta penggunaan suber daya yang tersedia di
organisasi tersebut guna mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan organisasi
sebelumnya (James A.F. Stoner).
Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa italia (1561) maneggiare yang
berarti “mengendalikan”, terutama “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa
latin manus yang berarti “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa perancis,
dimana bahasa perancis dipengaruhi bahasa inggris “seni mengendalikan kuda”, istilah
inggris ini juga berasal dari bahasa italia. Bahasa perancis lalu mengadopsi kata ini dari
bahasa inggris menjadi management, yang memiliki arti seni melaksanakan dan
mengatur.
Manfaat mempelajari sejarah adalah sebagai media pembelajaran dan
pengetahuan. Sejarah merupakan kejadian yang terjadi di masa lampau, maka kita juga
dapat mempelajari dan merubah sesuatu yang tidak baik menjadi lebih baik. Dengan
manfaat mempelajari sejarah yang ada, maka manajemen juga perlu diketahui sejarah
dan perkembangannya. Hal ini karena dengan mempelajari sejarah manajemen, kita
dapat memperoleh gambaran masa lalu tentang bagaimana manjemen berlangsung
serta dapat mengambil langkah yang lebih baik.
BAB II : PEMBAHASAN
Sejarah Manajemen
Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Namun
diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini
dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih
dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika
tidak ada seseorang yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir
manusia dan bahan bakunya, memimpin dan menegakkan pengendalian tertentu guna
menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di
kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan.
Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan
banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai contoh,
digudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal, pada tiap-tiap
perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip
dengan model lini perakitan yang dikembangkan oleh Henry Ford untuk merakit mobil-
mobilnya. Selain lini perakitan, orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan
pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk
mengelola angkatan kerja dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.
Seorang ekonom klasik bernama Adam Smith yang hidup pada abad ke-1b
menciptakan buku berjudul The Wealth of Nations yang berisi mengenai
argumentasinya saat itu. Menurutnya suatu tugas dapat dipecah menjadi beberapa
bagian dan dapat melatih orang-orang pada bagian tersebut secara berulang, akibatnya
adalah terjadi efisiensi produktifitas. Pemikiran Adam Smith mengilhami banyak
pemikir manajemen yang hidup setelahnya.

Tokoh-Tokoh Perkembangan Teori manajemen


1. Manajemen Ilmiah
 Frederick Winslow Taylor. (1856-1915)
Frederick Winslow Taylor juga dikenal sebagai “Bapak
Manajemen Ilmiah”. Frederick Winslow Taylor banyak melakukan
penelitian dan pengamatan pada jumlah produktivitas, waktu dan
efisiensi pekerjaan. Taylor mengamati bahwa terdapat karyawan yang
sengaja memperlambat pekerjaannya, sedangkan karyawan tersebut
mempunyai kemampuan lebih untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Taylor pun memperkenalkan sistem pembayaran. Dengan cara


tersebut karyawan akan memperoleh upah apabila melampaui standar
yang telah ditentukan. Hal ini meningkatkan banyak produktifitas
perusahaan. Karena teorinya, Taylor pun bekerja menjadi konsultan
perusahaan. Dengan adanya teori yang diperkenalkan Taylor banyak
pekerja yang bekerja di perusahaan yang menganut teori Taylor takut
diberhentikan, salah satunya adalah karyawan di sebuah pabrik
Watertown Arsenal di Massachussets, Amerika Serikat. Taylor pun
menjelaskan mengenai ide teorinya dalam buku: Shop Manajemen dan
The Principles of Scientific Management.

 Keluarga Gilberth (1878-1972)


Frank Gilberth dan Liliana Gilberth merupakan suami-istri yang
mempunyai minat yang sama dalam manajemen. Mereka juga bekerja
sama untuk meningkatkan produktifitas karyawannya. Frank
melakukan penelitian dan Lilian membantu di lapangan psikologi
industry dan manajemen personalia.
Frank melakukan pengamatan pada pekerjaan tukang batu dan
menyimpulkan bahwa dengan metode pengurangan gerakan fisik dapat
meningkatkan produktifitas. Semangat pekerja pun naik karena
pengurangan tersebut dapat mengatasi kelelahan. Sementara Liliana
Percaya bahwa manajemen ilmiah adalah membantu karyawan
mencapai potensi maksimal sebagai seorang pekerja.
Mereka berduapun mengembangkan pengamatan mereka
menjadi program pengembangan karyawan dan untuk menaikkan
semangat karyawan. Hal ini ditandai dengan adanya promosi karier,
dimana seorang pekerja dapat menyiapkan karier yang lebih tinggi dan
mampu mengajari pekerja baru utnuk menggantikannya.

 Henry L. Gantt (1861-1919)


Gant pernah bekerja sebagai karyawan Taylor. Kemudian ia
bekerja sendiri dan melakukan perbaikan pada teori taylor.
Menurutnya Teori taylor tidak memberi semangat pada para
pekerjanya. Gantt pun memperkenalkan sistem penilaian terbuka,
dimana kemajuan para pekerja dicatat dan diukur. Sistem ini dikenal
sebagai Gant Chartt atau bagan Gantt.
2. Administrasi Umum
 Hanry Fayol ( 1841 – 1925 )

Fayol adalah seorang industrialis Perancis yang sering disebut


bapak aliran manajemen klasik. Faylor lebih menekankan pada praktek
manajemen yang dapat diidentifikasi dan dianalis, yang selanjutnya dari
analisis ini dapat diajarkan pada manajer atau calon manajer. Hal ini
diungkapkan di bukunya yang berjudul “Administration Industrielle et
General atau General and Industrial Management “ yang ditulis di
tahun 1908 oleh Costance Storrs.

Fayol juga membagikan 6 Kegiatan Manajemen yang saling


berkaitan satu sama lain, yakni : Teknik Produksi dan Manufakturing
Produk, Komersial,Keuangan, Keamanan, Akuntansi dan Manajerial.

Hendry Fayol juga mengemukakan 14 Prinsip Manajemen


yakni sebagai berikut :

a. Pembagian kerja
Adanya spesialisasi di dalam pekerjaan yang
meningkatkan efisiensi.

b. Wewenang
Manajer harus memberikan perintah agar dapat
dikerjakan, serta manajer dapat menyelesaikan
pekerjaannya.

c. Kedisiplinan
Dapat mematuhi aturan dan perjanjian yang telah
disepakati.

d. Kesatuan Komando
Karyawan hanya mematuhi instruksi dari satu atasan.

e. Kesatuan Pengarahan
Harus punya tujuan sama yang diberikan oleh satu
manajer.

f. Kepentingan individu harus tunduk pada kepentingan


organisasi
Kepentingan individu tidak boleh menghambat
kepentingan organisasi.

g. Penggajian
Harus adil antara manajer dan karyawan.
h. Sentralisasi
Pembagian kekuasaan yang cukup bagi karyawannya.

i. Garis wewenang
Jalur komunikasi dari manajer atas sampai pekerja.

j. Sumber daya
Harus dikoordinasikan hingga detail.

k. Persamaan
Harus ada persamaan perlakuan dalam suatu organisasi.

l. Stabilitas Staf
Harus menghindari perpindahan kerja yang terlalu
sering.

m. Inisiatif
Bawahan diberikan kekuasaan dan kebebasan dalam
melakukan pekerjaan.

n. Esprit the Corps


Kerjasama dan semangat tim harus dijaga.

 Max Weber (1864-1920)


Max Weber adalah seorang ahli sosiologi dari jerman. Weber
menjelaskan bahwa bentuk ideal dalam manajemen organisasi adalah
melakukan pembagian kerja, peraturan yang baik, dan hubungan antara
pekerja dan atasannya. Tapi Weber berpikir bahwa bentuk ideal yang ia
maksudkan tidak mungkin terjadi dalam realita. Oleh karena itu, Weber
menggunakan teorinya sebagai contoh desain yang terstruktur.
3. Pendekatan Kuantitatif
Tokoh yang berada dibalik teori ini adalah Robert McNamara dan
Charles Thornton. Robert McNara saat itu menjabat sebagai Presiden Ford,
Menhan Amerika (Presiden world Bank). Sedangkan Charles Thorton pada
saat itu adalah seorang konglomerat. McNamara dan Thornton sepakat
bahwa manajemen kuantitatif meliputi 4 aspek yang saling berkaitan satu
sama lain,yakni:

 Aplikasi Statistik
 Optimalisasi Model
 Sistem Informasi
 Simulasi Computer

Selain Robert McNamara dan Charles Thornton tokoh pemikiran manajemen


yang Kuantitatif ialah Von Neumann (1940). Neuman menggunakan konsep strategic
planning atau bisa disebut “The Game Theory”. Teori ini membahas tentang tingkatan
outcome yang dapat diprediksikan dari perhitungan kegiatan secara kolektif dari
perilaku dan perhitungan dampak dari berbagai kesempatan yang ada.

4. Pendekatan Sumber Daya Manusia


 Chester I. Banard (1886-1961)
Banard merupakan seorang direktur New Jersey Bell, perusahaan
telepon Amerika Serikat pada tahun 1972). Dengan pengalaman dan
pengetahuannya yang luas dibidang sosiologi, Barnard
memperkenalkan teorinya, beberapa diantaranya adalah:
a. Seseorang yang datang ke organisasi formal (perusahaan)
tidak dapat mencapai tujuan jika bekerja sendiri, mereka
mengejar sasaran organisasi juga memuaskan kebutuhan
masing-masing.
b. Zone of indifference (area of acceptane): kondisi seseorang
yang dapat menerima perintah atau tanggung jawab yang
bisa ia lakukan atau ia telah mengenal tanggung jawab
tersebut.
 Elton Mayo (1880-1949) Dan Percobaan Hawthorne (1927-1932)
Elton mayo adalah seorang pengajar di Industrial research
Faculty. Karyanya yang paling terkenal adalah “Hawtorne Studies”.
Temuan ini memfokuskan pada organisasi yang merupakan satu
kesatuan sistem. Hal ini melibatkan motivasi dan emosi di dalam
interaksi antara manajer dan karyawannya. Menurut Mayo perlakuan
yang manusiawi dan pemberian penhargaan dapat bermanfaat bagi
perusahaan. Penelitian yang dilakukan didasarkan pada pemahaman
revolusi industry yang terjadi. Masyarakat tradisional menginginkan
hubungan manusia yang akrab satu sama lain, namun tradisi itu tidak
mungkin bisa dilakukan kembali. Solusinya adalah membangun
masyarakat yang bisa beradaptasi dengan tuntutan lingkungan yang
dipimpin oleh orang terlatih dalam ketrampilan serta pemahaman sosial.
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen telah ada sejak ribuan
tahun yang lalu, praktik awalnya dapat dilihat dengan pembangunan piramida mesir
dan praktiknya di Venesia. Perkembangan manajemen juga saling mempengaruhi dan
memperbaiki teori sebelumnya. Kita juga dapat melihat perkembangan teori
manajemen dapat dilihat bahwa manajemen memiliki tujuan tertentu sesuai dengan
kesepakatan organisasi atau kelompok. Perkembangan teori manajemen juga
mempunyai tujuan untuk membuat organisasi atau perusahaan dapat berjalan dengan
baik dan semestinya, memberikan keuntungan bagi perusahaan dan pekerjanya.
DAFTAR PUSTAKA
http://perilakuorganisasi.com/elton-bmayo-1880-1949-efek-hawthorne.html

http://perilakuorganisasi.com/chester-i-barnard-1886-1961.html

http://www.definisi-pengertian.com/2015/06/definisi-manajemen-pengertian-menurut-
ahli.html

https://sarjanaekonomi.co.id/manajemen-sejarah-perkembangan-teori-tokoh-manajemen-
dan-fungsi/

(Indrawati, 2016)
(Hanafi, 2003)

Anda mungkin juga menyukai