Anda di halaman 1dari 26

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/359539366

SISTEM MONETER INTERNASIONAL

Chapter · March 2022

CITATIONS READS

0 8,614

1 author:

Aditya Wardhana
Telkom University
163 PUBLICATIONS   201 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

marketing and human resources View project

Riset Pemasaran View project

All content following this page was uploaded by Aditya Wardhana on 29 March 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


COVER
BOOK CHAPTER

EKONOMI MONETER
(TEORI DAN KEBIJAKAN)
UU No 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta
Fungsi dan sifat hak cipta Pasal 4
Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf
a merupakan hak eksklusif yang terdiri atas hak moral
dan hak ekonomi.
Pembatasan Pelindungan Pasal 26
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23,
Pasal 24, dan Pasal 25 tidak berlaku terhadap:
i Penggunaan kutipan singkat Ciptaan dan/atau
produk Hak Terkait untuk pelaporan peristiwa aktual
yang ditujukan hanya untuk keperluan penyediaan
informasi aktual;
ii Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait
hanya untuk kepentingan penelitian ilmu
pengetahuan;
iii Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait
hanya untuk keperluan pengajaran, kecuali
pertunjukan dan Fonogram yang telah dilakukan
Pengumuman sebagai bahan ajar; dan
iv Penggunaan untuk kepentingan pendidikan dan
pengembangan ilmu pengetahuan yang
memungkinkan suatu Ciptaan dan/atau produk Hak
Terkait dapat digunakan tanpa izin Pelaku
Pertunjukan, Produser Fonogram, atau Lembaga
Penyiaran.

Sanksi Pelanggaran Pasal 113


1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan
pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan
Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara
paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda
paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa
izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan
pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d,
huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling
lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
EKONOMI MONETER
(TEORI DAN KEBIJAKAN)
Hardi Fardiansyah, S.E., S.H., M.Ec.Dev
Alfi Rochmi, M.E.Sy
Mashudi Hariyanto, S.HI., ME
Hermi Oppier, S.E., M.Si
Dr. Hasmin Tamsah, S.E., M.Si.
Prof. Dr. Ansar, S.E., M.Si
Karolina A. Rewa, S.E. M.Si
Dr. Abdul Latief R., S.E., M.Si
Nurhikmah, S.E., ME
Ade Risna Sari, S.H., M.Si
Dr. (Cand.) Aditya Wardhana, S.E., M.M., M.Si

Editor:
Dr. Hartini, S.E., M.M.

Penerbit

CV. MEDIA SAINS INDONESIA


Melong Asih Regency B40 - Cijerah
Kota Bandung - Jawa Barat
www.medsan.co.id

Anggota IKAPI
No. 370/JBA/2020
EKONOMI MONETER (TEORI DAN KEBIJAKAN)

Hardi Fardiansyah, S.E., S.H., M.Ec.Dev


Alfi Rochmi, M.E.Sy
Mashudi Hariyanto, S.HI., ME
Hermi Oppier, S.E., M.Si
Dr. Hasmin Tamsah, S.E., M.Si.
Prof. Dr. Ansar, S.E., M.Si
Karolina A. Rewa, S.E. M.Si
Dr. Abdul Latief R., S.E., M.Si
Nurhikmah, S.E., ME
Ade Risna Sari, S.H., M.Si
Dr. (Cand.) Aditya Wardhana, S.E., M.M., M.Si

Editor :
Dr. Hartini, S.E., M.M.
Tata Letak :
Suci Haryanti
Desain Cover :
Syahrul Nugraha
Ukuran :
A5 Unesco: 15,5 x 23 cm
Halaman :
vi, 199
ISBN :
978-623-362-449-7
Terbit Pada :
Maret 2022

Hak Cipta 2022 @ Media Sains Indonesia dan Penulis

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang keras menerjemahkan,


memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari Penerbit atau Penulis.

PENERBIT MEDIA SAINS INDONESIA


(CV. MEDIA SAINS INDONESIA)
Melong Asih Regency B40 - Cijerah
Kota Bandung - Jawa Barat
www.medsan.co.id
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-
Nya yang telah diberikan kepada kami, sehingga buku ini
dapat disusun dan diterbitkan tepat waktu. Buku ini
menyajikan pengetahuan mengenai ekonomi moneter,
baik konsep, teori, maupun kebijakan. Kehadiran buku
ini menambah daftar buku-buku ekonomi moneter yang
ada sebelumnya, diharapkan buku ini dapat memberikan
tambahan ilmu dan pengetahuan kepada para pembaca.
Buku ini disusun dalam bentuk book chapter yang terdiri
atas sebelas bab, dan diberi judul Ekonomi Moneter (Teori
dan Kebijakan). Karya ini, tentunya masih belum
sempurna dan terdapat banyak kekurangan, sehingga
kami sangat mengharapkan saran dan masukan dari para
pembaca demi penyempurnaan karya selanjutnya.
Kami menyadari bahwa di dalam penyusunan buku ini,
banyak pihak yang terlibat memberikan kontribusinya.
Oleh sebab itu, pada kesempatan ini, kami
menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada pihak yang telah memberikan bantuannya. Secara
khusus, terima kasih kepada Media Sains Indonesia
sebagai inisiator book chapter ini. Semoga buku ini
bermanfaat.

Februari 2022
Editor

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................ i


DAFTAR ISI ................................................................. iii
1 RUANG LINGKUP EKONOMI MONETER ................ 1
Pendahuluan ........................................................ 1
Pengertian Ekonomi Moneter................................. 3
Ruang Lingkup Ekonomi Moneter ......................... 4
Konsep Dasar Ekonomi Moneter.......................... 11
Contoh Ekonomi Moneter.................................... 13
2 FUNGSI TEORI MONETER .................................. 17
Pendahuluan ...................................................... 17
Pengertian Teori Moneter .................................... 19
Teori Klasik ........................................................ 20
Teori Moneter Modern ......................................... 26
Kebijakan Moneter .............................................. 27
Fungsi Kebijakan Moneter ................................... 27
Strategi Kebijakan Moneter ................................. 29
Instrumen Kebijakan
Moneter (Monetary Instrument) ............................ 32
Rangkuman Materi ............................................. 33
3 KEBIJAKAN FISKAL DAN
KEBIJAKAN MONETER ....................................... 37
Pendahuluan ...................................................... 37
Kebijakan Fiskal ................................................. 37
Peranan Kebijakan Fiskal
dalam Sebuah Negara ......................................... 42
Kebijakan Moneter .............................................. 46

iii
Fungsi dan Instrumen Kebijakan Moneter ........... 49
4 TEORI UANG DAN STANDAR MONETER ............. 61
Teori Uang .......................................................... 61
Standar Moneter ................................................. 62
Penyebab Krisis Moneter ..................................... 67
5 TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG .... 71
Uang .................................................................. 71
Karakteristik Uang .............................................. 73
Uang dan Jenisnya dalam Perekonomian ............. 74
Fungsi Uang dalam Perekonomian ...................... 78
Pasar Uang ......................................................... 80
Pasokan Uang..................................................... 81
Permintaan Uang ................................................ 82
Faktor Pendorong Permintaan Uang .................... 86
Penawaran Uang................................................. 89
Penawaran Uang dalam Arti Sempit.................... 92
Faktor yang Memengaruhi Penawaran Uang ........ 94
Kebijakan Moneter .............................................. 94
6 PERHITUNGAN JUMLAH UANG BEREDAR ......... 99
Pendahuluan ...................................................... 99
Jumlah Uang Beredar ....................................... 101
Perkembangan Jumlah Uang Beredar
di Indonesia...................................................... 110

iv
7 TEORI INVESTASI............................................. 121
Pengertian Investasi .......................................... 121
Teori Investasi Keynes ....................................... 122
Teori akselerator ............................................... 124
Teori Dana Internal ........................................... 127
Teori Investasi q dari Tobin ............................... 128
Kriteria Investasi .............................................. 129
Faktor-Faktor Penentu Tingkat Investasi ........... 130
Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi ................ 134
8 TINGKAT SUKU BUNGA .................................... 137
Pendahuluan .................................................... 137
Pengertian Bunga dan Suku Bunga ................... 138
Jenis-jenis Bunga ............................................. 139
Penentuan Suku Bunga Pasar ........................... 141
Pengaruh Jangka Waktu terhadap Struktur
Suku Bunga (Term Structure of Interest Rate) ..... 143
Fungsi Tingkat Bunga ....................................... 146
Tingkat Bunga Riil dan Nominal ........................ 146
Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Tingkat Suku Bunga Bank ................................ 147
Suku Bunga Dasar Kredit ................................. 151
9 PERKEMBANGAN LEMBAGA-LEMBAGA
MONETER DI INDONESIA ................................ 155
Pendahuluan .................................................... 155
Kebijakan Moneter ............................................ 156
Mekanisme Transmisi
Kebijakan Moneter di Indonesia ........................ 158

v
Pentingnya Kebijakan Moneter .......................... 161
Fungsi Kebijakan Moneter ................................. 162
Kebijakan Moneter Periode
Pre-Krisis Ekonomi 1997................................... 164
10 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN MONETER
DI INDONESIA .................................................. 171
Implementasi Kebijakan .................................... 171
Implementasi Kebijakan Moneter....................... 178
11 SISTEM MONETER INTERNASIONAL ................ 187
Pengertian Sistem Moneter Internasional ........... 187
Sejarah Perkembangan
Sistem Moneter Internasional ............................ 189
Nilai Tukar Mata Uang (Kurs) ............................ 193

vi
11
SISTEM MONETER
INTERNASIONAL

Dr. (Cand.) Aditya Wardhana, S.E., M.M., M.Si.


Universitas Telkom

Pengertian Sistem Moneter Internasional

Sistem moneter internasional terdiri dari kebijakan dan


pengaturan resmi yang terkait dengan pengaturan untuk
nilai tukar, pembayaran internasional saat ini dan arus
modal internasional, cadangan internasional, termasuk
sekumpulan institusi, aturan, standar dan konvensi yang
mengatur operasinya (Gourinchasy, Reyz, dan Sauzetx,
2019; Santo dan Schembri, 2011; Truman, 2010; Mundell,
2003). Banyak negara maju dengan nilai tukar fleksibel
telah mengurangi kepemilikan cadangan mereka sebagai
persentase dari PDB selama era pasca-Bretton Woods.
Sebaliknya, fitur penting dari sistem moneter
internasional selama dekade terakhir adalah
mengakumulasi secara cepat cadangan internasional
mereka di negara berkembang sejalan dengan
peningkatan ketidakseimbangan transaksi berjalan
(Gourinchasy, Reyz, dan Sauzetx, 2019; Boorman dan
Icard, 2011; Truman, 2010; Mundell, 2003; Little dan
Olivei, 1999).
Pembayaran internasional yang tidak seimbang
antarnegara diantisipasi dengan melakukan financing,
merubah kebijakan domestik terkait dengan perdagangan
dan investasi dengan melakukan pengendalian devisa

187
atau dengan mengendalikan nilai tukar mata uang
terhadap mata uang asing, guna menyesuaikan dengan
ketidakseimbangan pembayaran internasional
(Gourinchasy, Reyz, dan Sauzetx, 2019; Truman, 2010;
Rey, 2001; Mundell, 2003; Little dan Olivei, 1999).
Sistem moneter internasional saat ini, telah memfasilitasi
ekspansi besar-besaran terhadap pertumbuhan global,
peningkatan perdagangan global, integrasi keuangan
internasional, peningkatan pertumbuhan tahunan PDB
secara global yang pesat, dan serta peningkatan aset
asing. Globalisasi, khususnya dalam bentuk perdagangan
dan investasi asing secara langsung (foreign direct
investment) telah memungkinkan berbagai negara secara
global mendapatkan keuntungan dari akses ke pasar
internasional, transfer teknologi dan peningkatan
spesialisasi, mewujudkan keunggulan komparatifnya
dalam memproduksi produk unggulannya (Gourinchasy,
Reyz, dan Sauzetx, 2019; Lane dan Milesi-Ferretti, 2018;
Truman, 2010).
Sistem moneter internasional diawasi oleh serangkaian
institusi yang kompleks dan berkembang yang berusaha
untuk membangun dan mempromosikan kepatuhan
terhadap berbagai aturan, standar dan konvensi baik
dalam hal kebijakan makroekonomi dan sektor keuangan.
Tujuan menyeluruh dari arsitektur keuangan global ini
adalah untuk menjaga stabilitas keuangan dan moneter
global. Berbagai institusi kunci yang memantau dan
mengawasi sistem moneter internasional seperti
International Monetery System (IMF), Bank for
International Settlements (BIS), Financial Stability Board
(FSB) dan G-20 (Gourinchasy, Reyz, dan Sauzetx, 2019;
Gallagher dan Ocampo, 2013; Santo dan Schembri, 2011;
Truman, 2010; Helleiner, 2008; Little dan Olivei, 1999).

188
Gambar 1. Tinjauan Historis Sistem Moneter
Internasional
Sumber: Santo dan Schembri, 2011

Sejarah Perkembangan Sistem Moneter Internasional

Sistem moneter internasional memiliki peran sentral


dalam ekonomi politik global. Sejak akhir abad ke-19,
awal pembentukan sistem moneter internasioan melalui
berbagai transformasi dalam mengantasipasi berbagai
perubahan situasi politik dan ekonomi internasional.
Perubahan paling dramatis adalah pada saat krisis
pengintegrasian sistem moneter internasional selama
periode perang dunia (Lane dan Milesi-Ferretti, 2018;
Makhasin, 2015; Wardhana, 2014; Cetorelli dan Goldberg,
2012; Truman, 2010; D’Arista, 2009; Helleiner, 2008;
Little dan Olivei, 1999).

189
1. Transformasi sistem moneter internasional yang
pertama terjadi sejak tahun 1880 di mana Inggris,
Jerman, Jepang dan Amerika telah mengadopsi
sistem standar emas di mana nilai dari setiap mata
uang dalam satuan mata uang lainnya dapat
ditentukan secara mudah dengan sistem standar
emas sehingga dapat mendorong perdagangan
internasional.
Pada awalnya, US$ 1 dihargai dengan 23,22 grain
emas murni atau 1 ons emas sama dengan 480 grain
yang senilai US $20,67. Sejumlah mata uang yang
diperlukan untuk membeli satu ons emas disebut
sebagai nilai par emas. Standar emas tidak digunakan
lagi sewaktu terjadinya Perang Dunia 1. Mata uang
ditetapkan atas dasar emas atau dapat menggunakan
mata uang lainnya (Wardhana, 2014; Helleiner, 2008).
2. Transformasi sistem moneter internasional yang
kedua terjadi setelah Perang Dunia II pada tanggal 22
Juli 1944 dengan dengan dihasilkannya perjanjian
sistem moneter internasional yang disepakati oleh 44
negara dalam konferensi moneter internasional
Bretton Woods yang dikenal dengan The Bretton
Woods Conference dengan kembalinya penggunaan
standar emas di mana emas diperdagangkan hanya
oleh bank sentral dan bukan secara pribadi. Kurs
mata uang ditetapkan berdasarkan emas dengan
menggunakan kurs tetap di mana semua negara
menetapkan nilai tukar mata uangnya berdasarkan
emas.
Negara-negara anggota Bretton Woods diminta
menjaga kursnya dalam batas interval naik maupun
turun sebesar 1% dari nilai par dan diminta untuk
melakukan intervensi guna menjaga stabilitas nilai
kurs tersebut. Pada tahun 1946 didirikanlah
International Monetery Fund (IMF) dan Bank Dunia

190
(World Bank) untuk mengawasi sistem moneter
internasional tersebut. International Monetery Fund
(IMF) membantu negara anggotanya dalam rangka
menjaga kurs mata uangnya (Gallagher dan Ocampo,
2013).
Selama periode tahun 1944 hingga 1973, mata uang
US Dolar menjadi mata uang yang sangat penting
dalam lalu lintas pembayaran internasional. Negara-
negara Eropa yang sangat memerlukan dana untuk
memulihkan keadaan ekonominya sehingga
mengakibatkan kenaikan permintaan dunia terhadap
US Dolar banyak diminta. Konsekuensinya, emas
menjadi tergeser oleh US Dolar. Dengan semakin
pentingnya fungsi US Dolar, maka setiap anggota
menetapkan perbandingan mata uangnya terhadap
US Dolar yang apabila diperlukan dapat ditukarkan
dengan emas (Wardhana, 2014; Eichengreen, 2011).
3. Transformasi sistem moneter internasional yang
ketiga, terjadi pada era tahun 1973 di mana terjadi
perubahan dari standar nilai tukar emas menjadi
dolar Amerika yang disebabkan karena tekanan
spekulasi pasar terhadap sistem kurs tetap yang tidak
layak lagi untuk dapat dipertahankan. Pasar
keuangan dunia sempat tutup selama beberapa
minggu pada bulan Maret 1973. Ketika pasar tersebut
dibuka, kurs mata uang dibiarkan mengambang
bebas (free float) ditentukan oleh kekuatan pasar.
Sejak tahun 1973, sistem moneter internasional
merupakan campuran antara kurs tetap dengan kurs
mengambang bebas. Mata uang dunia berfluktuasi
tergantung pada permintaan dan penawaran pasar di
mana negara-negara di dunia dapat melakukan
intervensi di pasar valuta asing guna mengurangi
fluktuasi nilai kurs mata uangnya yang berlebihan
dengan cara managed or dirty float yaitu apabila

191
negara mengalami defisit dalam neraca pembayaran,
maka nilai kurs valuta asing cenderung naik sehingga
Bank Sentral masing-masing negara dapat
melakukan intervensi berupa penjualan valuta asing.
Demikian juga sebaliknya, apabila surplus dalam
neraca pembayaran, maka Bank Sentral dapat
melakukan intervensi berupa pembelian valuta asing
di pasar guna mengurangi penurunan kurs.
Sistem kurs managed or dirty float merupakan lawan
dari sistem kurs clean float di mana bank Sentral
sama sekali tidak melakukan intervensi dalam pasar
valuta asing. Lima negara Eropa, yaitu Jerman Barat,
Belgia, Luxembrug, Swedia, Netherland, dan Norwegia
memberlakukan pengaturan sistem kursnya secara
tersendiri berupa kurs tetap yang berlaku di antara
mereka sendiri namun dapat berfluktuasi secara
bersama-sama terhadap mata uang negara lain yang
disebut dengan snake like (Ljungberg dan Ögren,
2021).
Negara-negara Eropa dan Jepang telah melepaskan
keterikatan mata uangnya dengan US Dolar Namun
demikian, US Dolar masih memegang peranan penting
dalam lalu lintas pembayaran internasional
International Monetery Fund (IMF) dan Perserikatan
Bangsa-Bangsa (United Nations) masih tetap
menggunakan dasar mata uang US Dolar (Ljungberg
dan Ögren, 2021; Wardhana, 2014; Kamasa, 2014;
Obstfeld, 2013; Eichengreen, 2011; Caliari, 2011).

192
Gambar 2. Transformasi Sistem Moneter Internasional
Sumber: Wardhana, 2014

Nilai Tukar Mata Uang (Kurs)

Nilai tukar mata uang (kurs) merupakan perjanjian nilai


tukar mata uang suatu negara terhadap sistem
pembayaran internasional pada saat kini atau masa
depan. Sistem penentuan kurs suatu negara dapat
dikategorikan menurut Bruno, Kim, dan Shin (2018), De
Conti dan Prates (2011), Wardhana, et al (2014), Betts dan
Devereux (2000), yaitu:
1. Mengambang bebas (free float) di mana dalam sistem
ini, kurs mata uang dibiarkan mengambang bebas
tergantung pada kekuatan pasar baik permintaan
maupun penawaran mata uang negara tersebut di
pasar internasional. Beberapa faktor yang dapat

193
mempengaruhi nilai kurs dalam sistem ini seperti
tingkat inflasi dan tingkat pertumbuhan ekonomi
yang dapat digunakan oleh pasar internasional dalam
mengevaluasi nilai kurs mata uang negara yang
bersangkutan terkait dengan permintaan dan
penawaran terhadap mata uang negara tersebut.
Sistem mengambang bebas juga disebut sebagai clean
float. Sistem mengambang bebas mempunyai
kerugian karena ketidakpastian nilai kurs yang cukup
tinggi.
2. Mengambang yang dikelola (managed float) di mana
dalam sistem ini terjadi intervensi oleh Bank Sentral
suatu negara yang cukup aktif apabila kurs yang
terjadi di luar batasan yang telah ditetapkan oleh
Bank Sentral tersebut dalam bentuk seperti: (1)
menstabilkan fluktuasi harian. Bank Sentral
melakukan cara ini dengan tujuan menjaga stabilitas
kurs agar perubahan kurs cukup teratur; (2)
menunda kurs (leaning against the wind). Melalui cara
ini, bank sentral melakukan intervensi dengan tujuan
mencegah atau mengurangi fluktuasi jangka pendek
yang cukup tajam yang diakibatkan oleh kejadian
yang sifatnya sementara.
Sistem mengambang yang dikelola (managed float)
sering disebut juga sebagai dirty float (Erten dan
Ocampo, 2014)
3. Sistem kurs tetap (fixed rate) di mana dalam sistem
ini, Bank Sentral suatu negara menetapkan kurs
secara resmi dengan selalu melakukan intervensi
secara aktif guna menjaga kurs yang telah ditetapkan
tersebut. Jika kurs resmi dirasakan sudah tidak
sesuai dengan kondisi fundamental ekonomi negara
tersebut, maka Bank Sentral dapat melakukan
devaluasi atau revaluasi, pinjaman asing, pengetatan

194
peredaran mata uang asing, pengendalian harga,
pengendalian pembayaran upah, dan pembatasan
aliran modal keluar negeri (Gerko dan Rey, 2017;
Bruno dan Shin, 2015; Gallagher, Jones dan Ocampo,
2012).
4. Kurs tetap secara tidak resmi (unofficial pegging) di
mana dalam sistem ini Bank Sentral melawan
kekuatan pasar dengan menetapkan secara resmi
kurs mata uangnya terhadap sistem pembayaran
internasional.
5. Perjanjian Zona Target Tertentu di mana dalam sistem
ini beberapa negara sepakat untuk menentukan kurs
mata uangnya secara Bersama-sama dalam wilayah
kurs tertentu. Jika kurs melewati batas atas atau
batas bawah, Bank Sentral negara yang bersangkutan
akan melakukan intervensi.
6. Dikaitkan dengan mata uang lain di mana dalam
sistem ini negara-negara anggota IMF mengaitkan
nilai mata uangnya terhadap mata uang negara
lainnya atau. terhadap mata uang negara
tetangganya.
7. Dikaitkan dengan kelompok mata uang lain di mana
dalam sistem ini negara-negara mengaitkan nilai mata
uangnya terhadap kelompok mata uang lainnya yang
biasanya terdiri dari mata uang mitra dagangnya yang
penting.
8. Dikaitkan dengan indikator tertentu di mana dalam
sistem ini negara-negara mengaitkan nilai mata
uangnya terhadap indikator tertentu seperti kurs riil
efektif (kurs yang telah memasukkan inflasi terhadap
mitra dagang mereka yang penting).

195
Daftar Pustaka

Betts, Caroline., Devereux, Michael. (2000). Exchange Rate


Dynamics in A Model of Pricing to Market. Journal of
International Economics, 50(1), 215-44.
Boorman, Jack T., Icard, André. (2011). Reform of the
International Monetary System: The Palais Royal
Initiative. New Delhi: SAGE Publications.
Bruno, Valentina., Shin, Hyun Song. (2015). Capital Ows and
the Risk-Taking Channel of Monetary Policy. Journal of
Monetary Economics, 71, 119-132
Bruno, Valentina., Kim, Se-Jik., Shin, Hyun. (2018).
Exchange Rates and the Working Capital Channel of
Trade Fluctuations. AEA Papers and Proceedings, 108,
531-36.
Caliari, Aldo. (2011). Adapting the International Monetary
System to Face 21st Century Challenges. DESA Working
Paper, 104, 1-23.
Cetorelli, N., Goldberg, L. S. (2012). Banking Globalization
and Monetary Transmission. The Journal of Finance, 67,
1811-1843.
D’Arista, Jane. (2009). The Evolving International Monetary
System. Cambridge Journal of Economics, 33, 633-652.
De Conti, Bruno., Prates, Daniela Magalhães. (2011). The
International Monetary System Hierarchy: Current
Configuration and Determinants. Texto para Discussão.
Unicamp. IE, Campinas, 335, 1-47.
Eichengreen, Barry (2011). Exorbitant Privilege: The Rise and
Fall of the Dollar and the Future of the International
Monetary System. New York: Oxford University Press.

196
Erten, Bilge., Ocampo, José Antonio. (2014). Building a Stable
and Equitable Global Monetary System, in: José Antonio
Alonso/Giovanni Andrea Cornia/Rob Vos (eds.):
Alternative Development Strategies for the Post-2015 Era.
New York: Bloomsbury, United Nations Series on
Development.
Fajri, Afrizal., Yamin, Muhammad. (2018). Digital Currency
Like Bitcoin Within the International Monetery System
Field. Verity: Jurnal Ilmiah Hubungan Masyarakat,
10(20), 57-68
Gallagher, Kevin P., Jones, Stephany Griffith., Ocampo, José
Antonio. (2012). Regulating Global Capital Flows for Long-
Run Development. Boston: Boston University, Pardee
Center Task Force Report.
Gallagher, Kevin P., Ocampo, José Antonio. (2013). IMF’s New
View on Capital Controls. Economic and Political Weekly,
XLVIII(12), 10-13
Gerko, Elena., Rey, Helene. (2017). Monetary Policy in the
Capitals of Capital. Journal of the European Economic
Association, 15(4), 721-745.
Gourinchasy, Pierre-Olivier., Reyz, Helene., Sauzetx, Maxime.
(2019). The International Monetary and Financial
System. Annual Review of Economics, 1-46.
Helleiner, E. (2008). The Evolution of the International
Monetary and Financial System. Oxford, England: Oxford
University Press.
Kamasa, Frassminggi. (2014). Dari Bretton Woods ke Petro-
Dollar: Analisis dan Evaluasi Kritis Sistem Moneter
Internasional. Global and Strategies, 8(2), 233-254.
Lane, Philip R., Milesi-Ferretti, Gian Maria. (2018). The
External Wealth of Nations Revisited: International
Financial Integration in the Aftermath of the Global
Financial Crisis. IMF Economic Review. Palgrave
Macmillan; International Monetary Fund, 66(1), 189-222.

197
Little, Jane Sneddon., Olivei, Giovanni P. (1999). Rethinking
the International Monetary System: An Overview. New
England Economic Review, 1-24.
Ljungberg, Jonas., Ögren, Anders. (2021). Discipline or
International Balance: The Choice of Monetary Systems
in Europe. The European Journal of the History of
Economic Thought, 1-29.
Makhasin, L. (2015). Ekonomi Politik Internasional (Analisis
Sruktural tentang Asal-Usul dan Perkembangan Struktur
Keuangan). Yogyakarta: Arti Bumi Intaran.
Mundell, Robert A. (2003). The International Monetary
System and the Case for a World Currency. Leon
Kominski Academy of Entrepreneurship and Management,
12, 1-35.
Obstfeld, Maurice. (2013). The International Monetary
System: Living with Asymmetry. NBER Chapters, in:
Globalization in an Age of Crisis: Multilateral Economic
Cooperation in the Twenty-First Century. National Bureau
of Economic Research, Inc, 301-336.
Plassaras, N. A. (2013). Regulating Digital Currencies:
Bringing Bitcoin within the Reach of the IMF. Chicago
Journal of International Law, 14(1), 377-407.
Rey, Helene. (2001). International Trade and Currency
Exchange. The Review of Economic Studies, 68(2), 443-
464.
Santor, Eric., Schembri, Lawrence. (2011). The International
Monetary System: An Assessment and Avenue for
Reform. Bank of Canada Review, 1-12.
Truman, Edwin M. (2010). The International Monetary
System and Global Imbalances. Conference on the
International Monetary System: Looking to the Future and
Lessons from the Past, 1-10.
Wardhana et al. (2014). Bisnis Internasional. Bandung: Karya
Manunggal Lithomas

198
Profil Penulis
Dr. (Cand) Aditya Wardhana, S.E., M.M., M.Si
Penulis merupakan dosen tetap Universitas
Telkom. Penulis menyelesaikan studi Sarjana
Ekonomi (S.E) di prodi Manajemen Universitas
Padjadjaran pada tahun 1997. Kemudian,
penulis menyelesaikan studi Magister Sains (M.Si) di prodi
Manajemen Universitas Padjadjaran tahun 2003 dan Magister
Manajemen (MM) di prodi Manajemen Universitas Pasundan
tahun 2012. Saat ini penulis sedang melanjutkan studi Doktor
Ilmu Manajemen di Prodi Manajemen Universitas Pasundan.
Penulis memiliki kepakaran di bidang manajemen sumber daya
manusia, manajemen pemasaran, dan manajemen strategik.
Penulis memiliki pengalaman praktisi pemasaran di Citibank
dan Human Resource Development, ISO Auditor, General Affairs,
dan Logistic di PT Perusahaan Gas Negara Tbk serta sebagai
konsultan di beberapa BUMN seperti Surveyor Indonesia, Badan
Klasifikasi Kapal Indonesia, Pertamina, BNI 46, PTPN VIII,
Biofarma, serta pada Kementerian Koordinator Perekonomian RI
dan Kementerian Perhubungan. Penulis juga aktif melakukan
berbagai penelitian terindeks Scopus dan Sinta dan menulis
lebih dari 75 buku dalam bidang manajemen sumber daya
manusia, pemasaran, keuangan, penganggaran, strategik,
pengantar manajemen, pengantar bisnis, e-commerce,
kewirausahaan, audit, pendidikan, teknologi informasi, sistem
informasi manajemen, model bisnis, hukum bisnis, perilaku
konsumen, perilaku organisasi, bisnis internasional, metode
penelitian, riset pemasaran, etika bisnis, dan bisnis ekspor
impor. Penulis memiliki Sertifikasi Penulis Buku Non-Fiksi dari
Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) RI.
E-mail Penulis: adityawardhana@telkomuniversity.ac.id

199
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai