Anda di halaman 1dari 17

Perkembangan

Teori
Manajemen

PENGANTAR MANAJEMEN TOPIK 3

Dr.Arasy Alimudin.,SE.,MM.
Pokok Bahasan
 Teori Manajemen Kuno
 Teori Manajemen Klasik, dan Manajemen
Ilmiah
 Teori Organisasi klasik
 Aliran Hubungan Manusiawi
 Aliran Manajemen Modern
LITERATUR :
1. Manajemen (Jilid 1 dan Jilid 2)
Harold Koontz/Cyril O’Donnel/Heinz W.
2. Manajemen
Richard L. Daft
3. Manajemen
James A.F. Stoner/Charles Wankel
4. Manajemen
T. Hani Handoko
5. Management
Steven P Robbins
Hasil Belajar

 Mahasiswa mampu menjelaskan dan melihat kelebihan dan


kelemahan Teori Manajemen Kuno, Teori Manajemen
Klasik, dan Manajemen Ilmiah.
 Mahasiswa mampu menjelaskan dan melihat kelebihan dan
kelemahan Teori Organisasi klasik dan Aliran Hubungan
Manusiawi
 Mahasiswa mampu menjelaskan dan melihat kelebihan dan
kelemahan Aliran Manajemen Modern
PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN
Manajemen telah dipraktikkan sejak zaman dulu meskipun saat itu
teori manajemen mungkin belum dirumuskan dengan komprehensif.
Bahkan,barangkali manajemen telah lahir sejalan dengan munculnya
peradaban manusia. Adapun tokoh-tokohnya:
1. Nabi Muhammad (570 – 632) prinsip manajemennya
‘Permudah jangan mempersulit, Gembirakan jangan
menggusarkan’.
2. Machiavelli Pemikir dari Italia merumuskan beberapa
prinsip manajemen dalam bukunya Discourses yang
ditulis pada tahun 1531. Dia menuliskan beberapa
prinsip yang relevan dengan manajemen kontemporer
3. Adam Smith merupakan ekonom klasik yang hidup
pada abad ke-18.Pada tahun 1776, Adam Smith
memublikasikan bukunya The Wealth of Nations. Dia
berargumentasi bahwa masyarakat seharusnya
melakukan pembagian tenaga kerja (division of labor)
atau spesialisasi kerja (job specialization)
PERKEMBANGAN TEORI
MANAJEMEN

Ada 3 aliran pemikiran manajemen yaitu


1. Aliran Klasik :
a. Manajemen Ilmiah
b. Teori Organisasi Klasik
2. Aliran Hubungan Manusiawi (Neo Klasik)
3. Aliran Manajemen Modern
ALIRAN KLASIK :
Kelompok Teori Manajemen Klasik, Tokoh-tokohnya antara lain :
■ Robert Owen (1771-1858)
Menekankan pentingnya :
a).Umur manusia dalam produksi
b). Perbaikan dalam kondisi kerja
c). Melalui perbaikan kondisi karyawan akan menaikkan produksi dan keuntungan dan
investasi paling menguntungkan adalah pada karyawan atau “ vital Machines”
■ Charles Babbage dari Inggris (1792-1871)
Menekankan pentingnya :
a). Pembagian kerja melalui spesialisasi
b). Setiap tenaga kerja harus diberi latihan ketrampilan sesuai operasi pabrik
c). Mengembangkan program-program permainan
d). Menganjurkan kerjasama yang saling menguntungkan antara kepentingan karyawan
dan pemilik pabrik
e). Merencanakan skema pembagian keuntungan
ALIRAN KLASIK :
Kelompok Manajemen Ilmiah, muncul karena kebutuhan meningkatkan produktivitas,tokoh-tokohnya antara lain :
■ Frederick Winslow Taylor (1856-1915)
Frederick Taylor disebut sebagai bapak manajemen ilmiah. Taylor memfokuskan perhatiannya pada studi waktu
untuk setiap pekerjaan (time and motion study). Manajemen ilmiah, menurut Taylor, didasarkan pada beberapa
langkah atau prinsip sebagai berikut ini.
1. Mengembangkan ilmu (science) untuk setiap elemen pekerjaan dan untuk menggantikan metode
perkiraan yang tanpa didasari ilmu (rule-of-thumb).
2. Memilih karyawan secara ilmiah dan melatih mereka untuk melakukan pekerjaan seperti yang telah
ditentukan pada langkah 1.
3. Mengawasi karyawan untuk memastikan bahwa mereka mengikuti metode yang telah ditentukan
untuk mengerjakan suatu pekerjaan (seperti langkah 1). Pengawasan dilakukan secara ilmiah.
4. Kerja sama antara manajemen dan pekerja ditingkatkan. Persahabatan antara keduanya juga
ditingkatkan.
■ Frank B. Gilberth (1868—1924) dan Lillian Gilberth (1878—1972)
Keduanya mengembangkan rencana promosi tiga tahap yang ditujukan sebagai program pengembangan
karyawan dan untuk menaikkan semangat kerja karyawan Menurut metode tersebut, seorang pekerja akan
bekerja seperti biasa sambil menyiapkan promosi karier dan melatih calon penggantinya. Dengan demikian,
pekerja akan menjadi pelaksana: pelajar, yaitu menyiapkan karier yang lebih tinggi dan pengajar dalam arti
mengajari calon penggantinya
ALIRAN KLASIK :
Kontribusi Kelompok Manajemen Ilmiah,
Teori manajemen ilmiah memberikan beberapa sumbangan penting diantaranya:
1. Produksi massal merupakan salah satu perwujudan teori manajemen ilmiah. Barang diproduksi
dengan cepat dan sebanyak-banyaknya, seperti proses produksi lini perakitan. Proses produksi
semacam itu sangat efisien.
2. Desain pekerjaan, pemilihan, dan pengembangan karyawan secara ilmiah juga merupakan hasil
dari teori manajemen ilmiah. Manajemen ilmiah mendorong pendekatan rasional untuk
memecahkan masalah. Pendekatan semacam itu mendorong pendekatan ilmiah pada manajemen
dan mendorong pendekatan manajemen sebagai ilmu. Pendekatan semacam itu mendorong
profesionalisme manajemen.
Teori manajemen ilmiah memiliki beberapa keterbatasab diantaranya:
1. Asumsi bahwa manusia (pekerja) akan berusaha memenuhi kebutuhan ekonomi dan fisiknya tidak
selalu benar. Tujuan produktivitas atau keuntungan cenderung mengarah pada ekploitasi pekerja.
2. Asumsi universalitas pendekatan manajemen ilmiah bahwa manajemen dapat dipakai untuk
semua situasi dan di semua tempat tidak sepenuhnya tepat. Hal ini disebabkan ada beberapa
pendekatan yang cocok untuk waktu/tempat tertentu, tetapi tidak cocok untuk waktu/tempat yang
lain
Kelompok Teori Organisasi Klasik, tokohnya :
Henry Fayol (1841-1925)
Fayol membagi operasi perusahaan menjadi kegiatan yang semuanya saling tergantung satu
dengan yang lain :
1. Teknik - produksi & manufacturing produk
2. Komersial – Pembelian bahan baku dan penjualan produk
3. Keuangan – Perolehan dan penggunaan modal
4. Keamanan – Perlindungan karyawan dan kekayaan
5. Akuntansi – Pelaporan, pencatatan biaya, laba dan hutang, pembuatan neraca,
pengumpulan data
6. Manajerial – Perencanaan, Pengorganisasian, Pemberian perintah,
Pengkoordinasian,dan Pengawasan
Fayol percaya bahwa manajer bukan dilahirkan, tetapi diajarkan.Manajemen bisa dipelajari
dan dipraktikkan secara efektif apabila prinsip-prinsip dasarnya dipahami
Sumbangan dan keterbatasan teori organisasi klasik :
■ Sistematisasi yang dilakukan oleh Fayol masih mempunyai pengaruh yang cukup besar
pada studi manajemen sampai saat ini. Sistematisasi tersebut memberikan pandangan
(insight) terhadap bidang-bidang yang harus dianalisis untuk meningkatkan efektivitas
manajemen. Sumbangan terhadap manajer praktis juga cukup signifikan.
■ Teori organisasi klasik lebih tepat untuk lingkungan yang stabil dan tidak cepat berubah-
ubah.Lingkungan bisnis saat ini cepat sekali berubah-ubah sehingga validitas teori
organisasi klasik dipertanyakan.
ALIRAN HUBUNGAN MANUSIAWI
Hubungan manusiawi (human relations) pada umumnya mengacu pada suasana kerja
yang berasal dari hubungan antara manajer dan karyawan. Jika hubungan manusia
pada suatu organisasi efektif, suasana kerja akan mendorong semangat kerja dan
keharmonisan suasana kerja. Efektivitas kerja diharapkan akan terjadi dari suasana
kerja atau hubungan manusiawi yang baik
Tokoh- Tokohnya yaitu :
Ekonom Italia Vilfredo Pareto (1848 – 1923), yang pada 1906 mengamati bahwa 80%
dari pendapatan di Italia dimiliki oleh 20% dari jumlah populasi.
Mary Parker Follet (1868—1933)
Follet percaya bahwa seseorang akan menjadi manusia sepenuhnya apabila manusia
menjadi anggota suatu kelompok.Konsekuensinya, Follet percaya bahwa manajemen
dan pekerja mempunyai kepentingan yang sama karena menjadi anggota organisasi
yang sama.
Elton Mayo (1880-1949)
Untuk menciptakan hubungan manusiawi yang baik, manajer harus mengerti mengapa
karyawan bertindak seperti yang mereka lakukan dan faktor-faktor sosial dan psikologi
apa yang memotivasi mereka
ALIRAN HUBUNGAN MANUSIAWI
■ Sumbangan dan keterbatasan pendekatan hubungan manusiawi
Aliran hubungan manusiawi menyadarkan pentingnya kebutuhan
sosial.Dengan demikian, aliran ini menyeimbangkan konsep lama
yang menekankan ekonomi/rasionalitas manusia. Suasana kerja
menjadi lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Pelatihan-
pelatihan yang kemudian banyak memfokuskan pada upaya
memperbaiki hubungan kerja antara manajer dan karyawan. Aliran ini
memelopori studi baru dalam bidang dinamika kelompok, yaitu
perhatian ditujukan tidak hanya pada individu,tetapi juga pada proses
dan dinamika kelompok.
■ beberapa keterbatasan teori ini. Desain, metode,dan analisis
penelitian yang dilakukan oleh Mayo sampai saat ini masih menjadi
kontroversi. Konsep manusia sosial yang dikembangkan ternyata
tidak menjelaskan sepenuhnya perilaku manusia. Usaha perbaikan-
perbaikan kondisi kerja ternyata tidak mampu menaikkan prestasi
kerja.
ALIRAN MANAJEMEN MODERN
Manajemen modern berkembang dalam dua aliran. Aliran pertama merupakan
pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai Perilaku
Organisasi. Aliran kedua dibangun atas dasar ilmiah dikenal sebagai aliran Kuantitatif
(Operation Research dan Management Science atau manajemen Operasi).
Prinsip dasar Perilaku Organisasi dari tokoh manajemen modern :
– Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara
ketat
– Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang digunakan harus
dgn pertimbangan secara hati-hati
– Organisasi sebagi suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual
untuk pengawasan harus sesuai situasi
– Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja thd
tujuan organisasi sangat dibutuhkan
ALIRAN MANAJEMEN MODERN
Perkembangan aliran Perilaku Organisasi ditandai dengan pandangan dan
pendapat baru tentang perilaku manusia dan sistem social. Tokoh-tokoh aliran
Perilaku Organisasi antara lain :
• Abraham Maslow, yang mengemukakan adanya idquo, yaitu Ego dan Super Ego,
dan Hirarki Kebutuhan Manusia, dalama penjelasannya tentang perilaku
manusia dan dinamika motivasi.
• Douglas McGregor, yang terkenal karena mengemukakan teori X dan teori Y.
• Frederick Herzberg, yang mengemukakan teori motivasi higienis dan teori dua
factor.
• Robert Blak dan Jane Mounton, yang membahas lima gaya kepemimpinan dan
kisi-kisi manajerial (managerial grid).
ALIRAN MANAJEMEN MODERN
Prinsip dasar aliran Kuantitatif (Operation Research dan Management Science atau
manajemen Operasi):
• Manajemen operasi merupakan variasi lain dari pendekatan kuantitatif.
Pendekatan ini lebih sederhana dan dapat diaplikasikan langsung pada situasi
manajemen.
• Pendekatan kuantitatif memberikan sumbangan penting, terutama dalam
perencanaan dan pengendalian.
• Dengan menggunakan model matematika, persoalan yang kompleks dapat
disederhanakan menjadi model matematika
• Beberapa model riset operasi adalah CPM (critical path method) yang digunakan
untuk merencanakan proyek atau teori antrean untuk memecahkan persoalan
antrean.
• Beberapa contoh model manajemen operasi adalah pengendalian persediaan,
seperti EOQ (economic order quantity), simulasi, analisis breakeven, dan
programasi linear (linear programming).
PETER F. DRUCKER, SEBAGAI BAPAK MANAJEMEN MODERN MENGATAKAN BAHWA “MANAJEMEN
ADALAH PENEMUAN TERBESAR ABAD KE-21.SECARA TEORETIS, ILMU MANAJEMEN YANG SEMULA
MERUPAKAN BAGIAN DARI ILMU EKONOMI SUDAH BERKEMBANG SAMPAI GENERASI KELIMA.
Manajemen generasi pertama yang dinamakan “Jungle Management” digunakan pada
institusi yang masih sederhana dengan ciri tidak ada pembagian tugas yang jelas. Kegiatan
dijalankan tanpa perencanaan dan lebih bersifat naluriah.
Manajemen generasi kedua atau yang dinamakan “Management by Direction” yang
dikembangkan oleh ilmuwan antara lain Terry, Taylor, Gullick, Koontz et al, dan para pakar
seangkatannya. Ciri utama manajemen generasi kedua adalah dominannya peran
kepemimpinan dalam menentukan keberhasilannya.
Manajemen generasi ketiga yang dinamakan “Management by Objective” dengan tokoh
utamanya Peter F. Drucker. Ciri utama manajemen generasi ketiga adalah mengutamakan
hasil (kuantitas), tetapi belum memberi perhatian pada kualitas.
Manajemen generasi keempat yang dinamakan “Total Quality Management” dengan ciri
mengutamakan kualitas dan kepuasan pelanggan. Tokohnya antara lain adalah W.Edwards
Deming,Joseph M Juran, serta Brian L. Joiner. Manajemen mutu total membagi lingkaran
kedalam empat kategori yakni: Plan; Do; Check; Act atau PDCA.
Manajemen generasi kelima. dengan tokoh utamanya Savage mengatakan bahwa manajemen
telah sampai pada generasi kelima dengan nama “Human Networking Management. Pada
generasi kelima, manajemen sudah sepenuhnya menggunakan jaringan manusia berbasis
komputer.
MANAJEMEN GENERASI KELIMA
Brainware management merupakan penyempurnaan dari konsep mengelola SDM yang ada
saat ini, yaitu mengelola kemampuan otak (brain) dan emosi dari setiap individu dalam
organisasi yang akan berdampak pada keunggulan bersaing (competitive advantage) melalui
peningkatan pengetahuan.
Terjadi perubahan dari model tradisional yang menekankan pada command and control
model dan bergeser pada organisasi yang berorientasi pada kualitas untuk menghadapi
tantangan-tantangan persaingan global.
Tantangan persaingan global mengharuskan perusahaan lebih adaptif dan berupaya
mengembangkan kapabilitas organisasi sebagai alat kompetitif melalui keunggulan
organisasi.
Untuk menjalankan aktivitas perusahaan/organisasi disamping memerlukan sumber daya
manusia yang memiliki skill, diperlukan pula sistem informasi yang berbasis jaringan untuk
pengambilan keputusan yg cepat,tepat,efektif dan efisien. Dalam prakteknya sistem informasi
yang berbasis jaringan tidak terlepas dari penggunaan komputer.

Anda mungkin juga menyukai