disusun oleh :
Sheilla Anjani
18/431408/TK/48001
FAKULTAS TEKNIK
YOGYAKARTA
2020
I. PENDAHULUAN
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki
arti “seni melaksanakan dan mengatur.” Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia
(1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutama dalam konteks mengendalikan
kuda, yang berasal dari bahasa latin manus yang berarti “tangan”. Bahasa Prancis lalu
mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur.
Manajemen adalah suatu seni didalam sebuah proses dan ilmu pengorganisasian.
Yaitu sebuah proses yang dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan dengan cara bekerja dalam
tim. Manajemen merupakan sebuah seni untuk mengatur sesuatu, baik orang ataupun
pekerjaan. Dalam penerapannya, manajemen memiliki subyek dan obyek. Subyek adalah
orang yang mengatur, sedangkan obyek adalah yang diatur.
Pengertian manajemen secara umum adalah suatu proses yang terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, kepemimpinan, pengendalian dan pengawasan
melalui pemanfaatan sumber daya dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
Manajemen menginginkan tujuan tercapai dengan efektif dan efisien. Dengan kata
lain, prestasi manajer diukur dari efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan organisasi, tidak
sekadar mencapai tujuan organisasi. Dua kata tersebut dipopulerkan oleh Peter Drucker,
menurut Drucker, efisiensi berarti mengerjakan sesuatu dengan benar (doing things right),
sedangkan efektif adalah mengerjakan sesuatu yang benar (doing the right things). Melalui
pembahasan dibawah ini akan dibahas mengenai komparasi pemikiran Peter Drucker dan
tokoh-tokoh manajemen yang lain.
II. PEMBAHASAN
Pengertian manajemen diatas hanya merepresentasikan sedikit dari pengertian
manajemen secara utuh (keseluruhan) yang dikemukakan oleh para ahli dari abad 18-an
sampai sekarang ini. Hal ini disebabkan karena banyaknya teori-teori yang diciptakan oleh
para ahli kemudian diaplikasikan dalam dunia praktik dan menghasilkan sebuah penjelasan
tersendiri mengenai ilmu manajemen yang dimaksud. Adapun teori-teori yang diciptakan
pada zamannya memiliki perkembangan dan perbedaan diantara para ahli. Maka diperlukan
adanya komparasi antara teori-teori tersebut, agar didapatkan pengetahuan tentang pengetian
manajemen yang utuh dari era perkembangan manajemen tersebut. Sejarah dari teori
manajemen terbagi dalam empat zaman, antara lain:
a. Teori Manajemen Ilmiah (1870 – 1930)
Frederick Taylor,Frank dan Lilian Gillbreth, Henry Grant, Harrington Emerson.
b. Teori Manajemen Klasik (1900 – 1940)
Henry Fayol, James D. Mooney, Mary Parker Follet, Herber Simon, Chester I. Banard.
c. Manajemen Hubungan Manusiawi (1930 – 1940)
Hawthorn studies, Elton Mayo, Fritz Roethlisberger, dan Hugo Munsterberg.
d. Manajemen Modern (1940 – Sekarang)
Abraham Maslow, Chris Argyris, Douglas Mc Gregor, Edar Schien, David Mc Cleland,
Robert Blake and Jane Mouton, Ernest dale, Peter Drucker.
III. PENUTUP
Dari hasil pembahasan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan
terjadi perkembangan pemikiran dari teori-teori manajemen oleh para ahli.
Baik dari masing-masing era maupun dari era yang berbeda, akan tetapi
tetap ada kesinambungan antara pemikiran gagasan teori yang
dikembangkan. Pada intinya, teori manajemen selalu berbicara pada dua
aspek subjek yang dikembangkan, yakni pekerja dan manajemen atau
manajer. Dengan mengubah perlakuan pada kedua aspek tersebut,
diharapkan sebuah hasil atau sasaran dengan cara yang efektif dan
efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Suharnomo. 2014. Konseptualisasi Model Manajemen Indonesia: Divergence Approach.
Semarang : Universitas Diponegoro.
Slamet. 2015. Pemikiran Tokoh Ilmu dan Konsep Manajemen. Malang : UIN Maulana Malik
Ibrahim.
https://www.zonareferensi.com/pengertian-manajemen/