Anda di halaman 1dari 10

Tugas Dasar Manajemen

SEJARAH MANAJEMEN

Dosen Pengampu :

Francy Risvansuna Fivintari, SP., MP

Oleh:

Fauziah Kabalmay (20190220211)

Agribisnis D 2019

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Oktober , 2019
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen adalah cabang dari ilmu sosial. Semua ilmu dari cabang sosial pasti mengalami
perkembangan. Hal ini dikarenakan ilmu sosial bersifat dinamis yaitu selalu mengikuti
perkembangan zaman. Dan perkembangan manajemen sendiri tidak lepas dari perkembangan
manusia itu sendiri. Maksudnya yaitu, dalam manajemen telah berlangsung sejak manusia berada
dibumi ini, seiring dengan perkembangan dan tuntutan manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.

Ada pendapat yang mengakatakan bahwa hari ini tidak aka nada tanpa adanya masa lalu,
maka daripada itu semua yang ada didunia ini pasti memiliki sejarah termasuk juga manajemen.
Dan sebaiknya kita terlebih dahulu mempelajari sejarah perkembangan manajemen itu terlebih
dahulu.

Pada zaman pura atau zaman batu, manusia juga menggunakan keterampilan dan keahliannya
untuk membuat alat-alat dari batu guna merealisasikan tujuan hidupnya. Manajemen kemudian
berkembang sesuai dengan perkembangan keahlian serta pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh oleh manusia itu.

Pengetahuan serta teknologi (IPTEK) terus tumbuh dan berkembang pertumbuhan itu juga
sekaligus mengembangkan keterampilan manajemen umat manusia. Mempelajari sejarah
manajemen sangat penting bagi kita untuk dapat memperoleh gambaran tentang bagaimana
manajemen itu telah berlangsung pada masa lalu, bagaimana kemudian manajemen tersebut
berkembang dewasa ini.

Akhirnya kita harus pula mengantisipasi dan mempelajari perkembangan dimasa mendatang
yang akan menentukan arah pertumbuhan manajemen itu sendiri. Dengan mempelajari arah
perkembangan manajemen maka kita akan dapat mempersiapkan diri kita dan membekali diri
kita dengan keterampilan-keterampilan manajerial yang akan diperlukan pada masa mendatang.
BAB II

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen berasal dari bahasa itali (1561) yaitu “Menaggiare” yang artinya
“mengendalikan”, terutamanya “mengendalikan kuda” terdapat juga dalam bahasa prancis kuno
yaitu “Menagement” yang artinya “seni melaksanakan dan mengatur” atau yang bersal dari
bahasa Latin yaitu “Manus” yang berarti “tangan” dan berasal dari bahasa inggris yang berarti
seni mengendalikan kuda , dimana istilah ini juga memiliki kesamaan dengan istilah bahasa
italia. Yang kemudian istilah bahasa inggris ini diaptasikian oleh bahasa prancis menjadi
management yang artinya seni melaksanakan dan mengatur.

Seiring perkembangannya banyak para ilmuwan dan professor memberikan pendapat


mengenai apa itu manajemen. Diantaranya yaitu:

1. Ensiclopedia of The Social Sciences, yaitu manajemen diartikan sebagai pelaksanaan


suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan dan diawasi.
2. Ricky W. Griffin, yaitu manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran secara efektif dan efesien.
3. Prof. Drs. Oei Liang Lie, manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan,
pengorganisasian, pengerahan, pengkoordinasian, dan pengawasan sumber data manusia
dan alam, terutama sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
4. Mary Parker Follet, manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
5. G.R. Terry, manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan
usaha mencapai sasaran-sasaran dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber
daya lainnya.
B. SEJARAH MANAJEMEN
Manajemen telah ada dari ribuan tahun yang lalu hanya saja sangat sulit untuk menemukan
dan melacak sejarah manajemen tersebut apalagi di Negara Indonesia. Manajemen sendiri telah
dipelajari dan diajarkan sejak awal abad 20.

Berikut beberap contoh yang membuktikan bahwa ilmu manajemen sudah ada sejak dulu,
yaitu:

1. Bangunan piramida di Mesir. Piramida tersebut dibagun oleh lebih dari 100.000 orang
selama 20 tahun. Piramida tidak akan berhasil dibagun jika tidak ada seorang pun yang
memperdulikan apa itu manajer atau leader ketika itu. Manajer atau leader ialah orang
yang merencanakan apa saja yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan
bakunya, memimpin dan mengkoordinasikan para pekerja.
2. Pada zaman Nabi Musa As telah ada pemikiran manajemen. Ini terlihat pada waktu
perjalanan Nabi Musa meninggalkan Mesir menuju Shifitim, yang mana jaraknya kurang
lebih 380 mil. Dengan pembagian kelompok yang juga termasuk dalam salah satu tugas
manajer.
3. Pada zaman Yunani Kuno. Cara memerintah orang-orang yunani kuno dengan
menggunakan pemikiran manajemen. Pemikiran manajemen yang digunakan yaitu
membagi lembaga-lembaga pemerintah seperti dewan-dewan, pengadilan-pengadila,
pejabat administrasi, board of general.
4. Tembok besar di Cina, candi Borobudur di Indonesia

Beberapa kejadian-kejadian penting yang terjadi, diantaranya:

1. Ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation
pada tahun 1776 M. Dalam bukunya ia mengemukakan keunggullan ekonomis yang akan
diperoleh organisasi dari pembagian kerja. Dengan menggunakan industri pabrik peniti
sebagai contoh. Ia mengakatan bahwa dengan sepuluh orang masing-masing melakukan
pekerjaan khusus dari perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti
dalam sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan
produktivitas diantanya yaitu:
A. Meningkatkan keterampilan dan kecekatan tiap-tiap kerja
B. Menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas
C. Menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.

2. Penggunaan mesin yang menggantikan tenaga manusia pada masa mrevolusi industri
menciptakan perpindahan dari produksi rumah tangga kedalam bentuk produksi pabrik.
Sehingga menyebabkan pekerjaan tersebut menjadi efektif dan efesien.

C. TEORI-TEORI MANAJEMEN

1. Teori Manajemen Klasik


Ada tiga tokoh yang mengawali munculnya manajemen, yaitu:

 Robert Owen
Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Manajer Pabrik Pemintaan Kapas di New
Lanark, Skotlandia. Ia memusatkan perhatiannya pada penggunaan faktor produksi mesin
dan faktor produksi tenaga kerja. Dapat disimpulkan bahwa bilamana terhadap mesin
dilakukan perawatan yang baik dan rutin maka akan memberikan keuntungan pada
perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja. Atas penelitiiannya ia dijuluki dan
dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.

 Charles Babbage (1792-1871)


Ia adalah seorang professor matematika yang berasal dari Inggris yang menaruh perhatian
dan minat pada manajemen. Dia menganjurkan agar para manajer penggalaman dan
penerapan prinsip-prinsip manajemen. Pembagian kerja mempunyai beberapa
keunggulan, yaitu:
A. Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
B. Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari suatu pekerjaan ke
pekerjaan lainnya.
C. Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena dia bekerja terus menerus.
D. Adanya perhatian pada pekerjaan sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena
perhatiannya pada itu-itu saja.
 Henry Ford
Teori Ford yang paling dikenal adalah sistem perakitan atau assembly. Ford dianggap
sebagai praktisi pertama yang berhasil mengembangkan efisiensi industri melelui
penerapan assembly. Ribuan pekerja bahkan mereka yang tanpa skill sekalipun sangat
mungkin berkontribusi pada perusahaan sebagai pekerja dalam perusahaan yang
menerapkan sistem perakitan. Namun demikian, implikasi sosial dari sistem
fordism sangat besar, seperti terciptanya kesadaran kelas pekerja dan konflik sosial.

2. Teori Manajemen Ilmiah


Terdapat dua tokoh manajemen ilmiah, yaitu:

 Frederick Winslow Taylor


Pertama kali manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan dibahas, pada sekitar
tahun 1900an. Ia adalah manajer dan penasihat perusahaan dan merupakan seorang tokoh
terbesar manajemen. Ia dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah. Ia mengemukakan
empat prinsip Scientific Management, yaitu:
A. Menghasilkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu
pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan.
B. Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan
latihan dan pendidikan kepada pekerja.
C. Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan didalam
menjalankan tugas.
D. Harus menjalin kerja sama yang baik diantara pimpinan dengan pekerja.

Manajer adalah pelayan bagi bahwahanya yang bertentangan dengan pendapat


sebelumnya yang mengatakan bahwa bawahan adalah pelayan manajer. Dinamakan dengan studi
gerak dan waktu (time and a motion study).

 Henry Laurance Gantt (1861-1919)


Gagasan yang dicetuskannya, yaitu:
A. Kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk
mencapai tujuan bersama.
B. Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
C. Pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.
D. Penggunaan intruksi kerja yang terperinci.

3. Teori Administrasi Umum


Teori ini lebih menitik beratkan apa yang dikerjakan seseorang manajer dan praktik-praktik
manajemen yang baik. Beberapa figure yang paling menonjol dibalik perkembangan teori ini
adalah:

 Mary Parker Folett (1868-1933)


Mari percaya bahwa adanya hubungan yang harmonis anatara manajemen dan karyawan
berdasar persamaan tujuan, namun tidak sepenuhnya benar untuk memisahkan atasan
sebagai pemberi perintah dengan bawahan sebagai penerima perintah. Maksudnya
kedudukan pemimpin bukan hanyakarena kekuasaan yang bersumber dari kewenangan
formil, tapi haruslah berasal dari pada pengetahuan dan keahliannya sebagai manajer.

 Oliver Sheldon (1894-1951)


Filsafat manajemen yang pertama kali ditulis dalam bukunya pada tahun 1923, yang
menekankan tentang adanya tanggung jawab dalam dunia, usaha, sehingga etika sarana
pentingnya dengan ekonomi dalam manajemen, dalam arti melakukan pelayanan barang
dan jasa yang tepat dengan harga yang wajar kepada masyarakat. Ada 3 prinsip dari
Oliver, yaitu:
A. Kebijakan, keadaan dan metoda industri haruslah sejalan dengan kesejahteraan
masyarakat.
B. Manajemen mampu menafsirkan sangsi moral tertinggi masyarakat sebagai
keseluruhan yang memberi makna praktis terhadap gagasan keadilan sosial yang
diterima tanpa prasangka oleh masyarakat.
C. Manajemen dapat mengambil prakarsa guna meningkatkan standar etika yang
umum dan konsep keadilan sosial.
 Max Weber Max Webber
Seorang sosiolog berkebangsaan Jerman yang mendalami bidang organisasi. Ia menulis
gagasan-gagasannya pada awal tahun 1990an, dan mengembangkan sebuah teori
mengenai struktur otoritas dan hubungan-hubungan kewenangan berdasarkan sebuah
model organisasi yang ideal, yang dinamakan birokrasi atau sebuah organisasi yang
dicirikan oleh adanya pembagian kerja yang jelas, hierarki kepemimpinan yang tegas,
arahan-arahan dan aturan-aturan yang lugas, serta hubungan antar individu yang tidak
bersifat pribadi.

4. Teori Manajemen Kontenporer


Berbagai unsur teori-teori manajemen masa lalu masih tetap digunakan oleh manajer
masa kini, atau setidaknyamempengaruhi mereka dalam menjalankan pekerjaan mereka.
Sebagian besar teori terdahulu berfokus pada unsur-unsur manajemen didalam organisasi.
Dimulai pada era 1960an, para peneliti ilmu manajemen mulai mengalihkan perhatiannya ke hal-
hal yang terjadi dilingkungan diluar batas organisasi. Dua teori pendekatan kontenporer yaitu:
kesisteman dan situasional, merupakan bagian dari arus perubahan tersebut.

5. Teori Situasional
Para pakar manajemen teoritis dimasa-masa awal perkembangan bidang ini dahulu
mengemukakan prinsip-prinsip manajemen yang mereka anggap dapat diterapkan secara
universal. Penelitian-penelitian sesudahnya mengungkapkan adanya banyak pengecualian
diantara prinsip-prinsip tersebut. Sebagai contoh, prinsip pembagian kerja memang berharga dan
tewlah digunakan secara luas, namun pekerjaan-pekerjaan dapat berubah menjadi terlalu sempit
dan terkhususkan. Birokrasi memang dibutuhkan didalam banyak situasi, namun dalam berbagai
situasi lainnya, bentuk-bentuk struktur yang lebih luas dapat lebih efektif.
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara keilmuan, manajemen baru terumuskan kurang lebih dari 18 atau awal abad 19 masehi.
Memilih sistem yang tepat bukanlah hal yang mudah dikarenakan memiliki proses yang panjang
dan banyaknya lika-liku. 3 hal yang harus diperhatiakan, yaitu:

1. Teruslah mengubah sistem manajemen seiring berjalannya waktu dan perkembangan


kemampuan dan kepercayaan diri karyawan, atau membuat karyawan tetap
terkungkung dalam tingkat pengembangan diri yang lebih rendah.
2. Menggunakan sistem yang berbeda pada orang yang sama
3. Harus senantiasa bertujuan meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri.

Sebagai seorang manajer harus selalu memantau pekerjaan para karyawannya dan juga
memberikan gaji lebihan berupa bonus agar para karyawan menjadi semakin semangat dalam
menjalankan tugas mereka. Menyediakan sarana pendidikan bagi para karyawan agar mereka
dapat unggul dalam menjalankan tugas mereka. Serta sebagai manajer kita bukan hanya sebagai
orang yang memberikan perintah kepada karyawannya dengan perilaku yang baik dan tidak
merendahkan kedudukan seseorang agar terciptanya komunikasi yang baik antara manajer dan
juga karyawan tersebut. Pentingnya peran manajemen dalam kehidupan sehari-hari karena
dengan adanya manajemen kehidupan seseorang akan tersusun dengan rapih dan memiliki tujuan
yang pasti untuk kedepannya. Manajer atau leader merupakan otak jalannya sebuah perusahaan,
karena mereka yang mengatur segala sesuatu yang terdapat pada suatu perusahaan, mulai dari
karyawan perusahaan serta pembavgian gaji yang sesuai dengan kinerja pekerjaan para karyawan
perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/37526766/MAKALAH_SEJARAH_PERKEMBANGAN_MANAJE
MEN_DI_INDONESIA
https://www.academia.edu/6390718/MAKALAH_SEJARAH_MANAJEMEN
https://id.scribd.com/document/344565034/Makalah-Sejarah-Manajemen
https://id.scribd.com/doc/110183809/Teori-Manajemen-Kontemporer
http://sosiologis.com/teori-manajemen

Anda mungkin juga menyukai