Anda di halaman 1dari 3

Pada perkembangan peradaban manusia, ilmu terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu :

•Ilmu Eksakta: Ilmu yang mempelajari seluruh gejala, bentuk dan eksistensinya yang erat
hubungannya dengan alam beserta isinya dan secara universal mempunyai sifat yang pasti dan
tidak dipisahkan oleh ruang dan waktu.
•Ilmu sosial: IImu yang mempelajari seluruh gejala manusia dan eksistensinya dalam
hubungannya pada setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.
•IImu humaniora, kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya dengan seni.
Manajemen merupakan ilmu sosial karena melibatkan kelompok manusia yang melakukan
kerjasama dalam suatu kegiatan/proses untuk mencapai tujuan. Ada dua kejadian yang patut
mendapat perhatian khusus dalam sejarah manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun
1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation.
Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari
pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik
dan berulang. pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan meningkatnya
keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, menghemat waktu yang terbuang dalam
pergantian tugas, dan menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga
kerja.
Peristiwa penting kedua yang memengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi
Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan
tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju
tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu
membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan
cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan
sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.

Usaha-usaha pengembangan manajemen kemudian dilakukan oleh para teoretisi, dalam


pengembangannya kerja sama antara teoretisi manajemen dan praktisi manajemen dapat
membuahkan hasil yang mengagumkan. Secara singkat, teori manajemen bisa membantu
memajukan praktik manajemen. Dalam perkembangannya teori manajemen berkembang
menjadi lima teori meliputi:

Teori manajemen kuno


Manajemen telah dipraktikkan sejak zaman dulu, bahkan barangkali manajemen telah lahir
sejalan dengan munculnya peradaban manusia. Sebagai contoh, bangsa Mesir bisa membuat
piramida, yaitu bangunan yang cukup kompleks dan hanya bisa diselesaikan dengan koordinasi
kelompok yang baik. Kekaisaran Romawi mengembangkan struktur organisasi yang jelas serta
sangat membantu komunikasi dan pengendalian.

Teori manajemen klasik


Dalam perkembangan pemikiran manajemen sebagai disiplin ilmu, aliran manajemen klasik
merupakan awal dari pembentukan teori manajemen modern. Secara pengelompokan, teori
yang dihasilkan oleh para ahli manajemen klasik sering disebut teori manajemen klasik. Teori
manajemen klasik lahir dari pemikiran awal Revolusi Industri di Inggris. Dengan kebutuhan untuk
mengatur atau mengelola orang-orang dan perusahaan sehingga pemikiran klasik muncul dengan
mengambil dasar pertama dalam perkembangan pemikiran manajemen. Para ahli manajemen
klasik awalnya mencoba menjawab masalah pengelolaan perusahaan-perusahaan yang sedang
maju dan berkembang akibat revolusi industri pertama di Inggris. Tidak heran pemaparan teori
manajemen yang dihasilkan lebih bersifat dasar dan lebih relevan dalam dunia bisnis masa itu.
adapun beberapa para ahli yang mengemukakan teori manajemen klasik yaitu diantaranya
adalah:
1. Robert Owen
Menyimpulkan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan
intern dari pekerjaan. Bila mesin dirawat maka memberikan keuntungan kepada perusahaan,
demikian tenaga kerja dipelihara dan dirawat (perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan
dsb) akan memberikan keuntungan pada perusahaan.
2. Charles Babbage
Charles Babbage adalah teoritisi yang mengemukakan prinsip pembagian tenaga kerja, dengan
penerapan prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan meningkatkan produktivitas dan
menekan biaya. Charles Babbage menyimpulkan bahwa setiap pekerjaan dalam pabrik harus
dipecah sehingga bermacam-macam keterampilan yang terlibat dapat dipisahkan. Setiap pekerja
dapat berfokus dalam satu keterampilan khusus dan harus bertanggungjawab hanya pada satu
bidang tersebut, dengan begitu lamannya waktu pendidikan dapat dikurangi, dan pengulangan
yang terus menerus pada setiap pekerjaan akan meningkatkan keterampilan pekerja dan
menambah efisiensinya.

Teori Organisasi Klasik


Teori manajemen ilmiah memfokuskan pada upaya meningkatkan produktivitas. Teori organisasi
klasik (teori administrasi klasik) memfokuskan pada kebutuhan “menyistematisasi” cara-cara
pengelolaan organisasi yang semakin kompleks. adapun beberapa para ahli yang mengemukakan
teori organisasi klasik yaitu diantaranya adalah:
1. Henry Fayol
Henry Fayol merupakan industrialis Prancis yan sering disebut sebagai bapak aliran manajemen
klasik karena upaya “menyistematisasi” studi manajerial. Menurut Fayol, praktik manajemen
dapat dikelompokkan dalam beberapa pola yang dapat diidentifikasi dan dianalisis. Selanjutnya,
analisis tersebut dapat diajarkan kepada manajer lain atau calon manajer. Fayol percaya bahwa
manajer bukan dilahirkan, tetapi diajarkan. Manajemen bisa dipelajari dan dipraktikkan secara
efektif apabila prinsip- prinsip dasarnya dipahami.
2. Max Weber
Max Weber merupakan ahli sosiologi Jerman yang mengembangkan teori birokrasi. Menurutnya,
suatu organisasi yang terdiri atas ribuan anggota membutuhkan aturan yang jelas untuk anggota
organisasi tersebut. Adapun organisasi yang ideal adalah birokrasi saat aktivitas dan tujuan
diturunkan secara rasional dan pembagian kerja disebutkan dengan jelas.
3. Mary Parker Follet
Mary Parker Follet mengemukakan teori yang sependapat dan membenarkan teori Henry Fayol
yang mengatakan bahwa pekerja dan manajemen mempunyai kepentingan yang sama sebagai
anggota organisasi yang sama. Mary Parker Follet meyakini bahwa tak seorangpun dapat menjadi
manusia utuh kecuali sebagai anggota suatu kelompok, Follet juga percaya bahwa adanya
perbedaan semua antara manajer dan bawahan menutupi hubungan alami ini.
4. Chester Irving Barnard
Menurut Chester Irving Barnard merumuskan teorinya mengenai kehidupan organisasi dari
pengalamannya selama bekerja dan hasil dari pembacaan dari buku-buku mengenai sosiologi dan
filsafat. Menurutnya manusia berkumpul di dalam organisasi untuk mendapatkan hal-hal yang
mereka tidak mampu kerjakan sendiri. Tetapi dalam mencapai tujuan organisasi, mereka harus
memuaskan kubutuhan pribadinya juga. Chester Irving Barnard menyimpulkan bahwa suatu
perusahaan dapat bekerja secara efisien dan tetap hidup hanya kalau tujuan organisasi dan
tujuan serta kebutuhan perorangan yang bekerja pada organisasi itu dijaga seimbang.

Pendekatan kuantitatif memberikan sumbangan penting, terutama dalam perencanaan dan


pengendalian. Model-model yang dikembangkan sangat sesuai untuk fungsi tersebut. Sebagai
contoh, model CPM bermanfaat untuk perencanaan dan pengendalian proyek. Pendekatan
tersebut juga membantu memahami persoalan manajemen yang kompleks. Dengan
menggunakan model matematika, persoalan yang kompleks dapat disederhanakan menjadi
model matematika. Meskipun tampaknya model matematika dengan formula- formula yang sulit
dimengerti sangat kompleks, model tersebut bermaksud menyederhanakan dunia nyata yang
sangat kompleks. Dengan model matematika, faktor-faktor yang penting dapat dilihat dan diberi
perhatian ekstra. Potensi model kuantitatif belum dikembangkan sepenuhnya. Apabila dapat
dikembangkan lebih lanjut, pendekatan kuantitatif akan memberikan sumbangan yang lebih
berarti.

Pendekatan perilaku memelopori tumbuhnya pendekatan baru yang lebih sering dikenal sebagai
pendekatan/aliran perilaku. Ahli-ahli dalam perilaku menggunakan metodologi dan konsep dari
ilmu sosial, seperti sosiologi, psikologi, dan antropologi. Mereka mengembangkan kerangka
analisis yang lebih kompleks dibandingkan dengan pendekatan hubungan manusiawi. Beberapa
ahli perilaku mengatakan bahwa perilaku manusia didorong oleh kebutuhan untuk
mengaktualisasi dirinya sendiri

Ada  lima kemungkinan arah perkembangan teori manajemen dimasa mendatang, yaitu:
 Dominan yaitu dimana salah satu dari aliran utama dapat muncul sebagai yang paling
berguna.
 Divergence yaitu dimana setiap aliran berkembang melalui jalurnya sendiri
 Convergence yaitu dimana aliran-aliran dapat menjadi sepaham dengan batasan-batasan
diantara mereka cenderung kabur.
 Sintesa yaitu dimana masing-masing aliran berintegerasi
 Proliferation yaitu dimana ada kemunkinan muncul lebih banyak aliran lagi.

Anda mungkin juga menyukai