Anda di halaman 1dari 24

BOOK CHAPTER

PENGANGGARAN PERUSAHAAN
(Teori, Konsep, dan Aplikasi)
UU No 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta
Fungsi dan sifat hak cipta Pasal 4
Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf
a merupakan hak eksklusif yang terdiri atas hak moral
dan hak ekonomi.
Pembatasan Pelindungan Pasal 26
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23,
Pasal 24, dan Pasal 25 tidak berlaku terhadap:
i Penggunaan kutipan singkat Ciptaan dan/atau
produk Hak Terkait untuk pelaporan peristiwa aktual
yang ditujukan hanya untuk keperluan penyediaan
informasi aktual;
ii Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait
hanya untuk kepentingan penelitian ilmu
pengetahuan;
iii Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait
hanya untuk keperluan pengajaran, kecuali
pertunjukan dan Fonogram yang telah dilakukan
Pengumuman sebagai bahan ajar; dan
iv Penggunaan untuk kepentingan pendidikan dan
pengembangan ilmu pengetahuan yang
memungkinkan suatu Ciptaan dan/atau produk Hak
Terkait dapat digunakan tanpa izin Pelaku
Pertunjukan, Produser Fonogram, atau Lembaga
Penyiaran.

Sanksi Pelanggaran Pasal 113


1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan
pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan
Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara
paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda
paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa
izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan
pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d,
huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling
lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
PENGANGGARAN PERUSAHAAN
(Teori, Konsep, dan Aplikasi)
Dr. Dwi Ekasari Harmadji, S.E., Ak., M.M., CA., CPA.
Ihsan Nasihin, S.Ak., M.Ak.
Juarsa Badri, S.E., M.M.
Novita Rifaul Kirom, S.Pd., M.M.
Hurriyaturrohman, S.E., M.M.
Erna Atiwi Jaya Esti, S.E., M.M.
Dr. Heliyani, S.E., M.M.
Siti Nurhayati, S.E, M.Ak.
Dr. (Cand.) Aditya Wardhana, S.E., M.M., M.Si.
Dr. (Cand) Ansari, S.E., M.M.

Editor:
Dr. Hartini, S.E., M.M.

Penerbit

CV. MEDIA SAINS INDONESIA


Melong Asih Regency B40 - Cijerah
Kota Bandung - Jawa Barat
www.medsan.co.id

Anggota IKAPI
No. 370/JBA/2020
Penganggaran Perusahaan
(Teori, Konsep, dan Aplikasi)

Dr. Dwi Ekasari Harmadji, S.E., Ak., M.M., CA., CPA.


Ihsan Nasihin, S.Ak., M.Ak.
Juarsa Badri, S.E., M.M.
Novita Rifaul Kirom, S.Pd., M.M.
Hurriyaturrohman, S.E., M.M.
Erna Atiwi Jaya Esti, S.E., M.M.
Dr. Heliyani, S.E., M.M.
Siti Nurhayati, S.E, M.Ak.
Dr. (Cand.) Aditya Wardhana, S.E., M.M., M.Si.
Dr. (Cand) Ansari, S.E., M.M.
Editor :
Dr. Hartini, S.E., M.M.

Tata Letak :
Dessy Ratna Putry
Desain Cover :
Rintho R. Rerung
Ukuran :
A5 Unesco: 15,5 x 23 cm
Halaman :
iv, 153
ISBN :
978-623-362-316-2
Terbit Pada :
Januari 2022

Hak Cipta 2022 @ Media Sains Indonesia dan Penulis

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang keras menerjemahkan,


memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari Penerbit atau Penulis.

PENERBIT MEDIA SAINS INDONESIA


(CV. MEDIA SAINS INDONESIA)
Melong Asih Regency B40 - Cijerah
Kota Bandung - Jawa Barat
www.medsan.co.id
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat dan


karunia-Nya sehingga buku ini dapat selesai dan
diterbitkan tepat waktu. Buku ini merupakan hasil
kolaborasi dalam berbentuk book chapter, yang
merupakan ide dari para praktisi dan dosen dari berbagai
penjuru tanah air. Diharapkan kehadiran buku ini dapat
memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya mengenai penganggaran
perusahaan.
Sistematika penulisan buku dengan judul Penganggaran
Perusahaan (Teori, Konsep, dan Aplikasi) tersusun atas 10
bab yang masing-masing menjelaskan mengenai teori dan
konsep serta contoh-contoh penganggaran perusahaan.
Dalam penyusunan buku ini, tentu saja terdapat banyak
kekurangan, baik dari segi teknis maupun isi materi. Oleh
sebab itu, kami terbuka untuk menerima masukan dan
kritik dari pembaca sekalian. Selesainya buku ini berkat
bantuan dan dukungan dari pihak yang terlibat dalam
rangkaian penyusunan dan penerbitan buku ini. Pada
kesempatan ini, izinkan kami menghaturkan terima kasih
yang terhingga atas motivasi dan bantuan pihak yang
telah berkontribusi. Secara khusus terima kasih kepada
Media Sains Indonesia sebagai inisiator book chapter ini.
Semoga buku ini bermanfaat.
Desember, 2021

Editor

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................i
DAFTAR ISI .....................................................................ii
1 KONSEP DASAR PENGANGGARAN PERUSAHAAN .1
Pengertian Anggaran Perusahaan ...........................1
Unsur-Unsur Anggaran ..........................................7
Syarat-Syarat Penyusunan Anggaran .....................8
Penggolongan Anggaran ..........................................9
Rangkuman ..........................................................14
2 JENIS DAN FUNGSI ANGGARAN ..........................17
Jenis-jenis Anggaran ............................................17
Jenis Anggaran Perusahaan Berdasar Ruang
Lingkup ................................................................23
Jenis Anggaran Perusahaan Berdasarkan
Fleksibilitas ..........................................................24
Jenis Anggaran Perusahaan Berdasarkan
Jangka Waktu ......................................................25
Syarat Sifat Anggaran Perusahaan ........................26
Anggaran Induk (Master Budget) ...........................26
Fungsi Penganggaran............................................27
3 RAMALAN DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN......31
Peramalan ............................................................31
Teknik Peramalan .................................................33
Metode Semi Average ............................................35
Metode Moment ....................................................38
Metode Least Square .............................................41
4 ANGGARAN PRODUKSI ........................................49
Pengertian Anggaran Produksi ..............................49

ii
Tujuan Anggaran Produksi ...................................51
Fungsi Anggaran Produksi ....................................51
Manfaat Anggaran Produksi ..................................52
Formulasi Menyusun Anggaran Produksi .............53
5 ANGGARAN PENJUALAN ......................................67
Rencana Penjualan Terpadu .................................67
Anggaran Penjualan ..............................................69
Manfaat Anggaran Jualan .....................................69
Memperkirakan Penjualan ....................................71
Anggaran Penjualan Lebih dari Satu Bulan ..........72
Metode Analisis Industri .......................................77
6 ANGGARAN BAHAN BAKU ....................................83
Pengertian Bahan Baku dan Bahan Mentah .........83
Pengertian Anggaran Bahan Baku ........................84
Penyusunan Anggaran Bahan Baku .....................85
Tujuan Penyusunan Anggaran Bahan Baku .........86
Anggaran Pembelian Bahan Baku .........................90
Anggaran Biaya Bahan Baku ................................91
Profil Penulis.........................................................94
7 ANGGARAN TENAGA KERJA ................................95
Pengertian Tenaga Kerja .......................................95
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Anggaran
Tenaga Kerja .........................................................98
Persiapan untuk Menyusun Anggaran
Tenaga Kerja .........................................................99
Manfaat Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja .....101
Kelemahan dari Perencanaan Anggaran ..............102

iii
Anggaran Tenaga Kerja Langsung .......................102
8 ANGGARAN PIUTANG .........................................111
Pengertian dan Manfaat Anggaran Piutang .........112
Manfaat Anggaran Piutang..................................114
Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Piutang ...115
Ilustrasi Penyusunan Anggaran Piutang .............120
Penyusunan Anggaran Piutang ........................... 120
9 ANGGARAN PERUSAHAAN DAGANG DAN JASA .127
Pengertian Anggaran Perusahaan Dagang
dan Jasa ............................................................. 127
Perusahaan Dagang ............................................128
Anggaran Perusahaan Dagang ............................ 128
Perusahaan Jasa ................................................131
Anggaran Perusahaan Jasa.................................133
Tahapan Penyusunan Anggaran Perusahaan
Dagang dan Jasa ................................................134
Sumber Dana Anggaran Perusahaan Dagang
dan Jasa ............................................................. 136
Prinsip-prinsip Penyusunan Anggaran
Perusahaan Dagang dan Jasa ............................. 137
10 NILAI TAMBAH EKONOMIS ................................ 141
Pengertian Nilai Tambah Ekonomi ......................142
Rumus Perhitungan Nilai Tambah Ekonomi .......145
Manfaat Nilai Tambah Ekonomis ........................146
Perhitungan Nilai Tambah Ekonomis ..................148
Kesimpulan......................................................... 148

iv
9
ANGGARAN PERUSAHAAN
DAGANG DAN JASA

Dr. (Cand.) Aditya Wardhana, S.E., M.M., M.Si.


Universitas Telkom

Pengertian Anggaran Perusahaan Dagang dan Jasa


Bisnis perusahaan di Indonesia dikelompokkan menjadi
tiga jenis yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan
dagang, dan perusahaan jasa. Oleh karena itu, dikenal
tiga jenis anggaran yaitu anggaran perusahaan
manufaktur, anggaran perusahaan dagang, dan anggaran
perusahaan jasa. Adapun pembahasan pada book chapter
ini dibatasi hanya pada anggaran perusahaan dagang dan
anggaran perusahaan jasa (Black, 2021; Bragg, 2017;
Morlidge, 2017; Blöndal, Hawkesworth, Choi, 2009).
Anggaran perusahaan dagang dan jasa dapat
didefisinisikan sebagai suatu rencana alokasi dana
perusahaan dagang dan jasa yang disusun secara
sistematis atau terstuktur dalam satuan unit moneter
pada awal sebelum tahun berjalan yang digunakan untuk
mengendalikan, mengawasi dan mengestimasi keuangan
perusahaan (Black,2021; Bragg, 2017; Morlidge, 2017;
Blöndal, Hawkesworth, Choi, 2009).
Secara lebih spesifik, anggaran perusahaan dagang
merupakan anggaran barang dagangan yang digunakan
oleh perusahaan dagang guna menentukan seberapa
banyak dana yang dialokasikan dalam suatu periode
waktu tertentu untuk kategori barang tertentu dengan
mempertimbangkan prediksi volume penjualan

127
ANGGARAN PERUSAHAAN DAGANG DAN JASA

perusahaan yang dapat dicapai, perputaran persediaan


barang dagangan, dan margin keuntungan yang dapat
diperoleh oleh perusahaan dagang (Black,2021; Bragg,
2017; Morlidge, 2017; Blöndal, Hawkesworth, Choi,
2009). Sedangkan anggaran perusahaan jasa merupakan
anggaran yang disusun sedtil mungkin terkait dengan
berbagai aktivitas mengenai penyampaian jasa dalam
suatu periode waktu tertentu pada masa yang akan dating
(Black,2021; Bragg, 2017; Morlidge, 2017; Blöndal,
Hawkesworth, Choi, 2009).
Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang menjual
barang atau produk fisik seperti supermarket, department
store, distributor telepon seluler, apotek, dan lain
sebagainya. Beberapa perusahaan dagang juga
memproduksi barang yang mereka jual, ada juga
perusahaan dagang yang hanya membeli dan menjual
kembali barang dagangan tersebut. Jika perusahaan
dagang tersebut juga memperoduksi barang untuk dijual,
maka perusahaan dagang tersebut memiliki biaya
operasional sebagaimana perusahaan dagang yang hanya
menjual barang dan juga memiliki biaya produksi, biaya
pemebelian bahan baku, dan biaya karyawan yang
memproduksi barang dagangan tersebut. Disamping itu,
perusahaan dagang yang hanya membeli barang
dangangan akan lebih fokus pada aktivitas penjualan
kembali barang dagangan yang dibeli dari pemasok
dengan memanfaatkan margin penjualan barang
dagangan tersebut (Hertati, Meutia, Rochmawati, Safkaur,
Azwardi, 2021).
Anggaran Perusahaan Dagang
Berbagai jenis anggaran perusahaan dagang (Black, 2021;
Bragg, 2017; Cotts, Rondeau, 2007) adalah sebagai
berikut:

128
ANGGARAN PERUSAHAAN DAGANG DAN JASA

1. Anggaran Nilai Penjualan


2. Anggaran Harga Pokok Penjualan
3. Anggaran kebijakan penentuan nilai persediaan akhir
4. Anggaran Nilai Persediaan Awal
Sebagai contoh anggaran perusahaan dagang dapat
diuraikan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 1. Anggaran Perusahaan Dagang ABC Tahun 2021
Perusahan Dagang ABC
Laporan Anggaran Pembelian (Rupiah) Tahun 2021
Keterangan Q1 Q2 Q3 Q4
Penjualan
HPP (…..% dari penjualan)
Persediaan akhir yang diharapkan
(….% dari HPP kuartal berikutnya)
Total persediaan
Persediaan awal
Pembelian Dianggarkan
Sumber: Disarikan dari Berbagai Sumber, 2021
Evaluasi anggaran perusahaan dagang bertujuan untuk
menyeimbangkan antara arus kas keluar sebagai hasil
pembelian persediaan dengan arus kas masuk sebagai
hasil penjualan barang dagangan pada laporan keuangan
periode berikutnya. Dalam hal ini, perusahaan dagang
akan menentukan apakah harus melakukan pemesanan
barang dagangan kembali (pre-order) untuk beberapa
kategori stok barang dagangan tertentu, dan apakah
anggaran yang tersedia memadai guna memenuhi
permintaan barang dagangan dari para konsumen
maupun pelanggan yang dievaluasi secara berkala.
Penyusunan anggaran yang dilakukan bagi perusahaan
dagang merupakan hal yang sangat penting guna menjaga
stabilitas kontinuitas operasional perusahaan dagang dan
juga menghindari dampak terjadinya pemborosan
(Alamsyah, Kusumawardani, 2018; Morlidge, 2017).

129
ANGGARAN PERUSAHAAN DAGANG DAN JASA

Terdapat perbedaan antara anggaran perusahaan dagang


dengan anggaran perusahaan manufaktur yaitu pada
anggaran perusahaan dagang tidak adanya kas untuk
bahan baku, sedangkan pada anggaran perusahaan
manufaktur terdapat kas untuk bahan baku produksi,
karyawan langsung, overhead pabrik, barang jadi, dan
barang dalam proses (Black,2021; Kemp, Dunbar, 2003).
Pada anggaran perusahaan dagang, dikenal istilah
anggaran tetap dan anggaran variabel, namun pada
perusahaan dagang tidak menggunakan metode
penghitungan harga pokok penuh untuk menyusun
anggaran tetap seperti yang terdapat pada perusahaan
manufaktur, karena pada perusahaan dagang tidak
terdapat penghitungan harga pokok produk per unit.
Harga pokok barang terjual pada perusahaan dagang
merupakan biaya variabel, sedangkan pada perusahaan
manufaktur yang menggunakan metode penghitungan
harga pokok penuh terdapat unsur biaya variabel dan
unsur biaya tetap, yaitu biaya overhead pabrik seperti
biaya penyusutan pabrik (Hertati, Meutia, Rochmawati,
Safkaur, Azwardi, 2021; Morlidge, 2017; Blöndal,
Hawkesworth, Choi, 2009).
Analisis margin pada perusahaan dagang merupakan
selisih harga pokok penjualan dengan selisih volume
penjualan. Selisih harga pokok penjualan merupakan
selisih antara anggaran harga pokok penjualan dengan
realisasi harga pokok penjualan. Anggaran harga pokok
pejualan merupakan anggaran kuantitas barang yang
dijual dikalikan dengan harga pokok per unit. Realisasi
harga pokok pejualan merupakan realisasi kuantitas
barang yang dijual dikalikan dnegan harga pokok per unit.
Apabila anggaran harga pokok penjualan lebih besar
daripada realisasi harga pokok penjualan maka terjadi
margin keuntungan (profit margin), sedangkan bila
anggaran harga pokok penjualan lebih kecil daripada

130
ANGGARAN PERUSAHAAN DAGANG DAN JASA

realisasi harga pokok penjualan, maka terjadi margin


kerugian (loss margin). Bila selisih volume anggaran lebih
besar dari selisih volume realisasi, maka terjadi selisih
volume rugi (loss volume). Jika selisih volume anggaran
lebih kecil dari selisih volume realisasi, maka terjadi
selisih volume laba (profit volume) (Alamsyah,
Kusumawardani, 2018; Morlidge, 2017; Cotts, Rondeau,
2007).
Adapun selisih harga pokok penjualan terdiri atas selisih
harga dan selisih volume dapat diuraikan pada table
berikut ini.
Tabel 2. Selisih Harga Pokok Penjualan
Selisih harga = (Realisasi Kuantitas Barang yang Dijual x
Harga Pokok per Unit Anggaran) –
(Realisasi Kuantitas Barang yang Dijual x
Realisasi Harga Pokok per unit)
Selisih volume = (Kuantitas Anggaran Barang yang Dijual x
Harga Pokok per Unit Anggaran) –
(Realisasi Kuantitas Barang yang Dijual x
Harga Pokok per Unit Anggaran)
Selisih harga = Kuantitas Realisasi Barang yang Dijual x
anggaran Harga Pokok per Unit Anggaran
Selisih harga = Realisasi Kuantitas Barang yang Dijual x
realisasi Harga Pokok Realisasi per unit
Selisih volume = Kuantitas Anggaran Barang yang Dijual x
anggaran Harga Pokok per Unit Anggaran
Selisih volume = Realisasi Kuantitas Barang yang Dijual x
realisasi Harga Pokok per Unit Anggaran
Sumber: Disarikan dari Berbagai Sumber, 2021
Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa dapat kelompokkan menjadi enam
kategori (Blöndal, Hawkesworth, Choi, 2009) yaitu:
1. Perusahaan jasa keuangan, yaitu perusahaan jasa
perbankan, perusahaan jasa asuransi, perusahaan
jasa pegadaian, perusahaan jasa sewa guna usaha,
dan perusahaan jasa pembiayaan, dan perusahaan
jasa keuangan lainnya.

131
ANGGARAN PERUSAHAAN DAGANG DAN JASA

2. Perusahaan jasa angkutan, yaitu perusahaan jasa


penerbangan, perusahaan jasa pelayaran,
perusahaan jasa angkutan taksi, dan perusahaan jasa
kereta api, perusahaan jasa bis, dan perusahaan jasa
angkutan lainnya.
3. Perusahaan jasa hiburan, yaitu perusahaan jasa
sinema, perusahaan jasa game online, perusahaan
jasa event organizer, dan perusahaan hiburan lainnya.
4. Perusahaan jasa penitipan, yaitu: perusahaan jasa
penitipan anak, perusahaan jasa perparkiran, dan
perusahaan penitipan lainnya.
5. Perusahaan jasa sewa, yaitu perusahaan jasa
perhotelan, perusahaan jasa sewa apartemen,
perusahaan penyewaan alat berat, dan perusahaan
jasa sewa lainnya.
6. Perusahaan jasa lainnya, yaitu: perusahaan jasa
pembuatan website dan landing page, perusahaan
jasa penagihan, perusahaan jasa rumah sakit,
perusahaan jasa mengemudi, perusahaan jasa
konsultan, dan perusahaan jasa bimbingan belajar,
dan perusahaan jasa lainnya (Ross, 2021; Ali, Putra,
2019; Dredge, 2004).
Perusahaan jasa merupakan entitas bisnis yang
menyampaikan layanan kepada konsumen maupun
pelanggannya seperti jasa konsultan, jasa akuntan
publik, jasa pendidikan, jasa salon, jasa bantuan hukum,
jasa kebersihan, jasa penyedia tenaga outsourching, dan
lain sebagainya. Beberapa perusahaan jasa juga menjual
produk misalnya jasa salon juga menjual shampoo,
vitamin rambut, obat anti ketombe, namun mayoritas
pendapatan perusahaan jasa tersebut berasal dari
penyediaan jasa. Pengeluaran terbesar bagi perusahaan
jasa dikhususkan pada biaya overhead dan biaya
karyawan, namun ada juga biaya yang dikeluarkan untuk

132
ANGGARAN PERUSAHAAN DAGANG DAN JASA

membeli bahan-bahan yang dibutuhkan guna


menyampaikan layanan terbaik (Ross, 2021; Sorenson,
Goldsmit, 2017; Dredge, 2004; Kemp, Dunbar, 2003).
Di Indonesia, selama pandemi Covid-19, jenis perusahaan
jasa ini berkembang pesat seperti layanan keuangan,
bimbingan belajar online, jasa salon, layanan provider
seluler, jasa pembuatan konten, jasa pembuatan website
dan landing page, jasa kurir, jasa penyedia kuliner, dan
lain sebagainya. Untuk mengetahuinya secara jelas,
perusahaan jasa memiliki ciri-ciri yaitu: tidak memiliki
harga standar di pasar, hanya menjual jasa saja tanpa
produk fisik, tidak membutuhkan modal maupun bahan
baku produksi, tidak memiliki banyak variasi pilihan
strategi pemasaran, relatif sulit dipercaya, pelanggan lebih
selektif dalam memilih jasa atau layanan yang ditawarkan
oleh perusahaan jasa (Sorenson, Goldsmit, 2017; Blöndal,
Hawkesworth, Choi, 2009).
Anggaran Perusahaan Jasa
Anggaran perusahaan jasa lebih sederhana dibandingkan
dengan anggaran perusahaan manufaktur maupun
anggaran perusahaan dagang dimana anggaran
perusahaan jasa hanya berfokus pada berbagai aktivitas
penyampaian jasa dan layanan dengan cara terbaik guna
memberikan kemudahan, kenyamanan, dan kepuasan
bagi konsumen atau pelanggannya (Ali, Putra, 2019;
Cotts, Rondeau, 2007).
Menurut Kotler dan Amstrong (2018), perusahaan jasa
merupakan perusahaan yang menawarkan berbagai
aktivitas yang tidak berwujud dan tidak menyebabkan
pengalihan kepemilikan kepada orang lain.
Anggaran perusahaan jasa merupakan sekumpulan
anggaran perusahaan yang disusun secara sistematis dan
komprehensif yang membentuk jaringan aktivitas yang
saling berhubungan satu sama lain yang disusun untuk

133
ANGGARAN PERUSAHAAN DAGANG DAN JASA

jangka waktu satu tahun. Secara umum perusahaan jasa


dapat dikelompokkan menjadi anggaran operasional
(operational budget) dan anggaran keuangan (financial
budget). Anggaran operasional adalah anggaran
perusahaan jasa yang disusun dengan tujuan untuk
menyusun laba rugi. Sedangkan anggaran keuangan
perusahaan jasa merupakan anggaran yang disusun
dengan tujuan untuk menyusun anggaran neraca yang
terdiri dari anggaran kas, anggaran piutang, anggaran
persediaan, anggaran hutang, dan anggaran neraca
(Black,2021; Ross, 2021; Davis, Detroit, 2020; Bragg,
2017; Cotts, Rondeau, 2007; Hope, Frase, 2003).
Sebagai contoh anggaran perusahaan jasa konsultan
dicontohkan sebagai berikut:
Tabel 3. Anggaran Perusahaan Jasa SYZ Tahun 2021
Perusahan Jasa XYZ
Laporan Anggaran Jasa (Rupiah) Tahun 2021
Keterangan Q1 Q2 Q3 Q4
Pendapatan dari penjualan jasa
Biaya karyawan profesional
Biaya karyawan pendukung
Biaya perlengkapan kantor
Biaya transport dan akomodasi
Biaya utilitas (telepon, listrik, air, dan
lain-lain)
Biaya sewa
Biaya depresiasi dari aktiva tetap
Sumber: Disarikan dari Berbagai Sumber, 2021
Tahapan Penyusunan Anggaran Perusahaan Dagang
dan Jasa
Tahapan penyusunan anggaran perusahaan dagang dan
jasa (Black, 2021; Bragg, 2017; Irsutami, Wulan, 2014;
Nurdiansyah, 2012; Cotts, Rondeau, 2007;
Kemp, Dunbar, 2003) dapat diuraikan sebagai berikut:

134
ANGGARAN PERUSAHAAN DAGANG DAN JASA

1. Menentukan Pedoman Penyusunan Anggaran


Perusahaan Dagang dan Jasa.
Penyusunan sebuah anggaran perusahaan dagang
dan jasa membutuhkan suatu pedoman yang menjadi
acuan. Pedoman dapat berupa hasil observasi dari
pengamatan, hasil penelitian dari lingkungan bisnis
yang up to date maupun rangkuman dari visi dan misi
perusahaan.
2. Melakukan Persiapan Penyusunan Anggaran
Perusahaan Dagang dan Jasa.
Dalam tahap ini, dibutuhkan seluruh unit kerja dalam
perusahaan untuk melakukan rapat pembahasn
mengenai berbagai aktivitas yang akan dijalankan
dalam anggaran tahun depan dan melakukan
perkiraan terkati dengan berbagai factor dan asumsi
yang memiliki pengaruh terhadap anggaran tersebut.
3. Menentukan Anggaran Perusahaan Dagang dan Jasa
Dalam penentuan anggaran perusahaan dagang dan
jasa terdapat tiga tahap yang harus dijalankan, yaitu:
a. Para karyawan dari setiap unit kerja kembali
membahas terkait dengan hasil dari tahap
persiapan anggaran.
b. Melakukan analisis dan mempelajari dengan teliti
seluruh komponen aktivitas yang akan dilakukan
di tahun depan dan kelayakan dari anggaran yang
telah dibuat.
c. Pimpinan akan menyetujui dan mengesahkan
hasil pembahasan anggaran tersebut untuk
selanjutnya didistribusikan kembali kepada setiap
uni kerja untuk dilaksanakan.
4. Melaksanakan Aktivitas Sesuai Anggaran Perusahaan
Dagang dan Jasa yang Telah Disahkan.

135
ANGGARAN PERUSAHAAN DAGANG DAN JASA

Tahap ini merupakan tahap terakhir dari


penyusunan anggaran perusahaan dagang dan jasa
yang telah disahkan, maka setiap unit kerja harus
melaksanakan berbagai aktivitas yang telah
dianggarkan tersebut dan mempertanggungjawabkan
anggaran tersebut dengan pengawasan pimpinan
perusahaan.
Sumber Dana Anggaran Perusahaan Dagang dan Jasa
Prinsip-prinsip Penyusunan Anggaran Perusahaan
Dagang dan Jasa
NILAI TAMBAH EKONOMIS
Sumber anggaran perusahaan dagang dan jasa dapat
diperoleh melalui sumber dana yang diberikan dari
berbagai macam sumber (Black,2021; Bragg, 2017; Shim,
Siegel, Shim, 2011; Cotts, Rondeau, 2007; Kemp, Dunbar,
2003) yaitu:
1. Hasil Keuntungan
Sumber pertama berasal dari dana internal
perusahaan yang pada umumnya berasal dari
keuntungan yang diperoleh dari penjualan produk
dan layanan.
2. Hasil Penghematan
Sumber dana berikutnya diperoleh dari penghematan
biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan
yang dialokasikan guna menambah anggaran
perusahaan.
3. Pendanaan Investor
Sumber dana berikutnya diperoleh dari pendanaan
dari investor. Mayoritas perusahaan melakukan
dengan jalan mencari investor baru untuk
menginvestasikan dananya pada perusahaan maupun
meningkatkan nilai investasi dari investor lama.

136
ANGGARAN PERUSAHAAN DAGANG DAN JASA

4. Pinjaman Berupa Hutang


Sumber dana berikutnya diperoleh dari adanya
pinjaman berupa hutang dari pihak tertentu seperti
pinjaman bank, pinjaman dari lembaga pembiayaaan,
dan sumber pinjaman lainnya. (Davis, Detroit, 2020;
Alamsyah, Kusumawardani, 2018; Hope, Frase,
2003).
Prinsip-prinsip Penyusunan Anggaran Perusahaan
Dagang dan Jasa
Penyusunan anggaran perusahaan dagang dan jasa agar
dapat berjalan efektif dan efisien, maka perlu dilakukan
beberapa prinsip (Black,2021; Davis, Detroit, 2020;
Alamsyah, Kusumawardani, 2018; Bragg, 2017; Irsutami,
Wulan, 2014; Nurdiansyah, 2012; Cotts, Rondeau, 2007;
Hope, Frase, 2003; Kemp, Dunbar, 2003; Schick, 2003)
sebagai berikut:
1. Menghitung keuntungan yang diperoleh perusahaan
dengan akurat.
2. Menentukan besaran penjualan produk dan layanan
secara rata-rata per bulan.
3. Memastikan kebutuhan dana secara akurat.
4. Mengutamakan pelunasan hutang
5. Menghindari anggaran berlebih

137
ANGGARAN PERUSAHAAN DAGANG DAN JASA

Daftar Pustaka
Alamsyah, Muhammad Iqbal., Kusumawardani, Astrin.
(2018). Analisis Penganggaran Modal dan Analisis
Resiko dalam Proyek Ekspansi Pasar Pada Usaha Kecil
Menengah (Studi Kasus Pada Toko Barkha). Jurnal
Indonesia Membangun, 7(3), 82-97.
Ali, Muhammad Ridwan., Putra, Trisno Wandy. (2019).
Analisis Anggaran Biaya Operasional Usaha Jasa
Perhotelan Terhadap Peningkatan Laba Pada Al badar
Hotel Syariah Makassar. Ar-Ribh: Jurnal Ekonomi
Islam, 2(2), 1-12.
Blöndal, Jón R., Hawkesworth, Ian., Choi, Hyun-Deok.
(2009). Budgeting in Indonesia. OECD Journal on
Budgeting, 2(2), 1-39.
Black, J. (2021). Easy Budgeting. New Yor: Independently
Published.
Bragg, Steven M. (2017). Budgeting: Fourth Edition: A
Comprehensive Guide. New Delhi: Accounting Tools.
Cotts, David G., Rondeau, Ed. (2007). The Facility
Manager's Guide to Finance and Budgeting. Singapore:
Amacom
Davis, Lysa., Detroit, Milo. (2020). The Trusted Banker's
Financial Fitness: Daily Planner. California: Lulu.
Dredge, Robert, (2004). Hospital Global Budgeting.
Washington: The International Bank for
Reconstruction and Development.
Hertati, Lesi., Meutia, Inten., Rochmawati., Safkaur,
Otniel., Azwardi, Peny Cahya. (2021). Prediksi
Pengaruh Perencanaan Biaya, Pengendalian Biaya,
Anggaran Biaya Covid-19 Pada Keuangan Pemerintah
Daerah. Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis, 7(1), 39-
53.
Hope, Jeremy., Frase, Robin. (2003). Beyond Budgeting:
How Managers Can Break Free from the Annual
Performance Trap. Washington: Harvard Business
Review.

138
ANGGARAN PERUSAHAAN DAGANG DAN JASA

Irsutami., Wulan, Printasani Debby. (2014). Penyusunan


Anggaran Discretionary Expenses pada PT Anshun
Joyful T & T. Jurnal Akuntansi, Ekonomi Dan
Manajemen Bisnis, 2(2), 208-217.
Kemp, Sid., Dunbar, Eric. (2003). Budgeting for Managers.
Singapore: McGraw Hill.
Morlidge, Steve. (2017). The Little Book of Beyond
Budgeting: A New Operating System for Organisations:
What it is and Why it Works. New Jersey: Troubador
Publishing Ltd.
Nurdiansyah, Dian Hakip. (2012). Analisis Sistem
Penganggaran serta Pengaruhnya Terhadap Kinerja
Keuangan Yayasan As-Syifa (Studi Kasus Pada
Yayasan As-Syifa Al-Khoeriyah). Manajerial, 10(20),
82-94.
Ross, Thomas K. (2021). Practical Budgeting for Health
Care: A Concise Guide. New York: Kindle Edition.
Schick, Allen. (2003). Does Budgeting Have a Future?
OECD Journal on Budgeting, 2(2), 1-44.
Shim, Jae K., Siegel, Joel G., Shim, Allison. (2011).
Budgeting Basic and Beyond. New York: Wiley.
Sorenson, Richard D., Goldsmit, Lloyd M. (2017). The
Principals Guide to School Budgeting. New York:
Corwin.
Kotler, P., Armstrong, G. (2018). Principles of Marketing.
New Delhi: Pearson.

139
ANGGARAN PERUSAHAAN DAGANG DAN JASA

Profil Penulis
Dr. (Cand.) Aditya Wardhana, S.E., M.M., M.Si
Penulis merupakan dosen tetap Universitas
Telkom. Penulis menyelesaikan studi Sarjana
Ekonomi (S.E) di prodi Manajemen Universitas
Padjadjaran pada tahun 1997. Kemudian,
penulis menyelesaikan studi Magister Sains (M.Si) di prodi
Manajemen Universitas Padjadjaran tahun 2003 dan
Magister Manajemen (MM) di prodi Manajemen
Universitas Pasundan tahun 2012. Saat ini, penulis
sedang melanjutkan studi Doktor Ilmu Manajemen di
prodi Manajemen Universitas Pasundan. Penulis memiliki
kepakaran di bidang manajemen sumber daya manusia,
manajemen pemasaran, dan manajemen strategik.
Penulis memiliki pengalaman praktisi pemasaran di
Citibank dan Human Resource Development, ISO Auditor,
General Affairs, dan Logistic di PT Perusahaan Gas Negara
Tbk serta sebagai konsultan di beberapa BUMN seperti
Surveyor Indonesia, Badan Klasifikasi Kapal Indonesia,
Pertamina, BNI 46, PTPN VIII, Biofarma, serta pada
Kementerian Koordinator Perekonomian RI dan
Kementerian Perhubungan. Sebagai dosen tetap di
Universitas Telkom, penulis juga aktif melakukan
berbagai penelitian terindeks Scopus dan Sinta dan
menulis lebih dari 50 buku dalam bidang manajemen
sumber daya manusia, pemasaran, keuangan,
manajemen strategi, model bisnis, metode penelitian,
perilaku konsumen, perilaku organisasi, teknologi
informasi, sistem informasi manajemen, kependidikan,
kewirauhsaan, pemerintahan daerah, dan lain
sebagainya. Penulis memiliki Sertifikasi Penulis Buku
Non-Fiksi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)
RI.
E-mail Penulis: adityawardhana@telkomuniversity.ac.id

140

Anda mungkin juga menyukai