Anda di halaman 1dari 11

Nama : Fauza Nella

NIM : 202002021

Prodi : Hukum Ekonomi Syari’ah

MK : Pengantar Manajemen

Dosen Pengampu : Dr. Yusniar, M.M

Soal:

1. Jelaskan Pengertian manajemen.


2. Apa perbedaan Manajemen syariah dan manajemen konvensional.
3. Jelaskan sejarah perkembangan manajemen di Indonesia.
4. Jelaskan apa itu ekonomi kreatif. Jelaskan minimal tiga definisi ekonomi kreatif.
5. Bagaimana perkembangan ekonomi kreatif di indonesia. Sertakan data yang mendukung
pertumbuhan ekonomi kreatif setiap tahunnya.
6. Jika Anda ingin menjadi pengusaha. Apa yang disebut dengan produk lokal? Sebutkan
berapa strategi bisnis untuk produk lokal agar sukses di kancah Internasional.
7. Jelaskan potensi usaha pada poin dibawah. Poin apa yang Anda sukai. Mengapa?
 Kerajinan (Craft)
 Fesyen (Fashion)
 Kuliner
 Musik
 Pertunjukan Seni
 Layanan Komputer dan Piranti Lunak (Software)
 Video, fotografi, Film

(Sertakan dengan data yang mendukung serta gambar).

Jawaban :

1. Pengertian manajemen

1
Secara umum adalah sebuah proses yang dilakukan seseorang dalam mengatur
kegiatan yang dikerjakan individu atau kelompok. Sistem atau manajemen harus dilakukan
untuk memenuhi target yang akan dicapai oleh individu atau kelompok tersebut dalam sebuah
kerjasama dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada.

Manajemen dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengatur segala sesuatu untuk
mencapai sebuah tujuan. Kemampuan mengatur dalam ranah manajemen ini sebenarnya
secara tidak sadar telah kita praktekkan setiap hari.

Dalam sebuah perusahaan fungsi manajemen sendiri adalah merencanakan,


mengorganisasikan, serta menyusun sumber daya manusia, menggerakkan dan
mengendalikan sumber daya yang dimiliki secara efisien dan efektif.

2. Perbedaan manajemen syari’ah dan manajemen konvensional

Keuangan syariah adalah salah satu sistem manajemen keuangan yang menggunakan
prinsip dan dasar hukum Islam sebagai pedomannya. Berikut lebih lanjut mengenai
perbedaan manajemen risiko antara investasi syariah dan non-syariah: Berbagi Risiko dengan
Pemegang saham.

Perbedaan antara manajemen syariah dan konvensional adalah dalam cara pengambilan
keputusan manajer, dalam manajemen konvensional manajer menghadapi masalah dan
menyelesaikannya dengan tindakan yang diambil di masa lalu, sehingga selalu mendasar
pada tradisi, sedangkan manajer syariah langkah-langkah yang diambil oleh seorang manajer.
dalam mengambil keputusan atas suatu masalah harus berlandaskan pada kaidah-kaidah
Allah yang tertuang dalam Al-Qur'an dan Hadist serta teladan para sahabat.

 Manajemen Syariah:

Yaitu, Suatu pengolahan untuk memperoleh hasil yang lebih baik, yang mencakup
tentang ajaran agama islam, untuk memperoleh keridhoan Allah swt.

 Manajemen Konvensional:

Yaitu, Suatu pengolahan untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya dengan


berbagai cara.

3. Sejarah perkembangan manajemen di Indonesia

2
a. Fase pertama, pemikiran awak manajemen.

Pemikiran awal manajemen, menurut Wren, terjadi sebelum abad 20. Pada waktu itu,
ada 2 peristiwa penting.

 Peristiwa pertama: Buku Adam Smith

Tahun 1776 saat Adam Smith memunculkan doktrin ekonomi klasic “The Wealth of
Nation” yang dalam buku yang ia terbitkan mengemukakan tentang keungulan ekonomis
yang akan didapat oleh organisasi atas pembagian kerja.

Pembagian kerja atau division of labor ini oleh Adam Smith yaitu mengenai perincian
pekerjaan pekerjaan kepada tugas yang lebih spesifik serta berulang.

Dengan meneliti sebuah industri pabrik peniti sebagai penelitian, Adam Smith
mengungkapkan bahwa dengan 10 orang menjalankan tugas khusus perusahaan bisa
memproduksi sekitar 48 ribu peniti dalam sehari.

Namun apabila tiap orang bekerja sendiri menyelesaikan pada tiap tiap bagian dari
pekerjaan, menghasilkan 10 peniti saja sehari sudah sangat bagus.

Adam Smith berkesimpulan bahwa suatu pembagian kerja bisa meningkatkan tingkat
produktifitas dengan:

a) Menghemat waktu
b) Meningkatkan ketrampilan para pekerja
c) Menciptakan mesin serta penemuan yang lain yang bisa menghemat tenaga kerja

 Peristiwa kedua: Revolusi industri di Inggris (Britania)

Akibat kejadian ini membuat para manajer kala itu memerlukan teori yang bisa
membantu dalam meramalkan permintaan, kecukupan bahan baku, memberikan tugas tugas
untuk bawahan, mengarahkan aktivitas sehari hari dan yang lainnya sehingga menyebabkan
ilmu manajemenkemudian mulai dikembangkan oleh ahli.

b. Fase kedua, Era Manajemen Sains

3
Manajemen sains atau manajemen ilmiah dipopulerkan oleh ahli manajemen
Frederick Winslow Taylor yang ditulis dalam bukunya yang berjudul “Principles of Scientific
Management” (1911).

Taylor memaparkan manajemen sains sebagai penggunaan metode yang ilmiah dalam
menentukan cara terbaik untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Dalam perkembangannya,
manajemen juga didukung oleh berbagai pemikiran pemikiran yang baru dari Henry Gantt
dan Gilberth.

Henry Gantt mengemukakan ide bahwa seorang mandor seharusnya mampu untuk
memberikan pendidikan kepada para pekerja atau karyawan untuk lebih bersifat rajin dan
kooperatif. Kemudian dia mendesain sebuah grafik untuk berupaya membantu manajemen
yang bisa dipergunakan dalam merancang serta mengontrol pekerjaan yang kemudian
diberinama Gantt Chart.

Sementara itu, Lillian Gilbreth dan Frank yang merupakan pasangan suami istri
menciptakan alat yang bisa mencatat gerakan yang dilakukan oleh pekerja serta lama waktu
yang mereka habiskan dalam gerakan tersebut. Alat ini dipakai untuk mewujudkan sistem
produksi yang efisien yang disebut sebagai “micromotion” Era manajemen sains juga
diramaikan oleh teori administratif. Yaitu teori tentang hal apa yang harus dilakukan oleh
manajer serta bagaimana membentuk sebuah praktek manajemen yang baik.

Henry Fayol, seorang industriawan dari Prancis mengemukakan gagasan tentang lima
fungsi manajemen yang utama. Fungsi fungsi manajemen menurut Henry Fayol tersebut
antara lain:

 Merancang
 Mengorganisasi
 Memerintah
 Mengkoordinasikan
 Mengendalikan

Gagasan fungsi manajemen menurut Henry Fayol ini kemudian digunakan sebagai
kerangka kerja dalam buku ajar ilmu manajemen pada tahun 1950 dan terus berkembang
sampai saat ini.

4
c. Fase Ketiga, Era Manusia Sosial.

Pada akhir era manajemen sains ditandai dengan adanya madzab perilaku dalam
pemikiran tentang manajemen. Mahzab ini tidak memperoleh pengakuan luas hingga tahun
1930-an. Yang menjadi katalis utama atas kelahiran mahzab ini adalah studi penelitian yang
dikenal dengan eksperimen Hawthrone. Eksperimen ini dilaksanakan pada tahun 1920 an
hingga 1930 an yang bertempat di pabrik Hawthrone yang dimiliki Western Electric
Company.

Pada awalnya, kajian ini hanya bertujuan untuk mempelajari pengaruh penerangan
lampu terhadap produktifitas kerja. Dan hasil kajiannya mengindikasikan insentif semisal
jabatan, lama jam kerja, upah, periode istirahat memiliki pengaruh yang sedikit terhadap
output para pekerja dibandingkan tekanan kelompok, rasa aman dan penerimaan kelompok.
Peneliti kemudian menyimpulkan bahwa norma sosial atau standar kelompok adalah penentu
yang utama perilaku kerja tiap individu

Ahli lainnya. Mary Parker Follet menerbitkan bukunya yang berjudul “Creative
Experience” - 1924 berisikan suatu filosofi bisnis yang lebih mengutamakan integrasi
sebagai sebuah cara dalam mengurangi konflik tanpa dominasi maupun kompromi. Follet
berpendapat bahwa tugas pemimpin adalah menentukan tujuan sasaran organisan serta
mengintegrasikannya dengan tujuan kelompok dan tujuan individu, organisasi harus
berdasarkan pada etika kelompok daripada individualisme. Jadi dengan demikian para
manajer dan karyawan harusnya menjadikan mereka sebagai mitra, bukan sebagai lawan.

Buku “The Functions of the Executive” yang diterbitkan pada tahun 1938 oleh
Chester Barnard menggambarkan teori tentang organisasi dalam upayanya merangsang orang
lain untuk memeriksa sifat sistem koperasi. Menelaah perbedaan antara motif pribadi dengan
organisasi, Barnard kemudian menjelaskan dikotomi “efektif-efisien”.

Efektivitas menurut Barnard saling berkaitan dengan pencapaian tujuan, dan efisiensi
merupakan sejauh mana motif motif para individu bisa terpuaskan. Barnard memandang
organisasi formal sebagai suatu sistem yang terpadu yang menjadikan kerjasama, tujuan, dan
kominikasi sebagai elemen yang universal. Sementara itu pada organisasi yang bersifat

5
informal, kekompakan, komunikasi dan pemeliharaan perasaan harga diri sangat diutamakan.
Barnard juga mengembankan teori “penerimaan otoritas” yang berlandaskan pada gagasan
ide bahwa atasan hanya mempunyai wewenang jika bawahannya menerima otoritas.

d. Fase keempat : Era Modern

Dalam era modern manajemen ditandai dengan munculnya konsep manajemen


kualitas total pada abad ke 20 yang kenalkan oleh ahli manajemen W. Edwards Deming dan
Joseph Juran. Deming yang di Jepang dianggap sebagai bapak kontrol kualitas berpendapat
bahwa mayoritas permasalahan dalam hal kualitas bukanlah berasal dari kesalahan para
pekerja, tetapi pada sistemnya. Dia menekankan akan pentingnya peningkatan kualitas
dengan menyusun teori lima langkah reaksi berantai. Apabila kualitas bisa ditingkatkan
maka:

a) Berkurangnya biaya karena biaya untuk perbaikan berkurang, kesalahan yang sedikit,
minim terjadi penundaan serta pemanfaatan yang jauh lebih baik atas waktu serta
material
b) Produktifitas meningkat (Pangsa pasar yang meningkat dikarenakan peningkatan
terhadap kualitas serta penurunan harga)
c) Keuntungan meningkat sehingga bisa perusahaan bisa bertahan
d) Jumlah pekerjaan bertambah.

4. Pengertian ekonomi kreatif, serta tiga definisi ekonomi kreatif.

Ekonomi kreatif adalah kegiatan ekonomi yang digerakkan oleh industri kreatif yang
mengutamakan peranan kekayaan intelektual. Industri kreatif sendiri digerakkan oleh
wirausaha, yaitu orang yang memiliki kemampuan kreatif dan inovatif.

 Definisi ekonomi kreatif pertama:

Menurut Kementerian Perdagangan Indonesia (2009), Ekonomi kreatif didefinisikan


sebagai wujud dari upaya mencari pembangunan yang berkelanjutan melalui kratifitas, yang
mana pembangunan berkelanjutan adalah suatu iklim perekonomian yang berdaya saing dan
memiliki cadangan sumber daya yang terbarukan.1

 Definisi ekonomi kreatif kedua:

1
Reniati, Kreatifitas Organisasi & Inovasi Bisnis (Bandung: Alfabeta, 2013), 2

6
Ekonomi Kreatif Menurut United Nations Conference On Trade and Development
(UNCTAD) didefinisikan sebagai siklus produksi barang dan jasa yang menggunakan
kreativitas dan modal intelektual sebagai masukan utamanya.2

 Definisi ekonomi kreatif ketiga:

Definisi Industri Kreatif berdasarkan UK DCMS Task Force (1988):3 Industri kreatif
merupakan industri yang berasal dari kreatiftas individu, keterampilam, dan bakat yang
secara potensial menciptakan kekayaan,dan lapangan pekerjaan melalui eksploitasi dan
pembangkitan kekayaan intelektual dan daya cipta individu).

5. Perkembangan Ekonomi kreatif di Indonesia, Serta data yang mendukung


pertumbuhan ekonomi kreatif setiap tahunnya.

Di Indonesia, ekonomi kreatif bukanlah hal baru karena pengenalan tentang sektor ini
sudah dilakukan sejak 2006 dan mulai dikembangkan pada tahun 2007. Ekonomi kreatif di
Indonesia sendiri saat ini berkembang sangat pesat dan menjadi salah satu dengan PBD
cukup tinggi pada tahun 2019 yaitu 5,10% dengan cakupan industri kreatif yang kini
mencapai 14 sektor. Bahkan saat ini sudah ada BEKRAF yang secara khusus
mengembangkan pergerakan ekonomi kreatif di Indonesia.

Peningkatan kreativitas ini dilakukan diberbagai bidang termasuk bisnis F&B yang
saat ini mengalami pengembangan dari sisi konsep, bahan, cara pengolahan, hingga sistem
pelayanan yang semakin kreatif. Selain itu, dari sektor jasa pun kini kita melihat berbagai
inovasi baru yang membuat sistem pelayanan menjadi lebih mudah dan efisien sehingga
memberikan keuntungan yang jauh lebih optimal.

Salah satu contohnya adalah pengembangan bisnis F&B dengan konsep cloud kitchen
yang mempermudah proses bisnis di tengah pandemi seperti sekarang. Karena itu, ekonomi
kreatif menjadi sektor baru yang menjadi acuan pergerakan ekonomi di suatu negara.

Sebagai masyarakat umum, kita bisa ikut berkontribusi dalam perkembangan industri
kreatif dengan ikut patungan membangun berbagai bisnis potensial dengan keuntungan yang
sangat menjanjikan untuk kita. Kita bisa menemukan berbagai bisnis terbaik dari berbagai
sektor yang bisa memberikan keuntungan dengan sistem bagi hasil.

2
Felipe Buitrago Restrepo & Ivan Duque Marquez, Orange Economy, terj. Hedwigis Hapsari (Jakarta: Mizan,
2015), 37.
3
Ibid

7
6. Pengertian Produk lokal, serta strategi bisnis untuk produk lokal agar sukses di
kancah Internasional.

Produk lokal adalah jika suatu produk terbuat dari bahan yang berasal dari dalam
negeri, tenaga kerjanya berasal dari dalam negeri, produk tersebut menggunakan merk lokal
dan terakhir adalah kepemilikan perusahaan. Kata Sudaryatmo, bisa disimpulkan suatu
produk dapat dikatakan produk lokal jika memenuhi salah satu atau bahkan keempat acuan
tersebut sekaligus.

 Strategi bisnis lokal agar sukses di kancah Internasional


a) Perhatikan Tren Global dan Tentukan Pasarnya

Hal pertama yang harus dilakukan agar bisnis lokal menembus pasar internasional
adalah memperhatikan tren global. Produk apa saja yang banyak diinginkan pasar? Sehingga
produknya banyak dimintai.

Kemudian tentukan negara mana yang ingin dibidik dan cari tahu karakteristik dari
pasar yang ingin di tuju. Sebab idealnya karakteristik pasar akan memudahkan pelaku usaha
dalam memproduksi suatu barang. Dengan demikian, barang yang diproduksi cepat laku dan
mendatangkan keuntungan.

b) Pasarkan produk yang limited edition

Selain memproduksi barang dalam jumlah banyak, cobalah untuk memproduksi


barang yang limited edition khususnya untuk pasar-pasar yang ada di Benua Eropa.

Adanya barang edisi terbatas akan menyebabkan konsumen semakin penasaran


terhadap keistimewaan barang tersebut, sehingga daya beli konsumen meningkat dengan
sendirinya.

Dalam hal ini, yang menjadi kunci utama adalah kualitas agar nilai dari produk
tersebut semakin tinggi. Ketika suatu produk terbatas dan berkualitas, pelaku usaha dapat
menetapkan harga jual yang tinggi.

c) Pastikan Legalitas Badan Usaha

Sebelum memasuki pasar internasional, pastikan produk yang ingin dipasarkan sudah
memiliki legalitas yang jelas dari pemerintah sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku di

8
Indonesia. Hal ini perlu diperhatikan agar produk tidak ditolak ketika hendak dikirimkan ke
luar negeri.

Legalitas usaha meliputi Surat Izin Perdagangan Usaha (SIUP), Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Selain itu, ada juga surat keterangan
asal, surat pernyataan mutu, faktur perdagangan dan wesel ekspor yang menjadi syarat yang
harus dilengkapi oleh eksportir

d) Mampu Berkomunikasi Dengan Baik

Pelaku usaha yang ingin go international perlu mengasah kemampuan berkomunikasi


yang baik sebelum akhirnya terjun ke dunia perdagangan di kancah global.

Komunikasi yang dimaksud tidak hanya sebatas menjalin kerja sama dengan negara
tujuan, tetapi juga perlu menguasai beberapa bahasa asing untuk memperluas wilayah usaha
pada masa mendatang.

Meskipun saat ini pelaku usaha semakin dimudahkan dengan adanya terjemahan
bahasa asing secara online, alangkah baiknya jika pelaku usaha dapat berkomunikasi secara
mandiri tanpa bantuan media apapun.

e) Manfaatkan Internet Sebagai Media Promosi

Memasarkan produk melalui internet sudah wajib hukumnya bila pelaku usaha ingin
memperluas wilayah pemasaran dengan cepat. Internet dapat menghubungkan beberapa
pembeli dalam satu media dengan biaya yang lebih murah, sehingga komunikasi antara
penjual dan pembeli berjalan lancar.

Internet juga memudahkan pelaku usaha ketika melakukan promosi. Ada media
sosial, e-commerce dan website yang bisa dimanfaatkan.

Mengingat kasus penipuan melalui internet semakin meningkat, pelaku usaha perlu
lebih berhati-hati ketika hendak melakukan kerja sama dengan media partner dalam
memasarkan produk. Jika dirasa mencurigakan, lebih baik tidak melakukan kerja sama dalam
bentuk apa pun.

9
f) Gunakan Metode Pembayaran secara Internasional

Sediakan rekening bank yang berlaku secara internasional demi memudahkan


jalannya transaksi jual beli. Pelaku usaha bisa menggunakan kartu debit maupun kartu kredit
berlogo MasterCard, Visa, American Express, atau PayPal yang dihubungkan ke rekening
bank pribadi.

Biaya administrasi yang dibayarkan setiap bulan tentu lebih mahal jika dibandingkan
dengan rekening bank lokal. Maka dari itu, pilih satu jenis bank dengan biaya administrasi
terendah. Perhatikan pula kemudahan akses, fasilitas, dan keuntungan yang diberikan agar
bisa dijadikan bahan pertimbangan dengan bank yang lain

7. Poin yang saya sukai adalah bidang fotografi, video dan film.

Hobi fotografi merupakan hobi yang banyak digandrungi oleh anak muda sekarang
ini, akan tetapi peralatan fotografi agak mahal. Namun di era global seperti saat ini, anak
muda bisa memanfaatkan ponselnya untuk mrnyalurkan hobi mereka, ponsel sekarang sudah
canggih dan tidak kalah dengan kamera sesungguhnya.

Hobi fotografi dan videografi memiliki manfaat diantaranya:

 Sebagai obat stress


 Mengabadikan setiap moment dalam hidup
 Membuat diri kita semakin dekat dengan alam
 Menambah penghasilan
 Percaya diri
 Dan peduli terhadap lingkungan.

10
11

Anda mungkin juga menyukai