PEMBAHASAN
Hal ini mirip dengan model lini perakitan yang dikembangkan oleh
Henry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan, orang Venesia
memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya,
manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem
akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya. Daniel Wren membagi evolusi
1
C.S. George Jr. 1972. The History of Management Thought, ed. 2nd. Upper Saddle River, NJ. Prentice
Hall. h.4
pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran awal, era manajemen
sains, era manusia sosial, dan era modern.2
Pemikiran awal
2
Wren, Daniel dan Arthur Bedeian. 2009. The Evolution of Management Thought
3
Robbins, Stephen dan Mary coulter. 2007. Management, 8th Edition. NJ: Prentice Hall
4
Smith, Adam. 1776. An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu
manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.
5
Vocational Business: Training, Developing and Motivating People by Richard barrett - Business &
Economics - 2003. - Page 51
6
Griffin, R. 2006. Business, 8th Edition. NJ: Prentice Hall.
7
Robbins, Stephen dan Mary coulter. 2007. Management, 8th Edition. NJ: Prentice Hall.
8
Nursam, Nasrullah (2017-10-25). "Manajemen Kinerja". Kelola: Journal of Islamic Education
Management.
Teori ini memiliki empat prinsip dasar untuk mencapai sistem
pembagian kerja dan wewenang yang optimal. Pertama adalah adanya
spesialisasi berdasar pada sasaran tugas. Kemudian, pekerjaan yang memerlukan
suatu proses tertentu dikumpulkan menjadi satu. Selanjutnya, spesialisasi
menurut klien. Terakhir adalah pekerjaan yang dilakukan di daerah geografis
yang sama dikumpulkan menjadi satu. Setelah teori organisasi klasik, muncul
teori hubungan manusiawi pada tahun 1930. Para tokoh teori manajemen ini
adalah Hawthorne Studies, Elton Mayo, Fritz Roethlisberger, dan Hugo
Munsterberg.
Teori yang muncul paling terakhir adalah teori manajemen modern pada
tahun 1940. Hingga saat ini, teori ini yang masih digunakan. Tokoh-tokoh dari
teori manajemen ini adalah A. Maslow, C. Argyris, D. McGregor, E. Schien, D.
McCleland, R. Blake & J. Mouton, E. Dale, dan Peter Drucker. Untuk
mengetahui secara jelas perbedaan pemikiran tokoh-tokoh teori manajemen dari
masa ke masa, berikut adalah uraian teori manajemen berdasarkan pemikiran
tokoh dari tiap masanya.
9
Stephen P. Robbins dan Mary Coulter, Manajemen Edisi Kesepuluh Jilid 1, Jakarta, Erlangga, 2013, hlm.
35 – 36
1. Pengembangan metode – metode ilmiah dalam manajemen.
2. Seleksi ilmiah untuk karyawan.
3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan.
4. Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.10
Frank dan Lillian Gilbert (1868 – 1924 dan 1878 – 1972)
10
Yohannes Yahya, Pengantar Manajemen, Yogyakarta, Graha ilmu, 2006, ha. 20.
Pemborosan dan ketidak-efisienan adalah masalah-masalah yang dilihat
Emerson sebagai penyakit sistem industri.Oleh karena itu Emerson
mengemukakan 12 prinsip-prinsip efisiensi sebagai berikut:
1. Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas
2. Kegiatan yang dilakukan masuk akal
3. Adanya staf yang cakap
4. Disiplin
5. Balas jasa yang adil
6. Laporan-laporan yang terpecaya,segera,akurat dan ajeg-sistem informasi
dan akuntansi
7. Pemberian perintah-perencanaan dan pengurutan kerja
8. Adanya standar-standar dan skedul-skedul-metoda dan waktu setiap
kegiatan
9. Kondisi yang standardisasi
10. Opearasi yang standardisasi
11. Intruksi-intruksi praktis tertulis standar
12. Balas jasa efisiensi-rencana insentif
Metoda-metoda manajemen ilmiah telah banyak diterapkan pada macam-
macam organisasi,terutama dalam usaha peningktan produktifitas.Teknik-teknik
efisiensi manajemen ilmiah,seperti studi gerak dan waktu,telah menyebabkan
kegiatan dapat dilaksanakan lebih efisian.Gagasan seleksi dan pengembangan
ilmiah para karyawan menimbulkan kesadaran akan penting nya kemampuan
dan latihan untuk meningkat kan efektivitas karyawan.
Setelah “revolusi mental” yang dicanangkan Taylor terjadi dalm praktek,
timbul maslah-masalah sebagai keterbatasan penerapan manajemen ilmiah.
Kenaikan produktivitas sering tidak diikuti kenaikan pendapatan.Perilaku
manusia yang bermacam-macam menjadi hambatan. Pendekatan
“rasional”hanya memuaskan kebutuhan-kebutuhan ekonomis.
Kelebihan Aliran Manajemen Ilmiah
1. Dapat diterapkan dengan baik di jaman sekarang.
2. Keputusan bisa dijalankan dengan memperhatikan hal hal yang sifatnya
ilmiah serta rasional sehingga bisa menghindari aktivitas yang
membuang sumber daya yang dimiliki dengan sia sia karena trial and error.
3. Mampu menciptakan produk ataupun menyelesaikan pekerjaan secara lebih
baik dan cepat.
Kekurangan Aliran Manajemen Ilmiah
1. Konflik internal bisa terjadi karena adanya persaingan antar personal
individu dalam organisasi.
2. Aspek sosial para pekerja kurang diperhatikan.
11
Stephen P. Robbins dan Mary Coulter, op.cit., hlm. 35.
Seorang professor matematika dari Inggris, mencurahkan waktunya untuk
membuat operasi – operasi pabrik menjadi efisien, menciptakan alat penghitung
kalkulator mekanis pertama, dia percaya prinsip ilmiah pada proses kerja akan
menaikkan produktivitas dan menurunkan biaya.12
12
Yohannes Yahya, op.cit., hlm. 19.
Kekurangan Teori Manajemen Klasik
1. Teori Manajemen Aliran Klasik kurang maksimal untuk dapat diterapkan
pada kondisi yang kompleksitasnya sangat tinggi seperti akhir akhir ini.
2. Kurangnya aspek sosial terutama yang menyangkut kebutuhan kebutuhan
terkait pekerja sebagai manusia. Teori ini tidak melihat adanya ketegangan
ketegangan yang muncul akibat kebutuhan pekerja yang tidak bisa dipenuhi.
Manajer hanya fokus untuk memperhatikan segi fisik dan materi.
3. Motivasi hanya mengarah pada ekonomi semata, sering kali terjadi
pemutusan tenaga kerja hanya untuk memperoleh tingkat produktifitas yang
diinginkan.
4. Adanya keterbatasan dan sempitnya fokus terhadap efisiensi dari perspektif
penting yang lain. Perspektif yang menganggap remeh peran serta individu
indiviu yang ada dalam organisasi.
Perilaku Organisasi
1. Manajemen tidak dapat di pandang sebagai suatu proses tekhnik secara ketat
( peranan, prosedur, prinsip).
2. Manajemen harus sistematik, dan pendekatan yang digunakan harus dengan
pertimbangan secara hati-hati.
3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk
pengawasan harus sesuai dengan situasi.
4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan
organisasi sangat dibutuhkan.13
1. Perumusan masalah.
2. Penyusunan suatu model matematis.
3. Mendapatkan penyelesaian dari model.
4. Pengujian model dan hasil yang di dapatkan dari model.
5. Penetapan pengawasan atas hasil.
6. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi.14
14
Ibid., hlm. 55.